Pengguna Aktif Platform OCA Binaan Telkom Tembus 16 Ribu
Selasa, 05 Sep 2023 20:12

Saat ini tercatat lebih dari 16 ribu pengguna aktif di platform OCA, 190 verified account WhatsApp yang meliputi lebih dari 130 juta traffic WhatsApp di dalamnya. Foto/Dok Telkom
JAKARTA - Di era digital, penggunaan layanan omnichannel terus mengalami peningkatan terutama di sektor enterprise. Sebagai upaya menjawab kebutuhan digitalisasi perusahaan yang memerlukan layanan omnichannel, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Leap-Telkom Digital (Leap) terus mengembangkan produk digital Omni Communication Assistant (OCA) yang berdampak pada pertumbuhan positif OCA.
Saat ini tercatat lebih dari 16 ribu pengguna aktif di platform OCA, 190 verified account WhatsApp yang meliputi lebih dari 130 juta traffic WhatsApp di dalamnya. Selain itu, hingga Juli 2023 terdapat lebih dari 8,5 juta pesan yang dikirim melalui OCA, tumbuh lebih dari 12% secara year on year.
Pencapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari nilai lebih yang membedakan OCA dari omnichannel lainnya. Omnichannel OCA dilengkapi dengan teknologi Communications Platform as a Service (CPaaS) yang mengacu pada platform berbasis cloud dengan menyederhanakan integrasi layanan komunikasi omnichannel menggunakan teknologi API seperti yang ada di WhatsApp Business API.
Selain itu, perubahan model bisnis terbaru WhatsApp dapat memudahkan pengguna karena biaya yang dikenakan menyesuaikan kebutuhan bisnis. OCA sebagai platform penyedia layanan WhatsApp Business API turut menerapkan perubahan mengikuti kebijakan WhatsApp untuk memudahkan pelanggan menjalankan bisnis sesuai kebutuhan. Saat ini, biaya yang dikenakan berdasarkan empat kategori pesan, yakni Authentication, Marketing, Utility, dan Service.
“OCA sudah melakukan penyesuaian pada layanan WhatsApp Business API yang membuat perusahaan dapat mengatur biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Dengan begitu, alokasi anggaran perusahaan lebih efektif dan efisien. Perubahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Telkom untuk mempercepat implementasi ekosistem digital di sektor usaha dengan memberikan pelayanan terbaik,” ungkap Fajrin.
Salah satu pengguna yang telah merasakan manfaatnya adalah Bank Syariah Indonesia Maslahat (BSI Maslahat). Dengan layanan OCA, BSI Maslahat dapat menjalankan komunikasi bisnisnya lebih maksimal.
“Kalau sebelumnya mengirim informasi ke donatur via WhatsApp secara manual satu per satu dan membutuhkan waktu hingga lima hari, dengan OCA satu kali klik pesan langsung terkirim kepada sepuluh ribu kontak. Layanan OCA menjadi solusi kami dalam menyosialisasikan program kepada donatur, stakeholder, dan masyarakat,” ungkap Direktur BSI Maslahat, Risyad Iskandar.
Melalui platform OCA, Telkom berupaya dapat mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital bagi seluruh perusahaan di Indonesia dengan menyederhanakan layanan komunikasi yang ada di perusahaan. Diharapkan komunikasi perusahaan bisa lebih terpusat dan real-time sehingga pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumennya lebih efektif dan efisien, dan ekosistem digital Indonesia dapat segera terwujud.
Saat ini tercatat lebih dari 16 ribu pengguna aktif di platform OCA, 190 verified account WhatsApp yang meliputi lebih dari 130 juta traffic WhatsApp di dalamnya. Selain itu, hingga Juli 2023 terdapat lebih dari 8,5 juta pesan yang dikirim melalui OCA, tumbuh lebih dari 12% secara year on year.
Pencapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari nilai lebih yang membedakan OCA dari omnichannel lainnya. Omnichannel OCA dilengkapi dengan teknologi Communications Platform as a Service (CPaaS) yang mengacu pada platform berbasis cloud dengan menyederhanakan integrasi layanan komunikasi omnichannel menggunakan teknologi API seperti yang ada di WhatsApp Business API.
Selain itu, perubahan model bisnis terbaru WhatsApp dapat memudahkan pengguna karena biaya yang dikenakan menyesuaikan kebutuhan bisnis. OCA sebagai platform penyedia layanan WhatsApp Business API turut menerapkan perubahan mengikuti kebijakan WhatsApp untuk memudahkan pelanggan menjalankan bisnis sesuai kebutuhan. Saat ini, biaya yang dikenakan berdasarkan empat kategori pesan, yakni Authentication, Marketing, Utility, dan Service.
“OCA sudah melakukan penyesuaian pada layanan WhatsApp Business API yang membuat perusahaan dapat mengatur biaya yang dikeluarkan sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Dengan begitu, alokasi anggaran perusahaan lebih efektif dan efisien. Perubahan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya Telkom untuk mempercepat implementasi ekosistem digital di sektor usaha dengan memberikan pelayanan terbaik,” ungkap Fajrin.
Salah satu pengguna yang telah merasakan manfaatnya adalah Bank Syariah Indonesia Maslahat (BSI Maslahat). Dengan layanan OCA, BSI Maslahat dapat menjalankan komunikasi bisnisnya lebih maksimal.
“Kalau sebelumnya mengirim informasi ke donatur via WhatsApp secara manual satu per satu dan membutuhkan waktu hingga lima hari, dengan OCA satu kali klik pesan langsung terkirim kepada sepuluh ribu kontak. Layanan OCA menjadi solusi kami dalam menyosialisasikan program kepada donatur, stakeholder, dan masyarakat,” ungkap Direktur BSI Maslahat, Risyad Iskandar.
Melalui platform OCA, Telkom berupaya dapat mengakselerasi pemanfaatan teknologi digital bagi seluruh perusahaan di Indonesia dengan menyederhanakan layanan komunikasi yang ada di perusahaan. Diharapkan komunikasi perusahaan bisa lebih terpusat dan real-time sehingga pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumennya lebih efektif dan efisien, dan ekosistem digital Indonesia dapat segera terwujud.
(TRI)
Berita Terkait

