Aspphami Dorong Penerapan Fumigasi Antar Area di Makassar
Kamis, 16 Feb 2023 21:34

Kepala Karantina Pertanian Makassar Lutfie Natsir bersama Ketua DPD Aspphami Sulsel Faizal Tanri saat Coffee Morning di Makassar, Kamis (16/2/2023). Foto/Tri Yari Kurniawan
MAKASSAR - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (Aspphami) Provinsi Sulawesi Selatan mendorong penerapan pelaksanaan fumigasi antar area di Kota Makassar. Hal itu diutarakan oleh Ketua DPD Aspphami Sulsel, Faizal Tantri, saat Coffee Morning bersama fumigator dan Balai Besar Karantina Pertanian Makassar pada Kamis (16/2/2023).
Faizal menyebut jika kebijakan tersebut diterapkan tentu akan menguntungkan banyak pihak. Fumigator mendapatkan pekerjaan dan pemerintah juga memperoleh kontribusi pajak. Adapun konsumen tidak perlu jauh-jauh melakukan fumigasi ke luar provinsi. "Kami harapkan itu, kalau bisa nantinya ada di Makassar," ujar dia.
"Fumigasi untuk ekspor sudah dipersyaratkan. Nah, yang jadi kendala sekarang itu (fumigasi) antar area. Itu kan malah difumigasi di Surabaya, padahal ini kan pasar teman-teman," ungkapnya.
Faizal berharap pemerintah daerah lebih getol mendorong agar kebijakan fumigasi antar area dapat dilaksanakan. Untuk itu, diakuinya semua instansi terkait harus duduk bersama mencari jalan terbaik.
Lebih jauh, ia juga mengingatkan agar fumigasi yang terkadang dilakukan oleh internal perusahaan tidak terus berulang. Musababnya, fumigasi tidak boleh sembarangan dilakukan. Terdapat regulasi yang mengatur, dimana fumigator harus memiliki izin dan tentunya mempunyai kompetensi.
Ia menegaskan bahwa fumigasi memiliki risiko tinggi dalam pelaksanaannya. Sudah ada contoh kasus, dimana muncul korban jiwa dalam proses fumigasi. Selain itu, ada juga potensi masalah kesehatan jangka panjang jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan secara benar oleh ahlinya.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir, menyampaikan semua keluh kesah permasalahan seputar fumigasi tentunya menjadi bahan diskusi untuk nanti ditelaah. Jika memang bisa diimplementasikan, pihaknya siap membantu. Ia juga menekankan pentingnya peran para fumigator dalam membantu tugas karantina.
Pada intinya, Karantina Pertanian Makassar berharap agar sinergi dan kerja sama yang telah terjalin dapat ditingkatkan menjadi semakin baik ke depan.
"Kami yakin para fumigator sangat membatu fungsi tugas kami di karantina sebagai pihak ketiga pada pelaksanaan fumigasi. Pada diskusi ini kami harap dapat menjadi ajang saling tukar pendapat agar kendala-kendala di lapangan dapat kita cari jalan keluarnya bersama," pungkas Lutfie.
Faizal menyebut jika kebijakan tersebut diterapkan tentu akan menguntungkan banyak pihak. Fumigator mendapatkan pekerjaan dan pemerintah juga memperoleh kontribusi pajak. Adapun konsumen tidak perlu jauh-jauh melakukan fumigasi ke luar provinsi. "Kami harapkan itu, kalau bisa nantinya ada di Makassar," ujar dia.
Baca Juga: Serius tapi Santai, Cara Karantina Pertanian Makassar Tingkatkan Sinergi dengan Fumigator
Sekadar diketahui, saat ini untuk fumigasi ekspor dilakukan di masing-masing daerah. Namun, untuk lalu lintas komoditas dalam negeri, Faizal menyebut fumigasi antar area kebanyakan dilaksanakan di Surabaya. Meski begitu, ada beberapa daerah juga yang menerapkan pada komoditas tertentu, seperti Gorontalo dan Palu serta Mamuju yang getol memperjuangkan kebijakan itu."Fumigasi untuk ekspor sudah dipersyaratkan. Nah, yang jadi kendala sekarang itu (fumigasi) antar area. Itu kan malah difumigasi di Surabaya, padahal ini kan pasar teman-teman," ungkapnya.
Faizal berharap pemerintah daerah lebih getol mendorong agar kebijakan fumigasi antar area dapat dilaksanakan. Untuk itu, diakuinya semua instansi terkait harus duduk bersama mencari jalan terbaik.
Lebih jauh, ia juga mengingatkan agar fumigasi yang terkadang dilakukan oleh internal perusahaan tidak terus berulang. Musababnya, fumigasi tidak boleh sembarangan dilakukan. Terdapat regulasi yang mengatur, dimana fumigator harus memiliki izin dan tentunya mempunyai kompetensi.
Ia menegaskan bahwa fumigasi memiliki risiko tinggi dalam pelaksanaannya. Sudah ada contoh kasus, dimana muncul korban jiwa dalam proses fumigasi. Selain itu, ada juga potensi masalah kesehatan jangka panjang jika pekerjaan tersebut tidak dilakukan secara benar oleh ahlinya.
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Makassar, Lutfie Natsir, menyampaikan semua keluh kesah permasalahan seputar fumigasi tentunya menjadi bahan diskusi untuk nanti ditelaah. Jika memang bisa diimplementasikan, pihaknya siap membantu. Ia juga menekankan pentingnya peran para fumigator dalam membantu tugas karantina.
Pada intinya, Karantina Pertanian Makassar berharap agar sinergi dan kerja sama yang telah terjalin dapat ditingkatkan menjadi semakin baik ke depan.
"Kami yakin para fumigator sangat membatu fungsi tugas kami di karantina sebagai pihak ketiga pada pelaksanaan fumigasi. Pada diskusi ini kami harap dapat menjadi ajang saling tukar pendapat agar kendala-kendala di lapangan dapat kita cari jalan keluarnya bersama," pungkas Lutfie.
(TRI)
Berita Terkait

News
Kepala Barantin Dorong Perkuat Sinergi dengan Instansi - Pengguna Jasa Karantina di Sulsel
Sahat juga menyoroti peran strategis Barantin sebagai penjaga gerbang masuk dan keluarnya komoditas, khususnya di Wilayah Timur Indonesia.
Kamis, 26 Jun 2025 09:51

News
Barantin dan Unhas Kerja Sama Perkuat Sinergi Kekarantinaan di Indonesia Timur
Badan Karantina Indonesia (Barantin) menjalin kemitraan dengan Universitas Hasanuddin (Unhas) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama.
Senin, 23 Jun 2025 18:48

News
Karantina Sulsel Perketat Pengawasan Menjelang Lebaran Lewat Operasi Patuh
Menjelang Idulfitri 1 Syawal 1446 H, Karantina Sulawesi Selatan (Sulsel) melaksanakan operasi patuh dengan melibatkan berbagai instansi terkait di Pelabuhan Utama Makassar.
Kamis, 27 Mar 2025 15:39

News
Sulsel Zona Merah, BBKHIT Gencarkan Sosialisasi Kewaspadaan Penyebaran PMK
Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk zona merah penyebaran Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) yang menyerang hewan ternak, seperti kerbau dan sapi.
Rabu, 22 Jan 2025 19:44

News
Karantina Sulsel Raih Sertifikat ISO 37301 Sistem Manajemen Kepatuhan
Balai Besar Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Sulawesi Selatan (Sulsel) berhasil meraih sertifikat ISO 37301:2021 tentang Sistem Manajemen Kepatuhan
Jum'at, 29 Des 2023 15:09
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025