Komitmen Tumbuhkan Toleransi, Appi Dapat Dukungan Komunitas Kristen Kota Makassar
Jum'at, 19 Jul 2024 08:07

Bakal calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berkomitmen akan menerapkan prinsip kemerdekaan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Bakal calon Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin berkomitmen akan menerapkan prinsip kemerdekaan untuk menumbuhkan sikap toleransi, saling menghormati antar pemeluk agama.
Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sebagai modal membangun Kota Makassar dengan tidak membeda-bedakan latar belakang sosial-budaya masyarakat.
Itu disampaikan Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin saat bersilaturahmi dengan warga Toraja-Mamasa Timur Sangirtalaud dan umat Kristen Kota Makassar, di Rumah Bugis Pantai Bosowa, Kamis (18/7/2024) malam.
Appi menjelaskan kepada warga terkait konsep kemajemukan, toleransi, pluralisme dan kerukunan antar umat beragama bila dirinya dipercaya menjalankan pemerintahan di Kota Makassar.
"Kita akan memberikan pandangan seperti apa yang kita lakukan kedepan dalam pembangunan umat beragama yang ada di kota Makassar, dan menurut saya ini hal serius yang harus kita perhatikan dengan baik," ujarnya.
Bagi Appi, isu pembangunan antar umat beragama di Kota Makassar akan semakin tajam dan menjadi isu yang sangat besar. Sebab, keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari.
"Lalu dimana peran pemerintah disini? Perannya pemerintah adalah menjadi regulator yang baik, menjadi penghubung yang baik, antara satu pemeluk agama dengan yang lainnya," ungkapnya.
"Bagaimana caranya? Caranya dengan tidak membeda-bedakan dalam persoalan prestasi kepangkatan dan sebagainya dalam tatanan sistem pemerintahan di kota Makassar," tambah Ketua Partai Golkar Makassar ini.
Yang selama ini terjadi, kata Appi, kebanyakan perekrutan dalam pemerintahan dipandang dari latarbelakang suku, ras dan agamanya. Dan itu dianggap mencoreng keberagaman antar-umat beragama.
"Saya sampaikan bahwa orang Toraja berhak menjadi kepala dinas, orang Toraja berhak jadi camat, lurah, ini yang harus kita kedepankan. Karena persoalan ini adalah bukan dalam wilayah akidah, tapi persoalan ini adalah persoalan dalam menjalankan tatanan pemerintahan," jelas Mentan CEO PSM Makassar dengan tegas.
Mendengar konsep pembangunan antar umat beragama dari Appi, Ketua Tim Komunitas Kristen Kota Makassar, Aris Pongpalilu mengaku terobosan atau cara yang terbaik dari Appi untuk menjawab dinamika kehidupan masyarakat Kota Makassar.
"Saya pikir sebuah kewajaran masyarakat Makassar memberikan pandangan atau mau bertemu dengan beliau (Appi) dalam rangka mengekspresikan dirinya sebagai warga," terangnya.
Aris meyakini jika Appi punya bekal yang sangat cukup dalam menghadapi persoalan-persoalan dinamika kehidupan dan kebutuhan masyarakat Kota Makassar.
"Saya kira sudah paripurna pertemuan malam ini, semua terjawab, semua keluh kesah dan harapan, apa yang biasa orang katakan visi-misi masyarakat seirama dengan Pak Appi," cetusnya.
Sehingga, pihaknya menaruh harapan besar terhadap Appi agar kebebasan antar umat beragama di Kota Makassar bisa berjalan dengan baik jika terpilih sebagai Wali Kota Makassar di Pilkada serentak November mendatang.
"Kita berharap nanti jika Pak Appi menjadi Wali Kota memberikan jaminan kepada semua agama untuk kebebasan melaksanakan ibadah dan kemudahan membangun sarana ibadah di kota Makassar," harapnya.
"Kita umat kristen melihat kota Makassar adalah milik kita bersama, tidak boleh ada pengkotak-kotakan dalam hidup bermasyarakat," pungkas Aris.
Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang kuat sebagai modal membangun Kota Makassar dengan tidak membeda-bedakan latar belakang sosial-budaya masyarakat.
Itu disampaikan Appi sapaan akrab Munafri Arifuddin saat bersilaturahmi dengan warga Toraja-Mamasa Timur Sangirtalaud dan umat Kristen Kota Makassar, di Rumah Bugis Pantai Bosowa, Kamis (18/7/2024) malam.
Appi menjelaskan kepada warga terkait konsep kemajemukan, toleransi, pluralisme dan kerukunan antar umat beragama bila dirinya dipercaya menjalankan pemerintahan di Kota Makassar.
"Kita akan memberikan pandangan seperti apa yang kita lakukan kedepan dalam pembangunan umat beragama yang ada di kota Makassar, dan menurut saya ini hal serius yang harus kita perhatikan dengan baik," ujarnya.
Bagi Appi, isu pembangunan antar umat beragama di Kota Makassar akan semakin tajam dan menjadi isu yang sangat besar. Sebab, keberagaman dalam beragama merupakan sebuah kenyataan yang tidak dapat dihindari.
"Lalu dimana peran pemerintah disini? Perannya pemerintah adalah menjadi regulator yang baik, menjadi penghubung yang baik, antara satu pemeluk agama dengan yang lainnya," ungkapnya.
"Bagaimana caranya? Caranya dengan tidak membeda-bedakan dalam persoalan prestasi kepangkatan dan sebagainya dalam tatanan sistem pemerintahan di kota Makassar," tambah Ketua Partai Golkar Makassar ini.
Yang selama ini terjadi, kata Appi, kebanyakan perekrutan dalam pemerintahan dipandang dari latarbelakang suku, ras dan agamanya. Dan itu dianggap mencoreng keberagaman antar-umat beragama.
"Saya sampaikan bahwa orang Toraja berhak menjadi kepala dinas, orang Toraja berhak jadi camat, lurah, ini yang harus kita kedepankan. Karena persoalan ini adalah bukan dalam wilayah akidah, tapi persoalan ini adalah persoalan dalam menjalankan tatanan pemerintahan," jelas Mentan CEO PSM Makassar dengan tegas.
Mendengar konsep pembangunan antar umat beragama dari Appi, Ketua Tim Komunitas Kristen Kota Makassar, Aris Pongpalilu mengaku terobosan atau cara yang terbaik dari Appi untuk menjawab dinamika kehidupan masyarakat Kota Makassar.
"Saya pikir sebuah kewajaran masyarakat Makassar memberikan pandangan atau mau bertemu dengan beliau (Appi) dalam rangka mengekspresikan dirinya sebagai warga," terangnya.
Aris meyakini jika Appi punya bekal yang sangat cukup dalam menghadapi persoalan-persoalan dinamika kehidupan dan kebutuhan masyarakat Kota Makassar.
"Saya kira sudah paripurna pertemuan malam ini, semua terjawab, semua keluh kesah dan harapan, apa yang biasa orang katakan visi-misi masyarakat seirama dengan Pak Appi," cetusnya.
Sehingga, pihaknya menaruh harapan besar terhadap Appi agar kebebasan antar umat beragama di Kota Makassar bisa berjalan dengan baik jika terpilih sebagai Wali Kota Makassar di Pilkada serentak November mendatang.
"Kita berharap nanti jika Pak Appi menjadi Wali Kota memberikan jaminan kepada semua agama untuk kebebasan melaksanakan ibadah dan kemudahan membangun sarana ibadah di kota Makassar," harapnya.
"Kita umat kristen melihat kota Makassar adalah milik kita bersama, tidak boleh ada pengkotak-kotakan dalam hidup bermasyarakat," pungkas Aris.
(UMI)
Berita Terkait

Makassar City
Hari Jadi Sulsel ke-356, Pemkot Makassar Borong 3 Nominasi Penghargaan
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar di bawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, Munafri Arifuddin-Aliyah Mustika Ilham, kembali menorehkan catatan gemilang, Minggu (19/10/2025).
Minggu, 19 Okt 2025 16:21

Makassar City
APEKSI Pilih Makassar Creative Hub sebagai Best Practice di Indonesia Timur
Tim APEKSI Komwil VI yang dipimpin oleh Manajer, Talib Mustafa melakukan audiensi bersama Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin di Balai Kota, Rabu (15/10/2025).
Rabu, 15 Okt 2025 15:13

Makassar City
Wali Kota Makassar Ingin GPM Digelar Tiap Pekan, Bergilir di Tiap Kecamatan
Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar mengadakan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak di salah satu titik GPM, yakni halaman Kantor Kecamatan Tamalate, Senin (13/10/2025).
Senin, 13 Okt 2025 18:54

Makassar City
Rayakan HUT ke-61, Golkar Makassar Gelar Pasar Murah dan Pemeriksaan Kesehatan
Memperingati HUT ke-61 Partai Golkar, jajaran pengurus DPD II Partai Golkar Kota Makassar, dipimpin Munafri Arifuddin, mengadakan kegiatan sosial berupa pasar murah dan pemeriksaan kesehatan.
Minggu, 12 Okt 2025 13:21

Makassar City
Dorong Urban Farming, Munafri Targetkan Kota Makassar Penopang Pangan Nasional
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menargetkan Kota Makassar menjadi salah satu daerah penopang pangan nasional melalui pengembangan urban farming atau pertanian di lahan sempit perkotaan.
Kamis, 09 Okt 2025 17:51
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas Tergantung di Kebun, Suami Jadi Terduga Pelaku
2

Wabup Gowa Hadiri Groundbreaking Koperasi Merah Putih Secara Virtual
3

Senator Sebut Bupati dan Ketua DPRD Dukung Wacana DOB Pemekaran Selayar
4

Lembaga Pondasi Programkan Sondir Gratis untuk Pondok Pesantren
5

OJK: Sektor Jasa Keuangan Sulampua Stabil, Berkontribusi Pacu Ekonomi Daerah
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Ibu Tiga Anak Ditemukan Tewas Tergantung di Kebun, Suami Jadi Terduga Pelaku
2

Wabup Gowa Hadiri Groundbreaking Koperasi Merah Putih Secara Virtual
3

Senator Sebut Bupati dan Ketua DPRD Dukung Wacana DOB Pemekaran Selayar
4

Lembaga Pondasi Programkan Sondir Gratis untuk Pondok Pesantren
5

OJK: Sektor Jasa Keuangan Sulampua Stabil, Berkontribusi Pacu Ekonomi Daerah