Mahasiswa Makassar Serukan Lawan Politik Dinasti dan Pelanggar HAM
Tim Sindomakassar
Senin, 18 Des 2023 09:02
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi SULSEL (AMPDS) menggelar Mimbar Demokrasi di Lapangan STIE AMKOP, Minggu, (17/12/2023). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Menyikapi situasi politik dan demokrasi belakangan ini, Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Pro Demokrasi SULSEL (AMPDS) menggelar Mimbar Demokrasi di Lapangan STIE AMKOP, Minggu, (17/12/2023).
Mimbar demokrasi ini mengusung tema perlawanan "Lawan Politik Dinasti dan Pelanggar HAM" yang dikemas dalam bentuk Panggung Rakyat. Kegiatan ini melibatkan 12 kampus ternama di Makassar, dengan peserta tidak hanya mahasiswa tapi turut hadir beberapa sopir angkot, tukang becak, bentor dan komunitas Vespa, dan organisasi tunarungu.
Menurut Aspar Muin selaku salah satu inisiator gerakan, jika Mimbar Demokrasi merupakan respon atas situasi demokrasi Indonesia yang kian diobrak abrik oleh kekuasaan rezim Jokowi.
"Jokowi telah membawa demokrasi pada titik nadir, dimana kekuasaannya telah mengintervensi hukum demi melanggengkan kekuasaan keluarga dan memberikan jalan mulus bagi anaknya untuk dapat maju sebagai Capres," ungkap Aspar menegaskan dasar inisiatif gerakan ini.
Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 90/PUU-XXI/2023 mengejutkan publik, yang telah mengubah syarat batas usia calon presiden dan wakil presiden, melalui pengujian UU No.7/2017 tentang Pemilu dinilai upaya untuk memuluskan secara khusus Gibran Raka Bumi Raka untuk mendapat tiket menjadi Cawapres. Hal ini menjadi semakin kontroversi karena Ketua MK Anwar Usman yang memutus pengujian UI Pemilu merupakan ipar dari Jokowi, di mana kemudian Anwar Usman dinyatakan melanggar kode etik akibat putusan tersebut.
"Rezim ini sedang membangun Dinasti Politik dengan mengorbankan demokrasi dan Negara Hukum kita. Kejahatan konstitusional itu nyata dilakukan Jokowi dan keluarganya. Inilah Rezim ugal-ugalan sepanjang sejarah Indonesia, melampaui praktek Orde Baru dan jelas mengkhianati amanah reformasi 25 tahun lalu," tegas Aspar.
Reformasi telah berjalan 25 tahun, namun situasi Demokrasi masih dianggap jalan ditempat bahkan banyak pihak yang menilai sejak kepemimpinan Jokowi mengalami kemunduran. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya kasus kriminalisasi aktivis dan pejuang HAM yang dikriminalisasi.
Sementara itu Koordinator AMPDS - Moesang menyatakan jika gerakan ini akan terus berlanjut menyerukan perlawanan terhadap politik dinasti dan penolakan terhadap pelanggar HAM berkuasa di Negeri ini.
"Kami akan terus bergerak menyerukan perlawanan, kegiatan hari ini hanyalah pra kondisi dari aksi panjang yang kami rencanakan di Makassar. Kami tidak ingin kembali pada situasi dimana kritik dibungkam dan negara ini menjadi Negara Kekuasaan yang merusak tatanan Hukum. Rezim ini perlu diberi peringatan dari Makassar yang merupakan Kota para Demonstran," ungkap Moesang Mahasiswa Unismuh Makassar ini.
Menurutnya Mimbar Demokrasi hari ini baru permulaan dari upaya rekonsolidasi gerakan Mahasiswa Makassar. AMPDS berencana melanjutkan aksi mereka dalam demonstrasi langsung.
"Aksi ini upaya menggalang kekuatan massa gerakan, tidak hanya mahasiswa tapi juga masyarakat pada umumnya yang selama ini merasa kan ketidakadilan rezim. Diacara ini kami perkirakan peserta yang hadir sekitar seribu an orang dari puluhan kampus di Makassar. Juga kami melihat ada antusiasme dari masyarakat, buktinya sopir pete' pete' dan tukang becak mau Hadir," ucap Moesang.
Kegiatan Mimbar Demokrasi ini juga melibatkan seniman mural, dan bank ternama di Kota Daeng; Kapal Udara dan Makassar Uye. Terlihat juga hadir komunitas Vespa dan sopir angkot dan bentor, juga menghadirkan tokoh publik untuk memberikan orasi kebangsaan.
Selain panggung rakyat diisi dengan orasi dan penampilan seniman, AMPDS membagikan topeng V for Vandetta kepada peserta sebagai simbol perlawanan.
Mimbar demokrasi ini mengusung tema perlawanan "Lawan Politik Dinasti dan Pelanggar HAM" yang dikemas dalam bentuk Panggung Rakyat. Kegiatan ini melibatkan 12 kampus ternama di Makassar, dengan peserta tidak hanya mahasiswa tapi turut hadir beberapa sopir angkot, tukang becak, bentor dan komunitas Vespa, dan organisasi tunarungu.
Menurut Aspar Muin selaku salah satu inisiator gerakan, jika Mimbar Demokrasi merupakan respon atas situasi demokrasi Indonesia yang kian diobrak abrik oleh kekuasaan rezim Jokowi.
"Jokowi telah membawa demokrasi pada titik nadir, dimana kekuasaannya telah mengintervensi hukum demi melanggengkan kekuasaan keluarga dan memberikan jalan mulus bagi anaknya untuk dapat maju sebagai Capres," ungkap Aspar menegaskan dasar inisiatif gerakan ini.
Setelah Putusan Mahkamah Konstitusi nomor 90/PUU-XXI/2023 mengejutkan publik, yang telah mengubah syarat batas usia calon presiden dan wakil presiden, melalui pengujian UU No.7/2017 tentang Pemilu dinilai upaya untuk memuluskan secara khusus Gibran Raka Bumi Raka untuk mendapat tiket menjadi Cawapres. Hal ini menjadi semakin kontroversi karena Ketua MK Anwar Usman yang memutus pengujian UI Pemilu merupakan ipar dari Jokowi, di mana kemudian Anwar Usman dinyatakan melanggar kode etik akibat putusan tersebut.
"Rezim ini sedang membangun Dinasti Politik dengan mengorbankan demokrasi dan Negara Hukum kita. Kejahatan konstitusional itu nyata dilakukan Jokowi dan keluarganya. Inilah Rezim ugal-ugalan sepanjang sejarah Indonesia, melampaui praktek Orde Baru dan jelas mengkhianati amanah reformasi 25 tahun lalu," tegas Aspar.
Reformasi telah berjalan 25 tahun, namun situasi Demokrasi masih dianggap jalan ditempat bahkan banyak pihak yang menilai sejak kepemimpinan Jokowi mengalami kemunduran. Hal itu dapat terlihat dari banyaknya kasus kriminalisasi aktivis dan pejuang HAM yang dikriminalisasi.
Sementara itu Koordinator AMPDS - Moesang menyatakan jika gerakan ini akan terus berlanjut menyerukan perlawanan terhadap politik dinasti dan penolakan terhadap pelanggar HAM berkuasa di Negeri ini.
"Kami akan terus bergerak menyerukan perlawanan, kegiatan hari ini hanyalah pra kondisi dari aksi panjang yang kami rencanakan di Makassar. Kami tidak ingin kembali pada situasi dimana kritik dibungkam dan negara ini menjadi Negara Kekuasaan yang merusak tatanan Hukum. Rezim ini perlu diberi peringatan dari Makassar yang merupakan Kota para Demonstran," ungkap Moesang Mahasiswa Unismuh Makassar ini.
Menurutnya Mimbar Demokrasi hari ini baru permulaan dari upaya rekonsolidasi gerakan Mahasiswa Makassar. AMPDS berencana melanjutkan aksi mereka dalam demonstrasi langsung.
"Aksi ini upaya menggalang kekuatan massa gerakan, tidak hanya mahasiswa tapi juga masyarakat pada umumnya yang selama ini merasa kan ketidakadilan rezim. Diacara ini kami perkirakan peserta yang hadir sekitar seribu an orang dari puluhan kampus di Makassar. Juga kami melihat ada antusiasme dari masyarakat, buktinya sopir pete' pete' dan tukang becak mau Hadir," ucap Moesang.
Kegiatan Mimbar Demokrasi ini juga melibatkan seniman mural, dan bank ternama di Kota Daeng; Kapal Udara dan Makassar Uye. Terlihat juga hadir komunitas Vespa dan sopir angkot dan bentor, juga menghadirkan tokoh publik untuk memberikan orasi kebangsaan.
Selain panggung rakyat diisi dengan orasi dan penampilan seniman, AMPDS membagikan topeng V for Vandetta kepada peserta sebagai simbol perlawanan.
(GUS)
Berita Terkait
News
YHK Bekali Penerima Beasiswa KALLA dengan Pengetahuan & Keterampilan
YHK melalui LAZ Hadji Kalla melaksanakan pembekalan mahasiswa penerima beasiswa untuk mengikuti kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Binaan YHK.
Rabu, 19 Jun 2024 15:49
Ekbis
Kalla Future Leaders Hadir Lagi! Total Hadiah Capai Puluhan Juta Rupiah
Registrasi KFL pun telah dibuka sejak 13 hingga 18 Mei 2024. Calon peserta dapat mendaftarkan diri pada laman futureleaders.kalla.co.id.
Kamis, 16 Mei 2024 18:18
News
Antusiasme Mahasiswa di Makassar Ikuti Tour Showroom Asmo Sulsel
Asmo Sulsel mengajak mahasiswa STIEM Makassar dan STIE YPUP Makassar untuk tour showroom di Main Dealer Astra Motor Sulawesi Selatan.
Jum'at, 26 Apr 2024 15:38
News
Antusiasme Mahasiswa se-Indonesia Timur Ikuti Stadium General Program Spektrum IEWi
Mahasiswa se-Indonesia Timur antusias mengikuti Stadium General yang merupakan rangkaian paket studi Spektrum angkatan III dari IEWi di Balai Diklat Keagamaan Makassar, Senin (22/4/2024).
Senin, 22 Apr 2024 17:34
News
Wujudkan World Class University, Mahasiswa FEB UMI torehkan Prestasi Internasional
Mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI), kembali mencatatkan prestasi di kanca internasional. Ia adalah Rasya Islami DJ, mahasiswi program studi manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Senin, 25 Mar 2024 17:45
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Temui Pj Bupati Bone, Pertamina Pastikan Tambah Distribusi BBM
2
Bawaslu Sulsel Lakukan Monitoring Coklit di Jeneponto, Ini Daftar Temuannya
3
Natsir Ali Makin Dekat dengan KIM di Pilkada Selayar 2024
4
Ramaikan Pilwalkot Makassar, 5 Partai Non Parlemen Bangun Koalisi Kerakyatan
5
Rudal dan Irwan Bertemu di Jalan Sehat, Warga Sebut Cocok Berpasangan di Pilwalkot
6
4 Kasus Pidana Pemilu di Luwu Timur Telah Inkracht
7
Darmawangsyah Muin Dukung Konsep Keberlanjutan Pembangunan