BKKBN Sulsel Siap Optimalkan Capaian Kinerja Bangga Kencana di Semester II
Tim Sindomakassar
Rabu, 06 Sep 2023 12:58
Reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting BKKBN di Auditorium Kantor BKKBN RI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (30/8). Foto: Istimewa
JAKARTA - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel Shodiqin siap mengoptimalkan capaian kinerja Program Pembagunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana) dan Percepatan Penurunan Stunting (PPS) di Sulsel pada Semester II.
Hal ini disampaiakan Shodiqin saat mengikuti Reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan BKKBN secara hybrid (luring dan daring) di Auditorium Kantor BKKBN RI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2023).
Mengangkat tema "Akselerasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting guna Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Penduduk Tumbuh Seimbang.", kegiatan ini dibuka oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Kegiatan dihadiri Pejabat Tinggi BKKBN Pusat dan Kepala Perwakilan BKKBN se-Indonesia.
Untuk memaksimalkan capaian di Semester II ini, Shodiqin menyebutkan akan melakukan langkah-langkah strategis dengan memanfaatkan seluruh potensi sumberdaya yang ada, khususnya dalam mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan BOKB.
"Kita akan memaksimalkan tim pengendali DAK yang ada di provinsi untuk melakukan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Kota melalui kegiatan One on One meeting DAK, serta melakukan orientasi pelaksanaan DAK dengan pendampingan khusus kepada wilayah dengan serapan rendah bersama seluruh pembina wilayah," ujar Shodiqin dalam siaran persnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN, Dokter Hasto Wardoyo menyebutkan capaian kinerja BKKBN dalam mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Pembangunan Keluarga yang berkualitas, telah sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Renstra BKKBN Tahun 2020-2024.
Disebutkan data hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 menunjukkan angka Total Fertility Rate (TFR) mencapai 2,14 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan TFR sebesar 2,18. Kedua sumber data tersebut menunjukkan bahwa target TFR pada tahun 2023, sebesar 2,19 sudah tercapai.
"Upaya berkesinambungan perlu terus dilakukan untuk menurunkan angka kelahiran, mengingat target TFR tahun 2024 sebesar 2,1. Namun secara kualitas masih membutuhkan upaya penyiapan SDM generasi mendatang yang mampu bersaing di segala bidang," sebut Dokter Hasto.
“Indonesia emas itu menurut arahan Bapak Presiden kita bisa mencapai peringkat ke 4 atau 5 besar ekonominya kalau tenaga kita cukup. Kalau dulu kita menekankan dua anak cukup, tapi itu dulu. Kalau sekarang TFR 2,1. Jadi perempuan-perempuan di Indonesia itu melahirkan rata-rata 2,1 itu sudah cukup rendah,” ujar Hasto.
Dokter Hasto menghimbau agar Perwakilan BKKBN provinsi mengembangkan strategi dalam mengakselerasi pencapaian sasaran dan target program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan stunting pada semester kedua.
"Salah satu hal yang penting yang disampaikan bahwa perencanaan harus diperkuat untuk dapat menghasilkan manfaat yang banyak walaupun dengan anggaran yang terbatas" ujar Hasto.
Hadir sebagai Keynote Speech, Kepala BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh CIAE yang menyampaikan optimalisasi pemanfaatan anggaran dalam mendukung pencapaian sasaran dan target lembaga.
“Anggaran kecil bukan menjadi alasan tidak tercapainya target, karena sudah tahu anggarannya kecil, targetnya besar, maka dari awal kita perkuat rencananya apa, awalnya itu planning itu harus mapan. Jadi bagaimana menggunakan uang yang sedikit ini bisa menghasilkan hasil yang besar, itulah tantangannya, bagaimana dengan anggaran yang sedikit ini manfaatnya banyak,” ucap Ateh.
Dalam kesempatan itu, Ateh mengapresiasi strategi yang telah dilakukan BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting, menurutnya pendekatan pentahelix dengan melibatkan seluruh elemen bangsa mulai dari TNI dan POLRI, pengusaha, hingga masyarakat umum terbukti menurunkan stunting di tahun 2022.
Lebih lanjut, dikatakan untuk mengawal pencapaian target kinerja, BKKBN perlu memperhatikan aspek pemantauan kinerja, khususnya yang menjadi prioritas nasional dan instruksi Presiden. Pemantauan terhadap progres dan kendala tiap program dan kegiatan penting untuk dilakukan dengan mekanisme dan metode yang jelas serta menggunakan data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuannya, untuk dapat menghasilkan informasi kemajuan, memastikan alokasi sumberdaya sesuai dengan peruntukannya, sekaligus mengidentifikasi area perbaikan maupun kemungkinan pengembangan dan kerjasama lintas sektor.
Hal ini disampaiakan Shodiqin saat mengikuti Reviu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan BKKBN secara hybrid (luring dan daring) di Auditorium Kantor BKKBN RI, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2023).
Mengangkat tema "Akselerasi Pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting guna Mewujudkan Keluarga Berkualitas dan Penduduk Tumbuh Seimbang.", kegiatan ini dibuka oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo. Kegiatan dihadiri Pejabat Tinggi BKKBN Pusat dan Kepala Perwakilan BKKBN se-Indonesia.
Untuk memaksimalkan capaian di Semester II ini, Shodiqin menyebutkan akan melakukan langkah-langkah strategis dengan memanfaatkan seluruh potensi sumberdaya yang ada, khususnya dalam mengoptimalkan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik dan BOKB.
"Kita akan memaksimalkan tim pengendali DAK yang ada di provinsi untuk melakukan monitoring dan evaluasi di Kabupaten Kota melalui kegiatan One on One meeting DAK, serta melakukan orientasi pelaksanaan DAK dengan pendampingan khusus kepada wilayah dengan serapan rendah bersama seluruh pembina wilayah," ujar Shodiqin dalam siaran persnya.
Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN, Dokter Hasto Wardoyo menyebutkan capaian kinerja BKKBN dalam mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang dan Pembangunan Keluarga yang berkualitas, telah sesuai dengan target yang ditetapkan dalam Renstra BKKBN Tahun 2020-2024.
Disebutkan data hasil pemutakhiran Pendataan Keluarga 2022 menunjukkan angka Total Fertility Rate (TFR) mencapai 2,14 dan Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan TFR sebesar 2,18. Kedua sumber data tersebut menunjukkan bahwa target TFR pada tahun 2023, sebesar 2,19 sudah tercapai.
"Upaya berkesinambungan perlu terus dilakukan untuk menurunkan angka kelahiran, mengingat target TFR tahun 2024 sebesar 2,1. Namun secara kualitas masih membutuhkan upaya penyiapan SDM generasi mendatang yang mampu bersaing di segala bidang," sebut Dokter Hasto.
“Indonesia emas itu menurut arahan Bapak Presiden kita bisa mencapai peringkat ke 4 atau 5 besar ekonominya kalau tenaga kita cukup. Kalau dulu kita menekankan dua anak cukup, tapi itu dulu. Kalau sekarang TFR 2,1. Jadi perempuan-perempuan di Indonesia itu melahirkan rata-rata 2,1 itu sudah cukup rendah,” ujar Hasto.
Dokter Hasto menghimbau agar Perwakilan BKKBN provinsi mengembangkan strategi dalam mengakselerasi pencapaian sasaran dan target program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan stunting pada semester kedua.
"Salah satu hal yang penting yang disampaikan bahwa perencanaan harus diperkuat untuk dapat menghasilkan manfaat yang banyak walaupun dengan anggaran yang terbatas" ujar Hasto.
Hadir sebagai Keynote Speech, Kepala BPKP RI Muhammad Yusuf Ateh CIAE yang menyampaikan optimalisasi pemanfaatan anggaran dalam mendukung pencapaian sasaran dan target lembaga.
“Anggaran kecil bukan menjadi alasan tidak tercapainya target, karena sudah tahu anggarannya kecil, targetnya besar, maka dari awal kita perkuat rencananya apa, awalnya itu planning itu harus mapan. Jadi bagaimana menggunakan uang yang sedikit ini bisa menghasilkan hasil yang besar, itulah tantangannya, bagaimana dengan anggaran yang sedikit ini manfaatnya banyak,” ucap Ateh.
Dalam kesempatan itu, Ateh mengapresiasi strategi yang telah dilakukan BKKBN sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan stunting, menurutnya pendekatan pentahelix dengan melibatkan seluruh elemen bangsa mulai dari TNI dan POLRI, pengusaha, hingga masyarakat umum terbukti menurunkan stunting di tahun 2022.
Lebih lanjut, dikatakan untuk mengawal pencapaian target kinerja, BKKBN perlu memperhatikan aspek pemantauan kinerja, khususnya yang menjadi prioritas nasional dan instruksi Presiden. Pemantauan terhadap progres dan kendala tiap program dan kegiatan penting untuk dilakukan dengan mekanisme dan metode yang jelas serta menggunakan data dan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan.
Tujuannya, untuk dapat menghasilkan informasi kemajuan, memastikan alokasi sumberdaya sesuai dengan peruntukannya, sekaligus mengidentifikasi area perbaikan maupun kemungkinan pengembangan dan kerjasama lintas sektor.
(MAN)
Berita Terkait
Sulsel
Harganas 2024 Tingkat Sulsel : Fokus pada Keluarga Berkualitas dan Penurunan Stunting
Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31 tingkat Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) tahun 2024 sukses digelar di Lapangan Pallantikang, Kabupaten Maros.
Selasa, 03 Sep 2024 07:42
News
Shodiqin Minta ASN BKKBN Sulsel Junjung Integritas Dalam Bekerja
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan, Shodiqin, menegaskan setiap Aparatur Sipil Negara (ASN) BKKBN Sulsel wajib menjunjung tinggi integritas dalam bekerja.
Kamis, 30 Mei 2024 20:49
Ekbis
Gelar Rakerda Bangga Kencana, Upaya Kolaboratif Turunkan Angka Stunting
Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Selatan (Sulsel) terus melakukan percepatan penurunan stunting sebagai upaya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Kamis, 28 Mar 2024 16:24
Makassar City
Stunting di Sulsel Tinggi, Intervensi ke Calon Ibu Tak Sehat Harus Jadi Fokus
Persentase stunting di Provinsi Sulsel masih cukup tinggi. Sampai akhir 2023, persentasenya masih berada di angka 27,2 persen. Lebih tinggi rata-rata nasional.
Kamis, 28 Des 2023 21:04
Sulsel
Deputi KSPK BKKBN RI Ingatkan Serapan Anggaran Sejalan Akuntabilitas dan Kebermanfaatan
Kegiatan Forum Sinkronisasi dan Anggaran Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Sulawesi Selatan digelar Kamis 14 Desember lalu di Masagena Cottage 3.
Rabu, 27 Des 2023 14:06
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
3
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
4
Adnan Purichta Ichsan Tegaskan Sikap Dukung Husniah-Darmawangsyah
5
Labkesda Dinkes Bantaeng Bakal Hadirkan Layanan Kesehatan Paripurna
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Warga Jeneponto Ditabrak Mobil, Tim Sarif-Qalby Siap Tanggung Biaya Pengobatan
2
Merajai 4 Survei Terpercaya, Aurama' Diprediksi Keluar Sebagai Pemenang Pilkada Gowa 2024
3
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
4
Adnan Purichta Ichsan Tegaskan Sikap Dukung Husniah-Darmawangsyah
5
Labkesda Dinkes Bantaeng Bakal Hadirkan Layanan Kesehatan Paripurna