38 Siswa Asal Maros Dikirim ke Makassar untuk Sekolah Rakyat
Rabu, 16 Jul 2025 16:29
Ilustrasi. Foto: Istimewa
MAROS - Sebanyak 38 siswa asal Kabupaten Maros telah diberangkatkan ke Kota Makassar untuk mengikuti program Sekolah Rakyat.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Maros, Suwardi Sawedi mengatakan, pengiriman siswa ini merupakan tahap awal untuk sekolah rintisan.
"Kita support sekolah rintisan yang ada di Makassar dengan mengirimkan 38 siswa jenjang SMA. Mereka sudah kami antar ke Makassar," katanya, Rabu (16/7/2025).
Dia menjelaskan, program Sekolah Rakyat ke depan juga akan menyasar jenjang pendidikan lain.
"Nanti juga akan ada untuk SD dan SMP. Kita lihat dulu perkembangannya. Kalau nanti ada bangunan sekolah di Maros, apakah mereka akan dipindahkan atau tetap di Makassar, itu masih akan dibahas," jelasnya.
Mantan Camat Cenrana itu menyebut, saat ini di Sulawesi Selatan baru ada dua kabupaten yang memiliki sekolah rakyat, yaitu Sidrap dan Bone.
Untuk kriteria siswa penerima program, Suwardi mengatakan, pemerintah mengambil data dari keluarga miskin ekstrem.
"Untuk masuk Sekolah Rakyat, kita ambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya kategori Desil 1 dan 2," ungkapnya.
Konsep Sekolah Rakyat ini berbentuk boarding school atau sekolah berasrama. Biaya pendidikan dan kebutuhan siswa sepenuhnya ditanggung pemerintah.
"Biaya per anak mencapai Rp48 juta per tahun. Semua fasilitas sudah disiapkan agar mereka bisa belajar dengan nyaman," terang Suwardi.
Selain menyekolahkan anak-anak, pemerintah juga akan memberdayakan orang tua mereka.
"Selain anaknya disekolahkan, orang tuanya juga kita berikan pemberdayaan supaya ekonomi keluarga bisa lebih mandiri," tambahnya.
Terkait rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Maros, Suwardi menyebut pihaknya masih dalam tahap pemilihan lokasi.
"Kami mengusulkan lokasi milik Kementerian Agama untuk dijadikan Sekolah Rakyat. Mudah-mudahan dapat persetujuan. Secara lisan, Pak Menteri sangat setuju," imbuhnya
Sementara itu, salah satu siswa, Muliani mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti Sekolah Rakyat.
"Alhamdulillah, saya senang sekali. Ini bisa membantu orang tua saya meringankan bebannya," tutupnya.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Maros, Suwardi Sawedi mengatakan, pengiriman siswa ini merupakan tahap awal untuk sekolah rintisan.
"Kita support sekolah rintisan yang ada di Makassar dengan mengirimkan 38 siswa jenjang SMA. Mereka sudah kami antar ke Makassar," katanya, Rabu (16/7/2025).
Dia menjelaskan, program Sekolah Rakyat ke depan juga akan menyasar jenjang pendidikan lain.
"Nanti juga akan ada untuk SD dan SMP. Kita lihat dulu perkembangannya. Kalau nanti ada bangunan sekolah di Maros, apakah mereka akan dipindahkan atau tetap di Makassar, itu masih akan dibahas," jelasnya.
Mantan Camat Cenrana itu menyebut, saat ini di Sulawesi Selatan baru ada dua kabupaten yang memiliki sekolah rakyat, yaitu Sidrap dan Bone.
Untuk kriteria siswa penerima program, Suwardi mengatakan, pemerintah mengambil data dari keluarga miskin ekstrem.
"Untuk masuk Sekolah Rakyat, kita ambil dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), khususnya kategori Desil 1 dan 2," ungkapnya.
Konsep Sekolah Rakyat ini berbentuk boarding school atau sekolah berasrama. Biaya pendidikan dan kebutuhan siswa sepenuhnya ditanggung pemerintah.
"Biaya per anak mencapai Rp48 juta per tahun. Semua fasilitas sudah disiapkan agar mereka bisa belajar dengan nyaman," terang Suwardi.
Selain menyekolahkan anak-anak, pemerintah juga akan memberdayakan orang tua mereka.
"Selain anaknya disekolahkan, orang tuanya juga kita berikan pemberdayaan supaya ekonomi keluarga bisa lebih mandiri," tambahnya.
Terkait rencana pembangunan Sekolah Rakyat di Maros, Suwardi menyebut pihaknya masih dalam tahap pemilihan lokasi.
"Kami mengusulkan lokasi milik Kementerian Agama untuk dijadikan Sekolah Rakyat. Mudah-mudahan dapat persetujuan. Secara lisan, Pak Menteri sangat setuju," imbuhnya
Sementara itu, salah satu siswa, Muliani mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti Sekolah Rakyat.
"Alhamdulillah, saya senang sekali. Ini bisa membantu orang tua saya meringankan bebannya," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Mendes PDT Lakukan Peletakan Batu Pertama Koperasi Merah Putih di Bonto Mate'ne
Dalam kegiatan itu, Yandri menitip harapan agar Koperasi Desa Merah Putih Desa ini akan segera selesai. Sekaligus bisa melakukan pelayanan terdekat dengan masyarakat sini.
Selasa, 02 Des 2025 12:54
Sulsel
Realisasi PBB Maros 84%, Kecamatan Camba Tertinggi
Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Maros merilis laporan penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) per 26 November 2025.
Selasa, 02 Des 2025 08:52
Sulsel
Penderita HIV/AIDS Maros Bertambah, Didominasi Hubungan LSL
Jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Maros dalam kurun waktu 5 tahun terakhir berjumlah sekitar 165 jiwa.
Senin, 01 Des 2025 14:50
News
Sehari, Kabupaten Maros Raih 3 Penghargaan Nasional
Dalam satu hari, Kabupaten Maros berhasil menyabet tiga penghargaan pada sektor berbeda, masing-masing diraih oleh Bupati Maros dan Wakil Bupati Maros di dua kota terpisah.
Selasa, 25 Nov 2025 16:13
Sulsel
Momentum Hari Guru, APH di Maros Terima Penghargaan
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maros memberikan penghargaan ke sejumlah pihak di momen Hari Guru yang dilaksanakan di Lapangan Pallantikang, Senin (24/11/2025).
Senin, 24 Nov 2025 13:17
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
KAHMI Sulsel Minta Ichlas Koperatif Hadapi Kasus Korupsi Dana Pilkada Pangkep 2024
2
Tokoh Senior KNPI Ni'matullah Apresiasi Keseriusan Vonny Maju di Musda Sulsel
3
Merestorasi Kelalaian Medik
4
PLN Bangun Ekosistem Ekonomi Desa Berbasis Potensi Lokal di Gunung Silanu
5
Penyaluran Kartu Lansia di Luwu Timur Tuntas, Warga Senang dan Terbantu
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
KAHMI Sulsel Minta Ichlas Koperatif Hadapi Kasus Korupsi Dana Pilkada Pangkep 2024
2
Tokoh Senior KNPI Ni'matullah Apresiasi Keseriusan Vonny Maju di Musda Sulsel
3
Merestorasi Kelalaian Medik
4
PLN Bangun Ekosistem Ekonomi Desa Berbasis Potensi Lokal di Gunung Silanu
5
Penyaluran Kartu Lansia di Luwu Timur Tuntas, Warga Senang dan Terbantu