XL Axiata Catat Kinerja Positif di Tengah Tantangan Ekonomi, Laba Bersih Rp1,3 Triliun
Kamis, 07 Nov 2024 16:10

PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mempertahankan kinerja positif di sepanjang sembilan bulan pertama 2024. Foto/Dok SINDO Makassar
JAKARTA - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil mempertahankan kinerja positif di sepanjang sembilan bulan pertama 2024. Meskipun dihadapkan pada tantangan yang berat, perusahaan tercatat meraih pendapatan sebesar Rp25,37 triliun, tumbuh 6% YoY. EBITDA pun mengalami peningkatan 13% YoY menjadi Rp13,3 triliun, dengan margin EBITDA mencapai 52,4%. Laba bersih perusahaan tercatat Rp1,33 triliun.
Pendapatan dari data dan layanan digital menyumbang sekitar 92% dari total pendapatan, atau Rp23,38 triliun. XL Axiata juga optimis mengenai prospek bisnis layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang terus menunjukkan perkembangan positif.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan sepanjang sembilan bulan, terutama di kuartal ketiga 2024, situasi industri telekomunikasi nasional sangat menantang. Meskipun daya beli masyarakat melemah, XL Axiata tetap mampu meraih kinerja yang baik dan meningkatkan profitabilitas.
"Kami percaya tantangan ke depan tidak akan lebih ringan, namun kami siap untuk terus menjaga momentum pertumbuhan," kata dia.
Dian menambahkan bahwa perusahaan terus fokus pada pengembangan sumber pendapatan baru, termasuk layanan internet rumah. XL Axiata telah mengakuisisi 750 ribu pelanggan First Media, sehingga total pelanggan FBB mencapai lebih dari 1 juta. Hal ini menjadikan XL Axiata sebagai penyedia layanan internet terbesar kedua di Indonesia, dengan jangkauan jaringan FBB di lebih dari 127 kota dan 6 juta home passed.
Hingga akhir September 2024, jumlah pelanggan XL Axiata tercatat mencapai 58,6 juta, dengan blended ARPU mencapai Rp 43 ribu, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Fokus perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang produktif terbukti berhasil.
Dari sisi biaya, XL Axiata berhasil menekan biaya operasional, terutama untuk penjualan dan pemasaran, berkat penerapan strategi digitalisasi. Beberapa komponen biaya lain, seperti biaya interkoneksi dan pengeluaran langsung, juga tercatat turun YoY, meskipun beban biaya regulasi mengalami sedikit peningkatan.
Strategi transformasi digital yang dijalankan, termasuk melalui aplikasi MyXL dan AXISNet, terus menunjukkan hasil positif. Hingga September 2024, lebih dari 32 juta pelanggan aktif menggunakan kedua aplikasi tersebut, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) mencapai 113% sejak Desember 2021.
Penggunaan aplikasi ini meningkatkan pengalaman pelanggan dan memungkinkan XL Axiata untuk memberikan penawaran yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan loyalitas dan mendorong peningkatan pendapatan.
Secara keseluruhan, posisi keuangan XL Axiata tetap sehat. Utang kotor perusahaan tercatat Rp 12,7 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA sebesar 2,5x. Free Cash Flow (FCF) mengalami kenaikan 23%, menjadi Rp 7,6 triliun.
XL Axiata juga mengoptimalkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, efisiensi operasional, dan membuka peluang pendapatan baru melalui solusi berbasis AI bagi mitra eksternal.
XL Axiata terus meningkatkan kualitas jaringan, yang menjadi penopang utama bagi layanan konvergensi. Pada akhir September 2024, jumlah BTS mencapai 165.094 unit, dengan 110.280 BTS 4G. Lebih dari 62% BTS telah terfiberisasi untuk meningkatkan kualitas data dan persiapan implementasi 5G.
Investasi dan strategi jaringan tersebut telah meningkatkan pengalaman pengguna, terbukti dari pertumbuhan trafik layanan yang lebih dari 10% YoY, mencapai 7.823 Petabytes.
Dengan berbagai strategi ini, XL Axiata tetap yakin dapat mengatasi tantangan yang ada dan mempertahankan pertumbuhan di masa mendatang.
Pendapatan dari data dan layanan digital menyumbang sekitar 92% dari total pendapatan, atau Rp23,38 triliun. XL Axiata juga optimis mengenai prospek bisnis layanan Fixed Broadband (FBB) dan Fixed Mobile Convergence (FMC) yang terus menunjukkan perkembangan positif.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, menyatakan sepanjang sembilan bulan, terutama di kuartal ketiga 2024, situasi industri telekomunikasi nasional sangat menantang. Meskipun daya beli masyarakat melemah, XL Axiata tetap mampu meraih kinerja yang baik dan meningkatkan profitabilitas.
"Kami percaya tantangan ke depan tidak akan lebih ringan, namun kami siap untuk terus menjaga momentum pertumbuhan," kata dia.
Dian menambahkan bahwa perusahaan terus fokus pada pengembangan sumber pendapatan baru, termasuk layanan internet rumah. XL Axiata telah mengakuisisi 750 ribu pelanggan First Media, sehingga total pelanggan FBB mencapai lebih dari 1 juta. Hal ini menjadikan XL Axiata sebagai penyedia layanan internet terbesar kedua di Indonesia, dengan jangkauan jaringan FBB di lebih dari 127 kota dan 6 juta home passed.
Hingga akhir September 2024, jumlah pelanggan XL Axiata tercatat mencapai 58,6 juta, dengan blended ARPU mencapai Rp 43 ribu, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Fokus perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang produktif terbukti berhasil.
Dari sisi biaya, XL Axiata berhasil menekan biaya operasional, terutama untuk penjualan dan pemasaran, berkat penerapan strategi digitalisasi. Beberapa komponen biaya lain, seperti biaya interkoneksi dan pengeluaran langsung, juga tercatat turun YoY, meskipun beban biaya regulasi mengalami sedikit peningkatan.
Strategi transformasi digital yang dijalankan, termasuk melalui aplikasi MyXL dan AXISNet, terus menunjukkan hasil positif. Hingga September 2024, lebih dari 32 juta pelanggan aktif menggunakan kedua aplikasi tersebut, dengan pertumbuhan Monthly Active User (MAU) mencapai 113% sejak Desember 2021.
Penggunaan aplikasi ini meningkatkan pengalaman pelanggan dan memungkinkan XL Axiata untuk memberikan penawaran yang lebih tepat sesuai dengan kebutuhan pelanggan, meningkatkan loyalitas dan mendorong peningkatan pendapatan.
Secara keseluruhan, posisi keuangan XL Axiata tetap sehat. Utang kotor perusahaan tercatat Rp 12,7 triliun, dengan rasio gearing net debt to EBITDA sebesar 2,5x. Free Cash Flow (FCF) mengalami kenaikan 23%, menjadi Rp 7,6 triliun.
XL Axiata juga mengoptimalkan penggunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, efisiensi operasional, dan membuka peluang pendapatan baru melalui solusi berbasis AI bagi mitra eksternal.
XL Axiata terus meningkatkan kualitas jaringan, yang menjadi penopang utama bagi layanan konvergensi. Pada akhir September 2024, jumlah BTS mencapai 165.094 unit, dengan 110.280 BTS 4G. Lebih dari 62% BTS telah terfiberisasi untuk meningkatkan kualitas data dan persiapan implementasi 5G.
Investasi dan strategi jaringan tersebut telah meningkatkan pengalaman pengguna, terbukti dari pertumbuhan trafik layanan yang lebih dari 10% YoY, mencapai 7.823 Petabytes.
Dengan berbagai strategi ini, XL Axiata tetap yakin dapat mengatasi tantangan yang ada dan mempertahankan pertumbuhan di masa mendatang.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
SPJM Raih Opini WTP, Bukti Komitmen Tata Kelola Keuangan Transparan & Akuntabel
Hasil audit menunjukkan bahwa laporan keuangan konsolidasian SPJM tahun 2024 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Sabtu, 28 Jun 2025 19:32

