Luwu Galakan Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan
Rabu, 04 Okt 2023 21:01
Sosialisasi dan kampanye rekomendasi perlindungan LP2B di Belopa. Foto: Chaeruddin/Sindo Makassar
LUWU - Dinas Pertanian Kabupaten Luwu tengah menggalakan perlindungan lahan pertanian demi terjaganya pangan berkelanjutan.
Sosialisasi dan kampanye rekomendasi perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) berlangsung di Aula Hotel Borneo Belopa, Rabu (4/10).
Luwu merupakan salah satu dari 4 kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang terpilih menggelar kegiatan ini. Tiga kabupaten lainnya yakni Toraja, Toraja Utara dan Soppeng.
Di kegiatan ini Dinas Pertanian, menghadirkan narasumber dari Direktorat Perlindungan dan Perluasan Lahan Kementerian Pertanian RI, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulsel, Kepala BPN/ATR Kabupaten Luwu, Asisten II Pemkab Luwu dan Dinas PUTR Kabupaten Luwu.
Peserta kegiatan diikuti oleh para camat, kepala desa/lurah, para Kepala BPP dan penyuluh pertanian dari 22 kecamatan se-Kabupaten Luwu
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Ahyar Kasim membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa lahan pertanian memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Kabupaten Luwu karena Sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
“Alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman terhadap pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan yang berimplikasi terhadap produksi pangan. Oleh karena itu, diperlukan Upaya pengendalian alih fungsi lahan pertanian melalui perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan,” katanya.
Ahyar menjelaskan, tidak dapat dipungkiri kemajuan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh iklim investasi daerah yang dibarengi dengan berbagai pembangunan di segala sektor yang membutuhkan lahan yang cukup luas.
“Menyikapi hal tersebut maka diharapkan para kepala OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa agar mengawal dan mensukseskan kegiatan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk menghasilkan output data yang benar agar pencapaiannya dapat pula dirasakan oleh anak cucu generasi penerus bangsa,” paparnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Islamuddin menyampaikan tujuan kegiatan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bersama tentang pentingnya melakukan perlindungan lahan pertanian.
“Diharapkan terwujudnya komitmen bersama seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Luwu dalam melakukan perlindungan lahan pertanian,” tuturnya
Sementara itu, Ir Surya Darma Thomas dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, dalam paparan materinya menjelaskan bahwa potensi luas bahan baku sawah di kabupaten Luwu sejak tahun 2019 hingga 2023 mengalami peningkatan.
“Tahun 2019 tercatat 30.655,02 hektar dan tahun 2023 32.169,13 hektar. Terdapat penambahan 1.514,11 hektar,” ungkap Surya Darma.
Surya juga menjelaskan LP2B bertujuan untuk melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, menjamin tersedianya lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan, melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani.
"Program LP2B juga bertujuan meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan petani dan masyarakat, meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani, meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang layak, mempertahankan keseimbangan ekologis dan mewujudkan revitalisasi pertanian," tutup Surya.
Sosialisasi dan kampanye rekomendasi perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) berlangsung di Aula Hotel Borneo Belopa, Rabu (4/10).
Luwu merupakan salah satu dari 4 kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang terpilih menggelar kegiatan ini. Tiga kabupaten lainnya yakni Toraja, Toraja Utara dan Soppeng.
Di kegiatan ini Dinas Pertanian, menghadirkan narasumber dari Direktorat Perlindungan dan Perluasan Lahan Kementerian Pertanian RI, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulsel, Kepala BPN/ATR Kabupaten Luwu, Asisten II Pemkab Luwu dan Dinas PUTR Kabupaten Luwu.
Peserta kegiatan diikuti oleh para camat, kepala desa/lurah, para Kepala BPP dan penyuluh pertanian dari 22 kecamatan se-Kabupaten Luwu
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Ahyar Kasim membuka secara resmi kegiatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa lahan pertanian memiliki peran dan fungsi strategis bagi masyarakat Kabupaten Luwu karena Sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.
“Alih fungsi lahan pertanian merupakan ancaman terhadap pencapaian ketahanan dan kedaulatan pangan yang berimplikasi terhadap produksi pangan. Oleh karena itu, diperlukan Upaya pengendalian alih fungsi lahan pertanian melalui perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan,” katanya.
Ahyar menjelaskan, tidak dapat dipungkiri kemajuan suatu daerah sangat dipengaruhi oleh iklim investasi daerah yang dibarengi dengan berbagai pembangunan di segala sektor yang membutuhkan lahan yang cukup luas.
“Menyikapi hal tersebut maka diharapkan para kepala OPD, Camat, Lurah dan Kepala Desa agar mengawal dan mensukseskan kegiatan perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan untuk menghasilkan output data yang benar agar pencapaiannya dapat pula dirasakan oleh anak cucu generasi penerus bangsa,” paparnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian, Islamuddin menyampaikan tujuan kegiatan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bersama tentang pentingnya melakukan perlindungan lahan pertanian.
“Diharapkan terwujudnya komitmen bersama seluruh stakeholder yang ada di Kabupaten Luwu dalam melakukan perlindungan lahan pertanian,” tuturnya
Sementara itu, Ir Surya Darma Thomas dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, dalam paparan materinya menjelaskan bahwa potensi luas bahan baku sawah di kabupaten Luwu sejak tahun 2019 hingga 2023 mengalami peningkatan.
“Tahun 2019 tercatat 30.655,02 hektar dan tahun 2023 32.169,13 hektar. Terdapat penambahan 1.514,11 hektar,” ungkap Surya Darma.
Surya juga menjelaskan LP2B bertujuan untuk melindungi kawasan dan lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, menjamin tersedianya lahan pertanian pangan secara berkelanjutan, mewujudkan kemandirian, ketahanan, dan kedaulatan pangan, melindungi kepemilikan lahan pertanian pangan milik petani.
"Program LP2B juga bertujuan meningkatkan kemakmuran serta kesejahteraan petani dan masyarakat, meningkatkan perlindungan dan pemberdayaan petani, meningkatkan penyediaan lapangan kerja bagi kehidupan yang layak, mempertahankan keseimbangan ekologis dan mewujudkan revitalisasi pertanian," tutup Surya.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Ketua KPU Harap Debat Terakhir jadi Momentum Masyarakat Luwu Tentukan Calon Pemimpin
KPU Kabupaten Luwu menggelar debat publik kedua antar pasangan calon (Paslon) Pilkada di Hotel Claro, Makassar pada Selasa, 12 November 2024 malam.
Selasa, 12 Nov 2024 23:11
Sulsel
Hasil Pengawasan, Bawaslu Luwu Temukan 119 Surat Suara Pilkada yang Rusak
Bawaslu Luwu melakukan pengawasan proses penyortiran dan pelipatan urat suara Pilkada di Gudang Logistik KPU Kabupaten Luwu, Jalan Sungai Paremang (22/10/2024).
Selasa, 22 Okt 2024 20:45
Sulsel
Bawaslu Luwu Telusuri Rekaman Suara yang Diduga ASN Pemkab Luwu
Bawaslu Luwu memperoleh rekaman suara yang diduga oknum Aparatur Sipil negara (ASN) di lingkungan Pemkab Luwu, yang diduga mengarahkan dukungan untuk salah satu pasangan calon (paslon) pada Pilkada 2024.
Rabu, 02 Okt 2024 21:41
News
Sulsel Siap Jadi Pilot Project Pertanian Modern di Indonesia
Provinsi Sulawesi Selatan, siap menjadi pilot project pertanian modern di Indonesia. Penggunaan teknologi dalam pertanian akan mampu meningkatkan hasil panen berlipat-lipat.
Sabtu, 29 Jun 2024 19:36
News
Dhevy Bijak Soroti Perusahaan Tambang Usai Bencana Alam di Luwu
Anggota Komisi IV DPR RI, Muhammad Dhevy Bijak menyoroti banyaknya perusahaan tambang yang kurang peduli akan masyarakat sekitar pada Kunjungan Kerja Spesifik dalam rangka pengelolaan lingkungan dan mitigasi bencana alam sebagai dampak kegiatan pertambangan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Kamis, 06 Jun 2024 14:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
2
Mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto Keluhkan Pemotongan Dana KIP Kuliah
3
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lutim Tak Terpengaruh Politik Uang di Pilkada
4
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
5
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Hukum Temukan Dugaan Praktik Politik Uang saat Masa Tenang di SMP Gowa
2
Mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto Keluhkan Pemotongan Dana KIP Kuliah
3
Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Lutim Tak Terpengaruh Politik Uang di Pilkada
4
Warga Gerebek Mobil Berisi Uang dalam Amplop di Lutim, Diduga untuk Serangan Fajar Paslon
5
Kapolres Lutim Imbau Masyarakat Aktif Mengawasi Kasus Dugaan Politik Uang