PKB Perkenalkan Gagasan dan Gerakan Generasi Bangkit untuk Makassar
Selasa, 21 Mei 2024 11:58
PKB Makassar menggelar ngobrol santai dan memperkenalkan gerakan generasi bangkit. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Momentum hari kebangkitan nasional yang jatuh 20 Mei, sekaligus dimanfaatkan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Makassar meluncurkan gerakan Generasi Bangkit.
Peluncuran ini dikemas dalam Ngobrol Santai dan Perkenalan Gerakan Generasi Bangkit yang dilaksanakan di Halaman Kantor DPC PKB Makassar, Jl Hertasning, Senin (20/5) malam.
Gerakan ini menghadirkan pembicara sastrawan yang juga akademisi UNM Aslan Abidin, Caleg DPR RI terpilih Syamsu Rizal MI atau Deng Ical dan Ketua DPW PKB Sulsel yang sekaligus prakarsa hastag Makassar Bangkit.
Antusias peserta hadir memenuhi halaman kantor DPC PKB yang diketuai Fauzi Andi Wawo anggota DPRD Sulsel incumbent.
Dalam dialog yang dipandu Zulhajar atau akrab disapa Iccul Anggota DPRD Makassar terpilih dari PKB, terjadi interaktif antara pembicara dan peserta dari lintas organisasi mulai dari KPJ atau Kelompok Penyanyi Jalanan, PMII Cabang Makassar, DPC Banom PKB. Relawan Gesit, Relawan Milenial dan lain-lain.
Azhar Arsyad menjelaskan bahwa gerakan generasi bangkit dan Makassar Bangkit lahir dari kegelisahan bersama di PKB dengan berbagai realitas sosial, budaya hingga politik yang memerlukan kebersamaan dalam menjadikan kota lebih baik.
"Kita butuhkan karakter yang menjadi identitas kuat kota ini. Gerakan ini untuk menjahit antar generasi," ucap Azhar diawal penyamapiannya.
Majemuknya suatu kota dengan berbagai elemen antar generasi z, milenial, generasi x sampai baby boomers itu seakan tersekte-sekte. Padahal ketika ini diberi ruang saling dukung akan menjadi kekuatan yang akan membentuk karakter bagi kota.
"Kita tidak pernah terjahit antar generasi. Cenderung menstigma, antara milenial, kaum kolonial lebih jago dari genarasi z. inilah bagaimana kita cari, pentingnya dipikirkan. Tidak ada gunanya kalau tidak bersama," beber Azhar.
Artinya, lanjut Azhar tidak boleh memandang sekat antara lintas generasi agar produktifitas dapat tersalurkan dengan baik yang akan membuat daerah atau kota tumbuh secara partisipasi.
"Kita lihat UMKM sudah masuk digitalisasi kemudian kita tidak mau mengapresiasi itu?. Antar generasi menjadi kebersamaan, dan identitas itu kita bangun dari keluarga. Kita tidak boleh sekat sekat. Kita mesti .elihat orang setara secara produktif," beber Azhar.
Azhar juga menyebut perbandingan APBD Sulsel dan Makassar yang memiliki potensi sama dengan kota besar lainnya. Azhar menyebut Sulsel APBD Rp 9,8 Triliun dan Makassar Rp5,7 Triliun.
"Bedanya Sulsel dengan jangkauan luas 24 kabupaten kota. Sementara Makassar semestinya ekspektasi harusnya sama Surabaya, Jatim. Ekpor impor banyak di sana (Surabaya), jadi mesti kita bersama menjadikan Makassar Bangkit yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara itu Deng Ical yang juga Mantan Wakil Wali Kota Makassar menyebut tingkat pertumbuhan ekonomi Makassar pernah mengalahkan Jepang dan Tiongkok.
Kemudian, segala sektor bergerak secara bersama. Inilah modal utama bagaimana partisipasi ditumbuhkan agar motifasi dengan semangat Makassar Bangkit bisa digairahkan.
"2013 kita menyentuh ekonomi sampai dua digit yakni 11 persen yang disebut presiden SBY saat itu mengalahkan Jepang dan Tiongkok, karena seluruh sektor bergerak tidak merasa diabaikan," bebernya.
Makassar lanjut Deng Ical sebagai gerbang Indonesia Timur mestinya menjadi pintu agar perekonomian makin dirasakan berbagai lapisan masyarakatnya.
"Kita bangkitkan romantisme itu, kita munculkan kembali. Kita punya pelabuhan Soekarno Hatta sebagai gerbang. Tumbuhkan partisipasi besar. Karena potensi sosial disini yang memiliki solidaritas tinggi di Makassar," ucap Deng Ical.
Sementara Sainal Abidin menyebut aspek pendidikan dan maindset menjadi penting dalam menyongsong Makassar Bangkit kedepan.
Peserta yang hadir juga menyebut inisiasi gerakan generasi bangkit dan Makassar Bangkit sangat diapresiasi. Yang akan menjadi spirit untuk menyatukan pangkah gerak pikiran dalam mengantarkan kota makin baik.
"Kegiatan ini sangat bagus. Kami juga berharap PKB sebagai taring dari kota sampai naik di pusat, bahwa generasi bangkit ini membawa kolaborasi. Kita bergabung dengan mindset itu tanpa ada ego sektoral yang akan jadi paling luar biasa," ucapnya.
Peluncuran ini dikemas dalam Ngobrol Santai dan Perkenalan Gerakan Generasi Bangkit yang dilaksanakan di Halaman Kantor DPC PKB Makassar, Jl Hertasning, Senin (20/5) malam.
Gerakan ini menghadirkan pembicara sastrawan yang juga akademisi UNM Aslan Abidin, Caleg DPR RI terpilih Syamsu Rizal MI atau Deng Ical dan Ketua DPW PKB Sulsel yang sekaligus prakarsa hastag Makassar Bangkit.
Antusias peserta hadir memenuhi halaman kantor DPC PKB yang diketuai Fauzi Andi Wawo anggota DPRD Sulsel incumbent.
Dalam dialog yang dipandu Zulhajar atau akrab disapa Iccul Anggota DPRD Makassar terpilih dari PKB, terjadi interaktif antara pembicara dan peserta dari lintas organisasi mulai dari KPJ atau Kelompok Penyanyi Jalanan, PMII Cabang Makassar, DPC Banom PKB. Relawan Gesit, Relawan Milenial dan lain-lain.
Azhar Arsyad menjelaskan bahwa gerakan generasi bangkit dan Makassar Bangkit lahir dari kegelisahan bersama di PKB dengan berbagai realitas sosial, budaya hingga politik yang memerlukan kebersamaan dalam menjadikan kota lebih baik.
"Kita butuhkan karakter yang menjadi identitas kuat kota ini. Gerakan ini untuk menjahit antar generasi," ucap Azhar diawal penyamapiannya.
Majemuknya suatu kota dengan berbagai elemen antar generasi z, milenial, generasi x sampai baby boomers itu seakan tersekte-sekte. Padahal ketika ini diberi ruang saling dukung akan menjadi kekuatan yang akan membentuk karakter bagi kota.
"Kita tidak pernah terjahit antar generasi. Cenderung menstigma, antara milenial, kaum kolonial lebih jago dari genarasi z. inilah bagaimana kita cari, pentingnya dipikirkan. Tidak ada gunanya kalau tidak bersama," beber Azhar.
Artinya, lanjut Azhar tidak boleh memandang sekat antara lintas generasi agar produktifitas dapat tersalurkan dengan baik yang akan membuat daerah atau kota tumbuh secara partisipasi.
"Kita lihat UMKM sudah masuk digitalisasi kemudian kita tidak mau mengapresiasi itu?. Antar generasi menjadi kebersamaan, dan identitas itu kita bangun dari keluarga. Kita tidak boleh sekat sekat. Kita mesti .elihat orang setara secara produktif," beber Azhar.
Azhar juga menyebut perbandingan APBD Sulsel dan Makassar yang memiliki potensi sama dengan kota besar lainnya. Azhar menyebut Sulsel APBD Rp 9,8 Triliun dan Makassar Rp5,7 Triliun.
"Bedanya Sulsel dengan jangkauan luas 24 kabupaten kota. Sementara Makassar semestinya ekspektasi harusnya sama Surabaya, Jatim. Ekpor impor banyak di sana (Surabaya), jadi mesti kita bersama menjadikan Makassar Bangkit yang lebih baik," pungkasnya.
Sementara itu Deng Ical yang juga Mantan Wakil Wali Kota Makassar menyebut tingkat pertumbuhan ekonomi Makassar pernah mengalahkan Jepang dan Tiongkok.
Kemudian, segala sektor bergerak secara bersama. Inilah modal utama bagaimana partisipasi ditumbuhkan agar motifasi dengan semangat Makassar Bangkit bisa digairahkan.
"2013 kita menyentuh ekonomi sampai dua digit yakni 11 persen yang disebut presiden SBY saat itu mengalahkan Jepang dan Tiongkok, karena seluruh sektor bergerak tidak merasa diabaikan," bebernya.
Makassar lanjut Deng Ical sebagai gerbang Indonesia Timur mestinya menjadi pintu agar perekonomian makin dirasakan berbagai lapisan masyarakatnya.
"Kita bangkitkan romantisme itu, kita munculkan kembali. Kita punya pelabuhan Soekarno Hatta sebagai gerbang. Tumbuhkan partisipasi besar. Karena potensi sosial disini yang memiliki solidaritas tinggi di Makassar," ucap Deng Ical.
Sementara Sainal Abidin menyebut aspek pendidikan dan maindset menjadi penting dalam menyongsong Makassar Bangkit kedepan.
Peserta yang hadir juga menyebut inisiasi gerakan generasi bangkit dan Makassar Bangkit sangat diapresiasi. Yang akan menjadi spirit untuk menyatukan pangkah gerak pikiran dalam mengantarkan kota makin baik.
"Kegiatan ini sangat bagus. Kami juga berharap PKB sebagai taring dari kota sampai naik di pusat, bahwa generasi bangkit ini membawa kolaborasi. Kita bergabung dengan mindset itu tanpa ada ego sektoral yang akan jadi paling luar biasa," ucapnya.
(UMI)
Berita Terkait
Makassar City
220 Hari Tunjukkan Dedikasi, SEHATI Siap Jemput Kemenangan di Pilwalkot Makassar
Ketua Harian Tim Pemenangan SEHATI, Mario David memaparkan perjalanan panjang pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Andi Seto Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) selama 220 hari kampanye yang penuh dedikasi dan komitmen mendengar aspirasi masyarakat.
Sabtu, 23 Nov 2024 20:32
Makassar City
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
Parameter Publik Indonesia (PPI) merilis hasil survei terbaru Pilwalkot Makassar 2024 jelang pencoblosan. Lembaga PPI merupakan salah satu anggota Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi).
Sabtu, 23 Nov 2024 11:11
Makassar City
Jangan Gampang Percaya! Fitnah & Hoax Makin Gencar Serang MULIA di Masa Tenang
Pasangan calon Wali Kota dan wakil Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham, kembali diserang hoax dan fitnah. Sebaran brosur tersebar di berbagai titik lokasi di Kota Makassar, Jumat (22/11/2022).
Jum'at, 22 Nov 2024 21:30
Sulsel
Tanpa Artis Nasional, Kampanye Akbar INIMI DIA Dihadiri 50 Ribu Masyarakat
Pasang Calon (Paslon) Gubernur Sulawesei Selatan (Sulsel) nomor urut 1, Moh. Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) , menggelar kampanye akbar di Anjungan Multilateral Naval Exercise Komodo (MNEK), kawasan Center Point of Indonesia (CPI), Jumat (22/11/2024).
Jum'at, 22 Nov 2024 17:32
Makassar City
Ratusan Jemaah Majelis Taklim di Makassar Zikir untuk Kemenangan Munafri-Aliyah
Jelang hari pencoblosan, Pengurus Badan Kontak Majelis Taklim melakukan zikir Malam Jumat untuk kemenangan Pasangan Calon Pilwalkot Makassar No urut 1, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham di Gedung Menara Bosowa, 21 November 2024.
Jum'at, 22 Nov 2024 11:07
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
2
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
3
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
4
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Terakhir Pilwalkot 2024: MULIA 44,3%, SEHATI 22% dan INIMI 18,9%, AMAN 0,7%
2
Survei Terakhir Pilkada Lutim: Ibas-Puspa 45,1%, Budiman-Akbar 38,3%, Isrullah-Usman 9,1%
3
Survei SRI Pilwalkot Palopo 2024: Trisal-Ome 43,3%, Rahmat-ATK 22,4%, FKJ-Nur 12,1%
4
Survei CRC Pilwalkot Parepare 2024: Elektabilitas TSM-MO 41,83%, Sulit Dikejar Lawan
5
Hoaks Kian Merajalela! Tim Hukum MULIA Minta Bawaslu Makassar Turun Tangan