Dispora Makassar Promosikan Program MCH Lewat Nabuka
Minggu, 22 Jun 2025 16:28

Pemkot Makassar resmikan program MCH di Anjungan Bugis Pantai Losari tadi malam. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Program Makassar Creative Hub (MCH) baru saja diresmikan, memperkenalkan Nabuka sebuah program yang menjadi simbol keterbukaan, kolaborasi, dan penyatuan ide-ide kreatif anak muda, pada Sabtu (21/6/2025) malam.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, sekaligus anggota Pokja MCH, Andi Muh. Yasir, menjelaskan bahwa Nabuka berasal dari bahasa Makassar yang berarti "membuka".
"Namun maknanya lebih dari sekadar membuka pintu atau jendela. Nabuka adalah gerakan simbolik membuka diri terhadap perbedaan," ujar Yasir.
Dalam peluncuran resminya, program MCH memperkenalkan salah satu program unggulan bertajuk Nabuka. Menyulam Imajinasi Makassar, sebagai bagian dari upaya membangun ruang tumbuh kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Makassar.
Kata Yasir, dalam konteks program ini, Nabuka mengandung makna yang lebih dalam: membuka diri, membuka percakapan antar-gagasan, antar-generasi, dan antar-disiplin.
"Ini bukan sekadar membuka pintu ruang fisik, tetapi membuka kemungkinan baru—membangun jembatan ide antara yang tua dan muda, antara yang mapan dan yang sedang tumbuh," katanya.
Mengusung tema besar "Menyulam Imajinasi Makassar", MCH ingin menjelma menjadi lebih dari sekadar bangunan. Akan tetapi, menjadi ruang hidup tempat bertemunya komunitas, pelaku seni, kreator muda, serta pemangku kebijakan untuk saling bertukar ide, berkolaborasi, dan menenun masa depan kota secara kolektif.
"Makassar adalah kota yang terus bertumbuh dan berubah. Kita membutuhkan ruang yang bukan hanya menampung kreativitas, tapi juga menyatukan benang-benang gagasan menjadi kain kolektif yang hidup," tambah Yasir.
Ia juga menuturkan bahwa menyulam adalah metafora penting dalam kerja kreatif: proses yang penuh kesabaran, presisi, dan kasih.
"Di sinilah MCH berperan sebagai ekosistem yang merawat dan merangkai potensi kreatif Makassar, dari lorong hingga panggung, dari kampus hingga kafe, dari pelabuhan hingga ruang digital," tuturnya.
Dengan hadirnya program Nabuka, MCH mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk bersama-sama membuka lembaran baru bagi kreativitas kota.
"Sebuah ajakan untuk menyulam Makassar melalui semangat kolaborasi, keberanian berekspresi, dan harapan akan masa depan yang lebih inklusif dan imajinatif," ungkapnya Yasir.
Sebelum pembukaan acara tersebut, Dispora Kota Makassar, menghadirkan Youth Fest, sebuah perhelatan besar yang menjadi ruang ekspresi, kolaborasi, dan edukasi bagi anak-anak muda kota ini.
Lebih dari sekadar festival, Youth Fest adalah panggung untuk ide-ide segar, komunitas aktif, dan semangat keberlanjutan yang digaungkan oleh generasi muda.
Di dalam rangkaian Youth Fest tahun ini, terdapat beberapa program turunan yang menjadi highlight utama. Nabuka (Ngumpul Bareng Anak Muda Makassar) Forum terbuka yang menghadirkan pemuda lintas latar belakang untuk saling bertukar gagasan, berbagi inspirasi, dan membangun jaringan kolaborasi.
"Kemudian, lingkar lomunitas. Sesi khusus yang mempertemukan berbagai komunitas di Makassar dalam sebuah lingkar sinergi. Di sini, masing-masing komunitas mempresentasikan karya, program, dan misi mereka membangun jembatan kolaborasi antar-entitas untuk gerakan pemuda yang lebih solid dan berdaya," jelasnya.
Selain itu, dilakukan sustainability workshop. Workshop interaktif yang membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan seputar isu keberlanjutan, mulai dari pengelolaan sampah, gaya hidup ramah lingkungan, hingga ekonomi hijau.
"Generasi muda diajak untuk tidak hanya kreatif, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi," sebutnya.
Terakhir, Youth Fest 2025 adalah bukti bahwa pemuda Makassar bukan hanya penonton dalam pembangunan kota, tapi pelaku utama. Melalui kreativitas, komunitas, dan kepedulian lingkungan.
"Kami Dispora mengajak anak muda Makassar untuk melangkah bersama menuju masa depan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," tukasnya.
Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Makassar, sekaligus anggota Pokja MCH, Andi Muh. Yasir, menjelaskan bahwa Nabuka berasal dari bahasa Makassar yang berarti "membuka".
"Namun maknanya lebih dari sekadar membuka pintu atau jendela. Nabuka adalah gerakan simbolik membuka diri terhadap perbedaan," ujar Yasir.
Dalam peluncuran resminya, program MCH memperkenalkan salah satu program unggulan bertajuk Nabuka. Menyulam Imajinasi Makassar, sebagai bagian dari upaya membangun ruang tumbuh kreatif yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Makassar.
Kata Yasir, dalam konteks program ini, Nabuka mengandung makna yang lebih dalam: membuka diri, membuka percakapan antar-gagasan, antar-generasi, dan antar-disiplin.
"Ini bukan sekadar membuka pintu ruang fisik, tetapi membuka kemungkinan baru—membangun jembatan ide antara yang tua dan muda, antara yang mapan dan yang sedang tumbuh," katanya.
Mengusung tema besar "Menyulam Imajinasi Makassar", MCH ingin menjelma menjadi lebih dari sekadar bangunan. Akan tetapi, menjadi ruang hidup tempat bertemunya komunitas, pelaku seni, kreator muda, serta pemangku kebijakan untuk saling bertukar ide, berkolaborasi, dan menenun masa depan kota secara kolektif.
"Makassar adalah kota yang terus bertumbuh dan berubah. Kita membutuhkan ruang yang bukan hanya menampung kreativitas, tapi juga menyatukan benang-benang gagasan menjadi kain kolektif yang hidup," tambah Yasir.
Ia juga menuturkan bahwa menyulam adalah metafora penting dalam kerja kreatif: proses yang penuh kesabaran, presisi, dan kasih.
"Di sinilah MCH berperan sebagai ekosistem yang merawat dan merangkai potensi kreatif Makassar, dari lorong hingga panggung, dari kampus hingga kafe, dari pelabuhan hingga ruang digital," tuturnya.
Dengan hadirnya program Nabuka, MCH mengajak seluruh elemen masyarakat khususnya generasi muda untuk bersama-sama membuka lembaran baru bagi kreativitas kota.
"Sebuah ajakan untuk menyulam Makassar melalui semangat kolaborasi, keberanian berekspresi, dan harapan akan masa depan yang lebih inklusif dan imajinatif," ungkapnya Yasir.
Sebelum pembukaan acara tersebut, Dispora Kota Makassar, menghadirkan Youth Fest, sebuah perhelatan besar yang menjadi ruang ekspresi, kolaborasi, dan edukasi bagi anak-anak muda kota ini.
Lebih dari sekadar festival, Youth Fest adalah panggung untuk ide-ide segar, komunitas aktif, dan semangat keberlanjutan yang digaungkan oleh generasi muda.
Di dalam rangkaian Youth Fest tahun ini, terdapat beberapa program turunan yang menjadi highlight utama. Nabuka (Ngumpul Bareng Anak Muda Makassar) Forum terbuka yang menghadirkan pemuda lintas latar belakang untuk saling bertukar gagasan, berbagi inspirasi, dan membangun jaringan kolaborasi.
"Kemudian, lingkar lomunitas. Sesi khusus yang mempertemukan berbagai komunitas di Makassar dalam sebuah lingkar sinergi. Di sini, masing-masing komunitas mempresentasikan karya, program, dan misi mereka membangun jembatan kolaborasi antar-entitas untuk gerakan pemuda yang lebih solid dan berdaya," jelasnya.
Selain itu, dilakukan sustainability workshop. Workshop interaktif yang membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan seputar isu keberlanjutan, mulai dari pengelolaan sampah, gaya hidup ramah lingkungan, hingga ekonomi hijau.
"Generasi muda diajak untuk tidak hanya kreatif, tetapi juga peduli dan bertanggung jawab terhadap masa depan bumi," sebutnya.
Terakhir, Youth Fest 2025 adalah bukti bahwa pemuda Makassar bukan hanya penonton dalam pembangunan kota, tapi pelaku utama. Melalui kreativitas, komunitas, dan kepedulian lingkungan.
"Kami Dispora mengajak anak muda Makassar untuk melangkah bersama menuju masa depan yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan," tukasnya.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
DPRD Tegaskan Relokasi Tak Boleh Rugikan Pedagang Pasar Terong
DPRD Kota Makassar mengadakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) terkait relokasi Pasar Terong, bersama PD Pasar Kota Makassar dan para pedagang Pasar Terong.
Selasa, 08 Jul 2025 23:18

