Kuota Siswa Sekolah Rakyat di Pangkep Hampir Terpenuhi
Minggu, 14 Sep 2025 15:49

Suasana di dalam sekolah rakyat di Sekolah Rintisan Bontoa Minasatene, Kabupaten Pangkep. Foto: SINDO Makassar/Munjiyah Dirga Ghazali
PANGKEP - Kuota pendaftar Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Pangkep tahun 2025, khusus Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hampir penuh.
Kepala Dinas Sosial Pangkep, Asykur Abu Bakar menyampaikan, Kabupaten Pangkep mendapatkan jatah 4 kelas, 2 kelas untuk SD dan 2 kelas untuk SMP.
"Alhamdulillah sudah banyak yang mendaftar, karena kita menyisir anak-anak kita yang kurang mampu dan masuk di data DTSEN Desil 1 sampai dengan Desil 5," ujarnya.
Asykur menambahkan, para pelajar ini akan belajar di Sekolah Rakyat yang sudah disiapkan di Sekolah Rintisan Bontoa Minasatene dengan berbagai fasilitas seperti ruang belajar, asrama putra dan putri, ruang kantor, asrama guru dan musala.
Dia berharap Sekolah Rakyat di Pangkep ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau dan Presiden Prabowo.
Sementara itu, Kepala Sekolah dari Sekolah Rakyat yang ditugaskan untuk menangani wilayah Kabupaten Pangkep, Marwah mengatakan, data yang masuk saat ini berjumlah 94 orang dan sisa 6 orang lagi dari kuota yang diberikan yakni sebanyak 100 orang.
"Rinciannya itu yang mendaftar di SD sebanyak 39 orang dan SMP sebanyak 55 orang. Jumlahnya saat ini sebanyak 94 orang. Insyaallah akan terus bertambah hingga 100 orang sambil kami terus koordinasi dengan teman-teman tim PKH di lapangan," ujarnya kepada SINDO, Minggu (14/9/2025).
Dia menambahkan, 94 orang pendaftar tersebut berasal dari wilayah daratan dan sebagian wilayah pegunungan.
Mereka yang mendaftar dominan berasal dari Kecamatan Minasatene, sebagian kecamatan Bungoro, Pangkajene, Labakkang, Marang, Segeri, Balocci dan Tondong Tallasa.
"Ada yang putus sekolah, ada juga yang tidak mampu. Tapi, dominan yang kurang mampu," kata Marwah.
Dia berharap dengan adanya Sekolah Rakyat di Pangkep ini, dapat memutus siklus kemiskinan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan karakter yang kuat kepada pelajar yang putus sekolah dan tidak mampu.
"Tentu dengan fasilitas lengkap untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik demi masa depan mereka," ungkapnya.
Marwah menyebutkan ada 15 orang guru yang siap mengajar di Sekolah Rakyat dan 7 orang lainnya dari luar Kabupaten Pangkep.
Mereka adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Penjasorkes dan Guru Kelas/Wali Kelas untuk Sekolah Rakyat tingkatan SD.
Khusus untuk tingkatan SMP mereka akan diajar oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Penjasorkes, Bimbingan Konseling, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika (Umum), IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Prakarya, Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Muatan Lokal.
Marwah menambahkan, Sekolah Rakyat memiliki kurikulum tersendiri dan berbeda dengan sekolah negeri pada umumnya.
Dia mengatakan, kurikulum Sekolah Rakyat menggabungkan pendidikan formal yang sesuai standar nasional dengan pendidikan karakter, pendidikan asrama, dan pendidikan agama. Kurikulum ini dirancang dengan sistem multi entry-multi exit.
"Jadi siswa masuk dan lulus itu nantinya sesuai kemampuan mereka, kita fokus pada penguasaan literasi digital, penguasaan Bahasa Inggris , kewirausahaan, serta karakter kepemimpinan dan akhlak mulia," jelasnya.
Rencananya, tanggal 30 September 2025 Sekolah Rakyat Pangkep akan launching. Saat ini tim Sekolah Rakyat Pangkep menerima kunjungan dari Tim Kemensos untuk survei Sekolah Rakyat di Pangkep terkait kesiapan proses pembelajaran dan segala fasilitas yang ada di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Sosial Pangkep, Asykur Abu Bakar menyampaikan, Kabupaten Pangkep mendapatkan jatah 4 kelas, 2 kelas untuk SD dan 2 kelas untuk SMP.
"Alhamdulillah sudah banyak yang mendaftar, karena kita menyisir anak-anak kita yang kurang mampu dan masuk di data DTSEN Desil 1 sampai dengan Desil 5," ujarnya.
Asykur menambahkan, para pelajar ini akan belajar di Sekolah Rakyat yang sudah disiapkan di Sekolah Rintisan Bontoa Minasatene dengan berbagai fasilitas seperti ruang belajar, asrama putra dan putri, ruang kantor, asrama guru dan musala.
Dia berharap Sekolah Rakyat di Pangkep ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau dan Presiden Prabowo.
Sementara itu, Kepala Sekolah dari Sekolah Rakyat yang ditugaskan untuk menangani wilayah Kabupaten Pangkep, Marwah mengatakan, data yang masuk saat ini berjumlah 94 orang dan sisa 6 orang lagi dari kuota yang diberikan yakni sebanyak 100 orang.
"Rinciannya itu yang mendaftar di SD sebanyak 39 orang dan SMP sebanyak 55 orang. Jumlahnya saat ini sebanyak 94 orang. Insyaallah akan terus bertambah hingga 100 orang sambil kami terus koordinasi dengan teman-teman tim PKH di lapangan," ujarnya kepada SINDO, Minggu (14/9/2025).
Dia menambahkan, 94 orang pendaftar tersebut berasal dari wilayah daratan dan sebagian wilayah pegunungan.
Mereka yang mendaftar dominan berasal dari Kecamatan Minasatene, sebagian kecamatan Bungoro, Pangkajene, Labakkang, Marang, Segeri, Balocci dan Tondong Tallasa.
"Ada yang putus sekolah, ada juga yang tidak mampu. Tapi, dominan yang kurang mampu," kata Marwah.
Dia berharap dengan adanya Sekolah Rakyat di Pangkep ini, dapat memutus siklus kemiskinan dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan karakter yang kuat kepada pelajar yang putus sekolah dan tidak mampu.
"Tentu dengan fasilitas lengkap untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik demi masa depan mereka," ungkapnya.
Marwah menyebutkan ada 15 orang guru yang siap mengajar di Sekolah Rakyat dan 7 orang lainnya dari luar Kabupaten Pangkep.
Mereka adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Penjasorkes dan Guru Kelas/Wali Kelas untuk Sekolah Rakyat tingkatan SD.
Khusus untuk tingkatan SMP mereka akan diajar oleh guru mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Penjasorkes, Bimbingan Konseling, Pendidikan Pancasila, Bahasa Indonesia, Matematika (Umum), IPA, IPS, Bahasa Inggris, Seni Budaya dan Prakarya, Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Muatan Lokal.
Marwah menambahkan, Sekolah Rakyat memiliki kurikulum tersendiri dan berbeda dengan sekolah negeri pada umumnya.
Dia mengatakan, kurikulum Sekolah Rakyat menggabungkan pendidikan formal yang sesuai standar nasional dengan pendidikan karakter, pendidikan asrama, dan pendidikan agama. Kurikulum ini dirancang dengan sistem multi entry-multi exit.
"Jadi siswa masuk dan lulus itu nantinya sesuai kemampuan mereka, kita fokus pada penguasaan literasi digital, penguasaan Bahasa Inggris , kewirausahaan, serta karakter kepemimpinan dan akhlak mulia," jelasnya.
Rencananya, tanggal 30 September 2025 Sekolah Rakyat Pangkep akan launching. Saat ini tim Sekolah Rakyat Pangkep menerima kunjungan dari Tim Kemensos untuk survei Sekolah Rakyat di Pangkep terkait kesiapan proses pembelajaran dan segala fasilitas yang ada di sekolah tersebut.
(MAN)
Berita Terkait

News
Sekolah Rakyat Diharap Berdampak Positif Turunkan Kemiskinan
Pemerintah menyelenggarakan program Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan memberikan akses pendidikan gratis demi mengurangi angka putus sekolah di Indonesia.
Jum'at, 12 Sep 2025 07:26

Makassar City
Appi Harap Ada Sekolah Rakyat Dibangun di Wilayah Pulau
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin (Appi), menyampaikan sejumlah aspirasi masyarakat pesisir dan kepulauan di Kota Makassar kepada pemerintah pusat melalui Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno
Jum'at, 29 Agu 2025 10:49

Makassar City
38 Siswa Asal Maros Dikirim ke Makassar untuk Sekolah Rakyat
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Maros, Suwardi Sawedi mengatakan, pengiriman siswa ini merupakan tahap awal untuk sekolah rintisan.
Rabu, 16 Jul 2025 16:29

Makassar City
Tahap Awal, Sekolah Rakyat di Kota Makassar Akan Terima 150 Murid
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar bersama Sentra Wirajaya Kementerian Sosial RI menggelar pertemuan membahas kesiapan pelaksanaan Sekolah Rakyat jenjang SMP, Senin (23/6/2025).
Selasa, 24 Jun 2025 07:45

Sulsel
Program Sekolah Rakyat di Maros Siap Buka Kelas untuk 40 Siswa
Sebanyak 40 siswa di Kabupaten Maros akan mengikuti program Sekolah Rakyat yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Senin, 02 Jun 2025 18:04
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dipimpin Natsir, Asprumnas Sulsel Siap Sukseskan Program 3 Juta Rumah Kementerian PKP
2

Tim Esport Mobile Legend Pangkep Lolos Babak Perebutan Tiket Porprov 2026
3

Unhas Luncurkan 6 Program Unggulan di Peringatan HUT ke-69
4

Kuota Siswa Sekolah Rakyat di Pangkep Hampir Terpenuhi
5

Telkom Pulihkan SKKL Sorong–Merauke, Papua Kembali Terkoneksi
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Dipimpin Natsir, Asprumnas Sulsel Siap Sukseskan Program 3 Juta Rumah Kementerian PKP
2

Tim Esport Mobile Legend Pangkep Lolos Babak Perebutan Tiket Porprov 2026
3

Unhas Luncurkan 6 Program Unggulan di Peringatan HUT ke-69
4

Kuota Siswa Sekolah Rakyat di Pangkep Hampir Terpenuhi
5

Telkom Pulihkan SKKL Sorong–Merauke, Papua Kembali Terkoneksi