Tim Hukum MULIA Laporkan Penyebar Video Black Campaign ke Bawaslu Makassar
Kamis, 24 Okt 2024 17:52

Tim Hukum Paslon Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham (MULIA) melapor ke Bawaslu Makassar pada Kamis, 24 Oktober 2024. Foto: Muhaimin
MAKASSAR - Tim Hukum Paslon Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham (MULIA) melapor ke Bawaslu Makassar pada Kamis, 24 Oktober 2024. Mereka mengadukan soal video dengan informasi bohong yang tersebar di WhatsApp dan media sosial.
Kuasa Hukum MULIA, Juhardi Joe mengatakan pihaknya menemukan video berdurasi 1 menit 32 detik yang mengandung informasi bohong. Menurut analisanya, isi dalam informasi ini bertentangan dengan Undang-undang IT.
"Karena (ada hubungannya) dengan Pilkada, sehingga kami melaporkan peristiwa ini ke Bawaslu Kota Makassar. Karena menurut pengkajian dan analisa kami, video ini juga ada yang sebar-sebarluaskan, sehingga oknum-oknum yang sebarluaskan tersebut, kami akan lapor," kata Juhardi saat ditemui di Bawaslu Makassar usai melapor.
Juhardi menuturkan, pihaknya melaporkan dua orang yang menyebarluaskan video fitnah tersebut. Hanya saja, ia belum mau menyebutkan siapa yang terlapor dalam aduan ke Bawaslu Makassar.
"Kami belum bisa sampaikan di sini siapa yang terlapor, tetapi oknum yang merasa telah menyebarluaskan video ini, siap-siap untuk dimintai klarifikasi dari penyidik Bawaslu Kota Makassar. Kalau orangnya itu, ada satu dua orang yang kita sudah laporkan," jelasnya.
Juhardi mendorong, laporan ini bisa menjadi efek jera bagi pihak yang tidak bertanggungjawab yang menyebarkan video bohong tersebut. Apalagi konten tidak benar ini sangat merugikan Paslon MULIA secara pribadi.
"Kami berharap dengan adanya laporan ini, tidak ada lagi pihak atau oknum yang membuat atau menyebarkan video-video yang dapat merusak popularitas dan citra kandidat itu sendiri. Kami menghimbau kepada siapapun itu. Ketika kami temukan lagi ada yang menyebarkan video tersebut, kami akan kembali lagi ke sini (Bawaslu) untuk melaporkan perbuatan pidana tersebut," jelasnya.
"Saya tambahkan, bahwa bukan hanya kandidat saja yang rugi pada hari ini, melainkan yang rugi adalah yang penyebar itu sendiri. Karena penyebar itu sendiri itu melakukan perbuatan yang melanggar Undang-undang," sambungnya.
Menurut Juhardi, video tersebut merupakan serangan khusus kepada Paslon MULIA untuk menurunkan elektoralnya. Sebab mayoritas lembaga survei belakangan ini, mengunggulkan Appi-Aliyah dari tiga rivalnya.
"Tentu (penyebar video) itu dari pihak-pihak yang tidak setuju, yang tidak senang melihat elektabilitas Pasangan MULIA yang unggul di beberapa lembaga survei. Survei Pasangan MULIA itu tinggi, sehingga hal-hal seperti ini lah yang membuat mereka termotivasi untuk menyerang secara kehormatan kandidat kami," tuturnya.
Juhardi menegaskan, serangan ini merupakan black campaign atau kampanye hitam. Dia bilang, video ini ingin merusak citra Munafri Arifuddin yang sudah sangat positif di masyarakat.
"Tentu kami akan tidak menerima, karena kandidat kami dikatakan mafia. Selama ini citra Pak Appi begitu baik dengan masyarakat. Jadi itu berita yang tidak benar. Itu semata-mata untuk menjatuhkan popularitas dan elektabilitas kandidat kami, pasangan MULIA," jelasnya.
Juhardi mengajak kepada semua pihak untuk menjalani Pilwalkot Makassar dengan riang gembira. Tak perlu melakukan cara-cara kotor dengan menyerang personal kandidat menggunakan informasi yang tidak benar.
"Ini kan pesta demokrasi, sehingga kami berharap tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang menyerang kehormatan dan martabak kandidat lain," kuncinya.
Kuasa Hukum MULIA, Juhardi Joe mengatakan pihaknya menemukan video berdurasi 1 menit 32 detik yang mengandung informasi bohong. Menurut analisanya, isi dalam informasi ini bertentangan dengan Undang-undang IT.
"Karena (ada hubungannya) dengan Pilkada, sehingga kami melaporkan peristiwa ini ke Bawaslu Kota Makassar. Karena menurut pengkajian dan analisa kami, video ini juga ada yang sebar-sebarluaskan, sehingga oknum-oknum yang sebarluaskan tersebut, kami akan lapor," kata Juhardi saat ditemui di Bawaslu Makassar usai melapor.
Juhardi menuturkan, pihaknya melaporkan dua orang yang menyebarluaskan video fitnah tersebut. Hanya saja, ia belum mau menyebutkan siapa yang terlapor dalam aduan ke Bawaslu Makassar.
"Kami belum bisa sampaikan di sini siapa yang terlapor, tetapi oknum yang merasa telah menyebarluaskan video ini, siap-siap untuk dimintai klarifikasi dari penyidik Bawaslu Kota Makassar. Kalau orangnya itu, ada satu dua orang yang kita sudah laporkan," jelasnya.
Juhardi mendorong, laporan ini bisa menjadi efek jera bagi pihak yang tidak bertanggungjawab yang menyebarkan video bohong tersebut. Apalagi konten tidak benar ini sangat merugikan Paslon MULIA secara pribadi.
"Kami berharap dengan adanya laporan ini, tidak ada lagi pihak atau oknum yang membuat atau menyebarkan video-video yang dapat merusak popularitas dan citra kandidat itu sendiri. Kami menghimbau kepada siapapun itu. Ketika kami temukan lagi ada yang menyebarkan video tersebut, kami akan kembali lagi ke sini (Bawaslu) untuk melaporkan perbuatan pidana tersebut," jelasnya.
"Saya tambahkan, bahwa bukan hanya kandidat saja yang rugi pada hari ini, melainkan yang rugi adalah yang penyebar itu sendiri. Karena penyebar itu sendiri itu melakukan perbuatan yang melanggar Undang-undang," sambungnya.
Menurut Juhardi, video tersebut merupakan serangan khusus kepada Paslon MULIA untuk menurunkan elektoralnya. Sebab mayoritas lembaga survei belakangan ini, mengunggulkan Appi-Aliyah dari tiga rivalnya.
"Tentu (penyebar video) itu dari pihak-pihak yang tidak setuju, yang tidak senang melihat elektabilitas Pasangan MULIA yang unggul di beberapa lembaga survei. Survei Pasangan MULIA itu tinggi, sehingga hal-hal seperti ini lah yang membuat mereka termotivasi untuk menyerang secara kehormatan kandidat kami," tuturnya.
Juhardi menegaskan, serangan ini merupakan black campaign atau kampanye hitam. Dia bilang, video ini ingin merusak citra Munafri Arifuddin yang sudah sangat positif di masyarakat.
"Tentu kami akan tidak menerima, karena kandidat kami dikatakan mafia. Selama ini citra Pak Appi begitu baik dengan masyarakat. Jadi itu berita yang tidak benar. Itu semata-mata untuk menjatuhkan popularitas dan elektabilitas kandidat kami, pasangan MULIA," jelasnya.
Juhardi mengajak kepada semua pihak untuk menjalani Pilwalkot Makassar dengan riang gembira. Tak perlu melakukan cara-cara kotor dengan menyerang personal kandidat menggunakan informasi yang tidak benar.
"Ini kan pesta demokrasi, sehingga kami berharap tidak ada lagi peristiwa-peristiwa yang menyerang kehormatan dan martabak kandidat lain," kuncinya.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
Appi Kini Sasar Ajatappareng, Kian Mantap Hadapi Musda Golkar Sulsel
Appi sapaannya road show ke DPD II Golkar Maros, Pangkep, Barru, Pinrang, hingga Sidrap. Ia menemui para ketua di daerah untuk membahas masa dengan Beringin ke depan.
Senin, 19 Mei 2025 09:12

Sulsel
Bawaslu Sulsel Ingatkan Paslon Tak Jual Beli Suara di PSU Pilwalkot Palopo
Saiful menuturkan, belajar dari kasus ini, menghadapi PSU Kota Palopo, semua pihak mesti benar-benar taat aturan. Semua pihak harus aktif terlibat untuk menjaga muruah pemilihan kepala daerah ini.
Kamis, 15 Mei 2025 21:46

Sulsel
Jawaban Hamka B Kady Soal Nama-nama Bakal Calon di Musda Golkar Sulsel
Kader senior Golkar Sulsel, Hamka B Kady turut berbicara soal dinamika menjelang musyawarah daerah (Musda). Sejauh ini sejumlah calon sudah mulai bermanuver menggalang dukungan.
Kamis, 15 Mei 2025 15:05

Sulsel
Golkar Sinjai Nilai Appi Layak Pimpin Beringin di Sulsel
Ketua DPD II Golkar Sinjai, Andi Kartini Ottong menanggapi soal pertemuannya dengan Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin alias Appi.
Rabu, 14 Mei 2025 17:29

Sulsel
Safari Politik, Appi Mulai Galang Dukungan Jelang Musda Golkar Sulsel
Ketua DPD II Golkar Makassar, Munafri Arifuddin melakukan safari politik menjelang pelaksanaan musyawarah daerah (Musda) DPD I Sulsel.
Rabu, 14 Mei 2025 13:14
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ratusan Siswa SD se-Mamminasata Adu Hebat di 9 Lomba Edukatif INNER, Ini Daftar Juaranya
2

Dosen Penguji Diduga Lakukan Pembajakan Tesis Alumni PPs UNM
3

Summarecon Mutiara Makassar & Sekolah Petra Jajaki Kerja Sama Bangun Pendidikan Berkualitas
4

Mahasiswa KIP dan Senat STKIP YPUP Makassar Gelar Aksi Donor Darah
5

Appi Kini Sasar Ajatappareng, Kian Mantap Hadapi Musda Golkar Sulsel
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ratusan Siswa SD se-Mamminasata Adu Hebat di 9 Lomba Edukatif INNER, Ini Daftar Juaranya
2

Dosen Penguji Diduga Lakukan Pembajakan Tesis Alumni PPs UNM
3

Summarecon Mutiara Makassar & Sekolah Petra Jajaki Kerja Sama Bangun Pendidikan Berkualitas
4

Mahasiswa KIP dan Senat STKIP YPUP Makassar Gelar Aksi Donor Darah
5

Appi Kini Sasar Ajatappareng, Kian Mantap Hadapi Musda Golkar Sulsel