Wisuda Nobel Indonesia Bawa Konsep One Piece, Sarat Makna dan Pelajaran Hidup

Kamis, 15 Mei 2025 10:57
Wisuda Nobel Indonesia Bawa Konsep One Piece, Sarat Makna dan Pelajaran Hidup
Suasana wisuda Sarjana ke XXII dan Pascasarjana ke XV ITB Nobel yang berlangsung di Claro Makassar, Kamis (15/5/2025). Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Selama tiga tahun terakhir, Institut Teknologi dan Bisnis (ITB) Nobel Indonesia konsisten menghadirkan pengalaman wisuda dengan konsep baru. Kali ini, tema yang diangkat bertema anime One Piece.

Suasana anime bertema One Piece itu sangat kental terlihat saat Wisuda Sarjana ke XXII dan Pascasarjana ke XV ITB Nobel yang berlangsung di Claro Makassar, Kamis (15/5/2025).

Tema itu tergambar dari konsep panggung bak kapal pinisi. Sementara visual monitor, menampilkan para jajaran kampus berkostum karakter One Piece. Selain itu, sorotan lampu yang bergerak seperti konser musik, turut menambah kesan megah dan memukau pada wisuda kali ini.

Rektor ITB Nobel Indonesia, Dr. Ir. H. Badaruddin, S.T., M.M., IPU, ASEAN Eng. menyebut, total peserta wisudah edisi kali ini berjumlah 306 orang, terdiri dari dua Fakultas, yakni Fakultas Teknologi dan Bisnis dan Fakultas Pascasarjana.

"Saya sangat berbangga hati karena wisuda kali ini sangat istimewa karena ada tiga prodi yang mewisuda alumni Sistem dan Teknologi Informasi dengan gelar S.Kom, lalu Magister Manajemen dan Kewirausahaan (M.Bns), dan Keuangan Publik (M.E)," tuturnya.



Badar melanjutkan, tema wisuda yang diangkat hari ini adalah One Piece. Bagi peserta dan orang tua yang hadir, kata dia mungkin merasa masih awam.

"One Piece adalah harta karun legendaris yang menjadi impian utama Luffy (tokoh utama anime One Piece) dan krunya. One Piece bukan hanya sebuah harta karun semata, namun adalah simbol dari petualangan, persahabatan, dan pencarian makna hidup," katanya.

Dalam konteks perguruan tinggi, pendidikan kata Badar merupakan perjalanan tiap individu masing-masing untuk menemukan One Piece sendiri.

"Proses belajar adalah lautan yang luas dan penuh tantangan, di mana Bapak/Ibu harus berlayar melewati badai dan rintangan," katanya.

"Setiap ujian, tugas, dan proyek yang Bapak/Ibu hadapi adalah bagian dari perjalanan ini, yang membentuk karakter dan kemampuan Bapak/Ibu," sambungnya.

Selain itu kata dia, Luffy dan krunya tidak bisa mencapai tujuan mereka sendirian. Mereka bergantung pada kekuatan, keterampilan, dandukungan satu sama lain.



"Di ITB ini, Bapak/Ibu telah belajar untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun jaringan. Ini adalah modal berharga untuk menghadapi dunia yang sesungguhnya setelah wisuda," urainya.

Hari ini, saat wisudawan telah menerima gelar dan melangkah ke tahap baru dalam hidup, Seperti Luffy yang terus berlayar mencari One Piece, wisudawan juga harus terus mengejar impian, beradaptasi dengan perubahan, dan tidak takut untuk mengambil risiko.

"Setiap langkah kecil membawa Bapak/Ibu lebih dekat kepada tujuan besar yang Bapak/Ibu inginkan. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat bahwa hartakarun terbesar bukan hanya tentang pencapaian akademis, tetapijuga tentang pertumbuhan pribadi, hubungan yang dibangun, dankontribusi yang dapat Bapak/Ibu berikan kepada masyarakat," tukasnya.

Sementara itu, Kepala LLDIKTI Wilayah IX, Andi Lukman memuji ITB Nobel yang terus berinovasi, menjadikannya bukan hanya sebagai kampus tempat belajar, melainkan tempat bertumbuh dan menjadi inovator.

"Saya berharap para lulusan mampu beradaptasi dengan dunia profesional, berpikir kreatif, dan berwawasan. Saya mengajak saudara jadi pencipta lapangan kerja, jangan takut hal kecil, jadilah yang membawa kebermanfaatan," beber Andi Lukman.

Dalam wisuda tersebut, ITB Novel Institut juga meneken kerja sama dengan Cabang Dinas Pendidikan Wiilayah II Sulsel, SMKN 3 Gowa, dan SMKN 6 Makassar.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru