Identitas Kerangka Mayat di Desa Taripa Terungkap, Ternyata Pria Hilang Sejak 2 Mei
fitra budin
Jum'at, 17 Mei 2024 20:21
Warga menemukan kerangka mayat di areal perkebunan Desa Taripa, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur sekira pukul 10:00 WITA pada Kamis (16/05/2024). Foto: Istimewa
LUWU TIMUR - Penemuan kerangka mayat di areal perkebunan Desa Taripa, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, kini telah terungkap identitasnya. Korban diketahui bernama Wayan Turun (66), warga Dusun Dharma Sadu yang juga di desa tersebut.
Tim Inafis Polres Luwu Timur dan personil Unit Reskrim Sek Malili, dipimpin oleh KBO Reskrim IPTU Asmin Mariong, menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai penemuan kerangka tulang manusia di kebun milik Kamal, seorang pensiunan Polri, di Dusun Campur Jaya, Desa Mantadulu, Kecamatan Angkona.
Kasubsi PIDM Si Humas Polres Lutim, Bripka Muh Taufik menjelaskan keterangan dari saksi-saksi terkait penemuan ini. Kristina alias Mama Bruno, warga Desa Mantadulu, menemukan kerangka tersebut pada Kamis, 16 Mei 2024, sekitar pukul 09.00 WITA.
Saat masuk ke kebunnya dan melihat sekumpulan biawak berkerumun. Setelah mengusir biawak, ia menemukan kerangka manusia dan kemudian menelepon Serlia Pasauk alias Mama Rian untuk mengonfirmasi penemuan tersebut.
Mama Rian, warga Desa Taripa, menerima telepon dari Kristina tentang penemuan kerangka manusia di kebun. Ia meminta Kristina untuk memotret penemuan tersebut dan kemudian melaporkannya kepada kakaknya, Mertasi, yang kemudian menelepon anggota dewan Wayan Suparta. Wayan Suparta bersama masyarakat segera menuju TKP.
"Ketut Wiata, anak kandung korban, menyatakan bahwa ayahnya, Wayan Turun, meninggalkan rumah pada 2 Mei 2024 dan belum kembali sejak itu. Ketut Wiata meyakini kerangka yang ditemukan adalah ayahnya berdasarkan ciri-ciri fisik seperti gigi ompong, tinggi badan 160 cm, dahi agak maju, dan rambut beruban," jelas Taufik.
Saksi Putu Agus, keluarga Ketut Wiata, membenarkan bahwa Wayan Turun telah hilang sejak 2 Mei 2024 dan meyakini kerangka yang ditemukan adalah milik keluarganya.
Sementara itu, Nyoman Purnawirawan, Kepala Desa Taripa, mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan warga yang hilang selain Wayan Turun sejak 2 Mei 2024. Ia bersama Bhabinkamtibmas Bripka Mus Mulyadi, perawat Pustu Desa Taripa, Alfian M dan masyarakat menuju TKP untuk evakuasi.
"Sekitar pukul 13.20 WITA, tim Inafis dan personil Unit Reskrim Polsek Malili tiba di kantor Desa Taripa untuk mengidentifikasi kerangka. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah laki-laki berusia sekitar 60 tahun ke atas, dengan ciri-ciri rambut beruban, tinggi badan 160 cm, dahi agak maju, dan gigi ompong. Telapak kaki sebelah kanan korban hilang, kemungkinan dimakan biawak," tutur Bripka Taufik.
Pada pukul 14.15 WITA, KBO Reskrim IPTU Asmin Mariong menyerahkan kerangka kepada keluarga korban, diterima oleh Ketut Wiata, yang kemudian akan melakukan pemakaman di tempat pemakaman umum umat Hindu Desa Taripa. Keluarga korban telah ikhlas menerima kematian korban dan tidak menginginkan proses autopsi, serta membuat surat pernyataan resmi.
Tim Inafis Polres Luwu Timur dan personil Unit Reskrim Sek Malili, dipimpin oleh KBO Reskrim IPTU Asmin Mariong, menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai penemuan kerangka tulang manusia di kebun milik Kamal, seorang pensiunan Polri, di Dusun Campur Jaya, Desa Mantadulu, Kecamatan Angkona.
Kasubsi PIDM Si Humas Polres Lutim, Bripka Muh Taufik menjelaskan keterangan dari saksi-saksi terkait penemuan ini. Kristina alias Mama Bruno, warga Desa Mantadulu, menemukan kerangka tersebut pada Kamis, 16 Mei 2024, sekitar pukul 09.00 WITA.
Saat masuk ke kebunnya dan melihat sekumpulan biawak berkerumun. Setelah mengusir biawak, ia menemukan kerangka manusia dan kemudian menelepon Serlia Pasauk alias Mama Rian untuk mengonfirmasi penemuan tersebut.
Mama Rian, warga Desa Taripa, menerima telepon dari Kristina tentang penemuan kerangka manusia di kebun. Ia meminta Kristina untuk memotret penemuan tersebut dan kemudian melaporkannya kepada kakaknya, Mertasi, yang kemudian menelepon anggota dewan Wayan Suparta. Wayan Suparta bersama masyarakat segera menuju TKP.
"Ketut Wiata, anak kandung korban, menyatakan bahwa ayahnya, Wayan Turun, meninggalkan rumah pada 2 Mei 2024 dan belum kembali sejak itu. Ketut Wiata meyakini kerangka yang ditemukan adalah ayahnya berdasarkan ciri-ciri fisik seperti gigi ompong, tinggi badan 160 cm, dahi agak maju, dan rambut beruban," jelas Taufik.
Saksi Putu Agus, keluarga Ketut Wiata, membenarkan bahwa Wayan Turun telah hilang sejak 2 Mei 2024 dan meyakini kerangka yang ditemukan adalah milik keluarganya.
Sementara itu, Nyoman Purnawirawan, Kepala Desa Taripa, mengonfirmasi bahwa tidak ada laporan warga yang hilang selain Wayan Turun sejak 2 Mei 2024. Ia bersama Bhabinkamtibmas Bripka Mus Mulyadi, perawat Pustu Desa Taripa, Alfian M dan masyarakat menuju TKP untuk evakuasi.
"Sekitar pukul 13.20 WITA, tim Inafis dan personil Unit Reskrim Polsek Malili tiba di kantor Desa Taripa untuk mengidentifikasi kerangka. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa kerangka tersebut adalah laki-laki berusia sekitar 60 tahun ke atas, dengan ciri-ciri rambut beruban, tinggi badan 160 cm, dahi agak maju, dan gigi ompong. Telapak kaki sebelah kanan korban hilang, kemungkinan dimakan biawak," tutur Bripka Taufik.
Pada pukul 14.15 WITA, KBO Reskrim IPTU Asmin Mariong menyerahkan kerangka kepada keluarga korban, diterima oleh Ketut Wiata, yang kemudian akan melakukan pemakaman di tempat pemakaman umum umat Hindu Desa Taripa. Keluarga korban telah ikhlas menerima kematian korban dan tidak menginginkan proses autopsi, serta membuat surat pernyataan resmi.
(UMI)
Berita Terkait
Sulsel
Bawaslu Luwu Timur Tekankan 728 Pengawas untuk Kawal Pilkada Berintegritas
Bawaslu Kabupaten Luwu Timur melaksanakan Apel Siaga Pengawasan Pemilihan Tahun 2024 yang digelar di Lapangan Merdeka Puncak Indah, Malili pada Rabu 20 November 2024.
Kamis, 21 Nov 2024 12:47
Sulsel
Taqwa Muller Doakan Puspawati Terpilih, Pertegas Dukungan Keluarga Alm Husler untuk Ibas-Puspa
Keluarga besar almarhum Thorig Husler menunjukkan dukungan penuh kepada pasangan Irwan Bachri Syam-Puspawati Husler (Ibas-Puspa) dalam Pilkada 2024 Luwu Timur.
Selasa, 19 Nov 2024 11:44
Sulsel
Di Debat Pamungkas, Puspawati Pastikan Kesejahteraan Tenaga Medis Lutim Tak Lagi Terabaikan
Dalam pemaparan visi misi Ibas-Puspa pada debat terakhir Pilkada Luwu Timur 2024 di Hotel Claro, Makassar, Minggu 17 November 2024, Paslon nomor urut 03 ini menyinggung soal kesejahteraan tenaga medis.
Senin, 18 Nov 2024 13:29
Sulsel
Puspawati Husler Mengaku Miris Soal Banyaknya Kekerasan Perempuan di Lutim
Calon Wakil Bupati Luwu Timur nomor urut 3, Puspawati Husler mengaku miris dengan kondisi tingginya angka kekerasan terhadap perempuan di Luwu Timur.
Senin, 18 Nov 2024 08:14
Sulsel
Kutip Buku Samuel Huntington, Ketua KPU Lutim Sampaikan Pesan Bijak di Debat Terakhir
KPU Luwu Timur (Lutim) menggelar debat terbuka kedua antar Paslon di Hotel Claro, 17 November 2024 malam. Debat pamungkas ini mengusung tema "“Memajukan daerah dengan penyelarasan pembangunan untuk memperkokoh bangsa dan negara”.
Minggu, 17 Nov 2024 21:34
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024