Dampak El Nino dan Gagal Panen, Harga Beras di Wajo Meroket Rp15 per Kilogram
Reza Pahlevi
Selasa, 10 Okt 2023 19:19
Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Wajo meroket naik. Banyaknya petani yang gagal panen karena kemarau panjang akibat dampak El Nino. Foto: dok/Sindo Makassar
WAJO - Sejumlah harga bahan pokok di Kabupaten Wajo meroket naik. Banyaknya petani yang gagal panen karena kemarau panjang akibat dampak El Nino menjadi salah satu penyebab.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Sudirman Meru mengatakan, sebelum El Nino melanda sejumlah wilayah di Indonesia, harga bahan pokok seperti beras hanya kisaran Rp11-12 ribu per kilogram.
Namun setelah El Nino melanda banyak para petani mengalami gagal panen sehingga mempengaruhi kestabilan sejumlah bahan pokok di pasaran.
"Waktu kami turun meninjau harga di sejumlah pasar memang ada kenaikan yang cukup signifikan. Di mana harga beras naik hingga Rp15 ribu per kilogramnya," ujarnya kepada Sindo, Selasa (10/10/2023).
Olehnya itu ia berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wajo, untuk melakukan koordinasi bersama Bulog agar dapat melakukan intervensi dalam melakukan operasi pasar.
Bahkan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu membeberkan bantuan dana dari pemerintah pusat yang akan diterima Pemda Wajo, dalam upaya penanganan dampak El Nino di tahun 2023 ini.
"Pemerintah pusat sudah menyiapkan Anggaran DAK terkait antisipatif terhadap dampak El Nino," katanya.
Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, Pemerintah Kabupaten Wajo terus memperkuat peran dan kontribusi berbagai pihak untuk bersinergi, bergotong royong, dan kerja keras dalam menjaga kestabilan harga, khususnya bahan pokok.
Berbagai inovasi dan terobosan dilakukan guna mengendalikan inflasi daerah. Apalagi, pengendalian inflasi ini merupakan salah satu dari 8 program prioritas Pj Gubernur Sulsel yang telah disampaikan pada rapat koordinasi bersama Bupati/Walikota beberapa waktu lalu di Makassar.
"Kondisi ini rentang menimbulkan gagal panen dan tentunya akan sangat berdampak pada laju inflasi yang tidak terkendali. Untuk itu, kami minta kepada semua pihak agar bekerja keras dalam penanganan inflasi ini," ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional ini pun meminta pihak terkait agar serius dalam melakukan penanganan, dan turun langsung ke pasar mengecek perkembangan harga-harga kebutuhan pokok.
Kepada para Kepala Desa, Lurah, dan PPL di lapangan agar melakukan pengecekan dan terhadap kondisi pertanaman masyarakat.
"Tanaman yang masih bisa diselamatkan agar diselamatkan, begitu pula yang sudah mati agar segera diganti sepanjang masih ada potensi air yang bisa digunakan untuk pertanaman," pungkasnya.
Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, Sudirman Meru mengatakan, sebelum El Nino melanda sejumlah wilayah di Indonesia, harga bahan pokok seperti beras hanya kisaran Rp11-12 ribu per kilogram.
Namun setelah El Nino melanda banyak para petani mengalami gagal panen sehingga mempengaruhi kestabilan sejumlah bahan pokok di pasaran.
"Waktu kami turun meninjau harga di sejumlah pasar memang ada kenaikan yang cukup signifikan. Di mana harga beras naik hingga Rp15 ribu per kilogramnya," ujarnya kepada Sindo, Selasa (10/10/2023).
Olehnya itu ia berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Wajo, untuk melakukan koordinasi bersama Bulog agar dapat melakukan intervensi dalam melakukan operasi pasar.
Bahkan Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu membeberkan bantuan dana dari pemerintah pusat yang akan diterima Pemda Wajo, dalam upaya penanganan dampak El Nino di tahun 2023 ini.
"Pemerintah pusat sudah menyiapkan Anggaran DAK terkait antisipatif terhadap dampak El Nino," katanya.
Bupati Wajo, Amran Mahmud mengatakan, Pemerintah Kabupaten Wajo terus memperkuat peran dan kontribusi berbagai pihak untuk bersinergi, bergotong royong, dan kerja keras dalam menjaga kestabilan harga, khususnya bahan pokok.
Berbagai inovasi dan terobosan dilakukan guna mengendalikan inflasi daerah. Apalagi, pengendalian inflasi ini merupakan salah satu dari 8 program prioritas Pj Gubernur Sulsel yang telah disampaikan pada rapat koordinasi bersama Bupati/Walikota beberapa waktu lalu di Makassar.
"Kondisi ini rentang menimbulkan gagal panen dan tentunya akan sangat berdampak pada laju inflasi yang tidak terkendali. Untuk itu, kami minta kepada semua pihak agar bekerja keras dalam penanganan inflasi ini," ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional ini pun meminta pihak terkait agar serius dalam melakukan penanganan, dan turun langsung ke pasar mengecek perkembangan harga-harga kebutuhan pokok.
Kepada para Kepala Desa, Lurah, dan PPL di lapangan agar melakukan pengecekan dan terhadap kondisi pertanaman masyarakat.
"Tanaman yang masih bisa diselamatkan agar diselamatkan, begitu pula yang sudah mati agar segera diganti sepanjang masih ada potensi air yang bisa digunakan untuk pertanaman," pungkasnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Prof Zudan: Harga Bahan Pokok Stabil dan Terkendali
Sejumlah harga dan kebutuhan bahan pokok di Kota Makassar dinilai masih stabil, terkendali dan terpenuhi dengan baik.
Minggu, 22 Sep 2024 22:42
Sulsel
Kunjungi Bantaeng, Presiden Optimistis Produksi Beras Nasional Meningkat
Presiden Jokowi bersama Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, meninjau bantuan pompa air di Desa Layoa, Kecamatan Gantarangkeke, Bantaeng, Jumat 5 Juli.
Jum'at, 05 Jul 2024 19:50
Sulsel
Harga Telur di Gowa Turun, Stok Beras Aman Jelang Idul Adha
Jelang Hari Raya Idul Adha 1445 H, Pemerintah Kabupaten Gowa melalui TPID Gowa turun langsung memantau harga dan stok bahan pokok di pasar-pasar tradisional.
Jum'at, 14 Jun 2024 12:07
Sulsel
Bupati Maros Serahkan Bantuan Beras kepada 28 Ribu KPM
Sebanyak 28.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Maros bakal mendapatkan bantuan 10 kilogram beras. Ini merupakan bantuan tahap kedua dari pemerintah.
Senin, 20 Mei 2024 17:55
Sulsel
Kolaborasi dengan Dinas Pertanian, Kejari Lutim Tingkatkan Swasembada Pangan
Kejaksaan Negeri Luwu Timur menjalin kerjasama dengan Dinas Pertanian Luwu Timur. Langkah ini sebagai upaya meningkatkan produksi beras dan mencapai swasembada pangan.
Jum'at, 26 Apr 2024 17:17
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada