Curi 2 Karung Merica, Pemuda di Luwu Timur Bebas Usai RJ di Kejati Sulsel

Selasa, 29 Apr 2025 11:30
Curi 2 Karung Merica, Pemuda di Luwu Timur Bebas Usai RJ di Kejati Sulsel
Kajati Sulsel, Agus Salim saat melakukan restorasi justice untuk kasus pencurian di Luwu Timur. Foto: Istimewa
Comment
Share
MAKASSAR - Tahanan Kejari Luwu Timur, Muh Sulfikar alias Fikar (22 tahun) yang melanggar pasal 362 KHUP (kasus pencurian) terhadap korban Hamka (47) bisa bernapas lega. Dia dibebaskan usai pengajuan Restoratif Justice (RJ) kasusnya disetujui Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.

Kejari Luwu Timur yang mengajukan RJ tersebut mengungkapkan, peristiwa pencurian yang dilakukan tersangka Fikar terjadi pada Minggu (09/02/2025) lalu, di Lokasi perendaman merica milik korban Hamka, Perkebunan Pellabesi, Desa Loeha, Kecamatan Towuti, Luwu Timur.

Tersangka Sulfikar mengambil dua karung merica milik korban menggunakan gerobak dorong. Merica ini lalu disimpan pada pondok kebun milik korban dan saksi Unding.

Diketahui, tersangka Muh Sulfikar adalah anak pertama dari 3 (tiga) bersaudara dan saat ini kedua orang tua tersangka sudah hidup berpisah (broken home).

Tersangka Sulfikar tinggal hanya bersama ibunya sebab kedua saudara kandungnya tinggal di luar wilayah berbeda. Kegiatan sehari-hari tersangka Sulfikar adalah membantu ibunya di kebun sebagai petani merica.

Kehidupan perekonomian tersangka Sulfikar dan ibunya bergantung pada hasil kebun merica yang dikelola. Tersangka Sulfikar memiliki seorang istri dan 2 (dua) orang anak, namun sudah berpisah sejak lima tahun lalu.

Akibat perbuatan tersangka Sulfikar menyebabkan dia ditahan yang berdampak pada keadaan ekonomi keluarga karena tidak ada yang mengelola kebun merica yang mana merupakan sumber perekonomian keluarga.

Dalam perkara ini tersangka mengakui sangat menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. Tersangka juga telah meminta maaf kepada korban.

Dalam hal ini tersangka dan keluarga berharap agar proses penuntutan didapat dihentikan dengan upaya RJ sehingga tersangka dapat berkumpul kembali bersama keluarga serta memperbaiki perekonomian keluarganya dan berjanji untuk giat bekerja.

Adapun alasan pengajuan RJ tersebut diantaranya, tersangka baru pertama kali melakukan tindak pidana/bukan residivis; tindak pidana yang dilakukan diancam pidana penjara di bawah lima tahun; kerugian yang dialami korban tidak lebih dari Rp2.500.000; adanya perdamaian antara tersangka dan korban, di mana barang yang dicuri telah dikembalikan ke korban; masyarakat merespons positif terhadap proses RJ.

Kajati Sulsel, Agus Salim menyetujui permohonan RJ ini setelah mempertimbangkan syarat dan keadaan yang diatur dalam Peraturan Kejaksaan RI Nomor 15 Tahun 2020 tentang Keadilan Restoratif.

“Kita sudah melihat testimoni korban, tersangka dan keluarga. Telah memenuhi ketentuan Perja nomor 15 Tahun 2020, korban sudah memaafkan tersangka. Atas nama pimpinan, kami menyetujui permohonan RJ yang diajukan," kata Agus Salim yang melakukan ekspose Restoratif Justice (RJ) terhadap perkara dari Kejari Luwu Timur di Kejati Sulsel, Senin (28/04/2025).

Setelah proses RJ disetujui, Kajati Sulsel meminta jajaran Kejari Luwu Timur untuk segera menyelesaikan seluruh administrasi perkara, barang bukti dikembalikan ke korban dan tersangka segera dibebaskan.

"Saya berharap penyelesaian perkara zero transaksional untuk menjaga kepercayaan pimpinan dan publik,” pesan Agus Salim.
(GUS)
Berita Terkait
Penuhi Undangan APH, Danny Pomanto Hadiri Panggilan Kejati Sulsel
Makassar City
Penuhi Undangan APH, Danny Pomanto Hadiri Panggilan Kejati Sulsel
Mantan Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto alias Danny Pomanto (DP) menghadiri panggilan pihak Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Selatan pada Selasa (10/06/2025).
Selasa, 10 Jun 2025 14:07
Suami Fenny Frans Divonis 1,6  Tahun  Penjara dan Denda Rp1 Miliar
News
Suami Fenny Frans Divonis 1,6 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar
Pengadilan Negeri Makassar menggelar sidang pembacaan putusan perkara kasus skincare yang mengandung merkuri atau bahan berbahaya untuk tersangka Mustadir Dg Sila
Selasa, 03 Jun 2025 18:00
Kasus Pencurian yang Disidangkan di PN Enrekang Dilakukan Keadilan Restorasi
Sulsel
Kasus Pencurian yang Disidangkan di PN Enrekang Dilakukan Keadilan Restorasi
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Enrekang kembali menerapkan prinsip Keadilan Restoratif dalam pemeriksaan perkara tindak pidana pencurian dengan nomor perkara 16/Pid.B/2025/PN Enr.
Rabu, 28 Mei 2025 23:01
Kejati Sulsel Segera Terbitkan Surat Perintah Penyidikan Dugaan Korupsi di BP2P
News
Kejati Sulsel Segera Terbitkan Surat Perintah Penyidikan Dugaan Korupsi di BP2P
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel akan segera menerbitkan Surat Perintah Penyidikan atas laporan dugaan kasus korupsi di Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sulawesi III, yang dilaporkan Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Republik Indonesia, Heri Jerman
Selasa, 27 Mei 2025 19:44
Satker Mulai Usul Jumlah Personel TNI untuk Pengamanan Kantor Kejaksaan
News
Satker Mulai Usul Jumlah Personel TNI untuk Pengamanan Kantor Kejaksaan
Satuan Kerja (Satker) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel mulai mengusulkan jumlah kebutuhan personel TNI, yang akan melakukan pengamanan di setiap kantor Kejaksaan.
Selasa, 27 Mei 2025 17:53
Berita Terbaru