Kepala BKKBN Sulsel Hadiri Temu Kerja Percepatan Penurunan Stunting
Tim Sindomakassar
Selasa, 04 Jul 2023 14:42
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, bersama sejumlah Kepala Daerah di Sulawesi Selatan menghadiri Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Palembang. Foto: Ist
PALEMBANG - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, bersama sejumlah Kepala Daerah di Sulawesi Selatan menghadiri Temu Kerja Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di Wyndham Opi Hotel Palembang, Senin (03/07/23).
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023 di Sumatera Selatan ini, diikuti oleh seluruh ketua TPPS provinsi dan kabupaten kota serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi se-Indonesia bersama mitra terkait lainnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK, Agus Suprapto,dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Daru.
Staf Ahli Kemenko PMK, Agus Suprapto berpesan kepada seluruh kepala daerah agar mengoptimalkan anggaran stunting yang ada dengan porsi anggaran lebih banyak kepada sasaran keluarga berisiko dengan memanfaatkan data by name by address.
"Selain Kementerian Kesehatan, BKKBN juga memiliki data by name by address keluarga beresiko stunting hasil Pendataan Keluarga yang menjadi sasaran, pemerintah daerah agar mengoptimalkan anggaran-anggaran yang telah disalurkan setiap kementerian lembaga," terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto, memaparkan capaian kinerja TPPS Semester I Tahun 2023 meliputi 9 indikator intervensi spesifik dan 11 indikator intervensi sensitif serta capaian serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Stunting yang telah diserahkan kepada pemerintah daerah.
Disampaikan bahwa serapan DAK nasional pada semester 1 baru sebesar 10 persen. Serapan Provinsi Sulawesi Selatan sendiri berada di atas serapan rata-rata nasional yaitu sebesar 12 persen, dimana salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Jeneponto menjadi salah satu tertinggi yaitu 34 persen.
"Saya titip kepada Bapak Ibu OPD dan kepala daerah, karena ini menjadi instrumen akselerasi yang penting, mohon agar DAK ini bisa dioptimalkan dalam rangka mempercepat penurunan stunting," ujarnya.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam dialog terbuka mengatakan kunci percepatan penurunan stunting adalah dengan melakukan pencegahan dari hulu.
"Kalau bapak ibu mengejar anak stunting untuk diturunkan menjadi tidak stunting, keberhasilannya 20 persen, tapi kalau Bapak Ibu mencegah lahirnya stunting baru maka keberhasilannya lebih dari 80 persen," terangnya.
Ia menyakini, penurunan angka stunting pada akhir 2023 bisa mencapai 18 persen dengan dukungan seluruh pemerintah daerah untuk bergerak di wilayahnya masing-masing.
Data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) pada tahun 2022 mengungkapkan, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen, turun sebesar 2,8 persen yang sebelumnya 24,4 persen di tahun 2021.
Hasto mengungkapkan, pentingnya perubahan mindset dan perilaku masyarakat dalam mencegah lahirnya stunting baru.
"Ada masyarakat yang sudah diberikan fasilitas sanitasi dan sumber air yang layak namun ternyata tidak dimanfaatkan karena perilakunya belum berubah," ungkapnya.
Pada kegiatan ini juga dilakukan launching buku Stunting-Pedia hasil kerja sama BKKBN dengan Tanoto Foundation. Buku ini menjelaskan secara khusus konsep dasar stunting mulai dari bagaimana terjadinya hingga cara pencegahannya, dan akan diberikan kepada 314 kepala daerah di Kabupaten Kota seluruh Indonesia. Harapannya dengan buku ini, pemerintah daerah dapat memperoleh inspirasi dan menerjemahkan pemahaman yang di dapat ke dalam berbagai inovasi implementasi program yang lebih baik.
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 Tahun 2023 di Sumatera Selatan ini, diikuti oleh seluruh ketua TPPS provinsi dan kabupaten kota serta Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi se-Indonesia bersama mitra terkait lainnya.
Hadir dalam kesempatan ini, Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo, Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan Kemenko PMK, Agus Suprapto,dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Daru.
Staf Ahli Kemenko PMK, Agus Suprapto berpesan kepada seluruh kepala daerah agar mengoptimalkan anggaran stunting yang ada dengan porsi anggaran lebih banyak kepada sasaran keluarga berisiko dengan memanfaatkan data by name by address.
"Selain Kementerian Kesehatan, BKKBN juga memiliki data by name by address keluarga beresiko stunting hasil Pendataan Keluarga yang menjadi sasaran, pemerintah daerah agar mengoptimalkan anggaran-anggaran yang telah disalurkan setiap kementerian lembaga," terangnya.
