Terima Audiensi Pimpinan OJK, Pj Gubernur Sulsel Dorong Literasi & Akses Keuangan
Tim Sindomakassar
Senin, 11 Sep 2023 18:28
Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menerima audiensi Pimpinan OJK RI di Rumah Jabatan Gubernur, Minggu (10/9/2023) malam. Foto/Dok Pemprov Sulsel
MAKASSAR - Penjabat (Pj) Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin, menerima audiensi Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI di Rumah Jabatan Gubernur, Minggu (10/9/2023) malam. Dalam pertemuan tersebut, membahas terkait literasi keuangan serta penanganan inflasi yang juga merupakan salah satu program prioritas Pj Gubernur Bahtiar.
Hadir Kepala Eksekutif Pengawas Prilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK RI, Frederica Widyasari Dewi, yang didampingi oleh Kepala OJK Regional Sulampua, Darwisman. Turut hadir Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Lana Soelastianingsih.
Sedangkan Bahtiar didampingi Pj Sekprov Sulsel dan sejumlah Kepala OPD terkait serta Bupati Bulukumba, dimana daerahnya merupakan contoh best practice pengendalian inflasi terbaik kedua di Indonesia.
"Saya senang dan berbahagia bisa bersilaturahmi dengan pimpinan OJK dan LPS dan berdiskusi agar pemahaman kita sama," kata Bahtiar.
Ia menyampaikan penanganan inflasi harus dilakukan secara bersama-sama. Bukan hanya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tetapi juga stakeholder lainnya. Termasuk OJK sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan, untuk lebih proaktif dan kolaboratif pada upaya terciptanya stabilitas, pertumbuhan dan penguatan industri jasa keuangan yang memberikan manfaat terjadinya gerak ekonomi yang cepat dan berkelanjutan. Serta untuk memitigasi risiko dampak inflasi terhadap sektor jasa keuangan dan ekonomi.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri ini berharap, pertumbuhan terjadi merata di seluruh wilayah, bukan hanya di Makassar. "Sistem keuangan memang besar, salah satunya memang soal perbankan dan keuangan. Ini yang kita bicarakan juga supaya swasta di sini juga bisa tumbuh. Serta pertumbuhan tidak hanya terpusat di Makassar saja," sebutnya.
Bahtiar juga mendorong peranan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk percepatan akses keuangan daerah dalam mendorong perekonomian daerah. Karena untuk membangun Indonesia harus dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat di daerah, diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.
"Tapi yang paling mendasar adalah tingkat literasi keuangan yang justru cenderung lemah di Sulsel, walaupun tingkat inklusi keuangan Sulsel mencatatkan prestasi melebihi nasional, sehingga butuh sentuhan khusus," pungkasnya.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Salampua, menyebutkan, di tahun 2022 tingkat literasi keuangan Sulsel baru di angka 36,88 persen sedangkan nasional 49 persen.
Bahtiar meminta Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK dan LPS intens melakukan sosialisasi dan edukasi keuangan dan perbankan.
"Bagi saya, literasi keuangan penting. Literasi keuangan kita dapat semakin meningkat ketika empat lembaga negara ini beroperasi dengan baik di daerah ini. Jadi saya yakin literasi keuangan akan meningkat," tegasnya.
Untuk itu, ia mendukung rencana dibukanya dan penempatan kantor perwakilan LPS yang juga dibahas pada pertemuan ini.
Sedangkan, Pimpinan OJK Frederica Widyasari Dewi, menyampaikan apresiasinya atas penerimaan dan sambutan pada pertemuan ini. "Alhamdulillah diterima luar biasa, saya sangat suprise dengan penyambutan ini dan Insya Allah ini membawa berkah untuk kita semua," ucapnya.
Ia menjelaskan terkait peranan OJK. Sebelum adanya OJK, pengawasan sektor keuangan terpisah-pisah. Sehingga banyak kasus kejahatan memanfaatkan celah tersebut.
"Tidak saling berdiskusi dan ini fenomena seluruh dunia, akhirnya dibentuk OJK di mana pengawasan satu atap untuk pasar modal, perbankan, asuransi dan dana pensiun. Dan InsyaAllah koperasi yang open look masuk ke kita, kripto dan lain-lain itu masuk ke OJK. Di mana tugas OJK menjadi sangat besar," paparnya.
Ia menjelaskan, potensi keuangan di Sulsel sangat besar. Melalui program OJK, misalnya dapat membantu untuk melakukan raising fund (menghimpun dana) untuk go public melalui pasar modal.
"Itu ada tim untuk bagaimana cara mendatangkan fund masuk ke Sulsel, termasuk bisa dari luar negeri. Itu bisa membantu untuk mengakselerasi pembangunan di sini," jelasnya.
Ia juga mendukung apa yang disampaikan Bahtiar bahwa di Sulsel harus tumbuh sumber-sumber ekonomi baru. "Sektor keuangan bisa mendukung apapun yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi," pungkasnya.
Hadir Kepala Eksekutif Pengawas Prilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK RI, Frederica Widyasari Dewi, yang didampingi oleh Kepala OJK Regional Sulampua, Darwisman. Turut hadir Wakil Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Lana Soelastianingsih.
Sedangkan Bahtiar didampingi Pj Sekprov Sulsel dan sejumlah Kepala OPD terkait serta Bupati Bulukumba, dimana daerahnya merupakan contoh best practice pengendalian inflasi terbaik kedua di Indonesia.
"Saya senang dan berbahagia bisa bersilaturahmi dengan pimpinan OJK dan LPS dan berdiskusi agar pemahaman kita sama," kata Bahtiar.
Ia menyampaikan penanganan inflasi harus dilakukan secara bersama-sama. Bukan hanya pemerintah provinsi dan kabupaten/kota tetapi juga stakeholder lainnya. Termasuk OJK sebagai mitra strategis pemerintah dalam pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan, untuk lebih proaktif dan kolaboratif pada upaya terciptanya stabilitas, pertumbuhan dan penguatan industri jasa keuangan yang memberikan manfaat terjadinya gerak ekonomi yang cepat dan berkelanjutan. Serta untuk memitigasi risiko dampak inflasi terhadap sektor jasa keuangan dan ekonomi.
Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri ini berharap, pertumbuhan terjadi merata di seluruh wilayah, bukan hanya di Makassar. "Sistem keuangan memang besar, salah satunya memang soal perbankan dan keuangan. Ini yang kita bicarakan juga supaya swasta di sini juga bisa tumbuh. Serta pertumbuhan tidak hanya terpusat di Makassar saja," sebutnya.
Bahtiar juga mendorong peranan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) untuk percepatan akses keuangan daerah dalam mendorong perekonomian daerah. Karena untuk membangun Indonesia harus dengan lebih terbukanya akses keuangan bagi masyarakat di daerah, diharapkan dapat tercipta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata, partisipatif dan inklusif.
"Tapi yang paling mendasar adalah tingkat literasi keuangan yang justru cenderung lemah di Sulsel, walaupun tingkat inklusi keuangan Sulsel mencatatkan prestasi melebihi nasional, sehingga butuh sentuhan khusus," pungkasnya.
Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Salampua, menyebutkan, di tahun 2022 tingkat literasi keuangan Sulsel baru di angka 36,88 persen sedangkan nasional 49 persen.
Bahtiar meminta Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan yang terdiri dari Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, OJK dan LPS intens melakukan sosialisasi dan edukasi keuangan dan perbankan.
"Bagi saya, literasi keuangan penting. Literasi keuangan kita dapat semakin meningkat ketika empat lembaga negara ini beroperasi dengan baik di daerah ini. Jadi saya yakin literasi keuangan akan meningkat," tegasnya.
Untuk itu, ia mendukung rencana dibukanya dan penempatan kantor perwakilan LPS yang juga dibahas pada pertemuan ini.
Sedangkan, Pimpinan OJK Frederica Widyasari Dewi, menyampaikan apresiasinya atas penerimaan dan sambutan pada pertemuan ini. "Alhamdulillah diterima luar biasa, saya sangat suprise dengan penyambutan ini dan Insya Allah ini membawa berkah untuk kita semua," ucapnya.
Ia menjelaskan terkait peranan OJK. Sebelum adanya OJK, pengawasan sektor keuangan terpisah-pisah. Sehingga banyak kasus kejahatan memanfaatkan celah tersebut.
"Tidak saling berdiskusi dan ini fenomena seluruh dunia, akhirnya dibentuk OJK di mana pengawasan satu atap untuk pasar modal, perbankan, asuransi dan dana pensiun. Dan InsyaAllah koperasi yang open look masuk ke kita, kripto dan lain-lain itu masuk ke OJK. Di mana tugas OJK menjadi sangat besar," paparnya.
Ia menjelaskan, potensi keuangan di Sulsel sangat besar. Melalui program OJK, misalnya dapat membantu untuk melakukan raising fund (menghimpun dana) untuk go public melalui pasar modal.
"Itu ada tim untuk bagaimana cara mendatangkan fund masuk ke Sulsel, termasuk bisa dari luar negeri. Itu bisa membantu untuk mengakselerasi pembangunan di sini," jelasnya.
Ia juga mendukung apa yang disampaikan Bahtiar bahwa di Sulsel harus tumbuh sumber-sumber ekonomi baru. "Sektor keuangan bisa mendukung apapun yang diperlukan untuk pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
FKUB Sulsel Siap Jadi Cooling Sistem di Pilkada 2024
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Selatan, siap menjadi cooling sistem di momentum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak
Selasa, 02 Jul 2024 23:48
News
Penanganan Inflasi Sulsel Masuk Lima Terbaik di Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengumumkan bahwa inflasi di daerah ini pada Juni 2024 di angka 2,03 persen year-on-year
Senin, 01 Jul 2024 20:07
News
Pj Gubernur Sulsel: Polri Berperan Penting dalam Pembangunan Daerah
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh menghadiri peringatan Hari Bhayangkara Ke-78 di Mapolda Sulsel, Senin, (1/07/2024).
Senin, 01 Jul 2024 20:01
News
Bumi Karsa Borong 7 Penghargaan K3 dari Pemprov Sulsel
Jumlah penghargaan yang diraih sebanyak 7 penghargaan yang diserahkan langsung oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sulsel, Ardiles Saggaf di Hotel Wisata Pantai Galesong, akhir Juni lalu.
Senin, 01 Jul 2024 18:14
News
DWP Provinsi Jatim Lakukan Studi Komparasi di Dekranasda Sulsel
Dharma Wanita Persatuan (DWP) Provinsi Jawa Timur melakukan studi komparasi ke Sulsel. Salah satunya, berkunjung di Kantor Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Sulsel
Minggu, 30 Jun 2024 08:20
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Perindo Mantap Usung Syahar dan Ombas di Pilkada Sulsel 2024
2
Rudal Bareng Nasdem Makassar Duduk Bersama Cari Solusi Persoalan Warga
3
Demokrat Sulsel Serahkan 18 Surat Tugas Cakada untuk Pilkada 2024
4
2 Remaja Diamankan Kasus Narkotika di Luwu Timur
5
Pasangan AR-Rahman Segera Deklarasi di Pilkada Wajo 2024
6
8 Cakada Tak Dapat, Ady & Natsir Terima Surat Tugas Demokrat di Pilkada Selayar
7
Triwulan I 2024, PT Vale Raup Pendapatan USD229,9 Juta