Sentra Gakkumdu Klarifikasi 3 ASN yang Diduga Kampanyekan Paslon Gubernur Sulsel
Rabu, 02 Okt 2024 19:08

Sentra Gakkumdu Bawaslu Sulsel telah meminta klarifikasi terhadap tiga oknum ASN lingkup Pemprov Sulsel pada Rabu (02/10/2024). Foto: Istimewa
MAKASSAR - Sentra Penegakkan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu) Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) telah meminta klarifikasi terhadap tiga oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel pada Rabu (02/10/2024).
Mereka adalah pejabat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemprov Sulsel yakni Yarham Yasmin, Zulkhairil dan Asri. Sebelumnya beredar foto ketiganya diduga berpihak dengan Paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.
Penyidik Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Rahmat Hidayat mengatakan terlapor sebenarnya hanya satu orang yakni Yarham Yasmin. Namun dalam foto yang beredar tiga orang, kesemuanya merupakan ASN.
"Alhamdulilah terlapor hadir dan kooperatif. Terlapor sudah diambil keterangannya. Nanti selanjutnya akan kita dorong ke pimpinan untuk dilakukan rapat pembahasan kedua di Sentra Gakkumdu," kata Rahmat.
Dia menuturkan, adapun materi pemeriksaannya tak lepas dari foto dan simbol yang menunjukkan jari salah satu Paslon. Termasuk kartu yang menunjukkan gambar Paslon Gubernur.
"Materinya, fotonya dimana dilakukan, bagaimana cara foto diupload. Kemudian terkait simbol jari, ada kartu yang dia pegang," tuturnya.
Rahmat belum bisa menyimpulkan, dugaan pelanggaran ini masuk dalam ranah administrasi atau pidana. Ia bilang, akan dibahas bersama dengan komisioner Bawaslu Sulsel.
"Nanti kita lihat di rapat pembahasan kedua. Nanti ditentukan di rapat pleno pimpinan, kemudian di rapat pembahasan kedua akan melibatkan Sentra Gakkumdu," jelasnya.
Sementara Kepala Samsat Wilayah I Makassar Bapenda Sulsel, Yarham membantah dirinya mengkampanyekan atau mensosialisasikan Paslon Gubenur Sulsel Sudirman-Fatma.
"Alhamdulillah kami sudah jawab sesuai apa yang terjadi. Pertanyaannya cukup banyak," katanya.
Yarham mengklaim foto yang beredar itu bukan bentuk dukungan. Ia mengaku paham bahwa dirinya ASN, sehingga tak mungkin mengkampanyekan Paslon di Pilkada serentak 2024.
Dia menjelaskan, bahwa foto tersebut diambil pada Jumat (27/09/2024). Tepatnya setelah Salat Jumat.
"Pada saat itu, ada simpatisan yang pada saat itu kan pelayanan, beliau mau mengurus pajak dan naik ke atas. Ternyata pada saat itu dia bawa sesuatu, dia rencana bagi-bagi ke Bawah, tetapi saya larang. Kau gak boleh bawa, kau gak boleh bagi di bawah. Itu kan pelayanan, ini fasilitas publik, apalagi ini milik pemerintah," bebernya.
Soal dirinya yang memberikan simbol nomor urut 2, Yarham bilang itu permintaan simpatisan. "Supaya cepat selesai, cepat keluar. Dia minta foto," ucapnya.
Yarham mengaku tidak tahu, hubungan antara simpatisan dengan Paslon Sudirman-Fatma. Namun ia mengikuti permintaan simpatisan tersebut untuk berfoto dua jari.
"Saya tidak kenal. Beliau itu wajib pajak. Kebetulan waktu itu kebetulan hari terakhir pembebasan denda pajak. Jadi dia naik ke atas untuk konsultasi kemudian tiba-tiba dia keluarkan itu kartu. Ketimbang dia bagi ke bawah, mending saya eksekusi di situ. Terus dia minta tolong kalau bisa foto, ya udah sini foto cepat baru pulang. Kartunya udah kita ambil," terangnya.
Dia tak menampik, kasus ini membuat ia dirugikan. Apalagi keluarganya juga terdampak. Namun ia lega, sudah melakukan klarifikasi di Bawaslu Sulsel.
"Jelas dong saya merasa jadi korban. Saya tidak ada masalah. Saya tidak merampok uang rakyat. Bukan persoalan korupsi, akan tetapi ini cukup menyita waktu, anak-anak saya di rumah udah viral begini. Ya udah, saya ikhlas. Yang jelas saya sudah klarifikasi," tuturnya.
Yarham menekankan, siap menghadirkan oknum simpatisan Paslon nomor urut 2 tersebut ke Bawaslu. Ia mengaku telah memiliki data dari orang yang dimaksud.
