Pemerintahan Takalar Dinilai Alami Kemunduran, Realisasi PAD Jauh dari Target
Sabtu, 12 Okt 2024 16:12

Mantan legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Takalar, Aswin Majid. Foto/Istimewa
TAKALAR - Mantan legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Takalar, Aswin Majid, menilai kondisi pemerintahan di daerah itu sedang tidak baik-baik saja. Bahkan, Takalar disebut mengalami banyak kemunduran dalam dua tahun terakhir ini.
"Banyak hal yang menjadi indikator pemerintahan di Takalar memprihatinkan," kata Aswin, Sabtu (12/10/2024).
Aswin merespons pernyataan calon bupati Takalar, Muhammad Firdaus, yang menyebutkan pemerintahan di Takalar ibarat perusahaan yang berada di ambang kebangkrutan. Pernyataan itu terlontar dari Firdaus saat kampanye di Kecamatan Polsel, beberapa waktu lalu.
Menurut Aswin, indikasi tidak membaiknya pemerintahan di Takalar adalah pencairan anggaran dana desa (ADD) dan BHPR yang terus tersendat-sendat. Selain itu pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) selalu menuai keluhan.
"Belum lagi soal banyak proyek yang belum terbayar dan berbagai proyek yang sudah ada di DPA tapi belum dijalankan," kata Aswin.
Dia mengatakan, permasalahan tersebut kerap dipelintir sebagai akibat dari pinjaman dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Padahal, sambung Aswin, itu hanya upaya mengkambinghitamkan pinjaman PEN untuk menutupi kelemahan yang terjadi saat ini.
"PEN ditutupi oleh dana alokasi umum. Padahal masalahnya sebenarnya terletak pada program pendapatan asli daerah yang tidak terealisasi," tutur Aswin.
Dia mengatakan, pada September 2024, laporan pemerintah ke DPRD Takalar, realisasi PAD hanya mencapai 1,16 persen, padahal saat ini sudah berada di penghujung tahun.
"Smart PAD kami nilai gagal total dan sepertinya peralatannya sudah banyak yang ditarik dari objek pajak," imbuh Aswin.
Menurut Aswin, banyak objek PAD yang potensial tapi tidak dimanfaatkan dan tidak dikelola dengan baik. Dia mencontohkan keberadaan Rumah Sakit Internasional Takalar yang sejatinya bisa berpotensi menghasilkan pendapatan.
"Dulu kami di DPRD memberikan anggaran puluhan miliar di tahun 2023 dan 2024 dengan harapan dalam setahun menghasilkan PAD bisa meningkat, ternyata untuk pengurusan IMB saja tidak bisa diselesaikan," ucap dia.
Aswin mengatakan Rumah Sakit Padjonga Daeng Ngalle yang sudah bagus malah terancam diturunkan kelas klaimnya oleh BPJS dari tipe C ke tipe D. "Ini kembali membuktikan bahwa pemerintahan 2023-2024 gagal mengelola objek PAD yang nilainya cukup besar," pungkasnya.
"Banyak hal yang menjadi indikator pemerintahan di Takalar memprihatinkan," kata Aswin, Sabtu (12/10/2024).
Aswin merespons pernyataan calon bupati Takalar, Muhammad Firdaus, yang menyebutkan pemerintahan di Takalar ibarat perusahaan yang berada di ambang kebangkrutan. Pernyataan itu terlontar dari Firdaus saat kampanye di Kecamatan Polsel, beberapa waktu lalu.
Menurut Aswin, indikasi tidak membaiknya pemerintahan di Takalar adalah pencairan anggaran dana desa (ADD) dan BHPR yang terus tersendat-sendat. Selain itu pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP) selalu menuai keluhan.
"Belum lagi soal banyak proyek yang belum terbayar dan berbagai proyek yang sudah ada di DPA tapi belum dijalankan," kata Aswin.
Dia mengatakan, permasalahan tersebut kerap dipelintir sebagai akibat dari pinjaman dana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Padahal, sambung Aswin, itu hanya upaya mengkambinghitamkan pinjaman PEN untuk menutupi kelemahan yang terjadi saat ini.
"PEN ditutupi oleh dana alokasi umum. Padahal masalahnya sebenarnya terletak pada program pendapatan asli daerah yang tidak terealisasi," tutur Aswin.
Dia mengatakan, pada September 2024, laporan pemerintah ke DPRD Takalar, realisasi PAD hanya mencapai 1,16 persen, padahal saat ini sudah berada di penghujung tahun.
"Smart PAD kami nilai gagal total dan sepertinya peralatannya sudah banyak yang ditarik dari objek pajak," imbuh Aswin.
Menurut Aswin, banyak objek PAD yang potensial tapi tidak dimanfaatkan dan tidak dikelola dengan baik. Dia mencontohkan keberadaan Rumah Sakit Internasional Takalar yang sejatinya bisa berpotensi menghasilkan pendapatan.
"Dulu kami di DPRD memberikan anggaran puluhan miliar di tahun 2023 dan 2024 dengan harapan dalam setahun menghasilkan PAD bisa meningkat, ternyata untuk pengurusan IMB saja tidak bisa diselesaikan," ucap dia.
Aswin mengatakan Rumah Sakit Padjonga Daeng Ngalle yang sudah bagus malah terancam diturunkan kelas klaimnya oleh BPJS dari tipe C ke tipe D. "Ini kembali membuktikan bahwa pemerintahan 2023-2024 gagal mengelola objek PAD yang nilainya cukup besar," pungkasnya.
(TRI)
Berita Terkait

Sulsel
Pupuk Indonesia Ajak Petani Takalar Tebus dan Pahami Aturan Baru Pupuk Subsidi
PT Pupuk Indonesia mengajak para petani di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, untuk mengoptimalkan penyerapan pupuk bersubsidi melalui kegiatan "Rembuk Tani dan Tebus Bersama Tahun 2025".
Kamis, 26 Jun 2025 11:57

Ekbis
PLTMG Luwuk & Sistem 150 kV Dongkrak Pendapatan Daerah Banggai
Bupati Banggai, Amirudin, menyampaikan bahwa target pendapatan daerah tahun 2024 sebesar Rp2 triliun telah tercapai—melonjak drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp800 miliar.
Kamis, 19 Jun 2025 17:27

Sulsel
Hingga Akhir Maret 2025, PAD Maros Capai Rp25 Miliar
Pencapaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Maros hingga akhir Maret baru mencapai Rp25,9 miliar atau 19,40 persen dari total proyeksi 2025. Angka ini masih jauh dari target pencapaian.
Rabu, 16 Apr 2025 14:29

News
Pemkab Takalar dan PLN Kolaborasi Wujudkan Swasembada Pangan
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Pernyataan Kehendak Kerja Sama pada 9 April 2025, yang berfokus pada pembangunan dan pengembangan infrastruktur ketenagalistrikan di sektor pertanian.
Rabu, 09 Apr 2025 17:45

Sulsel
Bandara Sultan Hasanuddin Setor Pajak Rp17,4 Miliar ke Pemda Maros
PT Angkasa Pura Indonesia, sebagai pengelola Bandara Sultan Hasanuddin, memberikan kontribusi signifikan terhadap PAD Kabupaten Maros melalui pembayaran pajak restoran, hotel, dan parkir.
Rabu, 09 Apr 2025 12:23
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
3

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
4

Kisruh Hotel Mangkrak di Tanjung Bunga, PT Bintang Indoland Terancam Digugat
5

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
3

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
4

Kisruh Hotel Mangkrak di Tanjung Bunga, PT Bintang Indoland Terancam Digugat
5

Imigrasi Makassar Pulangkan WN Polandia Usai Nyaris Lempari Warga Pakai Batu