Sektor Perbankan Sulsel Tumbuh Positif: Total Aset Rp200,37 Triliun & DPK Rp134,73 Triliun
Rabu, 19 Mar 2025 15:55

OJK Sulselbar mencatat sektor perbankan di Sulsel mencatatkan pertumbuhan positif. Pada Januari 2025, total aset perbankan tumbuh 5,59 persen (yoy), mencapai Rp200,37 triliun. Foto/Ilustrasi/Istimewa
MAKASSAR - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) melaporkan bahwa stabilitas kinerja sektor jasa keuangan di Sulawesi Selatan (Sulsel) tetap terjaga, diiringi dengan pertumbuhan positif.
"Hal tersebut didukung oleh kinerja intermediasi yang baik dan profil risiko yang terkendali," kata Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, dalam siaran pers yang diterima SINDO Makassar, Rabu (19/3/2025).
Secara keseluruhan, sektor jasa keuangan nasional juga mencatatkan stabilitas yang baik meski menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik, sebagaimana hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 26 Februari 2025.
Muchlasin juga memaparkan sektor perbankan di Sulsel mencatatkan pertumbuhan positif. Pada Januari 2025, total aset perbankan tumbuh 5,59 persen (yoy), mencapai Rp200,37 triliun.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,21 persen (yoy) menjadi Rp134,73 triliun, dengan tabungan mendominasi DPK sebesar 59,76 persen. Penyaluran kredit tercatat tumbuh 4,61 persen (yoy) menjadi Rp163,91 triliun.
Kredit yang disalurkan di Sulsel didominasi oleh sektor produktif (53,98 persen), namun pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kredit konsumtif yang tumbuh 9,73 persen. Kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran memegang porsi terbesar, yaitu 23,18 persen.
Lebih lanjut, Muchlasin menyampaikan kinerja intermediasi perbankan di Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 123,92 persen, dan rasio kredit bermasalah berada di angka 2,83 persen.
Di sisi lain, OJK mencatat perbankan syariah mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada Januari 2025. Aset perbankan syariah tumbuh 20,62 persen (yoy), menjadi Rp16,80 triliun. DPK perbankan syariah meningkat 17,74 persen menjadi Rp11,88 triliun, sementara penyaluran pembiayaan tumbuh 20,05 persen (yoy) menjadi Rp14,32 triliun.
"Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 120,50 persen, dengan Non Performing Financing (NPF) sebesar 2,20 persen," pungkasnya.
"Hal tersebut didukung oleh kinerja intermediasi yang baik dan profil risiko yang terkendali," kata Kepala OJK Sulselbar, Moch. Muchlasin, dalam siaran pers yang diterima SINDO Makassar, Rabu (19/3/2025).
Secara keseluruhan, sektor jasa keuangan nasional juga mencatatkan stabilitas yang baik meski menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik, sebagaimana hasil Rapat Dewan Komisioner Bulanan OJK pada 26 Februari 2025.
Muchlasin juga memaparkan sektor perbankan di Sulsel mencatatkan pertumbuhan positif. Pada Januari 2025, total aset perbankan tumbuh 5,59 persen (yoy), mencapai Rp200,37 triliun.
"Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 6,21 persen (yoy) menjadi Rp134,73 triliun, dengan tabungan mendominasi DPK sebesar 59,76 persen. Penyaluran kredit tercatat tumbuh 4,61 persen (yoy) menjadi Rp163,91 triliun.
Kredit yang disalurkan di Sulsel didominasi oleh sektor produktif (53,98 persen), namun pertumbuhan kredit terbesar berasal dari kredit konsumtif yang tumbuh 9,73 persen. Kredit pada sektor perdagangan besar dan eceran memegang porsi terbesar, yaitu 23,18 persen.
Lebih lanjut, Muchlasin menyampaikan kinerja intermediasi perbankan di Sulsel terjaga dengan Loan to Deposit Ratio (LDR) sebesar 123,92 persen, dan rasio kredit bermasalah berada di angka 2,83 persen.
Di sisi lain, OJK mencatat perbankan syariah mengalami pertumbuhan yang lebih tinggi pada Januari 2025. Aset perbankan syariah tumbuh 20,62 persen (yoy), menjadi Rp16,80 triliun. DPK perbankan syariah meningkat 17,74 persen menjadi Rp11,88 triliun, sementara penyaluran pembiayaan tumbuh 20,05 persen (yoy) menjadi Rp14,32 triliun.
"Tingkat intermediasi perbankan Syariah berada pada level 120,50 persen, dengan Non Performing Financing (NPF) sebesar 2,20 persen," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait

Ekbis
Penyaluran Kredit UMKM di Sulsel Didominasi Usaha Mikro
Muchlasin menyebut penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp33,91 triliun dengan share sebesar 55,30 persen dari total kredit UMKM.
Senin, 05 Mei 2025 20:50

Ekbis
OJK Sulselbar Terima 165 Layanan Konsumen, Didominasi Sektor Perbankan
OJK Sulselbar mencatat telah menerima 165 layanan konsumen hingga periode Maret 2025. Dari seratusan layanan konsumen itu didominasi menyoal sektor perbankan.
Minggu, 04 Mei 2025 21:05

Ekbis
Tumbuh 5,44 Persen, Total Aset Perbankan di Sulsel Tembus Rp201,34 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Sulselbar) mencatat kinerja positif sektor perbankan di provinsi Sulsel periode Februari 2025
Minggu, 04 Mei 2025 20:33

Ekbis
Survei OJK-BPS: Literasi Keuangan Naik, Inklusi Tembus 80,51 Persen
Hasilnya, indeks literasi keuangan naik menjadi 66,46%, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 80,51%, meningkat dari 2024 yang masing-masing sebesar 65,43% dan 75,02%.
Minggu, 04 Mei 2025 10:56

Ekbis
OJK Dorong Inklusi Keuangan di Tiga Kabupaten Sulsel
OJK Sulselbar menggandeng sektor jasa keuangan serta pemerintah daerah untuk menggelar edukasi keuangan di tiga kabupaten, yakni Jeneponto, Bantaeng, dan Bulukumba.
Minggu, 04 Mei 2025 10:25
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

BTN Makassar Dukung Penuh Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
2

DPRD Sulsel Usul Anggaran Rp5 Miliar juga Diberikan untuk Sekolah Swasta
3

UTBK 2025 Unhas Disusupi Joki, Admin IT Ikut Terlibat
4

Jelang PSU Palopo, TP Ingatkan Persiapan Matang, Hindari Kesalahan Berulang
5

Bulog Sulselbar dan Lantamal VI Perkuat Sinergitas Dorong Ketahanan Pangan
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

BTN Makassar Dukung Penuh Program Rumah Subsidi untuk Wartawan
2

DPRD Sulsel Usul Anggaran Rp5 Miliar juga Diberikan untuk Sekolah Swasta
3

UTBK 2025 Unhas Disusupi Joki, Admin IT Ikut Terlibat
4

Jelang PSU Palopo, TP Ingatkan Persiapan Matang, Hindari Kesalahan Berulang
5

Bulog Sulselbar dan Lantamal VI Perkuat Sinergitas Dorong Ketahanan Pangan