Andi Hadi Ibrahim Baso Terpilih Jadi Ketua DMI Kecamatan Biringkanaya

Minggu, 02 Nov 2025 09:43
Andi Hadi Ibrahim Baso Terpilih Jadi Ketua DMI Kecamatan Biringkanaya
Ketua DMI Kecamatan Biringkanaya dan anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso. Foto: Dok
Comment
Share
MAKASSAR - Anggota Komisi A DPRD Kota Makassar, Andi Hadi Ibrahim Baso terpilih menjadi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (1/11/2025).

Dalam pemilihan tersebut, terdapat tiga calon kandidat, di antaranya Andi Hadi Ibrahim Baso (52 suara), Dr. Muhammad Ilyas (50 suara) dan Sirajuddin (1 suara), yang digelar secara demokrasi.

"Ada 103 perwakilan masjid yang hadir untuk memberikan suaranya. Artinya luar biasa yang datang ini, karena perwakilan-perwakilan masjid yang diberikan mandat oleh masjid untuk datang untuk memilih Ketua DMI Kecamatan Biringkanaya," ujarnya kepada SINDO Makassar.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Makassar itu menambahkan, akan bekerja untuk memberikan pelayanan maksimal di masjid Kecamatan Biringkanaya. Kata dia, masjid bukan hanya digunakan untuk tempat beribadah saja, tetapi masjid juga harus sebagai fungsi sosial kemanusiaan.

"Inilah yang nanti menjadi fokus kita bahwasanya kita ingin mengembalikan fungsi yang sebenarnya masjid itu sebagai pusat peradaban. Memang butuh visi dan misi yang kita akan sepakati bersama ke depan. Saya berharap di kepengurusan nanti harus lengkap di dalamnya ada mungkin saya selaku ketua dan saya didampingi orang dari Kementerian Agama supaya semuanya dilibatkan," tambahnya.

Ke depan, Andi Hadi dalam program kerjanya akan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) yang terdaftar di Kesbangpol untuk melakukan kolaborasi bersama dalam membantu Pemerintah Kota Makassar dalam program-program untuk kepentingan masyarakat.

Legislator Daerah Pemilihan III Kota Makassar itu pun berencana akan melakukan kerjasama dengan pihak-pihak Polisi dan TNI untuk memberikan diseminasi dampak negatif bahaya narkotika dan judi online (judol) kepada masyarakat.

"Contoh, misalnya ini kan menjelang bulan Ramadan, nanti kita minta masjid-masjid itu memberikan satu malam untuk sosialisasi bahaya daripada narkotika dan judol. Jadi kita berharap nanti masjid-masjid yang ada di Kecamatan Biringkanaya itu kita ingin bekerjasama dengan pihak Kepolisian terkait untuk tampil di mimbar-mimbar bulan Ramadan nanti untuk membawakan materi tentang bahaya narkotika atau narkoba dan judi online. Agar asyarakat akan mengetahui bahaya-bahaya dari kasus tersebut, sehingga masyarakat tercerahkan," harapnya.

Alumnus Universitas Muslim Indonesia itu juga menekankan sikap toleransi antara sesama masyarakat harus dijaga dan diperkuat di masa yang akan datang.

"Persatuan masjid-masjid ini harus hidup karena masjid berada di tengah-tengah masyarakat dan umat. Paling tidak kita juga akan memberikan bagaimana sikap toleransi beragama itu dikedepankan karena di masyarakat bukan hanya tempat beribadah agama Islam saja yang ada, tetapi agama-agama yang lain juga ada dan tentu itu kita tekankan toleransi umat beragama itu yang menjadi prioritas kita di Dewan Masjid Indonesia," pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru