Monitoring Harga Bahan Pokok, Pemkot Palopo Antisipasi Lonjakan Jelang Idul Fitri

Tim Sindomakassar
Jum'at, 05 Apr 2024 20:11
Monitoring Harga Bahan Pokok, Pemkot Palopo Antisipasi Lonjakan Jelang Idul Fitri
Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani turun langsung melakukan operasi pasar pemantauan harga pokok jelang lebaran di Pusat Niaga Palopo. Foto: Humas Pemkot Palopo
Comment
Share
PALOPO - Dinas Perdagangan kembali menggelar operasi pasar terpadu dalam rangka menjaga ketersediaan stok atau pasokan bahan pokok.

Hal ini sekaligus upaya stabilisasi harga kebutuhan barang pokok di tengah kenaikan inflasi menjelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 Masehi.

Pj Wali Kota Palopo, Asrul Sani turun langsung melakukan operasi pasar pemantauan harga pokok jelang lebaran di Pusat Niaga Palopo pada, Jumat (05/04/2024).

Asrul mengatakan, bahan pokok yang menjadi perhatian dalam operasi pasar kali ini ialah beras yang harganya turun 1000 rupiah.

"Cabai, ayam, dan tomat harganya agak naik. Tetapi untuk bahan pokok lainnya harganya masih relatif stabil," kata Asrul

"Khususnya beras itu sudah ada yg harga 13 ribu perkilonya. Inflasi naik tapi masih dalam posisi stabil," tambah Asrul.

Inflasi di Kota Palopo, kata Asrul, pada bulan Januari, Februari dan Maret, memang mengalami kenaikan, tapi masih dalam tahap yang bisa dikendalikan.

"Tambahan penjelasannya bahwa di bulan Januari inflasi naik sampai berada di 0,90 persen dan inflasi years to date (y to d) 1,80 persen," ujarnya.

Berdasarkan harga konstan 2010, lanjut Asrul, nilai PDRB Palopo pada tahun 2023 meningkat yang dipengaruhi oleh meningkatnya produksi di hampir semua lapangan usaha yang sudah bebas dari pengaruh inflasi.

"Nilai PDRB Palopo tahun 2023 atas dasar harga konstan 2010, mencapai 6,37 triliun rupiah. Angka tersebut naik dari 6,10 triliun rupiah pada tahun 2022," lanjutnya.

Hal tersebut menunjukkan, tambah Asrul, selama tahun 2023 terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,34 persen, melambat jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi tahun sebelumnya yaitu 5,83 persen.

"Perlambatan tersebut disebabkan karena dua hal yaitu, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan negatif (kontraksi) dan lapangan usaha yang mengalami perlambatan pertumbuhan," tambahnya.

Langkah Pemerintah Kota Palopo, jelas Asrul, untuk memaksimalkan penstabilan harga barang pokok akan maksimal dalam proses monitoring di lapangan.

"Kita akan libatkan instansi terkait seperti Dinas Perdangangan, Dinas Ketahanan Pangan, Bulog untuk menyuplai komoditas pangan dan akan terus memonitoring harga pasokan bahan pangan pokok di pasar-pasar yang ada di Kota Palopo," tutupnya.

Operasi oasar ini turut dihadiri Kapolres Kota Palopo, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan bersama Bulog serta instansi terkait.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru