PT Vale Tegaskan Kualitas Air Aman, Pemulihan Lingkungan Towuti Berjalan Terukur

Sabtu, 25 Okt 2025 15:51
PT Vale Tegaskan Kualitas Air Aman, Pemulihan Lingkungan Towuti Berjalan Terukur
Upaya pemulihan berkelanjutan atas insiden kebocoran pipa minyak di Kecamatan Towoti terus dilakukan PT Vale dengan melibatkan semua pihak. Foto/Istimewa
Comment
Share
SOROWAKO - Sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), anggota grup Mining Industry Indonesia (Mind ID), terus melaksanakan langkah pemulihan pasca insiden kebocoran pipa minyak di wilayah Towuti.

Upaya ini dijalankan dengan pendekatan terbuka, ilmiah, dan kolaboratif, memastikan kualitas air tetap aman serta seluruh proses pemulihan berlangsung secara terukur, transparan, dan dapat diaudit publik.

Dalam semangat transparansi, PT Vale bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Timur dan menggandeng berbagai ahli independen, termasuk Tim Disaster Risk Reduction Centre (DRRC) Universitas Indonesia (UI).

DRRC UI adalah lembaga riset independen di bawah Universitas Indonesia yang memiliki reputasi nasional dan internasional dalam bidang manajemen risiko bencana, lingkungan, dan ketahanan komunitas. Lembaga ini juga menjadi mitra teknis bagi BNPB, KLHK, dan UNDP dalam berbagai riset dan mitigasi berbasis sains.

Hasil uji kualitas air terbaru dari sampel yang diambil pada 5 Oktober 2025 menunjukkan seluruh parameter utama berada di bawah ambang batas baku mutu sesuai peraturan pemerintah. Air di wilayah Towuti dinyatakan aman untuk kebutuhan sehari-hari, termasuk pertanian, kebun, mandi, mencuci, serta konsumsi setelah dimasak atau diolah.

“Kami memahami kekhawatiran publik terhadap kondisi lingkungan di Towuti. Karena itu, sejak awal kami melibatkan lembaga riset independen agar setiap langkah pemulihan memiliki dasar ilmiah yang kuat dan objektif, di mana proses dan hasilnya dapat diverifikasi bersama oleh lembaga pemerintah dan akademik,” ujar Endra Kusuma, Head of External Relations PT Vale Indonesia Tbk.

Selain pengujian kualitas air, DRRC UI juga melakukan analisis sebaran potensi aliran dan pemetaan risiko hingga radius 9 km dari titik pipa. Hasil sementara menunjukkan tidak ada indikasi penyebaran minyak menuju kawasan konservasi Danau Towuti. Parameter hidrokarbon, TPH, dan logam berat juga berada dalam batas aman secara ekologis.

Langkah Cepat Sejak Awal Insiden
Insiden kebocoran yang terdeteksi pada 23 Agustus 2025 langsung ditangani PT Vale dengan menghentikan aliran minyak serta membentuk Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Group/ERG) bersama DLH, BPBD, Pemkab Luwu Timur, dan masyarakat.

Lebih dari 150 petugas lapangan dan relawan lokal diterjunkan untuk isolasi area, pembersihan, dan pemulihan dengan metode ramah lingkungan.
Langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
• Pemasangan oil boom, skimmer, dan absorbent pad di sepanjang aliran air utama;
• Penyedotan minyak dan pembersihan manual serta mekanis di titik-titik terdampak;
• Penerapan bio-remediation menggunakan bahan alami yang disetujui DLH;
• Penyediaan 160.000 liter air bersih per hari bagi masyarakat selama fase tanggap darurat;
• Pendampingan kesehatan masyarakat bersama Dinas Kesehatan Luwu Timur;
• Penyuluhan pertanian agar lahan dan air irigasi tetap aman.

Seluruh kegiatan terdokumentasi dan dilaporkan secara berkala kepada pemerintah daerah dan regulator nasional.

Progres Pemulihan di 11 Titik Lokasi
Hingga 22 Oktober 2025, PT Vale telah menuntaskan pemulihan di seluruh 11 titik lokasi dengan hasil air kembali jernih. Tahap berikutnya adalah pengujian lanjutan dan pemantauan kualitas air serta tanah oleh tim agronomi IPB University.

Kondisi lapangan juga menunjukkan tanda-tanda pemulihan signifikan. “Saya lewat jembatan di Titik 2, airnya sudah jernih sekali. Banyak warga juga sudah pakai untuk cuci dan kegiatan harian,” ungkap Aroyos, warga Desa Lioka.

Bagi PT Vale, pemulihan lingkungan harus sejalan dengan pemulihan sosial dan kepercayaan masyarakat. Karena itu, perusahaan mendirikan Posko Grievance dan Konsultasi Publik di Towuti untuk menampung aspirasi warga.

Mekanisme kompensasi dan biaya penanganan dampak juga disusun bersama Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Forkopimda, dan pemerintah desa, berdasarkan verifikasi lapangan yang transparan dan dapat diaudit.

Selain aspek lingkungan, PT Vale meluncurkan program pemulihan ekonomi komunitas, melibatkan warga terdampak dalam proyek padat karya serta pelatihan pertanian berkelanjutan.

“Seluruh upaya dan komitmen kami berfokus agar pemulihan ini tidak hanya menyembuhkan alam, tetapi juga memulihkan kehidupan masyarakat Towuti,” tambah Endra.

Tata Kelola dan Transparansi
Sebagai bentuk akuntabilitas publik, PT Vale telah:
• Menyerahkan seluruh laporan pemantauan lingkungan kepada KLHK dan Kementerian ESDM;
• Melakukan koordinasi mingguan dengan Pemkab Luwu Timur dan Forkopimda;
• Menggunakan laboratorium independen terakreditasi untuk pengujian air, sedimen, dan tanah;
• Membuka akses audit serta kunjungan lapangan bagi lembaga masyarakat dan media;
• Menyediakan sistem pelaporan transparan untuk seluruh pemangku kepentingan.

Langkah ini memperkuat komitmen PT Vale terhadap tata kelola yang bertanggung jawab dan pemulihan berkelanjutan.

“Kami percaya pemulihan Towuti harus menjadi gerakan bersama. Dengan keterbukaan data dan semangat kolaborasi, kita bisa menjadikan Towuti contoh pemulihan yang kuat, bukan polemik yang melemahkan,” tutup Endra.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru