Aisyah Tiar Komitmen Perjuangkan Adat dan Budaya di Sulsel
Minggu, 03 Des 2023 15:32
Aisyah Tiar Arsyad berkomitmen memperjuangkan tatanan adat dan budaya di Sulawesi Selatan. Foto: IST
MAKASSAR - Calon Anggota DPR RI dari Gerindra, Aisyah Tiar Arsyad berkomitmen memperjuangkan tatanan adat dan budaya di Sulawesi Selatan. Hal ini diungkapkan saat diskusi politik yang digelar Trah Gowa, Tallo dan Sanrobone (GTS) bersama tokoh adat dan budaya yang berlangsung di Hotel Jolin, Jalan Pengayoman, Kota Makassar, Minggu 3 Desember 2023.
"Insya Allah kalau diberikan kesemptan akan kami perjuangkan. Karena Budaya memiliki potensi besar menggerakan ekonomi. Seperti yang terjadi nyata di Toraja membangkitkan ekonomi disana. Kita berharap ini berkembang di seluruh wilayah di Sulawesi Selatan," kata Aisyah Tiar yang saat ini maju Caleg melalui Dapil Sulsel III.
Putri pengusaha asal Tanah Luwu Arsyad Kasmar ini memiliki perhatian besar terhadap budaya dan adat sehingga ia berkomitmen membangkitkan serta melestarikan adat dan budaya jika terpilih menjadi anggota DPR RI nanti.
"Penguatan literasi (tentang adat dan Budaya) salah satu perhatian kita. Terus tarian adat yang hanya selalu ditampilkan dalam acara serimonial saja dalam menerima tamu. Padahal tarian adat memiliki makna tersendiri," ujar Aisyah.
Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sulsel Ali Mallombasi Daeng Nyengka menyampaikan sejumlah persoalan dalam mengembangkan kemajuan adat dan budaya. Salah satunya kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam melestarikan adat dan budaya di Sulsel.
“Alokasi pendanaan kepada para pegiat budaya yang mungkin ada tapi tidak menetes. Harapan kami utamanya pendanaan. Peningkatan pariwisata khususnya Sanrobone tidak pernah diekspos keluar. Termasuk makam-makam,” katanya.
Sehingga dia berharap agar ada wakil rakyat yang bisa membawa isu budaya dan adat seperti yang digaungkan Caleg Partai Gerindra, Aisyah Tiar Arsyad. Seperti ritual maulid saja selama ini sulit digelar di Istana kerajaan. Namun kini digelar di masjid.
Ketua Umum Trah GTS, Suwadi Idris Amir mengatakan jika Aisyah Tiar terpilih yang harus diperjuangkan penguatan literasi untuk kemajuan adat dan budaya. "Literasi ini sangat penting pengetahuan tentang adat dan budaya sehingga bisa dipahami," ucapnya.
Hal ini dapat didorong melalui dinas perpustakaan daerah sehingga literasi tentang adat dan budaya dapat diakses oleh masyarakat secara umum.
Selain itu, kemandirian terhadap lembaga adat sangat penting dengan memperhatian situs budaya seperti makam sejarah, kemudian simbol-simbol adat seperti rumah adat harus menjadi perhatian pemerintah karena hal ini bisa meningkatkan ekonomi melalui wisata budaya.
"Negara harus hadir dalam kepentingan ini. Mendorong perbaikan makam. Rumah adat perlu mendapat perhatian pemerintah. Kearifan lokal harus dikelolah dengan baik," pungkas Direktur PT IPI ini.
Sementara, Dosen Fakultas ilmu Budaya, Supratman menjelaskan ditengah kemajuan tekhnologi saat ini keberadaan adat dan budaya perlu dikawal agar tetap eksis ditengah masyarakat. Kebudayaan juga harus tampil dengan kemasan kekinian.
Menurut dia jika kemajuan teknologi tidak didukung oleh budaya maka menuju kehancuran. Ia mencontohkan China sebagai negara super power, namun kebudayaan mereka tetap eksis di masyarakat.
"Gerakan kebudayaan harus adaptif dengan perkembangan zaman. Kebudayaan harus memelihara persatuan. Kebudayaan harus memelihara aspirasi masyarakat dan kebudayaan harus memelihara lingkungan," pungkas dia.
"Insya Allah kalau diberikan kesemptan akan kami perjuangkan. Karena Budaya memiliki potensi besar menggerakan ekonomi. Seperti yang terjadi nyata di Toraja membangkitkan ekonomi disana. Kita berharap ini berkembang di seluruh wilayah di Sulawesi Selatan," kata Aisyah Tiar yang saat ini maju Caleg melalui Dapil Sulsel III.
Putri pengusaha asal Tanah Luwu Arsyad Kasmar ini memiliki perhatian besar terhadap budaya dan adat sehingga ia berkomitmen membangkitkan serta melestarikan adat dan budaya jika terpilih menjadi anggota DPR RI nanti.
"Penguatan literasi (tentang adat dan Budaya) salah satu perhatian kita. Terus tarian adat yang hanya selalu ditampilkan dalam acara serimonial saja dalam menerima tamu. Padahal tarian adat memiliki makna tersendiri," ujar Aisyah.
Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara Sulsel Ali Mallombasi Daeng Nyengka menyampaikan sejumlah persoalan dalam mengembangkan kemajuan adat dan budaya. Salah satunya kurangnya perhatian pemerintah daerah dalam melestarikan adat dan budaya di Sulsel.
“Alokasi pendanaan kepada para pegiat budaya yang mungkin ada tapi tidak menetes. Harapan kami utamanya pendanaan. Peningkatan pariwisata khususnya Sanrobone tidak pernah diekspos keluar. Termasuk makam-makam,” katanya.
Sehingga dia berharap agar ada wakil rakyat yang bisa membawa isu budaya dan adat seperti yang digaungkan Caleg Partai Gerindra, Aisyah Tiar Arsyad. Seperti ritual maulid saja selama ini sulit digelar di Istana kerajaan. Namun kini digelar di masjid.
Ketua Umum Trah GTS, Suwadi Idris Amir mengatakan jika Aisyah Tiar terpilih yang harus diperjuangkan penguatan literasi untuk kemajuan adat dan budaya. "Literasi ini sangat penting pengetahuan tentang adat dan budaya sehingga bisa dipahami," ucapnya.
Hal ini dapat didorong melalui dinas perpustakaan daerah sehingga literasi tentang adat dan budaya dapat diakses oleh masyarakat secara umum.
Selain itu, kemandirian terhadap lembaga adat sangat penting dengan memperhatian situs budaya seperti makam sejarah, kemudian simbol-simbol adat seperti rumah adat harus menjadi perhatian pemerintah karena hal ini bisa meningkatkan ekonomi melalui wisata budaya.
"Negara harus hadir dalam kepentingan ini. Mendorong perbaikan makam. Rumah adat perlu mendapat perhatian pemerintah. Kearifan lokal harus dikelolah dengan baik," pungkas Direktur PT IPI ini.
Sementara, Dosen Fakultas ilmu Budaya, Supratman menjelaskan ditengah kemajuan tekhnologi saat ini keberadaan adat dan budaya perlu dikawal agar tetap eksis ditengah masyarakat. Kebudayaan juga harus tampil dengan kemasan kekinian.
Menurut dia jika kemajuan teknologi tidak didukung oleh budaya maka menuju kehancuran. Ia mencontohkan China sebagai negara super power, namun kebudayaan mereka tetap eksis di masyarakat.
"Gerakan kebudayaan harus adaptif dengan perkembangan zaman. Kebudayaan harus memelihara persatuan. Kebudayaan harus memelihara aspirasi masyarakat dan kebudayaan harus memelihara lingkungan," pungkas dia.
(UMI)
Berita Terkait
News
Adies Kadir dan Uya Kuya Diputus Tak Langgar Kode Etik
Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI kembali menggelar sidang terbuka, dengan agenda sidang putusan atas dugaan pelanggaran kode etik pimpinan sekaligus anggota DPR RI, Adies Kadir, Surya Utama, Ahmad Sahroni, Nafa Indira Urbach, dan Eko Hendro Purnomo alias Eko Patrio, Rabu, (05/11/2025).
Rabu, 05 Nov 2025 19:53
News
Ketum IKA UNM Nurdin Halid Tanggapi Penonaktifan Prof Karta Sebagai Rektor
Penonaktifan Prof Karta Jayadi sebagai rektor UNM oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi mengundang perhatian publik, termasuk Ketua Umum IKA UNM, Prof HAM Nurdin Halid.
Rabu, 05 Nov 2025 13:32
News
Field Trip Leadership, Siswa SMP Islam Athirah Kunjungi Gedung DPR/MPR RI
Dalam kunjungan tersebut, para siswa SMP Islam Athirah diajak mengenal lebih dekat fungsi dan peran lembaga legislatif.
Sabtu, 18 Okt 2025 21:24
News
Warkop Jadi Ruang Dialog, Deng Ical Ajak Media Kawal Kinerja DPR RI
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKB, Syamsu Rizal MI atau akrab disapa Deng Ical, menggelar pertemuan dengan sejumlah jurnalis di Makassar, Sabtu (4/10/2025) sore.
Sabtu, 04 Okt 2025 18:58
News
Polda Sulsel Terima Kunjungan Komisi III DPR, Ini yang Dibahas
Polda Sulsel menerima kunjungan rombongan Komisi III DPR RI yang ingin menjaring aspirasi serta masukan dari pihak kepolisian terkait sejumlah rancangan undang-undang yang sedang dibahas oleh dewan.
Jum'at, 12 Sep 2025 21:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kasus Prof Karta Jayadi Disebut Pintu Masuk Evaluasi Proses Penjaringan Rektor
2
Sulsel Export Day 2025 Gerakkan Ekonomi di Hari Pahlawan
3
Rencana Presiden Prabowo Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa Diapresiasi
4
Kisruh Lahan Tanjung Bunga, JK Sebut Beli 30 Tahun Lalu, Tiba-tiba Ada yang Mau Merampok
5
40 Tim Tanding Jadi yang Terbaik di Bassogi Kids Football Tournament
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Kasus Prof Karta Jayadi Disebut Pintu Masuk Evaluasi Proses Penjaringan Rektor
2
Sulsel Export Day 2025 Gerakkan Ekonomi di Hari Pahlawan
3
Rencana Presiden Prabowo Bangun Jalur Kereta di Luar Jawa Diapresiasi
4
Kisruh Lahan Tanjung Bunga, JK Sebut Beli 30 Tahun Lalu, Tiba-tiba Ada yang Mau Merampok
5
40 Tim Tanding Jadi yang Terbaik di Bassogi Kids Football Tournament