News
Peduli Sejak Dini, Siswa SD Telkom Gelar Aksi Bersih & Bagi Sembako di Pantai Losari
Paguyuban Kelas 3C SD Telkom Makassar bekerja sama dengan Telkom Regional 5 KTI melaksanakan kegiatan bakti sosial bertajuk 'Tebar Kepedulian Lingkungan untuk Kehidupan Lebih Baik'.
Sabtu, 02 Agu 2025 09:14

Ekbis
Kebut Transformasi, Telkom Bukukan Pendapatan Konsolidasi Rp73 Triliun
Telkom menutup paruh pertama tahun 2025 dengan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp73,0 triliun. EBITDA konsolidasi tercatat Rp36,1 triliun dengan margin EBITDA pada 49,5%.
Jum'at, 01 Agu 2025 22:28

Ekbis
Digi Koperasi Telkom Dukung Percepatan Digitalisasi Koperasi Desa Merah Putih
PT Telkom Indonesia (Telkom) berperan aktif mendukung program strategis nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dengan menghadirkan Digi Koperasi.
Jum'at, 25 Jul 2025 20:21

News
Telkom Gelar Culture Festival 2025, Fokus Budaya Kerja dan Keamanan Digital
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) sukses menyelenggarakan Culture Festival TelkomGroup 2025 dengan tema "Langkah Cepat, Tumbuh Bersama".
Selasa, 22 Jul 2025 20:57

News
Resmikan CLS Minahasa, Telin Perkuat Akses Konektivitas Indonesia ke Asia Pasifik
Peresmian Cable Landing Station (CLS) di Minahasa menandai langkah strategis Telin dalam memperluas infrastruktur digital nasional, khususnya di wilayah timur Indonesia.
Selasa, 22 Jul 2025 15:12
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Nama Agus atau Lahir Tanggal 17 Bisa Dapat Tiket Gratis Bugis Waterpark Adventure
2

DPRD Sulsel Geram! 8 Kota dan Kabupaten Tak Tersentuh Preservasi Jalan Multiyears
3

BNI Bagikan Keseruan HUT ke-79 di Makassar Lewat A Festival Experience by Persuasif
4

IM3 Luncurkan SATSPAM, Fitur Berbasis AI Cegah Penipuan Digital
5

PDAM Makassar Berhasil Hapus Kerugian Rp5,2 M dan Raup Laba Ratusan Juta
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Nama Agus atau Lahir Tanggal 17 Bisa Dapat Tiket Gratis Bugis Waterpark Adventure
2

DPRD Sulsel Geram! 8 Kota dan Kabupaten Tak Tersentuh Preservasi Jalan Multiyears
3

BNI Bagikan Keseruan HUT ke-79 di Makassar Lewat A Festival Experience by Persuasif
4

IM3 Luncurkan SATSPAM, Fitur Berbasis AI Cegah Penipuan Digital
5

PDAM Makassar Berhasil Hapus Kerugian Rp5,2 M dan Raup Laba Ratusan Juta