Usai Putusan MK, MUI Ajak Semua Pihak Bersatu Bangun Bangsa
Agus Nyomba
Selasa, 23 Apr 2024 20:59
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Niam Sholeh. Foto: Istimewa
MAKASSAR - Majelis Ulama Indonesia (MUI), turut memberikan respons terkait putusan Mahkamah Konstitusi terhadap perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024.
Pada sidang MK yang digelar pada Senin, (22/04/2024), menolak keseluruhan gugatan paslon 01 dan 03 terhait dengan ditetapkannya pasangan Prabowo-Gibran. Sehingga, KPU bakal segera kembali menetapkan paslon ini setelah putusan MK tersebut. Untuk itu, MUI mengajak semua pihak menghormati putusan dan bersatu untuk membangun bangsa.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh. Ia menyerukan Muslim untuk mentaati dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Putusan MK terkait PHPU merupakan upaya terakhir dalam proses pemilihan umum presiden dan wakil presiden RI, dan hasilnya bersifat final dan mengikat, karena itu sebagai warga negara yang taat hukum, setiap Muslim wajib mentaati dan menghormati keputusan hukum tersebut," kata Prof Niam dilansir laman resmin MUI, Selasa (23/4/2024).
Oleh karena itu, Prof Niam menekankan kepada setiap Muslim untuk mentaati dan menghormati keputusan tersebut. Ia juga menekankan bahwa proses pemilu telah selesai seusai keputusan MK tersebut.
"Kontestasi yang absah dan diatur dalam peraturan perundang-uneangan sudah usai. Usai bertanding, saatnya bersanding," tegasnya.
Lebih lanjut, Prof Niam menyampaikan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Prof Niam mendoakan agar Prabowo-Gibran diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang.
Selain itu, Prof Niam juga mendoakan agar Probowo-Gibran dapat terus berkomitmen untuk mewujudkan janji kampanye untuk menjamin keamanan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Guru Besar UIN Jakarta ini menuturkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar.
Prof Niam menegaskan, semua elemen bangsa, baik yang menang maupun kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya.
"Tidak boleh ada dendam. Sebaiknya terus bersama, dan tidak meninggalkan yang lain dalam membangun bangsa. Dengan kebersamaan, dan keterlibatan seluruh elemen, maka akan memudahkan kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan," tuturnya.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah, Depok, Jawa Barat ini meminta kepada seluruh pihak agar tidak ada lagi narasi yang provokatif dan membelah. Prof Niam mengajak seluruh pihak untuk bersatu untuk maju membangun bangsa secara bersama-sama.
Prof Niam merasa optimistis, di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, bangsa Indonesia akan berkembang.
"Tidak ada pemimpin yang sempurna. Presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior-junior yang saling melengkapi," paparnya.
Prof Niam menjelaskan, kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi. Disamping itu, sambungnya, memiliki komitmen yang berkesinambungan.
"Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus, serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat," tutupnya.
Pada sidang MK yang digelar pada Senin, (22/04/2024), menolak keseluruhan gugatan paslon 01 dan 03 terhait dengan ditetapkannya pasangan Prabowo-Gibran. Sehingga, KPU bakal segera kembali menetapkan paslon ini setelah putusan MK tersebut. Untuk itu, MUI mengajak semua pihak menghormati putusan dan bersatu untuk membangun bangsa.
Hal ini disampaikan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa Prof KH Asrorun Ni'am Sholeh. Ia menyerukan Muslim untuk mentaati dan menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
"Putusan MK terkait PHPU merupakan upaya terakhir dalam proses pemilihan umum presiden dan wakil presiden RI, dan hasilnya bersifat final dan mengikat, karena itu sebagai warga negara yang taat hukum, setiap Muslim wajib mentaati dan menghormati keputusan hukum tersebut," kata Prof Niam dilansir laman resmin MUI, Selasa (23/4/2024).
Oleh karena itu, Prof Niam menekankan kepada setiap Muslim untuk mentaati dan menghormati keputusan tersebut. Ia juga menekankan bahwa proses pemilu telah selesai seusai keputusan MK tersebut.
"Kontestasi yang absah dan diatur dalam peraturan perundang-uneangan sudah usai. Usai bertanding, saatnya bersanding," tegasnya.
Lebih lanjut, Prof Niam menyampaikan selamat kepada Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Prof Niam mendoakan agar Prabowo-Gibran diberikan kekuatan oleh Allah SWT dalam menjalankan tugas memimpin bangsa Indonesia lima tahun mendatang.
Selain itu, Prof Niam juga mendoakan agar Probowo-Gibran dapat terus berkomitmen untuk mewujudkan janji kampanye untuk menjamin keamanan dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Guru Besar UIN Jakarta ini menuturkan, bangsa yang besar adalah bangsa yang terus mengedepankan kebersamaan dan kepentingan masyarakat yang lebih besar.
Prof Niam menegaskan, semua elemen bangsa, baik yang menang maupun kalah, punya tanggung jawab untuk membangun bangsa sesuai dengan lingkup dan kompetensinya.
"Tidak boleh ada dendam. Sebaiknya terus bersama, dan tidak meninggalkan yang lain dalam membangun bangsa. Dengan kebersamaan, dan keterlibatan seluruh elemen, maka akan memudahkan kita dalam mewujudkan tujuan pembangunan," tuturnya.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nahdlah, Depok, Jawa Barat ini meminta kepada seluruh pihak agar tidak ada lagi narasi yang provokatif dan membelah. Prof Niam mengajak seluruh pihak untuk bersatu untuk maju membangun bangsa secara bersama-sama.
Prof Niam merasa optimistis, di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran, bangsa Indonesia akan berkembang.
"Tidak ada pemimpin yang sempurna. Presiden terpilih Prabowo-Gibran adalah kombinasi sosok pemimpin senior-junior yang saling melengkapi," paparnya.
Prof Niam menjelaskan, kesuksesan kepemimpinan ditentukan dengan niat dan keikhlasan untuk mengabdi. Disamping itu, sambungnya, memiliki komitmen yang berkesinambungan.
"Prinsip pembangunan, mempertahankan yang lama yang bagus, menyempurnakan agar lebih bagus, serta menginovasi seiring dengan perkembangan masyarakat," tutupnya.
(GUS)
Berita Terkait
News
Sinergi Ulama dan Umara di Sulsel Terus Ditingkatkan
Pj Gubernur Sulawesi Selatan Prof Zudan Arif Fakrulloh, menyambut langsung kedatangan Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Pusat, Buya KH Amirsyah Tambunan
Kamis, 29 Agu 2024 18:57
News
MK Buka Peluang Parpol Tanpa Kursi di DPRD Ajukan Calon Kepala Daerah
Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan permohonan Partai Buruh dan Partai Gelora untuk sebagian terkait ambang batas pencalonan kepala daerah.
Selasa, 20 Agu 2024 19:28
Makassar City
MUI Makassar Minta Pasal Penyediaan Alat Kontrasepsi di PP 28/2024 Direvisi
MUI Kota Makassar menyatakan penolakan terhadap pasal penyediaan alat kontrasepsi bagi anak usia sekolah dan remaja. Pasal tersebut dinilai dapat melegalkan perzinahan.
Minggu, 11 Agu 2024 14:35
News
Problem Visa Ziarah Mengemuka dalam Diskusi Publik MUI Makassar
Penyelenggaraan ibadah haji tahun ini diwarnai banyaknya jemaah datang ke Mekah, Arab Saudi dengan visa ziarah. Padahal, dokumen tersebut tak dapat digunakan melaksanakan haji, begitupun umrah.
Selasa, 30 Jul 2024 23:28
Sulsel
Mentan Amran Silaturahmi dengan Pengurus MUI dan NU Sulsel di Makassar
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (AAS) bersilaturahmi dengan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Pengurus Nahdlatul Ulama (NU).
Selasa, 18 Jun 2024 23:47
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Survei Pamungkas Pilwalkot Makassar Jelang Pencoblosan: MULIA 41,9%, INIMI 25,1%, SEHATI 21,1%
2
Pengamat Sebut Survei Rendah Ilham-Kanita karena Ada Janji Politik yang Tak Terealisasi
3
Tanggapi Hasil Survei LSI, Pegiat Data Ragukan Sehati Bisa Salip Mulia Jelang Pencoblosan
4
Sarif-Qalby Gelar Kampanye Akbar, 93 Ribu Massa Tumpah Ruah di Lapangan Pastur
5
Bawaslu Soppeng Ingatkan KPU dan Paslon untuk Patuhi Aturan Masa Tenang Pilkada