Kawal Pemilu 2024, YKPM Sulsel Gelar Pendidikan Politik Pemilih Perempuan
Senin, 23 Okt 2023 18:09

Program INKLUSI YKPM Sulsel-KAPAL Perempuan melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik di Pangkep. Foto: IST
PANGKEP - Program INKLUSI YKPM Sulsel-KAPAL Perempuan melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik bagi Kelompok Sekolah Perempuan di 10 desa di Wilayah Kecamatan Liukang Tupabbiring Utara dengan jumlah peserta sebanyak 54 orang di Aula Kantor Camat Pulau Sabutung baru-baru ini.
Terdapat dua materi penting dalam pelaksanaan Pendidikan Politik yang menghadirkan dua narasumber yang cakap di bidangnya yakni Mewujudkan Pemilu Inklusif. Materi ini dibawakan oleh Rohani yang merupakan penggiat demokrasi, Penulis dan merupakan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), serta mantan penyelenggara yang menangani devisi Perencanaan dan data pemilih di KPU Pangkep.
Materi lainnya yang tak kalah penting adalah bagaimana menangkal persoalan Hoax atau berita bohong dalam Pelaksanaan Pemilu 2024 yang dibawakan oleh Badauni, Mantan Jurnalis TEMPO dan saat ini bekerja di bidang Pemberitaan dan Publikasi Diskominfo Pangkep.
Materi ini dianggap tepat mengingat pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang lalu persoalan black campaigne para Tim sukses calon melalui penyebaran berita bohong (hoax) yang disebarkan secara massif di berbagai platform termasuk sosial media yang menjadi komsumsi harian tak terkendalikan bagi masyarakat dan terkadang memecah belah pendukung calon satu sama lain.
Salah satu peserta dalam kegiatan Pendidikan Politik, Masdalipa merasa tercerahkan setelah mengikuti pendidikan politik yang dibawakan hampir 4 jam ini. Menurutnya dengan mengetahui sejak awal bagaimana harusnya perempuan yang selama ini termarginalkan dari sesi partisipasi untuk mengambil bagian sebagai pemilih cerdas berpotensi untuk menghasilkan perubahan jika memilih pemimpin yang tepat berdasarkan pemetaan program visi-misi mereka, serta dapat juga memutuskan bentuk Partisipasi seperti apa yang bisa dilakukan untuk mengawal Pemilu 2024 agar nantinya berlangsung secara demokratis di tengah masyarakat.
"Hampir 4 jam kami belajar soal Pemilu Inklusif yang akhirnya kami semua orang yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih memiliki kesetaraan yang sama tanpa terkecuali untuk menyalurkan hak politiknya di TPS. Apalagi pemilih terbanyak adalah pemilih perempuan, dan juga upaya maksimal pelayanan pemilih disabilitas yang harus aksesible, bentuk partisipasi juga bisa dilakukan dengan menjadi penyelenggara di tingkat TPS baik sebagai KPPS atau PTPS dan atau menjadi Pemantau Indpenden," katanya.
Lebih lanjut, Masdalipa juga bisa mengenali sejak awal bagaimana program dan visi-misi baka calon presiden yang saat ini sudah masuk tahapan pendaftaran di KPU.
"Dari 3 calon presiden dan 2 calon pasangan yang sudah mendaftar di KPU, tadi kami bedah program dan visi-misinya. Mana yang secara program masuk akal untuk diimplementasikan dan berpresfektif inklusif," ujarnya.
Peserta lainnya, Fitri mengaku jadi memahami bagaimana merespon setiap berita atau informasi yang beredar seputar Calon Presiden/Wakil Presiden agar tidak terjebak pada berita bohong. Materi yang dibawakan Badauni ini menjelaskan bagaimana cara mendeteksi hoax seputar Pemilu 2024 di sosial media seperti Facebook, WA, media online atau bahkan sebaran-sebaran yang memicu kecemasan, permusuhan dan kebencian satu sama lain, itu harus dicek terlebih dahulu sumbernya.
"Pengalaman juga media seperti channel televisi yang berbeda-beda mengangkat satu topik juga perlu di lihat bacgroundnya mengingat sejumlah pemilih media di Indonesia juga adalah seorang pimpinan partai politik yang memungkinkan untuk gencar melakukan politik praktis di media yang mereka miliki, sehingga tidak imbang dalam hal pemberian informasi calon," tuturnya.
Koordinator Program INKLUSI YKPM-KAPAL Perempuan, Rosniati menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pemilih perempuan yang cerdas dan kritis, mampu berpartisipasi dengan baik dalam Pemilu 2024.
Bukan hanya sebagai pemilih yang sekedar datang ke TPS pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, tetapi juga bisa mengambil peran yang lebih luas dalam pelaksanaan di TPS dengan menjadi penyelenggara serta kualitas pilihan terhadap calon yang dipilih juga lebih matang.
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan Partisipasi Pemilih, kader sekolah perempuan diharapkan menjadi pemilih cerdas, kritis dan anti hoax. Tujuan yang lebih luas tentu kami berharap mereka bisa menjadi penggerak di lingkungannya untuk memberikan edukasi dan informasi yang berimbang kepada masyarakat khususnya lagi seputar calon yang akan dipilih melalui kemampuan analisis atau pemetaaan Program dan visi-misi kepada masyarakat yang buta seputar calon Pemilu 2024," jelasnya.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk untuk meningkatkan partisipasi pemilih, yang pada Pemilu 2019 lalu hanya berada di angka 75% di Kabupaten Pangkep. Selain itu tantangan kurangnya pemahaman politik Pemilih Perempuan khususnya terkait rekam jejak calon yang akan di pilih baik di Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Masalah lainnya adalah rumitnya pemilihan suara sistem 5 kotak ini berdampak pada tingginya Pemilihan Suara Ulang (PSU) dalam Pemilu 2019 yang lalu, PSU tertinggi kedua setelah Kota Makassar.
Dari seluruh rangkaian pelatihan yang dilaksanakan adalah bagian dari Program INKLUSI yang bertujuan mewujudkan gerakan kesetaraan gender dan disabilitas untuk mengakses pengetahuan seputar Pemilu 2024 sebagai agenda besar politik Bangsa. Suara pemilih perempuan adalah mayoritas sehingga upaya mengawal tahapan Pemilu 2024 hingga selesai bisa berlangsung secara demokratis, aman, tertib dan bermartabat.
Hingga pada akhirnya kontestasi sekali dalam lima tahun ini melahirkan pemimpin yang berkualitas dan inklusif di tengah masyarakat tanpa satupun yang tertinggal dalam menyalurkan hal pilihannya sebagaimana tujuan pembangunan nasional dan cita-cita luhur menuju Indonesia Emas 2045.
Terdapat dua materi penting dalam pelaksanaan Pendidikan Politik yang menghadirkan dua narasumber yang cakap di bidangnya yakni Mewujudkan Pemilu Inklusif. Materi ini dibawakan oleh Rohani yang merupakan penggiat demokrasi, Penulis dan merupakan Ketua Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP), serta mantan penyelenggara yang menangani devisi Perencanaan dan data pemilih di KPU Pangkep.
Materi lainnya yang tak kalah penting adalah bagaimana menangkal persoalan Hoax atau berita bohong dalam Pelaksanaan Pemilu 2024 yang dibawakan oleh Badauni, Mantan Jurnalis TEMPO dan saat ini bekerja di bidang Pemberitaan dan Publikasi Diskominfo Pangkep.
Materi ini dianggap tepat mengingat pada pelaksanaan Pemilu 2019 yang lalu persoalan black campaigne para Tim sukses calon melalui penyebaran berita bohong (hoax) yang disebarkan secara massif di berbagai platform termasuk sosial media yang menjadi komsumsi harian tak terkendalikan bagi masyarakat dan terkadang memecah belah pendukung calon satu sama lain.
Salah satu peserta dalam kegiatan Pendidikan Politik, Masdalipa merasa tercerahkan setelah mengikuti pendidikan politik yang dibawakan hampir 4 jam ini. Menurutnya dengan mengetahui sejak awal bagaimana harusnya perempuan yang selama ini termarginalkan dari sesi partisipasi untuk mengambil bagian sebagai pemilih cerdas berpotensi untuk menghasilkan perubahan jika memilih pemimpin yang tepat berdasarkan pemetaan program visi-misi mereka, serta dapat juga memutuskan bentuk Partisipasi seperti apa yang bisa dilakukan untuk mengawal Pemilu 2024 agar nantinya berlangsung secara demokratis di tengah masyarakat.
"Hampir 4 jam kami belajar soal Pemilu Inklusif yang akhirnya kami semua orang yang telah memenuhi syarat sebagai pemilih memiliki kesetaraan yang sama tanpa terkecuali untuk menyalurkan hak politiknya di TPS. Apalagi pemilih terbanyak adalah pemilih perempuan, dan juga upaya maksimal pelayanan pemilih disabilitas yang harus aksesible, bentuk partisipasi juga bisa dilakukan dengan menjadi penyelenggara di tingkat TPS baik sebagai KPPS atau PTPS dan atau menjadi Pemantau Indpenden," katanya.
Lebih lanjut, Masdalipa juga bisa mengenali sejak awal bagaimana program dan visi-misi baka calon presiden yang saat ini sudah masuk tahapan pendaftaran di KPU.
"Dari 3 calon presiden dan 2 calon pasangan yang sudah mendaftar di KPU, tadi kami bedah program dan visi-misinya. Mana yang secara program masuk akal untuk diimplementasikan dan berpresfektif inklusif," ujarnya.
Peserta lainnya, Fitri mengaku jadi memahami bagaimana merespon setiap berita atau informasi yang beredar seputar Calon Presiden/Wakil Presiden agar tidak terjebak pada berita bohong. Materi yang dibawakan Badauni ini menjelaskan bagaimana cara mendeteksi hoax seputar Pemilu 2024 di sosial media seperti Facebook, WA, media online atau bahkan sebaran-sebaran yang memicu kecemasan, permusuhan dan kebencian satu sama lain, itu harus dicek terlebih dahulu sumbernya.
"Pengalaman juga media seperti channel televisi yang berbeda-beda mengangkat satu topik juga perlu di lihat bacgroundnya mengingat sejumlah pemilih media di Indonesia juga adalah seorang pimpinan partai politik yang memungkinkan untuk gencar melakukan politik praktis di media yang mereka miliki, sehingga tidak imbang dalam hal pemberian informasi calon," tuturnya.
Koordinator Program INKLUSI YKPM-KAPAL Perempuan, Rosniati menyampaikan kegiatan ini bertujuan untuk mewujudkan pemilih perempuan yang cerdas dan kritis, mampu berpartisipasi dengan baik dalam Pemilu 2024.
Bukan hanya sebagai pemilih yang sekedar datang ke TPS pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, tetapi juga bisa mengambil peran yang lebih luas dalam pelaksanaan di TPS dengan menjadi penyelenggara serta kualitas pilihan terhadap calon yang dipilih juga lebih matang.
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan Partisipasi Pemilih, kader sekolah perempuan diharapkan menjadi pemilih cerdas, kritis dan anti hoax. Tujuan yang lebih luas tentu kami berharap mereka bisa menjadi penggerak di lingkungannya untuk memberikan edukasi dan informasi yang berimbang kepada masyarakat khususnya lagi seputar calon yang akan dipilih melalui kemampuan analisis atau pemetaaan Program dan visi-misi kepada masyarakat yang buta seputar calon Pemilu 2024," jelasnya.
Kegiatan ini juga sebagai bentuk untuk meningkatkan partisipasi pemilih, yang pada Pemilu 2019 lalu hanya berada di angka 75% di Kabupaten Pangkep. Selain itu tantangan kurangnya pemahaman politik Pemilih Perempuan khususnya terkait rekam jejak calon yang akan di pilih baik di Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Masalah lainnya adalah rumitnya pemilihan suara sistem 5 kotak ini berdampak pada tingginya Pemilihan Suara Ulang (PSU) dalam Pemilu 2019 yang lalu, PSU tertinggi kedua setelah Kota Makassar.
Dari seluruh rangkaian pelatihan yang dilaksanakan adalah bagian dari Program INKLUSI yang bertujuan mewujudkan gerakan kesetaraan gender dan disabilitas untuk mengakses pengetahuan seputar Pemilu 2024 sebagai agenda besar politik Bangsa. Suara pemilih perempuan adalah mayoritas sehingga upaya mengawal tahapan Pemilu 2024 hingga selesai bisa berlangsung secara demokratis, aman, tertib dan bermartabat.
Hingga pada akhirnya kontestasi sekali dalam lima tahun ini melahirkan pemimpin yang berkualitas dan inklusif di tengah masyarakat tanpa satupun yang tertinggal dalam menyalurkan hal pilihannya sebagaimana tujuan pembangunan nasional dan cita-cita luhur menuju Indonesia Emas 2045.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
TP Apresiasi ATR/BPN Pangkep Serahkan Sertipikat Tana Wakaf untuk Masjid
Anggota DPR RI, Taufan Pawe menghadiri penyerahan sertipikat tanah wakaf sejumlah masyarakat dan pengurus Masjid Alauddin Kilo Lima Padang Lampe.
Rabu, 11 Jun 2025 18:05

Sulsel
Peneliti Unhas dan BRIN Temukan Makam Bernisan Aceh di Pangkep
Tim Peneliti dari Universitan Hasanuddin (Unhas) dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang tergabung dalam riset “ Penelusuran Toponimi Kuno Pesisir Sulawesi Selatan” kembali menemukan nisan Aceh di Kabupaten Pangkep.
Selasa, 27 Mei 2025 20:49

Sulsel
RPJMD Pangkep 2025-2029 Didorong Beroihak Kebutuhan Perempuan hingga Disabilitas
Musrenbang RPJMD Kabupaten Pangkep Tahun 2025-2029 dilaksanakan di ruang pola Kantor Bupati Pangkep pada 22 Mei 2025.
Kamis, 22 Mei 2025 21:48

Sulsel
Jamwas Kejagung Apresiasi BPN Pangkep saat Penyerahan Sertifikat Tanah Wakaf Masjid
Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Kejaksaan Agung, Rudi Margono, menyerahkan sertifikat tanah wakaf kepada Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pangkep, Muhammad Nur Halik.
Selasa, 20 Mei 2025 15:00

Sulsel
YKPM Sulsel dan KAPAL Perempuan Gelar Diskusi RPJMD Pangkep 2025-2029
YKPM Sulsel dan KAPAL Perempuan menggelar diskusi bersama dengan Tim Penyusun RPJMD dan Tim Pemantau Kabupaten Program INKLUSI di Titik Jumpa Cafe pada Senin (21/04/2025).
Selasa, 22 Apr 2025 21:50
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Gunakan Helikopter, Bupati Maros Bersama TNI-POLRI Pantau Cuaca
2

MPLS SMP Telkom Makassar Ditutup Penuh Haru dan Harapan
3

Mahasiswa UIN Alauddin Terpilih jadi Ketua Umum PB Ipmil Raya 2025-2027
4

Penerapan Opsen PKB dan BBNKB Strategi Baru Bapenda Makassar Genjot PAD
5

Ibis Styles Makassar Sam Ratulangi Tawarkan Promo Spesial Bulan Juli
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Gunakan Helikopter, Bupati Maros Bersama TNI-POLRI Pantau Cuaca
2

MPLS SMP Telkom Makassar Ditutup Penuh Haru dan Harapan
3

Mahasiswa UIN Alauddin Terpilih jadi Ketua Umum PB Ipmil Raya 2025-2027
4

Penerapan Opsen PKB dan BBNKB Strategi Baru Bapenda Makassar Genjot PAD
5

Ibis Styles Makassar Sam Ratulangi Tawarkan Promo Spesial Bulan Juli