Polda Sulsel Ungkap Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang
Rabu, 20 Nov 2024 23:21

Kapolda Sulsel didampingi Kabid Humas Polda Sulsel, Kombe Pol Didik dalam sesi konferensi pers di Mapolda Sulsel. Foto: Dewan
MAKASSAR - Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Sulawesi Selatan, masih sangat marak terjadi. Bahkan Polda Sulsel tengah menangani 36 kasus terkait dengan perdagangan orang ini termasuk eksploitasi seksual.
Hal tersebut diungkapkan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat melakukan rilis terkait dengan penanganan kasus TPPO yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Rabu (20/11/2024).
Pada rilis tersebut, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono didampingi Dirkrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombe Pol Didik, Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Efendi mengungkapkan kasus TPPO yang berhubungan dengan pekerjan migran Indonesia dan eksploitasi seksual.
"Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berbagai macam cara oleh para pelaku terkait juga dengan pekerjaan migran Indonesia dengan berbagai modus dan ini juga masalah eksploitasi sosial, eksploitasi seksual yang menjadi sorotan pemerintah," kata dia.
Jendral Bintang Dua ini menjelaskan bahwa, Polisi sudah melakukan penyidikan sebanyak 36 kasus terkait dengan TPPO diantaranya 6 kasus yang dilakukan Polda Sulsel oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Distkreskrimum) dan 30 kasus dilakukan oleh Polres jajaran.
Irjen Pol Yudhiawan Wibisono membeberkan juga bahwa, pengungkapan TPPO terkait pekerja migran Indonesia sampai November 2024 sebanyak 4 laporan polisi (LP) dan menyita beberapa barang bukti.
"Hasil pengungkapan kasus TPPO sampai bulan November adalah terkait dengan pekerja migran Indonesia sebanyak 4 LP dan tersangka 4 orang, barang bukti yaitu satu buah handphone, dokumen berupa surat tugas, passport, tiket pesawat, KTP, dan lain sebagainya," bebernya kepapa awak media
Orang nomor satu di Polda Sulsel ini juga mengatakan bahwa para pelaku menawarkan kepada para korban pekerja migran untuk bekerja di luar negeri dengan imingan gaji yang tinggi.
Korbannya terdiri dari 18 orang di antaranya 11 orang laki-laki dan 7 orang perempuan dengan modus pelaku menawarkan pekerjaan di luar negeri sebagai buruh kelapa sawit dan pekerja rumah tangga dengan gaji yang tinggi dan meminta uang tebusan kepada korban rata-rata Rp8 juta. S etelah itu para korban diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur ilegal di Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan kasus TPPO kedua yaitu eksploitasi seksual, Polda Sulsel sudah menerima sebanyak 32 LP yang terdiri dari yaitu 35 orang tersangka di antaranya 28 orang laki-laki dan 7 perempuan, lalu barang bukti yang sudah disita oleh tim penyidik adalah uang tunai sebesar Rp15.466.000, 24 unit handphone, 1 unit sepeda motor, 12 buah alat kontrasepsi. Kemudian korbannya yakni perempuan dewasa sebanyak 31 orang, anak di bawah umur usia 16-17 tahun sebanyak 10 orang.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menjelaskan modus eksploitasi seksual dengan cara mengirimkan para korban untuk melakukan kuliah di luar negeri.
"Dengan berbagai modus salah satunya mendapatkan kuliah di luar negeri (Jerman) dengan harapan bisa menyelesaikan SKS (Satuan Kredit Semester) namun ternyata yang dilakukan di sana yakni sebagai pekerja seksual. Pelaku menawarkan korban kepada laki-laki hidung belang untuk melakukan hubungan intim dengan bayaran antara Rp300 ribu sampai Rp9 juta, dan setelah terjadi kesepakatan maka pelaku mengantarkan ke tempat yang disepakati," tuturnya.
Terakhir, Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat agar tidak gampang percaya dan terpengaruh dengan ajakan para oknum untuk bekerja di luar negeri dan Polda Sulsel siap menerima laporan masyarakat terkait dengan kasus TPPO.
"Kami dari Polda Sulsel mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan memperhatikan anak, saudara, keluarga ketika mendapatkan tawaran pekerjaan serta tidak mudah terpengaruh dengan ajakan atau tawaran bagi orang-orang yang menjajikan pekerjaan di luar negeri dengan persyaratan yang mudah dan iming-iming gaji yang besar. Jika masyarakat hal semacam itu dan langsung curiga, kami siap untuk menerima laporan dan melaksanakan penyidikan. Segera laporkan ke Kepolisian terdekat," imbaunya.
