Polisi Amankan Sejumlah Orang di Aksi May Day Makassar
Selasa, 02 Mei 2023 10:27

Aksi unjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh Nasional di Kota Makassar, kemarin. Foto: SINDO Makassar/Maman Sukirman
MAKASSAR - Unjuk rasa mahasiswa Papua saat memperingati May Day atau Hari Buruh Internasional di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin petang (1/5/2023) dibubarkan polisi.
Unjuk rasa peringatan May Day oleh mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Demokratik (APD), dibubarkan polisi dari jajaran Polrestabes Makassar.
Terlihat puluhan mahasiswa Papua yang awalnya menggelar unjuk rasa di bawah jalan layang Flyover Makassar didorong mundur polisi. Beberapa mahasiswa diamankan karena dianggap melawan.
Beberapa tuntutan mahasiswa Papua, antara lain mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU Cipta Kerja, tarik militer dari Papua. Wujudkan pendidikan dan kesehatan gratis, cabut UU Minerba, sahkan UU PRT, hingga isu golput Pemilu 2024.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, tindakan anggota saat melakukan pembubaran sudah persuasif. Sementara oknum yang diamankan dinilai sebagai penyusup.
"Kita mengarahkan mereka untuk bubar dengan persuasif, ada yang beberapa yang kita ambil itu bukan dari kelompok mereka (mahasiswa Papua) tapi ini jelas-jelas ada beberapa anarko," tegas Ngajib.
"Jadi yang tadi kita buktikan ada beberapa piloks tulisan di situ. Ini (pelaku) yang kita amankan. Kalau tidak salah ada lima orang yang kita amankan," sambung Ngajib.
Kombes Pol Ngajib mengatakan, alasan unjuk rasa mahasiswa Papua dibubarkan karena aksi tersebut tidak ada surat pemberitahuan yang diterima polisi. Sehingga polisi membubarkan aksi tersebut.
"Tapi intinya mereka turun ke lapangan karena mereka tidak ada pemberitahuannya, sehingga kita punya kewenangan untuk melakukan pembubaran. Tadi saya lihat langsung pembubaran persuasif," ungkapnya.
Setelah didesak untuk bubar, puluhan mahasiswa ini pun diambil dengan dua unit mobil Pengendali Massa (Dalmas) Polrestabes. Setelah itu para mahasiswa itu dibawa ke markas Polrestabes Makassar.
"Kita naikkan dua truk untuk dibawa ke markas. Tidak ada barang bukti. Nanti kita lihat hasil pemeriksaan kalau memang ada pidananya nanti kita langsung proses (hukum)," Ngajib menjelaskan.
"Tidak ada barang bukti hanya mengamankan beberapa orang tadi dan patut kita duga mereka adalah amarko karena bukan termasuk dari rekan-rekan kita dari Papua," tambahnya.
Unjuk rasa peringatan May Day oleh mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Demokratik (APD), dibubarkan polisi dari jajaran Polrestabes Makassar.
Terlihat puluhan mahasiswa Papua yang awalnya menggelar unjuk rasa di bawah jalan layang Flyover Makassar didorong mundur polisi. Beberapa mahasiswa diamankan karena dianggap melawan.
Beberapa tuntutan mahasiswa Papua, antara lain mendesak pemerintah dan DPR mencabut UU Cipta Kerja, tarik militer dari Papua. Wujudkan pendidikan dan kesehatan gratis, cabut UU Minerba, sahkan UU PRT, hingga isu golput Pemilu 2024.
Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan, tindakan anggota saat melakukan pembubaran sudah persuasif. Sementara oknum yang diamankan dinilai sebagai penyusup.
"Kita mengarahkan mereka untuk bubar dengan persuasif, ada yang beberapa yang kita ambil itu bukan dari kelompok mereka (mahasiswa Papua) tapi ini jelas-jelas ada beberapa anarko," tegas Ngajib.
"Jadi yang tadi kita buktikan ada beberapa piloks tulisan di situ. Ini (pelaku) yang kita amankan. Kalau tidak salah ada lima orang yang kita amankan," sambung Ngajib.
Kombes Pol Ngajib mengatakan, alasan unjuk rasa mahasiswa Papua dibubarkan karena aksi tersebut tidak ada surat pemberitahuan yang diterima polisi. Sehingga polisi membubarkan aksi tersebut.
"Tapi intinya mereka turun ke lapangan karena mereka tidak ada pemberitahuannya, sehingga kita punya kewenangan untuk melakukan pembubaran. Tadi saya lihat langsung pembubaran persuasif," ungkapnya.
Setelah didesak untuk bubar, puluhan mahasiswa ini pun diambil dengan dua unit mobil Pengendali Massa (Dalmas) Polrestabes. Setelah itu para mahasiswa itu dibawa ke markas Polrestabes Makassar.
"Kita naikkan dua truk untuk dibawa ke markas. Tidak ada barang bukti. Nanti kita lihat hasil pemeriksaan kalau memang ada pidananya nanti kita langsung proses (hukum)," Ngajib menjelaskan.
"Tidak ada barang bukti hanya mengamankan beberapa orang tadi dan patut kita duga mereka adalah amarko karena bukan termasuk dari rekan-rekan kita dari Papua," tambahnya.
(MAN)
Berita Terkait

