Pesan dr Fadli Ananda ke RS UIN Alauddin: Perkuat Branding dan Rencana Keuangan

Jum'at, 08 Agu 2025 18:02
Pesan dr Fadli Ananda ke RS UIN Alauddin: Perkuat Branding dan Rencana Keuangan
Prof Hamdan Juhannis mendampingi dr Fadli Ananda berbagi pengalamannya mendirikan RSIA Ananda kepada manajemen RS UIN Alauddin Makassar. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Anggota DPRD Sulsel, sekaligus Owner dan CEO RSIA Ananda, dr Fadli Ananda, Sp.OG, M.Kes, melakukan kunjungan ke Rumah Sakit (RS) UIN Alauddin Makassar, Jumat (8/8/2025).

Dr Fadli Ananda diterima oleh Rektor UIN Alauddin Makassar, Prof Hamdan Juhannis bersama Direktur RS UIN Alauddin, dr. Purnamaniswaty, M.Kes., MARS, serta jajaran direksi di Gedung RS UIN Alauddin.

Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang lantai 4 rumah sakit, Prof Hamdan memaparkan kondisi dan potensi rumah sakit yang baru diresmikan ini. Ia menegaskan bahwa RS UIN Alauddin merupakan rumah sakit pertama yang didirikan oleh Kementerian Agama, dengan posisi strategis dan harapan besar untuk memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

“Yang paling penting saat ini adalah bagaimana rumah sakit ini dikenal dan dimanfaatkan masyarakat. Kerja sama lintas pihak sangat dibutuhkan, apalagi poli ibu dan anak kita sudah siap beroperasi. Target kita adalah memenuhi standar akreditasi dan bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, agar rumah sakit ini mandiri dan mampu berkembang,” ujar Prof. Hamdan.

Sementara itu, dr. Fadli dalam sesi berbagi pengalaman menekankan pentingnya strategi branding dan perencanaan keuangan sejak awal operasional rumah sakit. Ia mengingatkan bahwa fase awal pasca pembukaan akan diwarnai dengan tingginya pengeluaran, sementara pemasukan belum stabil.

“Jangan lihat enaknya saja. Tahun pertama biasanya berat, apalagi sebelum bekerja sama dengan BPJS. Dulu saya sampai menjual dua rumah untuk menopang RSIA Ananda. Tapi setelah BPJS masuk, pasien datang dengan sendirinya,” ungkap dr. Fadli.

Menurutnya, branding yang jelas akan menentukan daya tarik rumah sakit di mata masyarakat.

“Harus ada layanan unggulan yang menjadi identitas, entah itu jantung, ibu dan anak, atau bidang lain. Dari awal kita sudah harus tentukan arahnya. Dulu di Ananda, kami membangun citra sebagai rumah sakit ibu dan anak yang ramah, bahkan sampai menggratiskan persalinan tokoh masyarakat untuk membangun kepercayaan,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa dalam era layanan kesehatan saat ini, kerja sama dengan BPJS Kesehatan menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan operasional.

“Kalau sudah terakreditasi dan bermitra dengan BPJS, rumah sakit akan lebih mudah berkembang. Tapi sambil menunggu, enam bulan pertama harus dimanfaatkan untuk membangun citra dan menarik minat masyarakat,” jelasnya.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan komitmen kedua belah pihak untuk menjajaki kolaborasi, khususnya dalam penguatan layanan unggulan dan strategi pemasaran yang efektif, agar RS UIN Alauddin Makassar mampu menjadi rujukan kesehatan yang kompetitif di wilayah Sulsel.
(MAN)
Berita Terkait
Berita Terbaru