Sebelumnya, Sekretaris utama BKKBN, Tavip Agus Rayanto, memaparkan capaian kinerja TPPS Semester I Tahun 2023 meliputi 9 indikator intervensi spesifik dan 11 indikator intervensi sensitif serta capaian serapan Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Stunting yang telah diserahkan kepada pemerintah daerah.
Disampaikan bahwa serapan DAK nasional pada semester 1 baru sebesar 10 persen. Serapan Provinsi Sulawesi Selatan sendiri berada di atas serapan rata-rata nasional yaitu sebesar 12 persen, dimana salah satu kabupaten di Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Jeneponto menjadi salah satu tertinggi yaitu 34 persen.
"Saya titip kepada Bapak Ibu OPD dan kepala daerah, karena ini menjadi instrumen akselerasi yang penting, mohon agar DAK ini bisa dioptimalkan dalam rangka mempercepat penurunan stunting," ujarnya.
Kepala BKKBN, Hasto Wardoyo dalam dialog terbuka mengatakan kunci percepatan penurunan stunting adalah dengan melakukan pencegahan dari hulu.
"Kalau bapak ibu mengejar anak stunting untuk diturunkan menjadi tidak stunting, keberhasilannya 20 persen, tapi kalau Bapak Ibu mencegah lahirnya stunting baru maka keberhasilannya lebih dari 80 persen," terangnya.
Ia menyakini, penurunan angka stunting pada akhir 2023 bisa mencapai 18 persen dengan dukungan seluruh pemerintah daerah untuk bergerak di wilayahnya masing-masing.
Data Survei Status Gizi Nasional (SSGI) pada tahun 2022 mengungkapkan, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 21,6 persen, turun sebesar 2,8 persen yang sebelumnya 24,4 persen di tahun 2021.
Hasto mengungkapkan, pentingnya perubahan mindset dan perilaku masyarakat dalam mencegah lahirnya stunting baru.
"Ada masyarakat yang sudah diberikan fasilitas sanitasi dan sumber air yang layak namun ternyata tidak dimanfaatkan karena perilakunya belum berubah," ungkapnya.
Pada kegiatan ini juga dilakukan launching buku Stunting-Pedia hasil kerja sama BKKBN dengan Tanoto Foundation. Buku ini menjelaskan secara khusus konsep dasar stunting mulai dari bagaimana terjadinya hingga cara pencegahannya, dan akan diberikan kepada 314 kepala daerah di Kabupaten Kota seluruh Indonesia. Harapannya dengan buku ini, pemerintah daerah dapat memperoleh inspirasi dan menerjemahkan pemahaman yang di dapat ke dalam berbagai inovasi implementasi program yang lebih baik.
(GUS)
Berita Terkait
Makassar City
Penanganan dan Intervensi Stunting Butuh Data Terukur
Penanganan dan intervensi stunting di Provinsi Sulsel, membutuhkan data yang terukur agar bisa dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan dengan baik.
Sabtu, 02 Nov 2024 08:52
Lifestyle
Kolaberaksi, Jurus AHM Ajak Generasi Muda Cegah Stunting & Gizi Buruk
PT Astra Honda Motor (AHM) bersama 177 pelajar SMA berkolaborasi menyuarakan gaya hidup sehat melalui program Kolaborasi Aksi Remaja Sehat Satu Hati (Kolaberaksi).
Sabtu, 02 Nov 2024 06:47
News
Kolaborasi AHM dan Duta Remaja Sehat untuk Cegah Stunting dan Gizi Buruk
Gaya hidup sehat saat ini menjadi tren di kalangan generasi muda, mulai dari mengonsumsi makanan berkualitas hingga menjaga kebugaran melalui olahraga lari.
Kamis, 31 Okt 2024 08:16
Makassar City
Program Jitu Cegah Stunting, Appi-Aliyah Siapkan Paket Gizi 1000 Hari Pertama Lewat RT/RW
Salah satu program tertuang dalam visi-misi pasangan Calon (Paslon) Munafri Arifuddin - Aliyah Mustika Ilham yang disingkat MULIA. Berkaitan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, secara gratis bagi warga Kota Makassar.
Sabtu, 26 Okt 2024 15:22
Makassar City
PNM Makassar Siap Bantu Pemerintah Tangani Stunting
Pjs Wali Kota Makassar Andi Arwin Azis menghadiri PKU Akbar Wash Campaign yang diselenggarakan PT PNM Cabang Makassar di Pantai Akkarena, Senin (14/10/2024).
Senin, 14 Okt 2024 14:31
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
3
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
4
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
5
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024