Gelar Workshop Pembelajaran Inovatif, YGB Tawarkan Media Ajar Finansial yang Seru
Kamis, 10 Okt 2024 21:10

YGB berkolaborasi dengan Bank BTPN dan KGBN Makassar menyelenggarakan workshop “Pembelajaran Inovatif dan Manajemen Finansial yang Kuat” di Makassar. Foto/Istimewa
MAKASSAR - Yayasan Guru Belajar (YGB) berkolaborasi dengan Bank BTPN dan Komunitas Guru Belajar Nusantara (KGBN) Makassar menyelenggarakan workshop “Pembelajaran Inovatif dan Manajemen Finansial yang Kuat” di Gedung BBPMP Makassar pada 6 Oktober 2024.
Program ini bertujuan memperkuat kapasitas guru di Indonesia dalam aspek finansial dan inovasi pembelajaran, untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan mendukung perkembangan murid. Workshop ini merupakan bagian dari bootcamp Guru Kreatif Cerdas Finansial (GKCF), yang telah berlangsung daring selama sebulan.
Kegiatan luring ini diadakan satu hari setelah Hari Guru Sedunia, sebanyak 58 peserta yang terpilih dari 1000 guru se-Indonesia diuji coba purwarupa media ajar terkait literasi finansial yang telah mereka rancang. Media pembelajaran ini ditujukan untuk penggunaan sesama guru.
Tantangan ini muncul dari kekhawatiran penyelenggara terhadap kesulitan guru dalam mengelola keuangan pribadi. Rendahnya pendapatan guru mendorong mereka mengembangkan karier protean dengan berbagai sumber pendapatan, namun sering kali tanpa kecakapan mengatur keuangan.
Rizqy Rahmat Hani, Ketua Kampus Pemimpin Merdeka, unit YGB, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung kegiatan bermanfaat ini, termasuk pemberian beasiswa belajar.
"Saya pribadi sangat senang melihat refleksi yang ditulis peserta setelah sesi daring. Terlihat jelas ada keinginan untuk menjadi guru yang terus belajar, tidak hanya untuk murid, tetapi juga untuk ekosistem yang lebih luas, termasuk sesama guru,” ujarnya.
Pada sesi uji coba purwarupa, peserta dibagi ke dalam kelompok enam orang. Setiap anggota kelompok memperkenalkan media ajar yang mereka rancang, sementara yang lain memberikan penilaian berdasarkan rubrik yang disiapkan.
Penggerak KGBN Makassar, Zaid Buri Prahastyo, menekankan pentingnya program literasi finansial untuk kesejahteraan guru. “Kami percaya bahwa literasi finansial adalah fondasi penting untuk kesejahteraan guru. Dengan pemahaman yang baik, para guru bisa lebih fokus pada inovasi dalam pembelajaran tanpa terbebani masalah finansial,” ujarnya.
Program ini dinilai sebagai langkah konkret dalam mendukung guru agar tidak hanya mampu berinovasi dalam pengajaran, tetapi juga memiliki kestabilan dalam kehidupan finansial mereka.
“Saya berharap program ini bisa terus dikembangkan sehingga lebih banyak guru dapat merasakan manfaatnya, baik dalam kualitas pengajaran maupun kehidupan sehari-hari,” pungkas Buri.
Ketua KGBN Kota Makassar, Alamsyah Alimuddin, menjelaskan program ini memberi guru alat dan wawasan untuk mengelola keuangan pribadi, merencanakan investasi jangka panjang, dan menghindari risiko keuangan. “Program ini juga mengajak guru menggunakan design thinking dan kecerdasan buatan (AI) dalam menciptakan media pembelajaran yang meningkatkan keterlibatan murid,” ungkapnya.
Peserta didorong untuk menjadi inspirasi bagi murid dan sesama guru melalui konten edukatif yang mereka buat. "Mengelola keuangan dengan baik, dan menjadi guru kreatif, adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman ini," ujar Anggayudha Ananda Rasa, pelatih utama kegiatan ini.
Setelah sesi uji coba, ada sesi belajar membuat konten yang dipandu oleh Nurlinda Alwi, guru influencer dengan ratusan ribu pengikut di Instagram. Sesi ini mengajak peserta membagikan praktik baik dalam membuat media ajar ke media sosial, untuk menginspirasi guru lain yang belum mendapatkan kesempatan menerima beasiswa GKCF.
Program ini bertujuan memperkuat kapasitas guru di Indonesia dalam aspek finansial dan inovasi pembelajaran, untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih efektif dan mendukung perkembangan murid. Workshop ini merupakan bagian dari bootcamp Guru Kreatif Cerdas Finansial (GKCF), yang telah berlangsung daring selama sebulan.
Kegiatan luring ini diadakan satu hari setelah Hari Guru Sedunia, sebanyak 58 peserta yang terpilih dari 1000 guru se-Indonesia diuji coba purwarupa media ajar terkait literasi finansial yang telah mereka rancang. Media pembelajaran ini ditujukan untuk penggunaan sesama guru.
Tantangan ini muncul dari kekhawatiran penyelenggara terhadap kesulitan guru dalam mengelola keuangan pribadi. Rendahnya pendapatan guru mendorong mereka mengembangkan karier protean dengan berbagai sumber pendapatan, namun sering kali tanpa kecakapan mengatur keuangan.
Rizqy Rahmat Hani, Ketua Kampus Pemimpin Merdeka, unit YGB, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang mendukung kegiatan bermanfaat ini, termasuk pemberian beasiswa belajar.
"Saya pribadi sangat senang melihat refleksi yang ditulis peserta setelah sesi daring. Terlihat jelas ada keinginan untuk menjadi guru yang terus belajar, tidak hanya untuk murid, tetapi juga untuk ekosistem yang lebih luas, termasuk sesama guru,” ujarnya.
Pada sesi uji coba purwarupa, peserta dibagi ke dalam kelompok enam orang. Setiap anggota kelompok memperkenalkan media ajar yang mereka rancang, sementara yang lain memberikan penilaian berdasarkan rubrik yang disiapkan.
Penggerak KGBN Makassar, Zaid Buri Prahastyo, menekankan pentingnya program literasi finansial untuk kesejahteraan guru. “Kami percaya bahwa literasi finansial adalah fondasi penting untuk kesejahteraan guru. Dengan pemahaman yang baik, para guru bisa lebih fokus pada inovasi dalam pembelajaran tanpa terbebani masalah finansial,” ujarnya.
Program ini dinilai sebagai langkah konkret dalam mendukung guru agar tidak hanya mampu berinovasi dalam pengajaran, tetapi juga memiliki kestabilan dalam kehidupan finansial mereka.
“Saya berharap program ini bisa terus dikembangkan sehingga lebih banyak guru dapat merasakan manfaatnya, baik dalam kualitas pengajaran maupun kehidupan sehari-hari,” pungkas Buri.
Ketua KGBN Kota Makassar, Alamsyah Alimuddin, menjelaskan program ini memberi guru alat dan wawasan untuk mengelola keuangan pribadi, merencanakan investasi jangka panjang, dan menghindari risiko keuangan. “Program ini juga mengajak guru menggunakan design thinking dan kecerdasan buatan (AI) dalam menciptakan media pembelajaran yang meningkatkan keterlibatan murid,” ungkapnya.
Peserta didorong untuk menjadi inspirasi bagi murid dan sesama guru melalui konten edukatif yang mereka buat. "Mengelola keuangan dengan baik, dan menjadi guru kreatif, adalah kunci untuk menghadapi tantangan zaman ini," ujar Anggayudha Ananda Rasa, pelatih utama kegiatan ini.
Setelah sesi uji coba, ada sesi belajar membuat konten yang dipandu oleh Nurlinda Alwi, guru influencer dengan ratusan ribu pengikut di Instagram. Sesi ini mengajak peserta membagikan praktik baik dalam membuat media ajar ke media sosial, untuk menginspirasi guru lain yang belum mendapatkan kesempatan menerima beasiswa GKCF.
(TRI)
Berita Terkait

News
Dukung Pendidikan Vokasi, Asmo Sulsel Perluas Kerja Sama dengan SMKN 1 Gowa
Asmo Sulsel resmi memperluas kerja sama dengan SMKN 1 Gowa melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan belum lama ini.
Selasa, 12 Agu 2025 12:06

News
Munas VI, Mendikdasmen Puji Kontribusi JSIT Tingkatkan Layanan Pendidikan Berkualitas di Indonesia
Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI di Hotel Claro Makassar, Jumat (25/07/2025).
Jum'at, 25 Jul 2025 10:49

News
Najelaa Shihab Ajak Guru Bangun Kolaborasi Pendidikan
Najelaa mengajak para guru untuk membangun kolaborasi yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak dalam menciptakan iklim pendidikan yang mendukung.
Senin, 14 Jul 2025 18:03

News
Top Scorer Ilmupedia Tryout UTBK, Alumnus SMAN 2 Parepare Raih Beasiswa dari Telkomsel
Telkomsel resmi mengumumkan tujuh pemenang nasional atau Top Scorer dari program Ilmupedia Tryout UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) 2025 pada 25 Juni lalu.
Senin, 14 Jul 2025 15:52

News
Pertamina Bitung Bangun Masa Depan Anak Pesisir Lewat Program Pendidikan Nonformal
PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, melalui Integrated Terminal (IT) Bitung, meluncurkan program pendidikan nonformal untuk anak-anak pesisir.
Sabtu, 12 Jul 2025 13:09
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tak Ingin Warga Terbebani, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Pastikan PBB Tetap Sama
2

Gandi dan PSI Sulsel Mulai Tancapkan Eksistensi di Masyarakat, Gelar Lomba Tujuh Belasan
3

Angka dan Tanah di Seputaran Bulan Kemerdekaan
4

Respons Aspirasi Warga, Bupati Jeneponto Tunda Kenaikan Tarif Pajak PBB-P2
5

Polres Jeneponto Tangkap Terduga Pelaku Pengrusakan Mobil yang Viral
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Tak Ingin Warga Terbebani, Bupati Bantaeng Uji Nurdin Pastikan PBB Tetap Sama
2

Gandi dan PSI Sulsel Mulai Tancapkan Eksistensi di Masyarakat, Gelar Lomba Tujuh Belasan
3

Angka dan Tanah di Seputaran Bulan Kemerdekaan
4

Respons Aspirasi Warga, Bupati Jeneponto Tunda Kenaikan Tarif Pajak PBB-P2
5

Polres Jeneponto Tangkap Terduga Pelaku Pengrusakan Mobil yang Viral