Naik 2 Kali Lipat! Pupuk Indonesia Sosialisasi Penambahan Alokasi Pupuk Subsidi di Sulsel

Tri Yari Kurniawan
Rabu, 15 Mei 2024 20:05
Naik 2 Kali Lipat! Pupuk Indonesia Sosialisasi Penambahan Alokasi Pupuk Subsidi di Sulsel
SVP Strategi Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Pupuk Indonesia Deni Dwiguna Sulaeman menyampaikan sambutan saat sosialisasi penambahan alokasi pupuk bersubsidi di Sulsel. Foto/IST
Comment
Share
MAKASSAR - Kabar gembira bagi para petani di Indonesia, termasuk di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Alokasi pupuk bersubsidi pada tahun ini mengalami peningkatan signifikan, bahkan naik dua kali lipat.

Saat ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) gencar mensosialisasikan penambahan alokasi pupuk bersubsidi ke kelompok tani, pemilik kios, distributor dan dinas pertanian. Terbaru dilaksanakan di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Sulsel merupakan provinsi keenam dari total sembilan daerah yang menjadi target sosialisasi. Sulsel dipilih karena menjadi salah satu daerah dengan alokasi pupuk terbesar. Sekitar 220 peserta dikumpulkan di Hotel Four Points by Sheraton Makassar, Rabu (15/5/2024).

Sosialisasi ini merupakan kolaborasi antara Pupuk Indonesia, Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian Sulsel, Ombudsman, dan Satgassus Pencegahan Korupsi Polri.

SVP Strategi Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Pupuk Indonesia, Deni Dwiguna Sulaeman, mengungkapkan kebijakan penambahan alokasi pupuk bersubsidi merupakan upaya pemerintah mendukung program ketahanan pangan nasional.

Penambahan alokasi pupuk bersubsidi pun terbilang sangat masif. Pada tahun 2024, pemerintah memutuskan alokasi pupuk bersubsidi secara nasional ditambah dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton. Nah, agar manfaatnya dirasakan maksimal oleh petani, maka sosialisasi digalakkan.

"Kebijakan ini perlu disosialisasikan secara masif agar petani dapat merasakan manfaatnya. Ini juga butuh pengawasan bersama, ya program pupuk bersubsidi harus disukseskan bersama-sama," katanya.

Ia juga menekankan penebusan pupuk bersubsidi kini jauh lebih mudah. Tak lagi harus memiliki kartu tani. Cukup membawa KTP. Ditambah lagi kehadiran platform aplikasi digital i-Pubers. Meski demikian, para petani yang berhak memperoleh pupuk bersubsidi hanya yang terdapat, sebagaimana ketentuan pemerintah.

Lebih lanjut, Deni menyampaikan per 14 Mei 2024, realisasi penyerapan pupuk bersubsidi secara nasional sebanyak 1,9 juta ton atau 20,8 persen. Adapun stok nasional mencapai 2,1 juta ton, yang merupakan stok tertinggi sepanjang sejarah Pupuk Indonesia. Hal itu menunjukkan kesiapan pihaknya memenuhi penambahan alokasi pupuk bersubsidi.

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementan, Tommy Nugraha, yang hadir secara daring menyampaikan, sosialisasi penambahan alokasi pupuk bersubsidi ini sangat penting.

Adapun regulasi yang disebarluaskan ialah Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 1 Tahun 2024 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi Sektor Pertanian. Permentan itu sebagai revisi Permentan Nomor 10 Tahun 2022 untuk memastikan penyaluran pupuk bersubsidi secara akurat dan tepat sasaran.

Menurut Tommy, dalam Permentan terbaru terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik. Sebelumnya hanya ada tiga jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea, NPK, dan NPK Formula Khusus.

Kemudian, penyaluran pupuk bersubsidi dari kios pengecer ke petani dilakukan berdasarkan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Elektronik (e-RDKK) dengan batas alokasi per kecamatan yang ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota.

Permentan juga mengatur alokasi pupuk bersubsidi dirinci berdasarkan jenis pupuk, jumlah pupuk, dan sebaran wilayah. Sedangkan pertimbangan penetapan alokasi e-RDKK dan rincian alokasi per wilayah dengan mempertimbangkan luas baku sawah dan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).

Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung ke dalam Kelompok Tani (Poktan) dan terdaftar dalam e-RDKK dan SIMLUHTAN. Pendataan petani penerima melalui e-RDKK dapat dievaluasi 4 bulan sekali pada tahun berjalan, sehingga data petani penerima dan kebutuhan dapat dilakukan pembaharuan ketika sistem e-RDKK dibuka.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sulsel, Mario Mega, menyebut pada tahun ini daerahnya turut mendapatkan penambahan alokasi pupuk bersubsidi. Penambahannya rata-rata di atas dua kali lipat.

Dia menyebutkan alokasi pupuk Urea naik 70,9 persen, dari 238 ribu ton menjadi 400 ribu ton. NPK naik dari 173 ribu ton menjadi 370 ribu ton, atau meningkat 113 persen. Sedangkan NPK formula khusus naik signifikan 593 persen, dari 9 ribu ton menjadi 42 ribu ton.

Ia bilang penambahan alokasi pupuk bersubsidi tentunya diharapkan berdampak peningkatan produktivitas pertanian di wilayahnya.
(TRI)
Berita Terkait
Berita Terbaru