PLN Terapkan FABA untuk Infrastruktur Ramah Lingkungan di Jeneponto

Kamis, 07 Agu 2025 22:12
PLN Terapkan FABA untuk Infrastruktur Ramah Lingkungan di Jeneponto
Demonstrasi lapangan penerapan FABA untuk pengecoran rabat beton di Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto. Foto: SINDO Makassar/Sulaiman Nai
Comment
Share
JENEPONTO - PLN Holding bersama Subholding-nya, PLN Nusantara Power, menggandeng Universitas Hasanuddin (Unhas) menerapkan program pemanfaatan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) sebagai material konstruksi alternatif.

Program ini ditandai dengan demonstrasi lapangan penerapan FABA untuk pengecoran rabat beton di Desa Punagaya, Kabupaten Jeneponto yang disaksikan langsung oleh Bupati Jeneponto, H. Paris Yasir, Kamis (7/8/2025).

Dalam kegiatan ini, dilakukan substitusi 30% semen dengan Fly Ash dan 50% pasir dengan Bottom Ash, hasil limbah dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Punagaya yang kini diubah menjadi material konstruksi bernilai guna tinggi.

“Saya mengapresiasi langkah PLN Holding, PLN Nusantara Power, dan Unhas dalam menghadirkan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan sangat bermanfaat bagi masyarakat desa,” ujar Bupati Paris Yasir dalam sambutannya.

Pihak PLN menjelaskan bahwa kolaborasi ini adalah bagian dari strategi besar transformasi hijau PLN Group, khususnya dalam mendukung target dekarbonisasi nasional dan memperluas pemanfaatan limbah non-B3 secara aman dan produktif.

“FABA bukan lagi limbah, tapi aset. Melalui kerja sama dengan Unhas, kami memastikan bahwa pemanfaatannya dapat diterapkan secara teknis, aman, dan berkelanjutan,” ujar Manager UP Punagaya Bapak Tri Pria Nugraha.

Unhas berperan penting dalam memastikan kualitas teknis melalui pengujian laboratorium dan kajian ilmiah. Uji coba beton FABA menunjukkan bahwa kualitas campuran memenuhi standar untuk konstruksi jalan lingkungan.

Demonstrasi ini melibatkan berbagai pihak mulai dari perangkat desa, masyarakat lokal, Kodim Jeneponto, Polres Jeneponto, pemerintah kabupaten Jeneponto, akademisi, hingga tim Teknis.

Pembangunan rabat beton berbasis FABA ini diharapkan menjadi model infrastruktur masa depan yang hemat biaya, ramah lingkungan, dan mudah direplikasi di wilayah lainnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru