Penanaman Bibit Nangka Madu di Bulukumba, Pj Gubernur Bahtiar: Jangan Biarkan Lahan Kosong
Sabtu, 25 Nov 2023 16:49

Penjabat Gubernur Sulawesi Sulsel, Bahtiar Baharuddin dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, memulai program ketahanan pangan Penanaman Bibit Nangka Madu. Foto/Dok Pemprov Sulsel
BULUKUMBA - Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Bahtiar Baharuddin dan Bupati Bulukumba, Andi Muchtar Ali Yusuf, memulai program ketahanan pangan Penanaman Bibit Nangka Madu. Secara simbolis dilakukan penanaman 40 bibit pohon di lahan milik warga di Kelurahan Lemo-lemo, Kecamatan Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba.
"Alhamdulillah, ini mudah-mudahan dengan adanya ini, bisa produktif lagi untuk tanah-tanah ke depan. Senang sekali. Kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini kami selaku masyarakat termotivasi lagi untuk berkebun," kata petani, Rahmadi.
Upaya ini juga untuk ketahanan pangan di Sulsel serta menjadikan lahan tidak produktif menjadi produktif. Serta agar kehidupan petani secara ekonomi lebih baik.
"Lahan tidak produktif jadi produktif dengan support bibit unggul. Ini yang saya lakukan di Bulukumba, ini cara mensupport program ketahan pangan Pak Gubernur," kata Andi Muchtar.
Ia menjelaskan, hitungan komersilnya untuk olah jual di UMKM nangka jenis ini, satu buah nangka menghasilkan 20 bungkus dengan harga produk perbungkus 20-40 ribu. Artinya, satu pohon nangka dengan 30 buah bisa menghasilan sedikitnya Rp12 juta. Ia sendiri telah menanam nangka di lahannya sejak 2014.
"Ini harus dilakukan secara terus menerus. Saya berharap bagaimana mengganti pohon yang tidak produktif dengan yang produktif seperti ini. Harus kita lakukan supaya ekonomi masyarakat bisa cepat dan UMKM-nya bisa hidup," ujarnya.
Sementara, Bahtiar Baharuddin menyampaikan apresiasi ke Bupati Bulukumba. Ia menyebutkan, telah memberikan contoh serta mengedukasi masyarakatnya untuk menanam tanaman buah produktif. Ini pun akan diduplikasinya dalam skala provinsi.
Ia mengungkapkan, di Sulsel masih ada 2 juta hektar lahan terlantar, kosong dan tidak produktif. Selain komoditi pisang dimana maksimal bisa ditanami 500.000 hektar, masih ada 1,5 juta hektar lainnya.
"Ada lahan-lahan, yang misalnya airnya terbatas, maka saya belajar kepada Bupati Bulukumba cari komoditi atau pohon buah yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan relatif bisa bertahan di musim kemarau," paparnya.
Riset menunjukkan, komoditi atau pohon-pohonan yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan bisa relatif bertahan di musim kemarau adalah buah yang memiliki getah banyak. Seperti nangka.
"Itu namanya nangka, kita cari yang jumlah buah banyak dan produktif serta nilai ekonomis tinggi. Itulah nangka madu yang sedang kami gerakkan," sebutnya.
Adapun rencana ke depan, di 2024 akan ditargetkan ditanam 100.000 pohon di Sulsel, dan memerlukan 1.000 hektar lahan. Untuk bibitnya juga akan dikembangkan termasuk melalui kultur jaringan.
Ia kemudian mengajak masyarakat Sulsel menggunakan peluang ini. "Mulai kita bergerak sama-sama, jangan biarkan ada lahan kosong di sekitar kita. Mari kita tanami dengan tanaman produktif," imbaunya.
"Alhamdulillah, ini mudah-mudahan dengan adanya ini, bisa produktif lagi untuk tanah-tanah ke depan. Senang sekali. Kepada Pak Bupati dan Pak Gubernur saya ucapkan terima kasih atas bantuannya. Mudah-mudahan dengan adanya bantuan ini kami selaku masyarakat termotivasi lagi untuk berkebun," kata petani, Rahmadi.
Upaya ini juga untuk ketahanan pangan di Sulsel serta menjadikan lahan tidak produktif menjadi produktif. Serta agar kehidupan petani secara ekonomi lebih baik.
"Lahan tidak produktif jadi produktif dengan support bibit unggul. Ini yang saya lakukan di Bulukumba, ini cara mensupport program ketahan pangan Pak Gubernur," kata Andi Muchtar.
Ia menjelaskan, hitungan komersilnya untuk olah jual di UMKM nangka jenis ini, satu buah nangka menghasilkan 20 bungkus dengan harga produk perbungkus 20-40 ribu. Artinya, satu pohon nangka dengan 30 buah bisa menghasilan sedikitnya Rp12 juta. Ia sendiri telah menanam nangka di lahannya sejak 2014.
"Ini harus dilakukan secara terus menerus. Saya berharap bagaimana mengganti pohon yang tidak produktif dengan yang produktif seperti ini. Harus kita lakukan supaya ekonomi masyarakat bisa cepat dan UMKM-nya bisa hidup," ujarnya.
Sementara, Bahtiar Baharuddin menyampaikan apresiasi ke Bupati Bulukumba. Ia menyebutkan, telah memberikan contoh serta mengedukasi masyarakatnya untuk menanam tanaman buah produktif. Ini pun akan diduplikasinya dalam skala provinsi.
Ia mengungkapkan, di Sulsel masih ada 2 juta hektar lahan terlantar, kosong dan tidak produktif. Selain komoditi pisang dimana maksimal bisa ditanami 500.000 hektar, masih ada 1,5 juta hektar lainnya.
"Ada lahan-lahan, yang misalnya airnya terbatas, maka saya belajar kepada Bupati Bulukumba cari komoditi atau pohon buah yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan relatif bisa bertahan di musim kemarau," paparnya.
Riset menunjukkan, komoditi atau pohon-pohonan yang tidak memerlukan air dalam jumlah banyak dan bisa relatif bertahan di musim kemarau adalah buah yang memiliki getah banyak. Seperti nangka.
"Itu namanya nangka, kita cari yang jumlah buah banyak dan produktif serta nilai ekonomis tinggi. Itulah nangka madu yang sedang kami gerakkan," sebutnya.
Adapun rencana ke depan, di 2024 akan ditargetkan ditanam 100.000 pohon di Sulsel, dan memerlukan 1.000 hektar lahan. Untuk bibitnya juga akan dikembangkan termasuk melalui kultur jaringan.
Ia kemudian mengajak masyarakat Sulsel menggunakan peluang ini. "Mulai kita bergerak sama-sama, jangan biarkan ada lahan kosong di sekitar kita. Mari kita tanami dengan tanaman produktif," imbaunya.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Kontribusi Sektor Pertanian Topang Pertumbuhan Ekonomi Sulsel
Menurut Rizki, sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi, seiring dengan fenomena El Nino yang telah berakhir, serta peningkatan produksi padi dan perikanan.
Rabu, 12 Feb 2025 19:33

News
Tinjau Lokasi Banjir, Prof Fadjry Djufry Harap Ada Solusi Permanen
Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry meninjau langsung beberapa titik banjir yang terjadi di Kota Makassar, Rabu, (12/02/2025).
Rabu, 12 Feb 2025 16:27

News
Beri Kuliah Umum di IPDN, Prof Fadjry Djufry: Kejujuran dan Integritas Kunci Sukses
Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry memberikan Kuliah Umum di Kampus Institute Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), di Kabupaten Gowa, Selasa, (11/02/2025).
Selasa, 11 Feb 2025 19:59

News
Inisiatif Pertamina Sulawesi: Kotoran Sapi Jadi Pupuk Organik, Solusi Pertanian Hijau
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungannya mendukung pengelolaan kotoran sapi menjadi pupuk organik.
Selasa, 11 Feb 2025 18:54

News
Prof Fadjry Djufry Launching Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Puskesmas Tamalate
Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry resmi melaunching program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (Skrining Ulang Tahun), yang dilaksanakan di Puskesmas Tamalate Makassar, Jalan Daeng Tata, Senin, (10/02/2025).
Senin, 10 Feb 2025 13:06
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Honorer Bantaeng Gelar Aksi, Sebut Seleksi PPPK Tidak Adil
2

Banjir Rendam Perkantoran, Pemkab Maros Liburkan ASN
3

Akses Jalan Maros-Makassar Lumpuh, Puluhan Calon Penumpang Pesawat Telantar
4

Bosowa Peduli jadi yang Pertama Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Makassar
5

Maskapai Beri Kebijakan Reschedule untuk Penumpang yang Terjebak Banjir
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Honorer Bantaeng Gelar Aksi, Sebut Seleksi PPPK Tidak Adil
2

Banjir Rendam Perkantoran, Pemkab Maros Liburkan ASN
3

Akses Jalan Maros-Makassar Lumpuh, Puluhan Calon Penumpang Pesawat Telantar
4

Bosowa Peduli jadi yang Pertama Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Makassar
5

Maskapai Beri Kebijakan Reschedule untuk Penumpang yang Terjebak Banjir