Hal tersebut diungkapkan, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono saat melakukan rilis terkait dengan penanganan kasus TPPO yang dilakukan oleh jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel, Rabu (20/11/2024).
Pada rilis tersebut, Kapolda Sulsel Irjen Pol Yudhiawan Wibisono didampingi Dirkrimum Polda Sulsel, Kombes Pol Jamaluddin Farti, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombe Pol Didik, Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Zulham Efendi mengungkapkan kasus TPPO yang berhubungan dengan pekerjan migran Indonesia dan eksploitasi seksual.
"Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berbagai macam cara oleh para pelaku terkait juga dengan pekerjaan migran Indonesia dengan berbagai modus dan ini juga masalah eksploitasi sosial, eksploitasi seksual yang menjadi sorotan pemerintah," kata dia.
Jendral Bintang Dua ini menjelaskan bahwa, Polisi sudah melakukan penyidikan sebanyak 36 kasus terkait dengan TPPO diantaranya 6 kasus yang dilakukan Polda Sulsel oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Distkreskrimum) dan 30 kasus dilakukan oleh Polres jajaran.
Irjen Pol Yudhiawan Wibisono membeberkan juga bahwa, pengungkapan TPPO terkait pekerja migran Indonesia sampai November 2024 sebanyak 4 laporan polisi (LP) dan menyita beberapa barang bukti.
"Hasil pengungkapan kasus TPPO sampai bulan November adalah terkait dengan pekerja migran Indonesia sebanyak 4 LP dan tersangka 4 orang, barang bukti yaitu satu buah handphone, dokumen berupa surat tugas, passport, tiket pesawat, KTP, dan lain sebagainya," bebernya kepapa awak media
Orang nomor satu di Polda Sulsel ini juga mengatakan bahwa para pelaku menawarkan kepada para korban pekerja migran untuk bekerja di luar negeri dengan imingan gaji yang tinggi.
Korbannya terdiri dari 18 orang di antaranya 11 orang laki-laki dan 7 orang perempuan dengan modus pelaku menawarkan pekerjaan di luar negeri sebagai buruh kelapa sawit dan pekerja rumah tangga dengan gaji yang tinggi dan meminta uang tebusan kepada korban rata-rata Rp8 juta. S etelah itu para korban diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur ilegal di Kalimantan Barat.
Selanjutnya, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono, mengungkapkan kasus TPPO kedua yaitu eksploitasi seksual, Polda Sulsel sudah menerima sebanyak 32 LP yang terdiri dari yaitu 35 orang tersangka di antaranya 28 orang laki-laki dan 7 perempuan, lalu barang bukti yang sudah disita oleh tim penyidik adalah uang tunai sebesar Rp15.466.000, 24 unit handphone, 1 unit sepeda motor, 12 buah alat kontrasepsi. Kemudian korbannya yakni perempuan dewasa sebanyak 31 orang, anak di bawah umur usia 16-17 tahun sebanyak 10 orang.
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Yudhiawan Wibisono menjelaskan modus eksploitasi seksual dengan cara mengirimkan para korban untuk melakukan kuliah di luar negeri.
"Dengan berbagai modus salah satunya mendapatkan kuliah di luar negeri (Jerman) dengan harapan bisa menyelesaikan SKS (Satuan Kredit Semester) namun ternyata yang dilakukan di sana yakni sebagai pekerja seksual. Pelaku menawarkan korban kepada laki-laki hidung belang untuk melakukan hubungan intim dengan bayaran antara Rp300 ribu sampai Rp9 juta, dan setelah terjadi kesepakatan maka pelaku mengantarkan ke tempat yang disepakati," tuturnya.
Terakhir, Kepolisian Republik Indonesia menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat agar tidak gampang percaya dan terpengaruh dengan ajakan para oknum untuk bekerja di luar negeri dan Polda Sulsel siap menerima laporan masyarakat terkait dengan kasus TPPO.
"Kami dari Polda Sulsel mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih berhati-hati dengan memperhatikan anak, saudara, keluarga ketika mendapatkan tawaran pekerjaan serta tidak mudah terpengaruh dengan ajakan atau tawaran bagi orang-orang yang menjajikan pekerjaan di luar negeri dengan persyaratan yang mudah dan iming-iming gaji yang besar. Jika masyarakat hal semacam itu dan langsung curiga, kami siap untuk menerima laporan dan melaksanakan penyidikan. Segera laporkan ke Kepolisian terdekat," imbaunya.
(GUS)
Berita Terkait

Sulsel
Propam Polres Jeneponto Dalami Dugaan Anggota Polri Dapat Jatah Penjualan Solar
Propam Polres Jeneponto, Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) saat ini tengah melakukan pengumpulan bahan keterangan,
Kamis, 09 Okt 2025 10:05

Sulsel
2 Warganya Saling Lapor di Polisi, Kades di Jeneponto Minta Saling Memaafkan
Sebuah insiden yang diduga berasal dari kesalahpahaman di Dusun Panaikan, Desa Tanjonga, Kecamatan Turatea, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, berbuntut panjang.
Rabu, 08 Okt 2025 18:55

Makassar City
BI Sulsel Musnahkan 23 Ribu Lembar Uang Palsu, Temuan 7 Tahun Terakhir
Bank Indonesia (BI) Sulawesi Selatan (Sulsel) bersama anggota Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu (Botasupal) Sulsel memusnahkan 23.185 lembar uang palsu
Senin, 06 Okt 2025 18:40

News
Demo di Polda Sulsel, Framag Ingatkan Aparat Tak Terlibat Sengketa Tanah di Metro Tanjung Bunga
Front Rakyat Anti Mafia Agraria (Framag) Kota Makassar menegaskan sikap tegas terhadap kasus sengketa lahan antara PT Hadji Kalla dan PT GMTD Tbk yang terletak di Jalan Metro Tanjung Bunga.
Senin, 06 Okt 2025 17:48

News
Kapolda Sulsel Berganti, Brigjen Pol Djuhandhani Gantikan Rusdi Hartono
Jabatan Kapolda Sulsel resmi berganti berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST/2192/IX/KEP/2025 tanggal 24 September 2025. Dalam keputusan tersebut, Irjen Pol Rusdi Hartono dimutasi menjadi Pati Bareskrim Polri
Jum'at, 26 Sep 2025 14:26
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
2

Reses di Barombong dan Parang Tambung, Andi Makmur Garansi Perjuangkan Aspirasi Warga
3

Bluebird Group Hadirkan Perjalanan Aman-Nyaman untuk Warga Makassar
4

DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
5

Keluarga Desak RS Bhayangkara dan Denpom Ungkap Hasil Autopsi Kematian Prada HNM
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DPRD Sulsel Bakal Panggil Konsultan Proyek Bermasalah Rp60 Miliar di Bone
2

Reses di Barombong dan Parang Tambung, Andi Makmur Garansi Perjuangkan Aspirasi Warga
3

Bluebird Group Hadirkan Perjalanan Aman-Nyaman untuk Warga Makassar
4

DPRD Sulsel Fasilitasi Aspirasi Ratusan Tenaga Kesehatan Non-ASN dari Kabupaten/kota
5

Keluarga Desak RS Bhayangkara dan Denpom Ungkap Hasil Autopsi Kematian Prada HNM