Ekspose Stunting Pangkep 2025: Prevalensi Turun, Intervensi Terpadu Berdampak Nyata
Selasa, 30 Sep 2025 15:27

Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau memberi pengarahan pada Ekspose Penanganan Stunting dan Publikasi Hasil Pengukuran SIGIZI Terpadu 2025. Foto: SINDO Makassar/Munjiyah Dirga Ghazali
PANGKEP - Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) melalui Dinas Kesehatan bersama lintas sektor menggelar Ekspose Penanganan Stunting dan Publikasi Hasil Pengukuran SIGIZI Terpadu 2025, Selasa (30/9/2025) di Gedung Dewakang, Jalan Poros Bungoro.
Data menunjukkan, prevalensi stunting di Pangkep terus menurun. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI/SKI), angka stunting turun dari 34,1% pada 2022 menjadi 25,2% pada 2024. Sementara itu, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Agustus 2025 mencatat prevalensi 9,24% atau setara 2.027 anak di 13 kecamatan.
Meski terdapat perbedaan antara hasil survei SSGI/SKI dan data EPPGBM, tren penurunan ini menunjukkan intervensi gizi spesifik maupun sensitif memberi dampak nyata. Program yang berjalan meliputi pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita bermasalah gizi, suplementasi, edukasi ibu hamil, peningkatan sanitasi, penyediaan air bersih, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.
Bupati Pangkep, H. Muhammad Yusran Lalogau dalam sambutannya menegaskan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran.
“Alhamdulillah, dengan adanya Program Presiden Makan Bergizi Gratis dapat memberikan gizi bagi anak-anak kita,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Hj. Herlina menjelaskan bahwa aksi ke-7 konvergensi stunting adalah publikasi hasil pengukuran anak dari Posyandu di setiap desa.
Kegiatan dihadiri camat, kepala puskesmas, dan ketua TP PKK kecamatan. Kehadiran mereka diharapkan menjadi jembatan agar informasi dapat diteruskan hingga ke kepala desa dan menjadi acuan dalam pelaksanaan program penanganan stunting.
Saat ini, data penimbangan anak sudah mencapai 97%.
Ia juga mengajak peran aktif seluruh pihak, termasuk RT dan TP PKK, untuk mendorong orang tua membawa anak ke Posyandu.
"Tujuannya ditimbang, gunanya untuk mengetahui apakah anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan sesuai usianya. Apabila ada yang tidak sesuai, anak itu segera ditolong, " jelasnya.
Herlina berharap, Pangkep segera zero stunting. Sehingga dibutuhkan dukungan TP PKK dengan Daswismanya.
"Kita berharap segera zero stunting dengan melakukan pencegahan. Kepada remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan ibu hamil minimal enam kali, serta konsumsi makanan bergizi seimbang," imbuhnya.
Data menunjukkan, prevalensi stunting di Pangkep terus menurun. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI/SKI), angka stunting turun dari 34,1% pada 2022 menjadi 25,2% pada 2024. Sementara itu, data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM) Agustus 2025 mencatat prevalensi 9,24% atau setara 2.027 anak di 13 kecamatan.
Meski terdapat perbedaan antara hasil survei SSGI/SKI dan data EPPGBM, tren penurunan ini menunjukkan intervensi gizi spesifik maupun sensitif memberi dampak nyata. Program yang berjalan meliputi pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita bermasalah gizi, suplementasi, edukasi ibu hamil, peningkatan sanitasi, penyediaan air bersih, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga.
Bupati Pangkep, H. Muhammad Yusran Lalogau dalam sambutannya menegaskan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran.
“Alhamdulillah, dengan adanya Program Presiden Makan Bergizi Gratis dapat memberikan gizi bagi anak-anak kita,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Pangkep, Hj. Herlina menjelaskan bahwa aksi ke-7 konvergensi stunting adalah publikasi hasil pengukuran anak dari Posyandu di setiap desa.
Kegiatan dihadiri camat, kepala puskesmas, dan ketua TP PKK kecamatan. Kehadiran mereka diharapkan menjadi jembatan agar informasi dapat diteruskan hingga ke kepala desa dan menjadi acuan dalam pelaksanaan program penanganan stunting.
Saat ini, data penimbangan anak sudah mencapai 97%.
Ia juga mengajak peran aktif seluruh pihak, termasuk RT dan TP PKK, untuk mendorong orang tua membawa anak ke Posyandu.
"Tujuannya ditimbang, gunanya untuk mengetahui apakah anak mengalami perkembangan dan pertumbuhan sesuai usianya. Apabila ada yang tidak sesuai, anak itu segera ditolong, " jelasnya.
Herlina berharap, Pangkep segera zero stunting. Sehingga dibutuhkan dukungan TP PKK dengan Daswismanya.
"Kita berharap segera zero stunting dengan melakukan pencegahan. Kepada remaja putri melalui pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan ibu hamil minimal enam kali, serta konsumsi makanan bergizi seimbang," imbuhnya.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Resmi Beroperasi, Sekolah Rakyat Pangkep Diharap Jadi Wadah Pendidikan Inklusif
Sekolah Rakyat Terintegrasi di Kabupaten Pangkep resmi beroperasi. Peresmian ditandai dengan pembukaan MPLS dan Program Kegiatan Guru (PKG) di Aula BLK Pangkep.
Selasa, 30 Sep 2025 15:16

