Siap Sukseskan SKI 2023, Pemkab Gowa Turunkan Tim Pendamping Lapangan

Tim Sindomakassar
Minggu, 13 Agu 2023 19:20
Siap Sukseskan SKI 2023, Pemkab Gowa Turunkan Tim Pendamping Lapangan
Pemerintah Kabupaten Gowa siap menyukseskan pelaksanaan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan. Foto: Istimewa
Comment
Share
GOWA - Pemerintah Kabupaten Gowa siap menyukseskan pelaksanaan Survey Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, yang dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan.

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Gowa, Sofyan Daud, saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Persiapan Lapangan SKI 2023 di Ruang Rapat Kantor DPPKB Kabupaten Gowa, Jumat (11/08/23) lalu.



Survei Kesehatan Dasar atau lebih dikenal dengan nama Riskesdas (Riset kesehatan Dasar) di tahun 2023 telah memasuki periode ke empat. SKI merupakan kegiatan survei berkala yang dilakukan untuk mengevaluasi hasil pembangunan kesehatan melalui berbagai indikator kesehatan masyarakat sebagaimana telah diamanahkan dalam RPJMN. Selain itu, SKI juga memiliki fungsi sebagai dasar dalam perencanaan pembangunan kesehatan berikutnya.

“Terbitnya Perpres 72 tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Perban BKKBN No 12 Tahun 2021 tentang RAN PASTI telah mengamanatkan Kita untuk mempercepat penurunan Stunting. Pelaksanaan SKI ini menjadi alat mengukur kinerja kita dalam penurunan stunting, apakah program dan kebijakan yang dilaksanakan sudah tepat dan berhasil atau tidak," ujar Sofyan Daud.

Lebih lanjut, Sofyan Daud menyebutkan bentuk keseriusan Pemerintah Kabupaten Gowa dalam mengawal pelaksanaan SKI 2023 dengan menerbitkan Surat Edaran Sekretaris Daerah terkait dukungan pelaksanaan SKI, dimana surat edaran ini memuat himbauan kepada seluruh Camat, Kepala Desa dan Lurah mempersiapkan lapangan dan melakukan pendampingan kepada tim survey.

“Pemerintah Daerah sangat serius mengawal pelaksanaan SKI ini, peran Kita adalah bagaimana memastikan semua keluarga yang menjadi sampling terdata dan ada di lokasi atau ada di rumah saat saat dilakukan survey, khusunya keluarga yang memiliki balita sehingga dapat diukur tinggi badan dan panjang badannya oleh tim survey," katanya.

Sofyan Daud mengatakan, untuk memastikan seluruh keluarga yang menjadi sample terdata, pihaknya akan melibatkan seluruh Penyuluh KB dan Kader yang menjadi lokus survey untuk melakukan pendampingan kepada para enumerator dengan melibatkan Babinsa dan Bhabinkamtibmas.

“Dengan adanya pendampingan dari Penyuluh KB bersama Babinsa dan Bhabikamtibmas, pelaksanaan SKI ini diharapkan dapat berjalan aman dan lancar tanpa kendala apapun. Untuk itu, Saya berharap seluruh Kepala UPT sebelum pelaksanaan kegiatan agar mengatur startegi dan koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa terus dijalin agar pelaksanaan SKI ini tanpa kendala” ujar Sofyan Daud.

Sofyan Daud berharap hasil SKI ini bisa memberikan gambaran yang baik terhadap pelaksanaan pembagunan kesehatan di Gowa, Khususnya upaya percepatan penurunan stunting dimana ditargetkan tahun 2024 angka stunting turun menjadi 14 persen.



"Kita telah bekerja keras sesuai target, dengan adanya SKI kita berharap bisa menguji sejauh mana efektivitas kinerja kita, khususnya angka stunting yang saat ini masih stagnan 33 persen berdasarkan SSGI tahun 2022, berbeda dari data e-PPGBM dari Dinas Kesehatan yang menunjukkan angka 5,5 persen" ujar Sofyan Daud.

Penanggung Jawab Teknis Lapangan Tim SKI 2023, Aidil mengatakan SKI merupakan program keberlanjutan dari program Riskesda yang dilaksanakan tahun 2022, dimana pada tahun ini diintegrasikan dengan pengukuran status kesehatan dan status gizi balita dan pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama dengan pemerintah daerah dengan pengawalan serta monitoring lintas kementerian dan lembaga.

“Khusus di Kabupaten Gowa, yang menjadi lokus ada 73 Blok Sensus dengan 6 Tim Enumerator terdiri 4 orang tiap tim yanga melakukan pengumpulan data mulai dari tanggal 12 hingga 4 Oktober 2023. Untuk 1 Blok Sensus ditarget selesai dalam 4 hari dimana setiap satu tim memiliki sekitar 12 hingga 14 blok sensus,” sebut Aidil.

Lebih lanjut Aidil mengatakan survey akan dilakukan melalui kunjungan door to door melalui wawancara, observasi, pengukuran dan penimbangan serta pemeriksaan kesehatan dengan melibatkan tim enumerator dari terdiri tenaga kesehatan dari beberapa bidang disiplin ilmu.

“Instrumen yang digunakan terdiri dari kuesioner, formulir, pedoman dan lain-lain, dimana tim telah dilatih selama 9 hari dan teori dan praktek. Selain itu tim juga akan dilengkapi alat pengukuran Antropometri yang terstandar yang akan dikalibrasi setiap pindah lokasi, ini untuk memastikan alat bekerja dengan baik," sebut Aidil.

Dalam kesempatan itu Aidil mengatakan dengan adanya pendampingan dari pemerintah daerah akan memudahkan tim enumerator dalam menjangkau sasaran, khusunya wilayah-wilayah yang sulit.



Sebagai informasi, SKI-2023 akan menyasar 32 indikator Renstranas, 5 dari 17 indikator RPJMN, 47 indikator Global Burden Disease, 41 dari 169 indikator SDG’s dan 38 indikator program Kementerian Kesehatan. Indikator-indikator tersebut telah ditetapkan bersama lintas kementerian dan lembaga dan program Kementerian Kesehatan.

Sekretaris Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Faizal Fahmi, SKM, M.Kes dalam arahannya mengatakan output dari SKI ini menjadi evaluasi terhadap pelaksanaan penurunan stunting di Indonesia khusunya di Kabupaten Gowa.

“Proses pendampingan yang dilakukan Kabupaten Gowa bukan untuk mengintervensi pelaksanaan SKI, namun bagaimana mengawal pelaksanaan SKI sehingga berjalan jalan dan lancar, seluruh keluarga yang menjadi sample terdata dan hadir dilokasi saat dikunjungi, sehingga seluruh pihak puas terhadap hasil yang diperoleh,” ujar Faizal Fahmi.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru