LPS Pertahankan Suku Bunga Penjaminan Bank Umum 4,25% dan BPR 6,75%
Tri Yari Kurniawan
Senin, 30 Sep 2024 22:10
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, berfoto bersama jajaran komisioner usai konferensi pers terkait penetapan tingkat bunga penjaminan LPS yang akan berlaku mulai 1 Oktober 2024. Foto/Do
JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk mempertahankan tingkat bunga penjaminan perbankan pada level 4,25% untuk simpanan rupiah bank umum. Tingkat bunga penjaminan ini berlaku efektif pada 1 Oktober sampai 31 Januari 2025.
LPS juga memutuskan untuk menahan bunga penjaminan simpanan valuta asing (valas) bank umum dan rupiah di Bank Perekonomian Rakyat (BPR) masing-masing 2,25% dan 6,75%. Keputusan itu merujuk hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) pada Senin (30/9/2024).
LPS mempertahankan suku bunga penjaminan, dengan tujuan memberikan ruang bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas dan suku bunga. Sekadar diketahui, tingkat bunga penjaminan simpanan berfungsi sebagai batas suku bunga simpanan maksimal agar simpanan nasabah dapat diikutsertakan dalam program penjaminan simpanan.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan pertumbuhan ekonomi lintas negara sepanjang 2024 cukup menjanjikanx meskipun masih berada dalam laju yang berbeda-beda dan belum sepenuhnya optimal ke level pra-pandemi.
“Meski demikian, ke depan masih terdapat beberapa risiko ketidakpastian yang tetap perlu dicermati antara lain, indikasi penurunan aktivitas manufaktur global, eskalasi konflik geopolitik kawasan, transisi pemerintahan di berbagai negara yang potensial mempengaruhi arah kebijakan ekonomi serta ekspektasi lanjutan pemangkasan suku bunga yang dapat mempengaruhi sentimen investor pasar keuangan,” ujar dia.
Purbaya memaparkan kinerja ekonomi domestik masih baik dan perlu terus didorong lebih tinggi. Perbaikan kinerja tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen[1] (112,4) berada di zona optimis diikuti dengan tren penjualan riil di zona positif 5,8% secara yoy (Agustus 2024).
Purbaya juga menyampaikan beberapa perkembangan positif terkini yaitu, kinerja industri perbankan terus membaik ditopang sektor korporasi.
Per Agustus 2024, kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40% secara yoy, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 7,01% secara yoy. Sektor korporasi masih memberikan kontribusi pertumbuhan terbesar baik disisi kredit maupun DPK masing masing sebesar 14,50% dan 15,14% secara yoy.
Kemudian, kondisi permodalan perbankan masih solid. Rasio permodalan (KPMM) industri terjaga di level 26,48% pada periode Agustus 2024. Sementara itu, kondisi likuiditas masih relatif memadai dengan rasio rasio AL/NCD berada di level 112,91% dan AL/DPK sebesar 25,37%.
Sebagai informasi, cakupan penjaminan simpanan LPS juga berada pada level yang memadai, dimana sesuai amanat UU, LPS menjamin setiap rekening simpanan nasabah perbankan di Indonesia hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Berdasarkan data Agustus 2024, jumlah rekening nasabah bank umum yang dijamin seluruh simpanannya (simpanan s.d. Rp2 miliar) sebesar 99,27% dari total rekening atau setara dengan 592,42 juta rekening. Sedangkan pada BPR/BPRS, jumlah rekening yang dijamin seluruh simpanannya (simpanan s.d. Rp2 miliar) sebesar 99,78% dari total rekening atau setara dengan 15,81 juta rekening.
LPS juga memutuskan untuk menahan bunga penjaminan simpanan valuta asing (valas) bank umum dan rupiah di Bank Perekonomian Rakyat (BPR) masing-masing 2,25% dan 6,75%. Keputusan itu merujuk hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) pada Senin (30/9/2024).
LPS mempertahankan suku bunga penjaminan, dengan tujuan memberikan ruang bagi perbankan dalam pengelolaan likuiditas dan suku bunga. Sekadar diketahui, tingkat bunga penjaminan simpanan berfungsi sebagai batas suku bunga simpanan maksimal agar simpanan nasabah dapat diikutsertakan dalam program penjaminan simpanan.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menjelaskan pertumbuhan ekonomi lintas negara sepanjang 2024 cukup menjanjikanx meskipun masih berada dalam laju yang berbeda-beda dan belum sepenuhnya optimal ke level pra-pandemi.
“Meski demikian, ke depan masih terdapat beberapa risiko ketidakpastian yang tetap perlu dicermati antara lain, indikasi penurunan aktivitas manufaktur global, eskalasi konflik geopolitik kawasan, transisi pemerintahan di berbagai negara yang potensial mempengaruhi arah kebijakan ekonomi serta ekspektasi lanjutan pemangkasan suku bunga yang dapat mempengaruhi sentimen investor pasar keuangan,” ujar dia.
Purbaya memaparkan kinerja ekonomi domestik masih baik dan perlu terus didorong lebih tinggi. Perbaikan kinerja tersebut tercermin dari Indeks Ekspektasi Konsumen[1] (112,4) berada di zona optimis diikuti dengan tren penjualan riil di zona positif 5,8% secara yoy (Agustus 2024).
Purbaya juga menyampaikan beberapa perkembangan positif terkini yaitu, kinerja industri perbankan terus membaik ditopang sektor korporasi.
Per Agustus 2024, kredit perbankan tumbuh sebesar 11,40% secara yoy, sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 7,01% secara yoy. Sektor korporasi masih memberikan kontribusi pertumbuhan terbesar baik disisi kredit maupun DPK masing masing sebesar 14,50% dan 15,14% secara yoy.
Kemudian, kondisi permodalan perbankan masih solid. Rasio permodalan (KPMM) industri terjaga di level 26,48% pada periode Agustus 2024. Sementara itu, kondisi likuiditas masih relatif memadai dengan rasio rasio AL/NCD berada di level 112,91% dan AL/DPK sebesar 25,37%.
Sebagai informasi, cakupan penjaminan simpanan LPS juga berada pada level yang memadai, dimana sesuai amanat UU, LPS menjamin setiap rekening simpanan nasabah perbankan di Indonesia hingga Rp2 miliar per nasabah per bank.
Berdasarkan data Agustus 2024, jumlah rekening nasabah bank umum yang dijamin seluruh simpanannya (simpanan s.d. Rp2 miliar) sebesar 99,27% dari total rekening atau setara dengan 592,42 juta rekening. Sedangkan pada BPR/BPRS, jumlah rekening yang dijamin seluruh simpanannya (simpanan s.d. Rp2 miliar) sebesar 99,78% dari total rekening atau setara dengan 15,81 juta rekening.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
LPS Rayakan HUT ke-19 dengan Donor Darah & Pemeriksaan Kesehatan Gratis
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar pemeriksaan kesehatan dan donor darah gratis untuk masyarakat umum pada 22-23 September 2024.
Senin, 23 Sep 2024 18:33
Ekbis
LPS dan MAPPI Perkuat Kolaborasi untuk Penilaian Aset Bank dan Asuransi
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Masyarakat Penilai Profesi Indonesia (MAPPI) sepakat memperkuat kolaborasi dalam penilaian aset bank dan asuransi.
Rabu, 18 Sep 2024 20:24
Ekbis
Danamon Tingkatkan Pertumbuhan Kartu Kredit di Makassar dengan Promo Menarik
Terbaru, Danamon meluncurkan promo hemat 20% di restoran Daiki, Kai Sushi, dan Shabuqi bagi pemegang Kartu Kredit hingga 30 September 2024.
Rabu, 11 Sep 2024 19:49
Ekbis
Indosat Bawa Transformasi AI Berdaulat ke Sektor Perbankan & Keuangan Indonesia
Acara ini dirancang untuk menginspirasi, melibatkan, dan mendorong inovasi, serta menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam komunitas AI global.
Senin, 09 Sep 2024 13:31
Ekbis
Tumbuh 20,28 Persen, BSI Catat Laba Bersih Rp3,4 Triliun per Juni 2024
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatatkan kinerja solid pada kuartal II 2024. Per Juni 2024, laba bersih BSI mencapai Rp3,4 triliun, tumbuh 20,28 persen secara tahunan.
Senin, 02 Sep 2024 20:03
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
78 Komunitas Relawan Ahmad Susanto Bergerak Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot 2024
2
Mayoritas Cabang Minta Musyda Pemuda Muhammadiyah Makassar Segera Digelar
3
Bawaslu Makassar Perpanjang Pendaftaran PTPS untuk 133 Kelurahan
4
Ormas Kiwal Garuda Hitam Siap All Out Menangkan MULIA di Pilwalkot Makassar
5
Risiko Kerja Tinggi, Petugas Imigrasi Akan Dibekali Senjata Api
6
Kampanye di Pabrik Megah Mie, Andalan Hati Komitmen Perkuat Sinergi dengan Pelaku Usaha
7
Amunisi Baru di Pilkada, Pengusaha Milenial Gowa Solid Menangkan Hati Damai