PT Vale IGP Pomalaa Perkuat Dampak Ekonomi dan Keberlanjutan di Kolaka
Rabu, 12 Mar 2025 21:58
Fasilitas Nusery merupakan salah satu bukti nyata komitmen keberlanjutan, selain dampak ekonomi yang timbul atas hadirnya PT Vale IGP Pomalaa di Kolaka, Sultra. Foto/Dok PT Vale
KOLAKA - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), melalui Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam fase konstruksi proyeknya. Hingga Desember 2024, proyek pertambangan greenfield saprolite dan limonite ini telah mencapai 49 persen dalam pencapaian perizinan utama.
Dengan investasi strategis senilai USD 4,5 miliar, PT Vale berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di Kolaka dan memastikan operasional pertambangan yang berkelanjutan.
Construction Project Manager Specialist IGP Pomalaa, Agus Hikmawan, mengatakan proyek ini tidak hanya bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan dan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami melihat proyek IGP Pomalaa sebagai katalisator yang mempercepat pembangunan infrastruktur industri nikel di Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, pengembangan ekonomi lokal, dan inisiatif keberlanjutan yang nyata,” ujarnya.
Sebagai salah satu proyek prioritas nasional, PT Vale IGP Pomalaa memberikan dampak ekonomi langsung di Kolaka, dengan menyerap 2.577 tenaga kerja hingga akhir 2024. Proyek ini juga berkontribusi pada penerimaan daerah melalui pajak daerah senilai lebih dari Rp 4 miliar, sehingga PT Vale meraih penghargaan “Wajib Pajak Badan dengan Laporan Terbaik 2024” dari Pemerintah Kabupaten Kolaka.
Saat ini, PT Vale IGP Pomalaa sedang mempercepat pembangunan infrastruktur tambang, termasuk jalan tambang (MHR), sistem pengolahan air limbah, fasilitas penyimpanan bijih, dan pusat kendali operasional.
Agus menekankan bahwa setiap aspek konstruksi berjalan sesuai rencana untuk mendukung operasional pabrik High-Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan mempercepat hilirisasi industri nikel di Indonesia. “Fokus utama kami adalah memastikan setiap tahap konstruksi berjalan sesuai target dan memenuhi standar keberlanjutan global,” tutur dia.
Keselamatan kerja juga menjadi prioritas utama dalam proyek ini. Guntur Suryaninghadi, HSOR senior manager PT Vale IGP Pomalaa, menambahkan, “Jika kita mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang aman, tetapi juga meningkatkan produktivitas.”
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, PT Vale sedang membangun Pusat Persemaian (Nursery) untuk menghasilkan satu juta bibit per tahun, yang akan mendukung reklamasi lahan pascatambang dan pelestarian lingkungan. Fasilitas ini akan berdampingan dengan Kebun Raya Kolaka, menjadikannya bagian integral dari ekosistem hijau yang mendukung rehabilitasi kawasan pertambangan.
Selain itu, PT Vale IGP Pomalaa terus mengimplementasikan berbagai program Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Program Pengembangan Masyarakat (PPM). Salah satu inisiatif unggulan adalah Operasi Katarak Gratis pada Desember 2024, yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan).
“Kami ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar inisiatif, tetapi bagian dari budaya perusahaan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Agus.
Di sektor pemberdayaan ekonomi, PT Vale juga menjalankan program pertanian organik dan pelatihan herbal bagi petani lokal, serta memberikan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Sembilanbelas November (USN) untuk menciptakan sumber daya manusia unggul di Kolaka.
Dengan kemajuan strategis yang tercapai hingga 2025, PT Vale IGP Pomalaa semakin mempertegas posisinya sebagai pemimpin dalam industri nikel berkelanjutan di Indonesia. Agus menekankan pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan, dari masyarakat, pemerintah daerah, hingga mitra industri, dalam memastikan keberhasilan proyek ini.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang bagaimana kita menambang, tetapi bagaimana kita menciptakan warisan positif bagi daerah dan masyarakat tempat kita beroperasi,” ujar Vanda Kusumaningrum, Head of Corporate Communications PT Vale.
Dengan investasi strategis senilai USD 4,5 miliar, PT Vale berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi di Kolaka dan memastikan operasional pertambangan yang berkelanjutan.
Construction Project Manager Specialist IGP Pomalaa, Agus Hikmawan, mengatakan proyek ini tidak hanya bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memastikan keberlanjutan lingkungan dan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Kami melihat proyek IGP Pomalaa sebagai katalisator yang mempercepat pembangunan infrastruktur industri nikel di Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penciptaan lapangan kerja, pengembangan ekonomi lokal, dan inisiatif keberlanjutan yang nyata,” ujarnya.
Sebagai salah satu proyek prioritas nasional, PT Vale IGP Pomalaa memberikan dampak ekonomi langsung di Kolaka, dengan menyerap 2.577 tenaga kerja hingga akhir 2024. Proyek ini juga berkontribusi pada penerimaan daerah melalui pajak daerah senilai lebih dari Rp 4 miliar, sehingga PT Vale meraih penghargaan “Wajib Pajak Badan dengan Laporan Terbaik 2024” dari Pemerintah Kabupaten Kolaka.
