Kolaborasi TPAKD Pangkep dan OJK Kebut Perluasan Akses Keuangan
Kamis, 22 Mei 2025 13:52
TPAKD Pangkep mengambil langkah strategis dalam memperkuat akses keuangan inklusif dengan menggelar Rapat Koordinasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto/Istimewa
PANGKEP - Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) mengambil langkah strategis dalam memperkuat akses keuangan inklusif dengan menggelar Rapat Koordinasi bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Kegiatan ini menyusul pencapaian TPAKD Award 2024 sebagai pelaksana terbaik program Layarku, berkat kolaborasi aktif seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) yang berhasil memberikan edukasi keuangan hingga ke desa-desa dan pulau-pulau di wilayah Pangkep.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal dan memperluas jangkauan layanan keuangan yang inklusif serta berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyampaikan bahwa peran TPAKD sangat strategis dalam mengorkestrasi sinergi antara pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan.
"Kami mendukung optimalisasi TPAKD Pangkep sebagai pendorong perluasan akses keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk UMKM dan wilayah perdesaan,” ujarnya.
Sementara itu. Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menyampaikan kondisi geografis Pangkep sebagai daerah tiga dimensi (daratan, kepulauan, dan pegunungan) menghadirkan tantangan tersendiri dalam pemerataan akses keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan digital, edukatif, dan kolaboratif untuk menjawab tantangan tersebut.
Kinerja Positif
Industri jasa keuangan di Kabupaten Pangkep terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hingga Maret 2025, total aset perbankan mencapai Rp2,22 triliun dengan pertumbuhan 0,90% dibandingkan tahun lalu.
Dana Pihak Ketiga juga meningkat menjadi Rp1,43 triliun, sedangkan penyaluran kredit mencapai Rp2,19 triliun. Rasio intermediasi (LDR) berada pada level tinggi yaitu 153,54%, sementara NPL terkendali di angka 2,28%.
Kredit disalurkan terutama pada sektor produktif, dengan sektor perdagangan dan pertanian sebagai yang utama. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Pangkep sudah mencapai Rp120 miliar, mendukung keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan dalam membantu UMKM.
Program Unggulan TPAKD di 2025
Tahun 2025 menjadi titik penting dalam percepatan implementasi berbagai program unggulan TPAKD, di antaranya:
• EPIKS (Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan): Akses keuangan syariah untuk pesantren.
• Klasterisasi UMKM: Membentuk 1.308 klaster dengan plafon pembiayaan Rp681,93 miliar untuk 19.526 debitur di Sulsel dan Sulbar.
• Program Layarku: Memanfaatkan jaringan IJK untuk menjangkau desa-desa di Sulawesi Selatan.
• Ekosistem Keuangan Inklusif Desa: Mendukung inklusi keuangan di pedesaan
• Budidaya Pisang Cavendish: Pengembangan ekonomi daerah dengan penyaluran KUR Pisang senilai Rp1 miliar untuk 10 Ha lahan budidaya di Pangkep.
Selain itu, Kepala Seksi PPA II B Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Selatan, Iman Rohendiawan, menyampaikan pentingnya optimalisasi dana desa untuk memperkuat ekonomi desa dan mendorong inklusi keuangan.
Pangkep kini tercatat memiliki 13 desa mandiri, meningkat pesat dibandingkan dengan hanya 6 desa pada tahun sebelumnya.
Melalui sinergi TPAKD, Pangkep berkomitmen membuka akses keuangan yang lebih luas, memberdayakan potensi lokal, dan mewujudkan Pangkep yang inklusif dan mandiri.
Kegiatan ini menyusul pencapaian TPAKD Award 2024 sebagai pelaksana terbaik program Layarku, berkat kolaborasi aktif seluruh Industri Jasa Keuangan (IJK) yang berhasil memberikan edukasi keuangan hingga ke desa-desa dan pulau-pulau di wilayah Pangkep.
Acara ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas sektor dalam mendukung pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal dan memperluas jangkauan layanan keuangan yang inklusif serta berkelanjutan.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, Moch. Muchlasin, menyampaikan bahwa peran TPAKD sangat strategis dalam mengorkestrasi sinergi antara pemerintah daerah dan sektor jasa keuangan.
"Kami mendukung optimalisasi TPAKD Pangkep sebagai pendorong perluasan akses keuangan yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, termasuk UMKM dan wilayah perdesaan,” ujarnya.
Sementara itu. Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau, menyampaikan kondisi geografis Pangkep sebagai daerah tiga dimensi (daratan, kepulauan, dan pegunungan) menghadirkan tantangan tersendiri dalam pemerataan akses keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan digital, edukatif, dan kolaboratif untuk menjawab tantangan tersebut.
Kinerja Positif
Industri jasa keuangan di Kabupaten Pangkep terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Hingga Maret 2025, total aset perbankan mencapai Rp2,22 triliun dengan pertumbuhan 0,90% dibandingkan tahun lalu.
Dana Pihak Ketiga juga meningkat menjadi Rp1,43 triliun, sedangkan penyaluran kredit mencapai Rp2,19 triliun. Rasio intermediasi (LDR) berada pada level tinggi yaitu 153,54%, sementara NPL terkendali di angka 2,28%.
Kredit disalurkan terutama pada sektor produktif, dengan sektor perdagangan dan pertanian sebagai yang utama. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Pangkep sudah mencapai Rp120 miliar, mendukung keberhasilan kolaborasi antara pemerintah dan lembaga keuangan dalam membantu UMKM.
Program Unggulan TPAKD di 2025
Tahun 2025 menjadi titik penting dalam percepatan implementasi berbagai program unggulan TPAKD, di antaranya:
• EPIKS (Ekosistem Pondok Pesantren Inklusif Keuangan): Akses keuangan syariah untuk pesantren.
• Klasterisasi UMKM: Membentuk 1.308 klaster dengan plafon pembiayaan Rp681,93 miliar untuk 19.526 debitur di Sulsel dan Sulbar.
• Program Layarku: Memanfaatkan jaringan IJK untuk menjangkau desa-desa di Sulawesi Selatan.
• Ekosistem Keuangan Inklusif Desa: Mendukung inklusi keuangan di pedesaan
• Budidaya Pisang Cavendish: Pengembangan ekonomi daerah dengan penyaluran KUR Pisang senilai Rp1 miliar untuk 10 Ha lahan budidaya di Pangkep.
Selain itu, Kepala Seksi PPA II B Kanwil Ditjen Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Sulawesi Selatan, Iman Rohendiawan, menyampaikan pentingnya optimalisasi dana desa untuk memperkuat ekonomi desa dan mendorong inklusi keuangan.
Pangkep kini tercatat memiliki 13 desa mandiri, meningkat pesat dibandingkan dengan hanya 6 desa pada tahun sebelumnya.
Melalui sinergi TPAKD, Pangkep berkomitmen membuka akses keuangan yang lebih luas, memberdayakan potensi lokal, dan mewujudkan Pangkep yang inklusif dan mandiri.
(TRI)
Berita Terkait
Ekbis
ASBISINDO Sulsel Gandeng BI dan OJK Perkuat SDM Perbankan Syariah
Pelatihan ini diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang kompeten, berintegritas, dan adaptif, sekaligus mempercepat penguatan ekosistem keuangan syariah di Sulawesi Selatan.
Minggu, 14 Des 2025 14:41
Ekbis
TPAKD Summit 2025 Dorong Percepatan Akses Keuangan di Sulsel
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (OJK Sulselbar) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan TPAKD Summit dan Forum Sinergi Ekonomi Daerah 2025.
Jum'at, 12 Des 2025 21:47
Sulsel
Ditetapkan sebagai Kabupaten Sangat Inovatif, Pangkep Raih IGA 2025
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) kembali menorehkan prestasi nasional dengan meraih penghargaan Innovative Government Award (IGA) 2025 dari Kementerian Dalam Negeri.
Kamis, 11 Des 2025 21:41
Sulsel
Permudah Wajib Pajak, Pemkab Pangkep Dorong Aktivasi Coretax
Pemerintah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan melalui Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) menggelar sosialisasi aktivasi Coretax dan penggunaan kode otorisasi penyerapan anggaran tahun 2025.
Kamis, 11 Des 2025 18:26
Ekbis
Sektor Jasa Keuangan Sulsel Tetap Stabil, Dorong Ekonomi Tumbuh Positif
OJK Sulselbar menegaskan bahwa stabilitas sektor jasa keuangan di Sulsel tetap terjaga dan mampu memberikan dukungan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
Senin, 24 Nov 2025 17:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ibu Tiga Anak di Jeneponto yang Dikriminalisasi, Dipenjara, Tapi Tidak Terbukti Mencari Keadilan
2
Ditolak RS karena Tak Punya BPJS, Anak Yatim Ini Diselamatkan RSUD Daya
3
IKBIM KIP UNM Dorong Jiwa Kepemimpinan Organisasi Lewat TOOLS 2025
4
Pertamina Perketat Pengawasan Distribusi Solar Subsidi di Bone
5
Poltekpar Makassar Latih Pengelolaan Wisata dan Kuliner di Pantai Layar Putih
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Ibu Tiga Anak di Jeneponto yang Dikriminalisasi, Dipenjara, Tapi Tidak Terbukti Mencari Keadilan
2
Ditolak RS karena Tak Punya BPJS, Anak Yatim Ini Diselamatkan RSUD Daya
3
IKBIM KIP UNM Dorong Jiwa Kepemimpinan Organisasi Lewat TOOLS 2025
4
Pertamina Perketat Pengawasan Distribusi Solar Subsidi di Bone
5
Poltekpar Makassar Latih Pengelolaan Wisata dan Kuliner di Pantai Layar Putih