PT AMI Bersama PT IKNJ dan Kadin Kolut Teken MoU Bangun Smelter

Tim Sindomakassar
Jum'at, 14 Jul 2023 13:35
PT AMI Bersama PT IKNJ dan Kadin Kolut Teken MoU Bangun Smelter
PT AMI bersama PT IKNJ dan Kadin Kolut lakukan MoU. Foto: IST
Comment
Share
MAKASSAR - Perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral, PT Asdah Mineral Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya. MoU ini bertujuan untuk menjalin kerjasama dalam pelaksanaan pekerjaan feasibility study dan penerapan teknologi hydrometalurgi dengan kapasitas 20 ton bijih nikel dan base metal lainnya.

Kerjasama ini merupakan langkah strategis bagi PT Asdah Mineral Indonesia dalam mengembangkan industri pengolahan di Kabupaten Kolaka Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara. Dengan adanya teknologi hydrometalurgi yang ramah lingkungan, perusahaan ini berharap dapat menjadi tonggak dasar perencanaan pembangunan smelter nikel dan base metal yang inovatif.

Teknologi hydrometalurgi merupakan metode pemrosesan bijih logam menggunakan pelarut air atau asam, yang dianggap lebih efisien dan ramah lingkungan dibandingkan dengan teknologi tradisional. Dengan menerapkan teknologi ini, PT Asdah Mineral Indonesia berharap dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memberikan kontribusi yang lebih positif terhadap pembangunan berkelanjutan.

Melalui MoU ini, PT Asdah Mineral Indonesia dan PT Industri Kimia Nusantara Jaya akan bekerja sama dalam melakukan studi kelayakan dan mengimplementasikan teknologi hydrometalurgi pada bijih nikel dan base metal dengan kapasitas produksi sebesar 20 ton. Studi kelayakan ini akan menjadi dasar untuk perencanaan pembangunan smelter yang menggunakan teknologi hydrometalurgi di Kabupaten Kolaka Utara.

Selain itu, PT Asdah Mineral Indonesia juga telah menandatangani MoU kerjasama dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Kolaka Utara. Ketua Kadin Kolaka Utara, Sainuddin mengatakan kerjasama ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara perusahaan dan komunitas bisnis lokal.

"PT Asdah Mineral Indonesia berkomitmen untuk melibatkan dan memberdayakan pelaku bisnis lokal dalam proyek ini. Sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat setempat," katanya.

CEO PT Asdah Mineral Indonesia, Saprillah Amir DM mengungkapkan pihaknya sangat bersemangat tentang kesempatan kerjasama ini dengan PT Industri Kimia Nusantara Jaya dan Kadin Kabupaten Kolaka Utara. Ia percaya bahwa penerapan teknologi hydrometalurgi akan membawa dampak positif bagi industri pertambangan di Indonesia

"Khususnya dalam pengembangan smelter nikel dan base metal yang ramah lingkungan. Kami berharap kerjasama ini akan menjadi langkah awal dalam memperkuat industri pertambangan berkelanjutan di Sulawesi Tenggara," ujarnya.

Dengan adanya kerjasama ini, PT Asdah Mineral Indonesia menunjukkan komitmennya untuk mengadopsi teknologi inovatif dan ramah lingkungan dalam kegiatan operasionalnya. Hal ini juga sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi perusahaan pemurnian atau pengolahan yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan.



Proyek kerjasama ini diharapkan akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi Kabupaten Kolaka Utara dan Provinsi Sulawesi Tenggara secara keseluruhan. Selain itu, dengan penerapan teknologi hydrometalurgi yang ramah lingkungan, diharapkan industri pertambangan dan pemurnian di Indonesia dapat berkontribusi lebih baik dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Saprillah Amir DM melanjutkan, pihaknya sangat bersemangat tentang potensi produk base logam yang dihasilkan oleh teknologi Hydrometalurgi. Dengan menerapkan teknologi ini, ia berharap dapat memberikan sumbangsih yang signifikan bagi sektor-sektor vital di Indonesia.

"Seperti pertanian dan industri manufaktur. Kami juga berupaya agar produk-produk ini dapat digunakan langsung di dalam negeri, sehingga meningkatkan nilai tambah dan manfaat ekonomi bagi Indonesia," paparnya.

Dengan adanya penerapan teknologi hydrometalurgi dan penggunaan produk base logam dalam sektor-sektor vital di Indonesia, diharapkan dapat terwujud kemandirian teknologi dan ekonomi yang berkelanjutan. Dalam jangka panjang, hal ini akan membantu memperkuat industri dalam negeri, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan kedaulatan dan kesejahteraan negara secara keseluruhan.

Kerjasama antara PT Asdah Mineral Indonesia, PT Industri Kimia Nusantara Jaya, dan Kadin Kabupaten Kolaka Utara tidak hanya menunjukkan komitmen dalam pengembangan industri pertambangan dan pengolahan yang ramah lingkungan, tetapi juga mendorong kemandirian teknologi anak bangsa. Dalam proyek ini, PT Asdah Mineral Indonesia berupaya untuk melibatkan tenaga ahli dan insinyur lokal untuk mendukung perencanaan, implementasi, dan pengembangan teknologi hydrometalurgi.

