Legislator Hartono Dorong Pengerukan Sungai di Kampung Romang Tangaya
Rabu, 25 Jun 2025 06:54
Anggota DPRD Kota Makassar, Hartono (jaket warna cokelat) menyaksikan langsung saat menghadiri panen padi bersama warga Kampung Romang Tangaya, Selasa (24/6/2025). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Makassar, Hartono menyoroti sektor prduksi pertanian di Kampung Romang Tangaya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Hartono menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar agar lebih memperhatikan lagi kondisi para petani, yang kadang terdampak bencana banjir di wilayah tersebut.
Legislator fraksi dari PKS itu mengatakan bahwa wilayah Kampung Romang Tangaya memiliki sekitar hampir 300 hektare lahan persawahan yang bisa menjadi salah satu swasembada pangan.
"Sering sekali petani kita sudah hampir panen, tiba-tiba air naik, tenggelam semua. Tidak ada yang bisa diambil oleh petani kita. Kondisi tersebut kerap terganggu oleh banjir yang melanda menjelang masa panen, jadi merusak tanaman dan merugikan para petani kita," katanya.
Melihat potensi kerugian tersebut, Hartono memberikan jalan keluar, yakni dengan melakukan pengerukan sungai di sebelah timur area persawahan yang mengarah ke Waduk Regulasi Nipa-Nipa.
"Pemerintah kota mungkin bisa berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan Balai Besar Wilayah Sungai dan Jembatan bahwa di sebelah timur dari persawahan ini ada sebuah sungai yang mengalir menuju ke Waduk Regulasi Nipa-Nipa. Maka ini akan sangat menolong petani kita. Pengerukan dan penanggulan sungai sepanjang sekitar lima kilometer bisa mengurangi dampak banjir secara signifikan," ujarnya saat ditemui wartawan.
Di sisi lain, Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar ini juga mengamati permasalahan distribusi solar subsidi, yang sebelumnya menjadi hambatan para petani ketika melakukan aktivitas pembajakan sawah mereka.
Hartono mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memberi perhatian terhadap masalah tersebut, namun meminta agar pengawasan terhadap distribusinya terus ditingkatkan.
“Alhamdulillah perhatian pemerintah kita sehingga warga sudah bisa mendapatkan solar subsidi dan kami mohon ini terus mendapatkan pengawalan sehingga tidak ada lagi kendala soal itu di masa-masa yang akan datang. Saya apresiasi juga ini, tetapi pemerintah juga tetap lakukan pengawasan terhadap distribusinya terus ditingkatkan," akunya.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu berharap dengan adanya aspirasi atau keluhan dari petani Kampung Romang Tangaya bisa diperhatikan lagi ke depan.
“Saya kira kita bersyukur dan mudah-mudahan kalau ada perhatian pemerintah kita ini bisa lebih menaikkan kesejahteraan dari petani kita,” pungkasnya.
Hartono menekankan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar agar lebih memperhatikan lagi kondisi para petani, yang kadang terdampak bencana banjir di wilayah tersebut.
Legislator fraksi dari PKS itu mengatakan bahwa wilayah Kampung Romang Tangaya memiliki sekitar hampir 300 hektare lahan persawahan yang bisa menjadi salah satu swasembada pangan.
"Sering sekali petani kita sudah hampir panen, tiba-tiba air naik, tenggelam semua. Tidak ada yang bisa diambil oleh petani kita. Kondisi tersebut kerap terganggu oleh banjir yang melanda menjelang masa panen, jadi merusak tanaman dan merugikan para petani kita," katanya.
Melihat potensi kerugian tersebut, Hartono memberikan jalan keluar, yakni dengan melakukan pengerukan sungai di sebelah timur area persawahan yang mengarah ke Waduk Regulasi Nipa-Nipa.
"Pemerintah kota mungkin bisa berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan Balai Besar Wilayah Sungai dan Jembatan bahwa di sebelah timur dari persawahan ini ada sebuah sungai yang mengalir menuju ke Waduk Regulasi Nipa-Nipa. Maka ini akan sangat menolong petani kita. Pengerukan dan penanggulan sungai sepanjang sekitar lima kilometer bisa mengurangi dampak banjir secara signifikan," ujarnya saat ditemui wartawan.
Di sisi lain, Anggota Komisi B DPRD Kota Makassar ini juga mengamati permasalahan distribusi solar subsidi, yang sebelumnya menjadi hambatan para petani ketika melakukan aktivitas pembajakan sawah mereka.
Hartono mengapresiasi langkah pemerintah yang telah memberi perhatian terhadap masalah tersebut, namun meminta agar pengawasan terhadap distribusinya terus ditingkatkan.
“Alhamdulillah perhatian pemerintah kita sehingga warga sudah bisa mendapatkan solar subsidi dan kami mohon ini terus mendapatkan pengawalan sehingga tidak ada lagi kendala soal itu di masa-masa yang akan datang. Saya apresiasi juga ini, tetapi pemerintah juga tetap lakukan pengawasan terhadap distribusinya terus ditingkatkan," akunya.
Alumnus Universitas Hasanuddin itu berharap dengan adanya aspirasi atau keluhan dari petani Kampung Romang Tangaya bisa diperhatikan lagi ke depan.
“Saya kira kita bersyukur dan mudah-mudahan kalau ada perhatian pemerintah kita ini bisa lebih menaikkan kesejahteraan dari petani kita,” pungkasnya.
(MAN)
Berita Terkait
News
Seruan Taubat Nasional Menggema di Tengah Rangkaian Bencana Ekologis
Rangkaian bencana ekologis yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan daerah lainnya belakangan ini harus makin membuka hati kita tentang pentingnya kesadaran eskatologis dan teleologis lewat taubat nasional, bukan hanya teologis lewat doa nasional.
Selasa, 02 Des 2025 12:03
Sulsel
Dosen Kehutanan Unhas: Penyempitan Sungai dan Alih Fungsi Hutan Picu Banjir Bantaeng
Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas), Putri Nurdin mengungkapkan, penyebab banjir di Kabupaten Bantaeng, Sulsel, dikarenakan curah hujan tinggi dan peralihan fungsi lahan daerah hutan.
Senin, 01 Des 2025 22:11
Makassar City
DPRD-Pemkot Makassar Sepakati APBD 2026 Senilai Rp4,6 Triliun Lebih
Gerak cepat Pemerintah Kota Makassar bersama DPRD Kota Makassar, kembali menorehkan langkah penting dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah.
Minggu, 30 Nov 2025 19:58
Makassar City
Ranperda APBD 2026 Disetujui, DPRD Makassar Garis Bawahi Penurunan Target PAD
DPRD Kota Makassar melaksanakan Rapat Paripurna Penyampaian Pendapat Akhir Fraksi terhadap Ranperda tentang APBD 2026, di Ruang Pola Sipakalebbi, Kantor Balai Kota Makassar.
Minggu, 30 Nov 2025 17:17
Makassar City
DPRD Usul Pemilihan Ketua RT/RW se-Kota Makassar Ditunda
DPRD Kota Makassar menggelar Rapat Pemilihan RT/RW serentak bersama lurah, camat, dan Bagian Pemberdayaan Masyarakat (BPM), di Kantor Perumnas Regional VII, Jalan Hertasning, Selasa (25/11/2025).
Selasa, 25 Nov 2025 18:39
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
2
Sidak Dua OPD, Bupati Lutim Tegaskan ASN Harus Jadi CCTV Pemerintah
3
Indosat Percepat Pemulihan Jaringan dan Salurkan Bantuan di Sumatera
4
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola
5
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
JNE Gratiskan Ongkir Bantuan ke Daerah Terdampak Bencana di Sumatra
2
Sidak Dua OPD, Bupati Lutim Tegaskan ASN Harus Jadi CCTV Pemerintah
3
Indosat Percepat Pemulihan Jaringan dan Salurkan Bantuan di Sumatera
4
BRI dan LIB Buka Wawasan Mahasiswa Unismuh Tentang Industri Sepak Bola
5
Eks Suami Oknum Dewan Takalar Tantang Wakil Ketua DPRD Jeneponto Tes DNA