BEM Kalla Institute Kupas Dampak Perang Dagang AS-China bagi Indonesia
Selasa, 29 Apr 2025 19:02

Puluhan mahasiswa dari berbagai program studi antusias menghadiri talkshow bertajuk “Trump Effect: Peluang atau Ancaman Untuk Industri di Indonesia” yang digelar BEM Kalla Institute. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Puluhan mahasiswa dari berbagai program studi antusias menghadiri talkshow bertajuk “Trump Effect: Peluang atau Ancaman Untuk Industri di Indonesia” yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Kalla Institute di Auditorium Hadji Kalla.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yakni dosen Kalla Institute Muh. Taufan Gunawan, owner Lavalust Arfan Arif, dan Ketua BEM Kalla Institute Cherry Arma Sary dari Program Studi Manajemen Retail.
Dalam talkshow tersebut, para narasumber membahas dinamika perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang dipicu kebijakan tarif dagang dari Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Ketegangan ini dinilai membawa dampak besar terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
“Saatnya para mahasiswa memanfaatkan peluang ini untuk segera menjalankan UMKM-nya. Manfaatkan momen ini untuk bisa merebut pasar baru. Manfaatkan usia kalian yang masih muda ini untuk terjun langsung bersaing dan mendapatkan pengalaman dalam dunia bisnis secara nyata,” ucap Taufan.
Senada dengan Taufan, Arfan Arif menekankan pentingnya kebangkitan pelaku usaha lokal dalam menghadapi krisis global.
“Indonesia tidak boleh hanya jadi penonton. Dalam setiap krisis global, selalu ada peluang untuk tampil sebagai pemain penting di kawasan,” ujarnya.
Sebagai institusi pendidikan yang fokus mencetak pebisnis muda, Kalla Institute telah melahirkan lulusan sukses seperti pendiri Nazma Grup di bidang ritel, Es Sejuk.id di sektor makanan dan minuman, dan lainnya.
Ketua BEM Kalla Institute, Cherry Arma Sary, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda edukatif kampus untuk membekali mahasiswa menghadapi tantangan global.
“Kami ingin menciptakan ruang dialog yang kritis dan relevan, karena tantangan global seperti ini akan berdampak langsung atau tidak langsung ke masa depan kita sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber, yakni dosen Kalla Institute Muh. Taufan Gunawan, owner Lavalust Arfan Arif, dan Ketua BEM Kalla Institute Cherry Arma Sary dari Program Studi Manajemen Retail.
Dalam talkshow tersebut, para narasumber membahas dinamika perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang dipicu kebijakan tarif dagang dari Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping. Ketegangan ini dinilai membawa dampak besar terhadap perekonomian global, termasuk Indonesia.
“Saatnya para mahasiswa memanfaatkan peluang ini untuk segera menjalankan UMKM-nya. Manfaatkan momen ini untuk bisa merebut pasar baru. Manfaatkan usia kalian yang masih muda ini untuk terjun langsung bersaing dan mendapatkan pengalaman dalam dunia bisnis secara nyata,” ucap Taufan.
Senada dengan Taufan, Arfan Arif menekankan pentingnya kebangkitan pelaku usaha lokal dalam menghadapi krisis global.
“Indonesia tidak boleh hanya jadi penonton. Dalam setiap krisis global, selalu ada peluang untuk tampil sebagai pemain penting di kawasan,” ujarnya.
Sebagai institusi pendidikan yang fokus mencetak pebisnis muda, Kalla Institute telah melahirkan lulusan sukses seperti pendiri Nazma Grup di bidang ritel, Es Sejuk.id di sektor makanan dan minuman, dan lainnya.
Ketua BEM Kalla Institute, Cherry Arma Sary, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda edukatif kampus untuk membekali mahasiswa menghadapi tantangan global.
“Kami ingin menciptakan ruang dialog yang kritis dan relevan, karena tantangan global seperti ini akan berdampak langsung atau tidak langsung ke masa depan kita sebagai generasi penerus bangsa,” ujarnya.
(TRI)
Berita Terkait

News
Kalla Institute Gelar Hacktivate 2025, Wadah Talenta Muda Kembangkan Inovasi Digital
Kalla Institute berhasil menggelar Hacktivate 2025, sebuah kompetisi teknologi nasional yang mengumpulkan talenta terbaik dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah di Indonesia.
Selasa, 19 Agu 2025 12:49

Ekbis
Tap Tap Hore Kalla Institute Juara 1 Kompetisi QRIS Digifest 2025
Tim Tap Tap Hore dari Kalla Institute meraih Juara 1 dalam kompetisi QRIS Tap Content yang diselenggarakan oleh BI Sulsel pada ajang Digifest 2025.
Kamis, 07 Agu 2025 18:56

Makassar City
Investor China Lirik Proyek Stadion Untia, Pemkot Makassar Siapkan Tim Khusus
Rencana pembangunan Stadion Untia menarik minat investor asing, CAMC Engineering Co. Ltd (CAMCE). Mereka merupakan perusahaan konstruksi besar asal Tiongkok, China.
Kamis, 07 Agu 2025 05:56

News
Kalla Institute Gandeng Grab dan UTeM, Perkuat Sinergi Kampus-Industri
Kalla Institute terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat sinergi antara dunia akademik dan industri, dengan bekerja sama dengan Grab dan UTeM.
Senin, 04 Agu 2025 18:39

News
Top 5 Nasional, Riset Kalla Institute Tampil di Konferensi Internasional IRSA 2025
Tim peneliti Kalla Institute mempresentasikan hasil riset mereka dalam The 20th IRSA International Conference yang berlangsung di Universitas Diponegoro, Semarang, pada 14–15 Juli 2025.
Sabtu, 19 Jul 2025 09:44
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Makassar Bikers Movement Serukan Pesan Perdamaian untuk Indonesia
2

Sudah 29 Tersangka, Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Bisa Bertambah
3

Semarak Total Combat Run 2025: Diikuti Ribuan Peserta, Hadirkan Pengalaman Seru
4

Resahan Masyarakat Bantaeng, Puluhan Ibu-ibu Hadapi Demonstrasi yang Tutup Jalan Nasional
5

Dukung Polda Ciptakan Situasi Kondusif, Komunitas Ojol se-Sulsel Kutuk Demo Anarkis
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Makassar Bikers Movement Serukan Pesan Perdamaian untuk Indonesia
2

Sudah 29 Tersangka, Pelaku Pembakaran Gedung DPRD Bisa Bertambah
3

Semarak Total Combat Run 2025: Diikuti Ribuan Peserta, Hadirkan Pengalaman Seru
4

Resahan Masyarakat Bantaeng, Puluhan Ibu-ibu Hadapi Demonstrasi yang Tutup Jalan Nasional
5

Dukung Polda Ciptakan Situasi Kondusif, Komunitas Ojol se-Sulsel Kutuk Demo Anarkis