Bupati Gowa Tegaskan Jabatan Fungsional Jantung Kinerja Reformasi Birokrasi

Jum'at, 17 Okt 2025 17:38
Bupati Gowa Tegaskan Jabatan Fungsional Jantung Kinerja Reformasi Birokrasi
Bupati Sitti Husniah Talenrang membawakan materi secara virtual pada Webinar GEMA20 ASN Seri 3: Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional ASN. Foto: SINDO Makassar/Herni Amir
Comment
Share
GOWA - Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang menegaskan komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa dalam menguatkan peran Jabatan Fungsional (JF) sebagai pilar utama dan jantung kinerja dalam melakukan Reformasi Birokrasi (RB).

Hal ini disampaikannya saat membawakan materi secara virtual pada Webinar GEMA20 ASN Seri 3: Pengembangan Kompetensi Jabatan Fungsional ASN yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Gowa, Jumat (17/10).

Bupati Gowa menekankan bahwa momentum Reformasi Birokrasi saat ini bukan sekadar merampingkan struktur, tetapi tentang menguatkan fungsi dan keahlian ASN. Struktur organisasi boleh sederhana, tetapi kinerja harus semakin kuat, dan kekuatan itu ada pada JF.

“Jabatan Fungsional adalah jantung kinerja birokrasi. ASN dalam JF harus bekerja berdasarkan keahlian dan keterampilan spesifik, menghasilkan output yang terukur, serta berperan langsung dalam pelayanan publik dan pembangunan daerah,” tegas bupati perempuan pertama di Gowa ini.

Lanjut Talenrang, tujuan utama Reformasi Birokrasi adalah penyederhanaan struktur organisasi, peralihan ke JF agar organisasi lebih lincah, dan peningkatan peran JF sebagai pelaksana teknis utama.

"Fokus baru ini bergeser dari 'siapa menjabat apa' menjadi 'siapa mampu apa'. Pergeseran paradigma ini menuntut birokrasi yang berbasis keahlian, bukan lagi semata-mata berbasis jabatan struktural," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa JF adalah pelaksana profesional yang menjembatani kebijakan dan hasil nyata di masyarakat. Hal ini relevan dengan Visi Kabupaten Gowa 2025-2030, yaitu "Bersama Menuju Gowa yang Lebih Maju dan Berkelanjutan". Untuk mewujudkan visi ini, dibutuhkan ASN yang memiliki kompetensi unggul, adaptif terhadap perubahan dan berorientasi hasil serta pelayanan.

"Tanpa JF yang kompeten, roda pemerintahan tidak akan berjalan efektif. Mereka harus diberikan ruang, peluang dan penghargaan," ujar Bupati Talenrang.

Kepada lebih dari 1.000 peserta yang hadir, Talenrang mengingatkan bahwa tantangan di era perubahan teknologi yang cepat dan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang cepat dan transparan menuntut kompetensi ASN bukan hanya tentang kemampuan teknis, tetapi juga kemampuan berpikir strategis, keterampilan melayani dengan empati, serta sikap integritas dan akuntabilitas.

"Penguatan Jabatan Fungsional bukan hanya soal administrasi kepegawaian, tetapi tentang bagaimana kita memerdekakan ASN untuk berkreasi, berinovasi dan berkontribusi," pungkas Talenrang.

Untuk diketahui, Seri Webinar Gema 20 ini merupakan hasil implementasi Proyek Perubahan PKN Tingkat II Angkatan IX Tahun 2025 oleh Kepala BKPSDM Kabupaten Gowa, Zubair Usman. Menurutnya, BKPSDM Gowa sedang melakukan gerak cepat untuk merespons tuntutan peningkatan kompetensi JF agar pelayanan publik di Kabupaten Gowa menjadi lebih baik.

"Fokus kita saat ini berada pada penguatan JF yang meliputi pemetaan kebutuhan kompetensi per bidang fungsional, penyelenggaraan diklat, sertifikasi, dan coaching berbasis kinerja, kolaborasi dengan lembaga pelatihan nasional, serta pemanfaatan e-learning dan knowledge sharing antar JF," tutur Zubair.

Dampak dari penguatan JF melalui seri webinar ini diharapkan akan menjadikan ASN profesional dan produktif, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi organisasi pembelajar dan berorientasi hasil, serta daerah memiliki daya saing dan kinerja pelayanan yang meningkat.

"Hasil akhir dari penguatan kapasitas ASN ini adalah birokrasi yang efektif, efisien, dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru