Korban Dugaan Penganiayaan Keluhkan Lambatnya Penanganan Laporan di Polsek Tallo

Minggu, 23 Feb 2025 22:14
Korban Dugaan Penganiayaan Keluhkan Lambatnya Penanganan Laporan di Polsek Tallo
Seorang warga Kecamatan Tallo, Kota Makassar, bernama Iriana (42), mengeluhkan lambatnya proses hukum di Polsek Tallo. Foto: Ilustrasi
Comment
Share
MAKASSAR - Seorang warga Kecamatan Tallo, Kota Makassar, bernama Iriana (42), mengeluhkan lambatnya proses hukum di Polsek Tallo. Laporan penganiayaan yang dialaminya bersama sang ayah tidak kunjung diproses meski berdalih punya cukup bukti.

Iriana mengaku telah melaporkan dugaan penganiayaan itu ke Polsek Tallo dan memiliki bukti visum serta rekaman CCTV. Namun, hingga kini para terduga pelaku masih belum ditahan.

Iriana menceritakan, dugaan penganiayaan dialaminya bersama sang ayah bermula ketika ayahnya terlibat pertengkaran dengan seorang pria bernama Daeng Tallasa di area kamar masjid. "Bapakku ini mau tidur, baru tidak berhenti (Daeng Tallasa) na buka tutup pintu kamar masjid dengan keras, jadi bapakku menegur," ujar Iriana kepada wartawan, Minggu (23/02/2025) malam.

Ia mengaku mengetahui keributan antara ayahnya dan Daeng Tallassa yang juga merupakan tukang Adzan di Masjid setelah pulang berolahraga.

Karena tidak ingin terjadi keributan lagi, ia menemani ayahnya untuk mengemas barang-barangnya di kamar Masjid untuk dibawa ke rumah.

Ia menduga keributan itu terjadi karena adanya kecemburuan sosial dari Daeng Tallasa. Sebab, ayahnya diberikan izin tinggal di Masjid. "Sudah lama skali mi tinggal di situ. Paling kalau pulang di rumah untuk mencuci baju. Selebihnya di masjid ki," sebutnya.

Saat membawa ayahnya ke Masjid untuk mengemas pakaian, tiga pria tiba-tiba menerobos masuk, salah satunya membawa badik. "Dua orang berhasil masuk, dan satu orang saya hadang pakai helm karena dia bawa badik," ungkapnya.

Ia menambahkan, saat mencoba menghalangi, pria yang membawa badik mengancam akan menikam ayahnya di dalam kamar masjid.

Iriana pun terlibat adu fisik, hingga badik tersebut sempat mengenai tangannya. Sementara itu, ayahnya dipukul oleh dua orang lainnya sebelum para pelaku melarikan diri.

Setelah kejadian, keluarganya segera melapor ke Polsek terdekat. Hanya saja, meski sudah ada bukti visum, helm yang hancur akibat benturan, serta rekaman CCTV yang menunjukkan jelas para pelaku, polisi masih belum mengambil tindakan tegas.

Menurut Iriana, pihak kepolisian mengatakan belum ada saksi yang mau memberikan keterangan, meski rekaman CCTV sudah cukup menjadi bukti kuat. "Polisi bilang kalau ada satu saksi saja, pasti langsung ditahan. Padahal di CCTV jelas ada yang memukul bapakku dan membawa badik," ucapnya dengan nada kecewa.

Iriana pun berharap pihak kepolisian segera menindaklanjuti laporan tersebut dan menangkap para pelaku sebelum kejadian serupa terulang kembali. "Harus ditahan (pelaku) karena sudah adami bukti CCTV, visum sama helmku yang hancur. Baru sudah ada mi fotonya yang bawa badik di kantor Polisi," sesalnya.

Terpisah, Kapolsek Tallo Kompol Syamsuardi mengatakan, saat ini pihaknya sementara melakukan penyelidikan. Ia juga membantah penanganan lambat dari pihaknya. "Sementara dilakukan pencarian pelakunya, bukan dibiarkan (berlarut-larut laporannya). Saksi yang diperiksa sudah banyak," kata Syamsuardi, Minggu malam.

Namun, kata Syamsuardi, sepanjang penyelidikan yang dilakukan, terduga pelaku masih belum bisa dipastikan. "Cuma memang pelakunya kan sementara dicari, di situ tidak jelas pelakunya siapa. CCTV sementara kita selidiki rekamannya," tukasnya.

Syamsuardi bilang, saat ini pihaknya terus bekerja di lapangan untuk mengungkap kasus tersebut. Ia kemudian meminta kepada keluarga korban agar memberikan kepercayaan penuh kepada pihak Kepolisian. "Untuk korban, percayakan kepada Polsek untuk menangani. Insyaallah dalam waktu dekat kita bisa ungkap pelakunya," tandasnya.
(GUS)
Berita Terkait
Berita Terbaru