Sulsel
Atlet Cabor Biliar Pangkep Lolos ke Porprov 2026 Wajo-Bone
Kabupaten Pangkep berhasil meloloskan atletnya mengikuti Porprov tahun 2026 untuk Cabang Olahrga (Cabor) Biliar.
Minggu, 28 Sep 2025 14:31

Sulsel
14 Perangkat Daerah Pangkep Teken PKs Hak Akses Data Kependudukan
Sebanyak 14 perangkat daerah meneken Perjanjian Kerja Sama (PKs) dengan terkait hak akses data kependudukan di ruang rapat Wakil Bupati, Rabu (24/9/2025),
Rabu, 24 Sep 2025 20:30

Sulsel
Kuota Sekolah Rakyat di Pangkep Sudah Terpenuhi
Kuota pendaftar Sekolah Rakyat (SR) di Kabupaten Pangkep tahun 2025, khusus Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah terpenuhi.
Minggu, 21 Sep 2025 18:46

Sulsel
YKPM dan Sekolah Perempuan Kawal Isu Gedsi Hingga Masuk Renstra OPD Pangkep
Institut Kapal Perempuan dan YKPM Sulsel menggelar pertemuan daring dengan Bappelitbangda Pangkep untuk membahas penyusunan RPJMD. Hadir juga Sekolah Perempuan dan perwakilan media.
Sabtu, 20 Sep 2025 15:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Mahasiswa Berwirausaha, Mengapa Tidak?
2

Berlangsung Tertutup, DKPP Akan Sidangkan Kasus Pelecehan Komisioner Bawaslu Wajo
3

Syamsul Bahri Dipercaya Pimpin Perisai SI di Sulsel
4

Fraksi PKB DPRD Makassar: Mutasi Birokrasi Wajib Perkuat Stabilitas Pemerintahan
5

Warga Jeneponto Tertipu Iming Berangkat Haji Plus, Sudah Setor Rp290 Juta ke Travel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Mahasiswa Berwirausaha, Mengapa Tidak?
2

Berlangsung Tertutup, DKPP Akan Sidangkan Kasus Pelecehan Komisioner Bawaslu Wajo
3

Syamsul Bahri Dipercaya Pimpin Perisai SI di Sulsel
4

Fraksi PKB DPRD Makassar: Mutasi Birokrasi Wajib Perkuat Stabilitas Pemerintahan
5

Warga Jeneponto Tertipu Iming Berangkat Haji Plus, Sudah Setor Rp290 Juta ke Travel