Opini
Festival Daur Bumi: Menutup Tahun, Membuka Perjalanan Baru Persampahan Kota Makassar
Senin, 15 Des 2025 19:03
Festival Daur Bumi yang digelar Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selama tiga hari, 12–14 Desember 2025.
MAKASSAR - Oleh: Marini Ambo Wellang
Dewan Lingkungan Kota Makassar 2025-2030
Festival Daur Bumi yang digelar Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selama tiga hari, 12–14 Desember 2025, menjadi penutup akhir tahun yang penuh makna sekaligus penanda awal sebuah perjalanan baru dalam pengelolaan persampahan Kota Makassar.
Festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan ruang temu dan panggung kolaborasi bagi para penggiat lingkungan. Berbagai inisiatif, inovasi, dan praktik terbaik (best practices) dipertemukan untuk menunjukkan bahwa perubahan lingkungan, khususnya di sektor persampahan, lahir dari kerja bersama yang konsisten dan berkelanjutan.
Melalui Festival Daur Bumi, kontribusi positif para komunitas lingkungan ditampilkan secara nyata. Selama ini, merekalah yang setia mendampingi warga dalam edukasi pengelolaan sampah, baik penggiat yang telah lama berkecimpung maupun mereka yang baru mengambil peran. Semua hadir dengan porsi, keahlian, dan minat masing-masing, memperlihatkan bahwa pengelolaan sampah adalah kerja kolektif yang inklusif.
Beragam sektor turut ambil bagian. Ada penggiat pemilahan dan pengolahan sampah, pembuat produk daur ulang dari skala rintisan hingga yang telah menembus pasar internasional.
Inovasi teknologi berbasis IT ditunjukkan oleh SMK Telkom, pengelolaan sampah organik berbasis maggot oleh Urban Agrofarm, serta Magalarva—bisnis maggot yang telah menembus pasar dunia dan menjadi bukti bahwa sampah dapat bernilai ekonomi global.
Pengolahan kompos skala rumah tangga dan kawasan dihadirkan oleh komunitas dan Tumpuk Sampah, pengelolaan minyak jelantah oleh Yayasan Pelipur, serta penggiat Eco Enzyme seperti Komunitas Manggala Tanpa Sekat dan INLA yang konsisten membangun praktik ramah lingkungan dari tingkat rumah tangga.
Komunitas yang mengombinasikan pengelolaan sampah dengan urban farming seperti Kebun Tetangga dan Tanami Tanah Ta menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan ketahanan pangan. Media lingkungan Klik ID turut berperan dalam menyuarakan dan menyebarluaskan praktik-praktik baik tersebut kepada publik yang lebih luas.
Festival ini juga semakin kuat dengan hadirnya figur dan penggerak nasional, seperti Bule Sampah sebagai influencer persampahan yang konsisten mengedukasi publik, Pandawara Group yang menginspirasi gerakan bersih lingkungan melalui aksi nyata, serta berbagai pelaku yang membagikan best practices dari pengalaman lapangan mereka masing-masing.
Dalam semangat kolaborasi tersebut, Bosowa Peduli turut mengambil peran penting melalui edukasi persampahan skala kampus. Bosowa Peduli secara aktif mengampanyekan Lubang Resapan Biopori (LRB) dan Teba Modern sebagai salah satu alternatif pengelolaan sampah organik berbasis rumah tangga dan komunitas. Upaya ini memperkuat kesadaran generasi muda bahwa pengelolaan sampah dapat dimulai dari lingkungan terdekat, sederhana, dan aplikatif.
Lebih dari itu, Festival Daur Bumi menjadi bagian penting dalam mendukung visi Wali Kota Makassar menuju Makassar Bebas Sampah 2029. Kegiatan ini menegaskan bahwa keberhasilan visi tersebut membutuhkan penguatan kelembagaan hingga ke tingkat paling dekat dengan warga. Peran lurah, RT, dan RW menjadi mesin penggerak yang diharapkan mampu mengoptimalkan pemilahan, pengolahan, dan pengurangan sampah dari sumbernya.
Puluhan komunitas hadir, termasuk para motivator DLH dan para pendamping TPS3R yang tak pernah lelah berjuang di garda terdepan pengelolaan sampah kota. Kehadiran pemerintah dalam Festival Daur Bumi menjadi angin segar dan energi baru bagi para penggiat lingkungan sebuah sinyal kuat bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan akan terus diperkuat.
Festival Daur Bumi menandai bahwa perjalanan panjang persampahan Kota Makassar sedang dan akan terus berlangsung. Dengan kolaborasi, penguatan kelembagaan, serta berbagi praktik terbaik, Makassar melangkah mantap menuju kota yang bersih, berdaya, dan berkelanjutan sejalan dengan cita-cita Makassar Bebas Sampah 2029.
Dewan Lingkungan Kota Makassar 2025-2030
Festival Daur Bumi yang digelar Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selama tiga hari, 12–14 Desember 2025, menjadi penutup akhir tahun yang penuh makna sekaligus penanda awal sebuah perjalanan baru dalam pengelolaan persampahan Kota Makassar.
Festival ini bukan sekadar perayaan, melainkan ruang temu dan panggung kolaborasi bagi para penggiat lingkungan. Berbagai inisiatif, inovasi, dan praktik terbaik (best practices) dipertemukan untuk menunjukkan bahwa perubahan lingkungan, khususnya di sektor persampahan, lahir dari kerja bersama yang konsisten dan berkelanjutan.
Melalui Festival Daur Bumi, kontribusi positif para komunitas lingkungan ditampilkan secara nyata. Selama ini, merekalah yang setia mendampingi warga dalam edukasi pengelolaan sampah, baik penggiat yang telah lama berkecimpung maupun mereka yang baru mengambil peran. Semua hadir dengan porsi, keahlian, dan minat masing-masing, memperlihatkan bahwa pengelolaan sampah adalah kerja kolektif yang inklusif.
Beragam sektor turut ambil bagian. Ada penggiat pemilahan dan pengolahan sampah, pembuat produk daur ulang dari skala rintisan hingga yang telah menembus pasar internasional.
Inovasi teknologi berbasis IT ditunjukkan oleh SMK Telkom, pengelolaan sampah organik berbasis maggot oleh Urban Agrofarm, serta Magalarva—bisnis maggot yang telah menembus pasar dunia dan menjadi bukti bahwa sampah dapat bernilai ekonomi global.
Pengolahan kompos skala rumah tangga dan kawasan dihadirkan oleh komunitas dan Tumpuk Sampah, pengelolaan minyak jelantah oleh Yayasan Pelipur, serta penggiat Eco Enzyme seperti Komunitas Manggala Tanpa Sekat dan INLA yang konsisten membangun praktik ramah lingkungan dari tingkat rumah tangga.
Komunitas yang mengombinasikan pengelolaan sampah dengan urban farming seperti Kebun Tetangga dan Tanami Tanah Ta menunjukkan bahwa pengelolaan sampah dapat berjalan seiring dengan ketahanan pangan. Media lingkungan Klik ID turut berperan dalam menyuarakan dan menyebarluaskan praktik-praktik baik tersebut kepada publik yang lebih luas.
Festival ini juga semakin kuat dengan hadirnya figur dan penggerak nasional, seperti Bule Sampah sebagai influencer persampahan yang konsisten mengedukasi publik, Pandawara Group yang menginspirasi gerakan bersih lingkungan melalui aksi nyata, serta berbagai pelaku yang membagikan best practices dari pengalaman lapangan mereka masing-masing.
Dalam semangat kolaborasi tersebut, Bosowa Peduli turut mengambil peran penting melalui edukasi persampahan skala kampus. Bosowa Peduli secara aktif mengampanyekan Lubang Resapan Biopori (LRB) dan Teba Modern sebagai salah satu alternatif pengelolaan sampah organik berbasis rumah tangga dan komunitas. Upaya ini memperkuat kesadaran generasi muda bahwa pengelolaan sampah dapat dimulai dari lingkungan terdekat, sederhana, dan aplikatif.
Lebih dari itu, Festival Daur Bumi menjadi bagian penting dalam mendukung visi Wali Kota Makassar menuju Makassar Bebas Sampah 2029. Kegiatan ini menegaskan bahwa keberhasilan visi tersebut membutuhkan penguatan kelembagaan hingga ke tingkat paling dekat dengan warga. Peran lurah, RT, dan RW menjadi mesin penggerak yang diharapkan mampu mengoptimalkan pemilahan, pengolahan, dan pengurangan sampah dari sumbernya.
Puluhan komunitas hadir, termasuk para motivator DLH dan para pendamping TPS3R yang tak pernah lelah berjuang di garda terdepan pengelolaan sampah kota. Kehadiran pemerintah dalam Festival Daur Bumi menjadi angin segar dan energi baru bagi para penggiat lingkungan sebuah sinyal kuat bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan akan terus diperkuat.
Festival Daur Bumi menandai bahwa perjalanan panjang persampahan Kota Makassar sedang dan akan terus berlangsung. Dengan kolaborasi, penguatan kelembagaan, serta berbagi praktik terbaik, Makassar melangkah mantap menuju kota yang bersih, berdaya, dan berkelanjutan sejalan dengan cita-cita Makassar Bebas Sampah 2029.
(UMI)
Berita Terkait
Makassar City
Kemenhub Kirimkan Bus Gratis untuk Dukung Program Sekolah Rakyat di Makassar
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam menjawab kebutuhan dasar masyarakat, khususnya di sektor pendidikan, melalui penyediaan layanan transportasi sekolah gratis bagi siswa, Senin (15/12/2025).
Senin, 15 Des 2025 14:13
Makassar City
Siapkan Insentif Rp100 Juta, Appi Tantang RT/RW Kelola Sampah dengan Baik
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin memberikan pekerjaan rumah (PR) khusus kepada RT dan RW terpilih agar serius melakukan pemilahan dan pengelolaan sampah di lingkungan masing-masing. Bahkan menyiapkan insentif sebesar Rp100 juta untuk pengelolaan terbaik.
Minggu, 14 Des 2025 22:23
Makassar City
Jalan Sehat Sambil Bersih-bersih, Appi Ajak Warga Rawat Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin kembali menghadirkan pendekatan kreatif dalam menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya kebersihan lingkungan
Sabtu, 13 Des 2025 14:11
Makassar City
Makassar Bergerak, Pemkot All-Out Bersihkan Pasar Terong
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, kembali menegaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menumbuhkan rasa peduli terhadap persoalan persampahan.
Jum'at, 12 Des 2025 12:35
Makassar City
Stunting Turun 4 Persen, Kolaborasi Makassar–Nusantara Infrastructure Berlanjut
Pemerintah Kota Makassar bersama PT Nusantara Infrastructure Tbk, RS Hermina Makassar, dan Rumah Zakat menandatangani Nota Kesepahaman Program Nusantara Peduli Stunting (NPS) Fase II di Balai Kota Makassar, Jumat (12/12/2025).
Jum'at, 12 Des 2025 12:24
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Siapkan Insentif Rp100 Juta, Appi Tantang RT/RW Kelola Sampah dengan Baik
2
Tembus Wilayah Terisolasi, Tim Relawan UMI Dirikan Posko Kesehatan di Tukka
3
Bawaslu Soppeng Gelar Outbond Leadership Camp, Perkuat SDM dan Kelembagaan
4
Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar
5
WR IV UMI Sampaikan Tausiah di Masjid Nur Syuhada Mapolda Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Siapkan Insentif Rp100 Juta, Appi Tantang RT/RW Kelola Sampah dengan Baik
2
Tembus Wilayah Terisolasi, Tim Relawan UMI Dirikan Posko Kesehatan di Tukka
3
Bawaslu Soppeng Gelar Outbond Leadership Camp, Perkuat SDM dan Kelembagaan
4
Bea Cukai Musnahkan Rokok dan MMEA Ilegal Senilai Rp2,8 Miliar
5
WR IV UMI Sampaikan Tausiah di Masjid Nur Syuhada Mapolda Sulsel