Ekbis
Gelar RUPST, SPJM Umumkan Raih Laba Bersih Rp391 Miliar
SPJM telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2024.
Jum'at, 27 Jun 2025 11:14

Ekbis
XL Axiata Raup Pendapatan Rp8,6 Triliun di Kuartal Pertama 2025
Meski menghadapi tantangan industri yang ketat, daya beli masyarakat yang melemah, dan menurunnya mobilitas jelang Lebaran, XL Axiata berhasil mencatatkan kinerja positif.
Selasa, 06 Mei 2025 23:20

Ekbis
Torehkan Performa Positif di Triwulan I 2025, SPJM Siap Ekspansi Bisnis
PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM), salah satu subholding PT Pelabuhan Indonesia, mencatat kinerja positif pada Triwulan I 2025 dan siap melakukan ekspansi bisnis
Selasa, 06 Mei 2025 10:48

Ekbis
Strategi Digital Telkom Bawa Pendapatan Rp36,6 Triliun di Awal 2025
Pada kuartal I 2025, Telkom membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp36,6 triliun, dengan EBITDA sebesar Rp18,2 triliun (margin 49,8%) dan laba bersih Rp5,8 triliun (margin 15,9%)
Jum'at, 02 Mei 2025 14:09
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
2

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
5

2.000 Pelari Ramaikan Maros Marathon 2025
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

UKI Paulus Buka Prodi Kecerdasan Buatan Pertama se-Indonesia Timur
2

Pemerintah Bantaeng Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 14 Hari
3

Beautiful Malino Ditarget Masuk KEN Kementerian Pariwisata
4

Kabar Bahagia, Ribuan Meter Jalan di Tombolopao Bakal Diaspal
5

2.000 Pelari Ramaikan Maros Marathon 2025