Tumbuh 5,88 Persen, Aset Perbankan di Sulsel Tembus Rp203,47 Triliun di Akhir 2024
Senin, 10 Feb 2025 10:07

Kepala Kantor OJK Sulsel dan Sulbar Darwisman memberikan keterangan terkait perkembangan sektor jasa keuangan pada kegiatan Journalists Update, beberapa waktu lalu. Foto/Dok SINDO Makassar
MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat menilai stabilitas kinerja sektor jasa keuangan di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap terjaga stabil. Salah satunya yakni sektor perbankan.
Capaian positif itu didukung kinerja intermediasi yang kontributif dan profil risiko yang terjaga. Di tengah berbagai dinamika ekonomi, sektor jasa keuangan di Sulsel terus berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menyampaikan sektor perbankan di provinsi ini tetap berada pada kondisi stabil dan tumbuh positif pada posisi Desember 2024 (yoy).
"Ya meski laju pertumbuhannya melandai jika dibandingkan periode Desember 2023," kata Darwisman, dalam siaran pers yang diterima SINDO Makassar, Senin (10/2/2025).
Ia menjabarkan total aset perbankan di Sulsel mengalami pertumbuhan sebesar 5,88 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp203,47 triliun.
Aset perbankan di Sulsel masih didominasi dari bank konvensional sebesar Rp185,64 triliun. Sisanya dari bank syariah sebesar Rp17,81 triliun. Meski demikian, tingkat pertumbuhan aset bank syariah lebih signifikan mencapai dua digit, tepatnya 22,24 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,64 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp133,59 triliun. "DPK di Provinsi Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 61,74 persen," ungkapnya.
Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 4,23 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp164,29 triliun. Penyaluran kredit di Sulsel masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 54,20 persen.
"Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,24 persen," terang dia.
Darwisman juga menyebut kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 125,23 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,70 persen.
Lebih lanjut, ia bilang perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Desember 2024. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 22,24 persen (yoy) menjadi Rp17,82 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 18,96 persen menjadi Rp12,15 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh 19,82 persen (yoy) menjadi Rp14,21 triliun.
"Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 116,97 persen dengan tingkat NPF pada level 2,11 persen," pungkasnya.
Capaian positif itu didukung kinerja intermediasi yang kontributif dan profil risiko yang terjaga. Di tengah berbagai dinamika ekonomi, sektor jasa keuangan di Sulsel terus berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala OJK Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Darwisman, menyampaikan sektor perbankan di provinsi ini tetap berada pada kondisi stabil dan tumbuh positif pada posisi Desember 2024 (yoy).
"Ya meski laju pertumbuhannya melandai jika dibandingkan periode Desember 2023," kata Darwisman, dalam siaran pers yang diterima SINDO Makassar, Senin (10/2/2025).
Ia menjabarkan total aset perbankan di Sulsel mengalami pertumbuhan sebesar 5,88 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp203,47 triliun.
Aset perbankan di Sulsel masih didominasi dari bank konvensional sebesar Rp185,64 triliun. Sisanya dari bank syariah sebesar Rp17,81 triliun. Meski demikian, tingkat pertumbuhan aset bank syariah lebih signifikan mencapai dua digit, tepatnya 22,24 persen.
Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 4,64 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp133,59 triliun. "DPK di Provinsi Sulawesi Selatan didominasi oleh tabungan dengan share 61,74 persen," ungkapnya.
Adapun kredit yang disalurkan tumbuh sebesar 4,23 persen (yoy) dengan nominal mencapai Rp164,29 triliun. Penyaluran kredit di Sulsel masih didominasi oleh penyaluran kredit produktif sebesar 54,20 persen.
"Jika dilihat berdasarkan sektor ekonomi, kredit yang disalurkan pada sektor perdagangan besar dan eceran memiliki porsi terbesar dengan share 23,24 persen," terang dia.
Darwisman juga menyebut kinerja intermediasi perbankan Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) 125,23 persen dan tingkat rasio kredit bermasalah berada di level aman 2,70 persen.
Lebih lanjut, ia bilang perbankan syariah turut menunjukkan pertumbuhan yang lebih tinggi pada posisi Desember 2024. Hal ini tercermin dari aset perbankan syariah yang tumbuh sebesar 22,24 persen (yoy) menjadi Rp17,82 triliun, dengan penghimpunan DPK yang tumbuh 18,96 persen menjadi Rp12,15 triliun dan penyaluran pembiayaan yang juga tumbuh 19,82 persen (yoy) menjadi Rp14,21 triliun.
"Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 116,97 persen dengan tingkat NPF pada level 2,11 persen," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
OJK & Diskop UKM Perkuat Literasi Keuangan Koperasi Merah Putih di Makassar
Kegiatan ini diikuti oleh 153 ketua pengurus Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) dari seluruh kelurahan di Kota Makassar.
Jum'at, 27 Jun 2025 10:57

Ekbis
Sektor Jasa Keuangan Sulsel Stabil, Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Di tengah berbagai tantangan dan dinamika perekonomian global maupun domestik, sektor jasa keuangan di wilayah ini terus menunjukkan ketangguhannya.
Selasa, 24 Jun 2025 14:19

Ekbis
Gagal Penuhi Ekuitas Minimum, OJK Cabut Izin Usaha PT Sarana Sulteng Ventura
OJK mencabut izin usaha PT Sarana Sulteng Ventura (PT SSTV), yang beralamat di Jalan Juanda Nomor 6, Lolu Utara, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kamis, 19 Jun 2025 21:26

Ekbis
Cegah Gagal Bayar, OJK Dorong Industri Pindar Perkuat Manajemen Risiko
OJK meminta industri pindar memperkuat manajemen risiko, khususnya dalam menilai kemampuan bayar (repayment capacity) dan menerapkan prinsip electronic Know Your Customer (e-KYC) secara lebih ketat.
Rabu, 18 Jun 2025 20:31

Ekbis
CIMB Niaga Syariah Permudah Daftar Haji Lewat OCTO Mobile
Unit Usaha Syariah PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga Syariah), sebagai Bank Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPS BPIH), terus berinovasi untuk memudahkan nasabah mewujudkan niat beribadah Haji.
Rabu, 18 Jun 2025 19:08
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Setelah Jakarta, QRIS Tap Resmi Hadir di Sulawesi Selatan
2

Kumpulkan Lagi DPD II, Appi Pertegas Didukung Mayoritas Pemilik Suara di Musda Golkar Sulsel
3

Wali Kota Makassar Luncurkan Program Gratis Iuran Sampah
4

Astra Daihatsu Makassar Urip Raih Penghargaan Lingkungan Hidup 2025
5

Komitmen Jaga Lingkungan, MaRI Raih Penghargaan dari Pemkot Makassar
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Setelah Jakarta, QRIS Tap Resmi Hadir di Sulawesi Selatan
2

Kumpulkan Lagi DPD II, Appi Pertegas Didukung Mayoritas Pemilik Suara di Musda Golkar Sulsel
3

Wali Kota Makassar Luncurkan Program Gratis Iuran Sampah
4

Astra Daihatsu Makassar Urip Raih Penghargaan Lingkungan Hidup 2025
5

Komitmen Jaga Lingkungan, MaRI Raih Penghargaan dari Pemkot Makassar