"Saya punya datanya. Saya akan cari untuk klarifikasi di sini juga (Bawaslu). Itu kan hak saya juga. Saya kan diviralkan. Jadi saya harus cari tahu, kebetulan datanya sudah kami dapatkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada panggilan dari Bawaslu supaya clear," jelasnya.
Mereka adalah pejabat di Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Pemprov Sulsel yakni Yarham Yasmin, Zulkhairil dan Asri. Sebelumnya beredar foto ketiganya diduga berpihak dengan Paslon nomor urut 2, Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi.
Penyidik Gakkumdu Bawaslu Sulsel, Rahmat Hidayat mengatakan terlapor sebenarnya hanya satu orang yakni Yarham Yasmin. Namun dalam foto yang beredar tiga orang, kesemuanya merupakan ASN.
"Alhamdulilah terlapor hadir dan kooperatif. Terlapor sudah diambil keterangannya. Nanti selanjutnya akan kita dorong ke pimpinan untuk dilakukan rapat pembahasan kedua di Sentra Gakkumdu," kata Rahmat.
Dia menuturkan, adapun materi pemeriksaannya tak lepas dari foto dan simbol yang menunjukkan jari salah satu Paslon. Termasuk kartu yang menunjukkan gambar Paslon Gubernur.
"Materinya, fotonya dimana dilakukan, bagaimana cara foto diupload. Kemudian terkait simbol jari, ada kartu yang dia pegang," tuturnya.
Rahmat belum bisa menyimpulkan, dugaan pelanggaran ini masuk dalam ranah administrasi atau pidana. Ia bilang, akan dibahas bersama dengan komisioner Bawaslu Sulsel.
"Nanti kita lihat di rapat pembahasan kedua. Nanti ditentukan di rapat pleno pimpinan, kemudian di rapat pembahasan kedua akan melibatkan Sentra Gakkumdu," jelasnya.
Sementara Kepala Samsat Wilayah I Makassar Bapenda Sulsel, Yarham membantah dirinya mengkampanyekan atau mensosialisasikan Paslon Gubenur Sulsel Sudirman-Fatma.
"Alhamdulillah kami sudah jawab sesuai apa yang terjadi. Pertanyaannya cukup banyak," katanya.
Yarham mengklaim foto yang beredar itu bukan bentuk dukungan. Ia mengaku paham bahwa dirinya ASN, sehingga tak mungkin mengkampanyekan Paslon di Pilkada serentak 2024.
Dia menjelaskan, bahwa foto tersebut diambil pada Jumat (27/09/2024). Tepatnya setelah Salat Jumat.
"Pada saat itu, ada simpatisan yang pada saat itu kan pelayanan, beliau mau mengurus pajak dan naik ke atas. Ternyata pada saat itu dia bawa sesuatu, dia rencana bagi-bagi ke Bawah, tetapi saya larang. Kau gak boleh bawa, kau gak boleh bagi di bawah. Itu kan pelayanan, ini fasilitas publik, apalagi ini milik pemerintah," bebernya.
Soal dirinya yang memberikan simbol nomor urut 2, Yarham bilang itu permintaan simpatisan. "Supaya cepat selesai, cepat keluar. Dia minta foto," ucapnya.
Yarham mengaku tidak tahu, hubungan antara simpatisan dengan Paslon Sudirman-Fatma. Namun ia mengikuti permintaan simpatisan tersebut untuk berfoto dua jari.
"Saya tidak kenal. Beliau itu wajib pajak. Kebetulan waktu itu kebetulan hari terakhir pembebasan denda pajak. Jadi dia naik ke atas untuk konsultasi kemudian tiba-tiba dia keluarkan itu kartu. Ketimbang dia bagi ke bawah, mending saya eksekusi di situ. Terus dia minta tolong kalau bisa foto, ya udah sini foto cepat baru pulang. Kartunya udah kita ambil," terangnya.
Dia tak menampik, kasus ini membuat ia dirugikan. Apalagi keluarganya juga terdampak. Namun ia lega, sudah melakukan klarifikasi di Bawaslu Sulsel.
"Jelas dong saya merasa jadi korban. Saya tidak ada masalah. Saya tidak merampok uang rakyat. Bukan persoalan korupsi, akan tetapi ini cukup menyita waktu, anak-anak saya di rumah udah viral begini. Ya udah, saya ikhlas. Yang jelas saya sudah klarifikasi," tuturnya.
Yarham menekankan, siap menghadirkan oknum simpatisan Paslon nomor urut 2 tersebut ke Bawaslu. Ia mengaku telah memiliki data dari orang yang dimaksud.
"Saya punya datanya. Saya akan cari untuk klarifikasi di sini juga (Bawaslu). Itu kan hak saya juga. Saya kan diviralkan. Jadi saya harus cari tahu, kebetulan datanya sudah kami dapatkan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat ada panggilan dari Bawaslu supaya clear," jelasnya.
(UMI)
Berita Terkait