Makassar City
Pembangunan Konstruksi Stadion Untia Makassar Dimulai 2027
Pemkot Makassar mematangkan persiapan pembangunan Stadion Untia. Proyek ini merupakan program prioritas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2025-2029.
Selasa, 08 Jul 2025 20:24

Sulsel
Tim Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia Bakal Dibentuk di Makassar
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin mendukung pembentukan Tim Pengawasan Penggunaan Bahasa Indonesia yang digagas Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Selasa, 08 Jul 2025 16:19

Makassar City
Pemkot Makassar dan Fatayat NU Kolaborasi Tekan KDRT
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menangani persoalan sosial yang kerap menimpa perempuan dan anak.
Selasa, 08 Jul 2025 12:48

Makassar City
Pendataan Rampung, 62 Ribu KK Masuk Daftar Program Bebas Iuran Sampah
Sebanyak 62.538 kepala keluarga (KK) di Kota Makassar terjaring masuk sebagai penerima program bebas iuran sampah.
Senin, 07 Jul 2025 22:10
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ucapan AIA Terbukti, Hasil Putusan MK Menangkan Usungan Gerindra di PSU Palopo
2

Kasus Pungli PTSL Leang-Leang Naik Penyidikan, 600 Penerima Program Dipanggil
3

MK Nilai Calon Wawali Jujur, Naili-Ome Menangkan PSU Pilwalkot Palopo
4

45 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Wafat di Tanah Suci, 6 Dalam Perawatan
5

Dimulai Besok, Ini Randown Kegiatan Beautiful Malino 2025 Selama Lima Hari
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ucapan AIA Terbukti, Hasil Putusan MK Menangkan Usungan Gerindra di PSU Palopo
2

Kasus Pungli PTSL Leang-Leang Naik Penyidikan, 600 Penerima Program Dipanggil
3

MK Nilai Calon Wawali Jujur, Naili-Ome Menangkan PSU Pilwalkot Palopo
4

45 Jemaah Haji Embarkasi Makassar Wafat di Tanah Suci, 6 Dalam Perawatan
5

Dimulai Besok, Ini Randown Kegiatan Beautiful Malino 2025 Selama Lima Hari