Saat ini, PT Vale IGP Pomalaa sedang mempercepat pembangunan infrastruktur tambang, termasuk jalan tambang (MHR), sistem pengolahan air limbah, fasilitas penyimpanan bijih, dan pusat kendali operasional.
Agus menekankan bahwa setiap aspek konstruksi berjalan sesuai rencana untuk mendukung operasional pabrik High-Pressure Acid Leach (HPAL) yang akan mempercepat hilirisasi industri nikel di Indonesia. “Fokus utama kami adalah memastikan setiap tahap konstruksi berjalan sesuai target dan memenuhi standar keberlanjutan global,” tutur dia.
Keselamatan kerja juga menjadi prioritas utama dalam proyek ini. Guntur Suryaninghadi, HSOR senior manager PT Vale IGP Pomalaa, menambahkan, “Jika kita mengendalikan potensi bahaya di tempat kerja, kita tidak hanya menciptakan lingkungan yang aman, tetapi juga meningkatkan produktivitas.”
Sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan, PT Vale sedang membangun Pusat Persemaian (Nursery) untuk menghasilkan satu juta bibit per tahun, yang akan mendukung reklamasi lahan pascatambang dan pelestarian lingkungan. Fasilitas ini akan berdampingan dengan Kebun Raya Kolaka, menjadikannya bagian integral dari ekosistem hijau yang mendukung rehabilitasi kawasan pertambangan.
Selain itu, PT Vale IGP Pomalaa terus mengimplementasikan berbagai program Environmental, Social, and Governance (ESG) serta Program Pengembangan Masyarakat (PPM). Salah satu inisiatif unggulan adalah Operasi Katarak Gratis pada Desember 2024, yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs 3: Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan).
“Kami ingin menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan sekadar inisiatif, tetapi bagian dari budaya perusahaan yang berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar Agus.
Di sektor pemberdayaan ekonomi, PT Vale juga menjalankan program pertanian organik dan pelatihan herbal bagi petani lokal, serta memberikan beasiswa kepada mahasiswa Universitas Sembilanbelas November (USN) untuk menciptakan sumber daya manusia unggul di Kolaka.
Dengan kemajuan strategis yang tercapai hingga 2025, PT Vale IGP Pomalaa semakin mempertegas posisinya sebagai pemimpin dalam industri nikel berkelanjutan di Indonesia. Agus menekankan pentingnya keterlibatan pemangku kepentingan, dari masyarakat, pemerintah daerah, hingga mitra industri, dalam memastikan keberhasilan proyek ini.
“Keberlanjutan bukan hanya tentang bagaimana kita menambang, tetapi bagaimana kita menciptakan warisan positif bagi daerah dan masyarakat tempat kita beroperasi,” ujar Vanda Kusumaningrum, Head of Corporate Communications PT Vale.
(TRI)
Berita Terkait
Sulsel
PT Vale dan Pemkab Luwu Utara Perkuat Mitigasi Banjir Lewat Solusi Terpadu
PT Vale bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Luwu Utara melalui serangkaian langkah konkret mitigasi bencana.
Selasa, 23 Des 2025 21:57
Sulsel
Matano Belt Road, Jalan Strategis Menuju Pertumbuhan Inklusif Sulsel
PT Vale menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Sulawesi Selatan melalui pembangunan Matano Belt Road.
Selasa, 23 Des 2025 14:47
News
PT Vale Dorong Talenta Siap Kerja melalui Program Co-Ops
PT Vale memperkuat perannya sebagai penggerak pembangunan talenta muda melalui Program Co-Ops (Cooperative Education Program).
Kamis, 18 Des 2025 19:01
News
Autoclave Pertama Tiba, Proyek HPAL Pomalaa Masuki Fase Kunci
PT Vale bersama mitra strategis PT Kolaka Nickel Industry (KNI), secara resmi menerima dua unit autoclave pertama untuk Proyek High-Pressure Acid Leaching (HPAL) Pomalaa.
Minggu, 14 Des 2025 17:43
News
PT Vale Bawa Inovasi dan Keberlanjutan di HUT Morowali ke-26
Di balik panggung meriah dan ramainya pengunjung, tersimpan pesan penting mengenai arah pembangunan daerah: inovasi, kolaborasi, dan keberlanjutan.
Kamis, 11 Des 2025 18:00
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Jelang Musda Sulsel, Andi Ina Akui Appi Berhasil Pimpin Golkar Makassar
2
PNBP Imigrasi Makassar 2025 Tembus Rp71 M, Lampaui Target 237 Persen
3
Tak Sekadar Hobi Otomotif, JHD Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Bakti Sosial
4
Pantau Infrastruktur Perbatasan, Bupati Luwu Timur Turun Langsung ke Burau
5
Akses Internet Kian Merata, Telkomsel Hadirkan 6 BTS 4G di Bone & Soppeng
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Jelang Musda Sulsel, Andi Ina Akui Appi Berhasil Pimpin Golkar Makassar
2
PNBP Imigrasi Makassar 2025 Tembus Rp71 M, Lampaui Target 237 Persen
3
Tak Sekadar Hobi Otomotif, JHD Wujudkan Kepedulian Sosial Lewat Bakti Sosial
4
Pantau Infrastruktur Perbatasan, Bupati Luwu Timur Turun Langsung ke Burau
5
Akses Internet Kian Merata, Telkomsel Hadirkan 6 BTS 4G di Bone & Soppeng