Sulsel
Diadukan Ketua Gelora, DKPP Bakal Sidang Bawaslu Takalar Besok
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) akan menggelar sidang pemeriksaan atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) untuk perkara 150-PKE-DKPP/V/2025 di Kantor KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Kota Makassar pada Kamis (03/07/2025) besok.
Rabu, 02 Jul 2025 17:02

Sulsel
Ketua Bawaslu Lutim Apresiasi Peran Polri Mengawal Suksesnya Pemilu dan Pilkada 2024
Ketua Bawaslu Kabupaten Luwu Timur (Lutim), Pawennari turut menghadiri upacara peringatan Hari Bhayangkara ke-79 yang digelar di Kantor Polres Lutim, Jalan Soekarno Hatta, Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, Selasa (01/07/2025).
Selasa, 01 Jul 2025 10:33

News
Anggota Bawaslu RI Sambut Tawaran jadi Dosen Praktisi Kepemiluan di Unhas
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI, Puadi menyambut baik tawaran dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof Hamzah Halim untuk menjadi dosen praktisi di bidang kepemiluan.
Rabu, 18 Jun 2025 21:48

Makassar City
Pembatasan Hak Politik Cakada Eks Napi Antarkan Dede Arwinsyah Raih Doktor
Ketua Bawaslu Kota Makassar, Dede Arwinsyah akhirnya resmi menyandang gelar doktor seusai mengikuti ujian terbuka Promosi Doktor Ilmu Hukum di Ruang Promosi Lantai III, Fakultas Hukum, Universitas Hasanuddin Makassar pada Rabu 18 Juni 2025.
Rabu, 18 Jun 2025 16:10

Sulsel
Bawaslu Lutim Buka Posko Aduan untuk Transparansi Data Pemilih Berkelanjutan
Bawaslu Luwu Timur (Lutim) resmi membuka Posko Aduan Masyarakat terkait Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan (PDPB) sebagai tindak lanjut Surat Edaran Bawaslu RI Nomor 29 Tahun 2025 tentang Pengawasan Penyusunan PDPB.
Selasa, 17 Jun 2025 17:05
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

BNSP Dorong UIN Alauddin Dirikan LSP Berlisensi di Lingkungan Kampus