Sumur Bor & Ipal Komunal Diharap jadi Solusi Krisis Air Bersih di Kecamatan Tallo
Tri Yari Kurniawan
Rabu, 03 Mei 2023 14:06
Rektor ITEKES Tri Tunas Nasional sekaligus Dosen DPK STIK Makassar, Basri, memaparkan hasil penelitian atas survei akses air bersih di Kecamatan Tallo. Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Krisis air bersih yang melanda Kecamatan Tallo, Kota Makassar, telah berlangsung sejak lama dan menjadi perhatian banyak pihak. Para civitas akademika hingga organisasi ikut menaruh atensi pada permasalahan klasik tersebut.
Celebes Green Project dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar menggelar webinar bertajuk 'survey akses air bersih, higienie dan sanitasi di Kecamatan Tallo tahun 2022". Kegiatan itu digelar secara virtual lewat zoom meeting pada Rabu (3/5/2023).
Rektor ITEKES Tri Tunas Nasional sekaligus Dosen DPK STIK Makassar, Basri, pada kesempatan itu memaparkan penelitian yang dilakukan mengenai survei akses air bersih di Kecamatan Tallo. Total responden mencapai 200 rumah tangga yang tersebar di delapan kelurahan.
Berdasarkan hasil survei, sumber air bersih masyarakat Kecamatan Tallo berasal dari sumur bor atau sumur gali. Belum semuanya ingin beralih ke PDAM. Hanya untuk keperluan air minum, baru masyarakat Tallo kebanyakan menggunakan PDAM atau galon.
"Sumber air bersih masih didominasi sumur bor/gali, meskipun pemanfaatan untuk air minum banyak menggunakan PDAM dan galon," kata Basri.
Dari hasil penelitian itu, juga diketahui masih terdapat gangguan ketersediaan air bersih yang memaksa anggota keluarga, umumnya wanita untuk mencari alternatif. Kondisi itu jelas cukup merugikan karena harus mengorbankan waktu dan tenaga.
Basri menjabarkan pihaknya juga menyimpulkan masyarakat di Tallo masih harus mengeluarkan dana untuk pembelian, termasuk pengolahan air untuk dikonsumsi sebagai air minum. Besaran dana yang dikeluarkan bervariasi. "Rata-rata pengeluaran Rp150 ribu per bulan (untuk air minum), tidak termasuk harga air untuk mencuci dan lain-lain," tuturnya.
Kepala Bappeda Kota Makassar, Helmy Budiman, membenarkan salah satu daerah yang mengalami krisis air bersih adalah Kecamatan Tallo. Hal ini sama yang dilakukan penelitian oleh STIK Makassar, mendapati bahwa mereka punya pengeluaran khusus untuk mendapatkan akses air bersih.
Berbagai upaya telah dan akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk mengatasi krisis air bersih di Kecamatan Tallo. Salah satunya yang diharapkan menjadi solusi ialah pembangunan sumur bor dan ipal komunal. Di samping itu, membenahi akses perpipaan PDAM ke wilayah yang kerap mengalami krisis air bersih.
Menurut dia, jika masalah air ini bisa di pecahkan maka biaya yang dikeluarkan untuk air ini bisa dialihkan ke lainnya, misal membeli makanan bergizi atau susu untuk anak. "Daerah pesisir memang masalahnya soal air. Ini yang terjadi di Kecamatan Tallo," ucapnya.
Kabid Iptek Pembangunan Balitbang, Muhammad Amri, menambahkan ada beberapa poin penting yang bagus disajikan dalam penelitian soal air ini. Jika memungkinkan, bisa menyajikan data kondisi ekonomi masyarakat yang jadi sampel.
Pasalnya melihat ketersediaan air melalui galon menimbulkan efek pembiayaan. Tapi ada juga kondisi masyarakat yang cukup, jadi pembelian air galon tidak menjadi beban. "Kalaupun masyarakat terbebani maka ada terobosan yang mau dibuat untuk bisa dimanfaatkan masyarakat demi air minum," tuturnya.
Program Manager Celebes Green Project, Indah Arifah Febriany, pada kesempatan itu mengatakan webinar ini merupakan salah satu bentuk kemitraaan yang dilakukan.
"Jadi ada institusi antara Celebes Green Project dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Membahas mengenai air bersih di Kecamatan Tallo, juga untuk memenuhi produk knowledge program Makassar Je'ne Tallasa," pungkasnya.
Celebes Green Project dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar menggelar webinar bertajuk 'survey akses air bersih, higienie dan sanitasi di Kecamatan Tallo tahun 2022". Kegiatan itu digelar secara virtual lewat zoom meeting pada Rabu (3/5/2023).
Rektor ITEKES Tri Tunas Nasional sekaligus Dosen DPK STIK Makassar, Basri, pada kesempatan itu memaparkan penelitian yang dilakukan mengenai survei akses air bersih di Kecamatan Tallo. Total responden mencapai 200 rumah tangga yang tersebar di delapan kelurahan.
Berdasarkan hasil survei, sumber air bersih masyarakat Kecamatan Tallo berasal dari sumur bor atau sumur gali. Belum semuanya ingin beralih ke PDAM. Hanya untuk keperluan air minum, baru masyarakat Tallo kebanyakan menggunakan PDAM atau galon.
"Sumber air bersih masih didominasi sumur bor/gali, meskipun pemanfaatan untuk air minum banyak menggunakan PDAM dan galon," kata Basri.
Dari hasil penelitian itu, juga diketahui masih terdapat gangguan ketersediaan air bersih yang memaksa anggota keluarga, umumnya wanita untuk mencari alternatif. Kondisi itu jelas cukup merugikan karena harus mengorbankan waktu dan tenaga.
Basri menjabarkan pihaknya juga menyimpulkan masyarakat di Tallo masih harus mengeluarkan dana untuk pembelian, termasuk pengolahan air untuk dikonsumsi sebagai air minum. Besaran dana yang dikeluarkan bervariasi. "Rata-rata pengeluaran Rp150 ribu per bulan (untuk air minum), tidak termasuk harga air untuk mencuci dan lain-lain," tuturnya.
Kepala Bappeda Kota Makassar, Helmy Budiman, membenarkan salah satu daerah yang mengalami krisis air bersih adalah Kecamatan Tallo. Hal ini sama yang dilakukan penelitian oleh STIK Makassar, mendapati bahwa mereka punya pengeluaran khusus untuk mendapatkan akses air bersih.
Berbagai upaya telah dan akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk mengatasi krisis air bersih di Kecamatan Tallo. Salah satunya yang diharapkan menjadi solusi ialah pembangunan sumur bor dan ipal komunal. Di samping itu, membenahi akses perpipaan PDAM ke wilayah yang kerap mengalami krisis air bersih.
Menurut dia, jika masalah air ini bisa di pecahkan maka biaya yang dikeluarkan untuk air ini bisa dialihkan ke lainnya, misal membeli makanan bergizi atau susu untuk anak. "Daerah pesisir memang masalahnya soal air. Ini yang terjadi di Kecamatan Tallo," ucapnya.
Kabid Iptek Pembangunan Balitbang, Muhammad Amri, menambahkan ada beberapa poin penting yang bagus disajikan dalam penelitian soal air ini. Jika memungkinkan, bisa menyajikan data kondisi ekonomi masyarakat yang jadi sampel.
Pasalnya melihat ketersediaan air melalui galon menimbulkan efek pembiayaan. Tapi ada juga kondisi masyarakat yang cukup, jadi pembelian air galon tidak menjadi beban. "Kalaupun masyarakat terbebani maka ada terobosan yang mau dibuat untuk bisa dimanfaatkan masyarakat demi air minum," tuturnya.
Program Manager Celebes Green Project, Indah Arifah Febriany, pada kesempatan itu mengatakan webinar ini merupakan salah satu bentuk kemitraaan yang dilakukan.
"Jadi ada institusi antara Celebes Green Project dan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Makassar. Membahas mengenai air bersih di Kecamatan Tallo, juga untuk memenuhi produk knowledge program Makassar Je'ne Tallasa," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
21.139 Jiwa di Kabupaten Maros Terdampak Krisis air
Sekretaris BPBD Maros, Nasrul mengatakan, kekeringan saat ini sudah melanda empat kecamatan di daerah pesisir Kabupaten Maros.
Selasa, 01 Okt 2024 13:15
Sulsel
Perindo Bersama MULIA Bagikan Air Bersih untuk Warga di Jalan Adipura Makassar
MAKASSAR -- Partai Perindo membagikan air bersih kepada warga di Posko Induk Adipura Bersatu untuk MULIA di Jalan Adipura, Kota Makassar pada Ahad (29/09/2024). Bantuan ini diinisiasi oleh Ketua DPW Sulsel, Sanusi Ramadhan.
Minggu, 29 Sep 2024 19:34
Makassar City
Appi-Aliyah Sudah Salurkan 115.000 Liter Air Bersih untuk Atasi Krisis di Makassar
Krisis air bersih yang kini mengancam Kota Makassar terus menjadi perhatian serius pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika Ilham (Appi-Aliyah).
Kamis, 26 Sep 2024 13:15
Makassar City
KALLA & Pemkot Makassar Revitalisasi Taman Hasanuddin untuk Ruang Hijau Berkelanjutan
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar dan KALLA menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait penataan dan revitalisasi Taman Hasanuddin di Kota Makassar.
Senin, 23 Sep 2024 19:58
Sulsel
Pertamina Salurkan 150 Ribu Liter Air Bersih untuk Warga Terdampak Kekeringan di Maros
Selama tiga bulan terakhir, delapan desa di Kecamatan Bontoa, Kabupaten Maros, telah mengalami kekeringan yang parah. Berdampak terhadap 16.169 jiwa yang kesulitan mengakses air bersih.
Kamis, 19 Sep 2024 16:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Tim Uji-Sah Laporkan Ilham-Kanita, Kades Hingga Kepsek ke Bawaslu Bantaeng
2
Penggerak Srikandi Adnan Purichta Dukung Penuh Husniah - Darmawangsyah di Pilkada
3
Tokoh Masyarakat Kenang Perjuangan Ilham Azikin untuk Petani Banyorang
4
Anti Mager di Torut Sulsel, Lintasi Jalan yang Dibangun Era Cagub 02 Andi Sudirman
5
Lewat Panggung MULIA Inspiring Talk, Appi Harap Sebagai Wadah Kreatif Bagi Anak Muda
6
Relawan Anak Pulau Bergerak Siap Menangkan Appi-Aliyah di Pilwalkot Makassar 2024
7
Warga Pulau Ingin Terang Seperti di Kota Makassar, Appi-Aliyah Janji Listrik 24 Jam