Makassar City
Antisipasi Dampak Demonstrasi, PAUD/TK hingga SMP di Makassar Belajar Daring
Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar mengeluarkan Surat Edaran terkait sistem pembelajaran secara online atau dalam jaringan (daring), Minggu (31/8/2025).
Minggu, 31 Agu 2025 13:32

Sulsel
Bupati Talenrang Ajak Mahasiswa dan Pemuda Jaga Kondusivitas Kabupaten Gowa
Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang, menggelar pertemuan dengan perwakilan mahasiswa dan pemuda Gowa di Kedai Almaidah, Sungguminasa, Sabtu (30/8).
Minggu, 31 Agu 2025 13:18

Makassar City
Mencekam! Kantor DPRD Sulsel di Makassar Dibakar Massa
Gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi di Kota Makassar pada Jumat malam berujung ricuh. Massa membakar Gedung DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
Sabtu, 30 Agu 2025 05:35

Sulsel
Koalisi Merah Putih Unjuk Rasa Soroti Buruknya Kualitas Irigasi Kelara-Kareloe
Aksi unjuk rasa di depan pintu masuk Kantor Bupati Jeneponto, Rabu (20/8/2025) nyaris ricuh. Ketegangan sempat terjadi saat petugas keamanan dan pengunjukrasa saling dorong .
Rabu, 20 Agu 2025 18:40

News
Inspiratif! Polisi Kerja Sampingan Jadi Badut Sulap untuk Hibur Warga
Kisah inspiratif datang dari anggota Polrestabes Makassar, Brigpol Moh Ridha Rusni Rauf. Di tengah kesibukannya sebagai aparat penegak hukum, dia tetap menyempatkan diri kerja sampingan jadi badut.
Selasa, 12 Agu 2025 10:30
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Polda Sulsel Akhirnya Tangkap 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD
2

Bukan Massa Tandingan, Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa Hadir Kawal Aksi Damai
3

Eks Mantri Bank BUMN di Bulukumba Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp3 M Lebih
4

Imigrasi Polman Edukasi Pelajar Mamasa Lewat Program Goes to School
5

Oknum Notaris di Bantaeng Diduga Palsukan Dokumen Balik Nama Sertipikat ke BPN
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Polda Sulsel Akhirnya Tangkap 10 Pelaku Pembakaran Gedung DPRD
2

Bukan Massa Tandingan, Masyarakat Pemerhati Adat Budaya Gowa Hadir Kawal Aksi Damai
3

Eks Mantri Bank BUMN di Bulukumba Tersangka Kasus Kredit Fiktif Rp3 M Lebih
4

Imigrasi Polman Edukasi Pelajar Mamasa Lewat Program Goes to School
5

Oknum Notaris di Bantaeng Diduga Palsukan Dokumen Balik Nama Sertipikat ke BPN