Dengan melibatkan sumber daya manusia lokal dalam proyek ini, PT Asdah Mineral Indonesia memberikan kesempatan bagi para profesional Indonesia untuk mengembangkan keahlian dan kompetensi di bidang teknologi pertambangan dan pengolahan yang canggih. Hal ini akan mendorong pertumbuhan dan pengembangan industri pertambangan dan pengolahan dalam negeri serta memperkuat kemandirian teknologi di Indonesia.

Kemandirian teknologi merupakan aspek penting dalam pembangunan suatu negara. Dengan memiliki teknologi sendiri, sebuah negara dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor teknologi dari luar, meningkatkan daya saing industri dalam negeri, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan. Melalui kerjasama ini, PT Asdah Mineral Indonesia berperan aktif dalam membangun kapasitas teknologi dalam negeri dan meningkatkan keahlian tenaga kerja lokal.

Selain itu, pemerintah Indonesia juga memberikan dukungan yang kuat terhadap kemandirian teknologi anak bangsa. Dalam konteks ini, kerjasama antara PT Asdah Mineral Indonesia dan PT Industri Kimia Nusantara Jaya menjadi contoh nyata kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah dalam memperkuat kemampuan teknologi dalam negeri. Diharapkan, inisiatif seperti ini akan terus didorong dan diikuti oleh perusahaan-perusahaan lain di berbagai sektor industri.

Pentingnya kemandirian teknologi juga tercermin dalam Visi Indonesia 2045 yang mengarah pada Indonesia sebagai negara maju yang berdaulat di segala aspek, termasuk teknologi. Melalui kerjasama ini, PT Asdah Mineral Indonesia memberikan kontribusi nyata untuk mewujudkan visi tersebut dengan mengembangkan dan menerapkan teknologi Hydrometalurgi secara mandiri.

Dengan adanya pengembangan teknologi Hydrometalurgi dalam skala nasional, Indonesia dapat mengurangi impor teknologi sekaligus meningkatkan nilai tambah di sektor pertambangan serta pengolahan nikel dan base metal lainnya. Selain itu, kemandirian teknologi juga dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi negara, seperti penciptaan lapangan kerja, transfer pengetahuan dan teknologi, serta peningkatan daya saing produk dalam negeri di pasar global.

Kesepakatan kerjasama ini menjadi langkah konkret dalam membangun fondasi kemandirian teknologi anak bangsa. Dengan melibatkan pelaku industri dan lembaga terkait, diharapkan Indonesia dapat terus maju dan berperan aktif dalam pengembangan teknologi tinggi untuk kepentingan pembangunan nasional.

Direktur Utama PT Industri Kimia Nusantara Jaya, Kennard Alfred Wiradinata menyampaikan selain nikel, base logam lainnya yang dihasilkan melalui penerapan teknologi hydrometalurgi oleh PT Asdah Mineral Indonesia juga memiliki potensi besar dalam mendukung sektor-sektor vital di Indonesia.

"Produk-produk ini dapat digunakan secara langsung dalam sektor pertanian, industri manufaktur, dan sektor lainnya, mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri," ungkapnya.



Dalam sektor pertanian, produk base logam hasil dari teknologi Hydrometalurgi dapat digunakan untuk pembuatan pupuk atau sebagai bahan tambahan dalam pemupukan. Pupuk dengan kandungan base logam yang tepat dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas tanaman, sehingga mendukung pertumbuhan sektor pertanian secara keseluruhan. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi impor pupuk dan mengembangkan industri pupuk dalam negeri.

Di sektor industri manufaktur, base logam yang dihasilkan melalui teknologi Hydrometalurgi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk produksi berbagai produk manufaktur. Dengan memiliki pasokan yang cukup dan berkualitas tinggi, industri manufaktur di Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan baku dan meningkatkan daya saing produk-produk lokal. Hal ini akan berdampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja, pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan nilai tambah dalam negeri.

Selain itu, dengan menggunakan base logam hasil teknologi Hydrometalurgi secara langsung di dalam negeri, produk-produk tersebut tidak perlu diekspor ke negara maju untuk kemudian dijadikan produk turunan dan dikonsumsi kembali di Indonesia. Dengan demikian, nilai tambah dari produk tersebut akan tetap berada di dalam negeri, memberikan manfaat ekonomi yang lebih besar bagi Indonesia.

Penerapan teknologi Hydrometalurgi oleh PT Asdah Mineral Indonesia tidak hanya berfokus pada produksi base logam, tetapi juga pada pengembangan industri pengolahan dan pemanfaatan produk-produk tersebut. Melalui kerjasama dengan berbagai sektor, perusahaan ini berkomitmen untuk meningkatkan pemanfaatan produk dalam negeri dan mendukung pengembangan sektor-sektor vital di Indonesia.
(UMI)
Berita Terkait
Berita Terbaru