BNNP Undang Ikuti Asesmen Rehabilitasi, Suhartina Malah Utus Kuasa Hukum
Selasa, 26 Nov 2024 17:25

Tangkapan layar dari kanal BNNP Sulsel di YouTube. Foto: Istimewa
MAROS - Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel rupanya mengundang Suhartina Bohari untuk mengikuti asesmen. Asesmen ini akan jadi landasan pelaksanaan rehabilitasi.
Hal ini diungkap Koordinator Rehabilitasi BNNP Sulsel Sudaryanto dalam sebuah video di kanal resmi mereka di YouTube. Video itu juga menjadi jawaban atas desakan masyarakat atas hasil pemeriksaan kesehatan Suhartina Bohari.
"Kita sudah imbau melalui sosial media, supaya yang bersangkutan mengikuti program rehabilitasi," ujar Sudaryanto, seperti yang dikutip dari kanal BNNP.
Sebagaimana diketahui, pencalonan Suhartina sebagai bakal calon Wakil Bupati Maros dibatalkan atau tidak memenuhi syarat. Suhartina gagal dalam pemeriksaan bebas narkoba.
Hanya saja, Suhartina saat itu belum bersedia menjalani rehabilitasi. Setelahnya, BNNP kembali mengundang Suhartina untuk mengikuti asesmen.
"BNNP bahkan mengundang pada hari Senin 25 November 2024 untuk ikut ke BNN asesmen. Karena hasil asesmen ini nanti yang menentukan metode atau program rehabilitasi yang akan diberikan kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Pihaknya sengaja memberi jeda waktu selama dua bulan, dan baru kembali memanggil pada akhir bulan November ini. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kampanye Pilkada 2024.
"Sengaja kita baru memanggil lagi, karena masa kampanye sudah selesai. Kita tidak mau dikait-kaitkan dengan politik," jelasnya.
Ia menegaskan, BNNP Sulsel sama sekali tidak ada kaitan dengan politik. BNNP ada di posisi netral. Tidak ada bermain-main dengan hasil pemeriksaan. Hasil yang dikeluarkan KPU merupakan hasil yang dikeluarkan dua satuan kerja (satker) di lingkup BNN.
"Selain hasil yang dikeluarkan BNNP Sulsel sendiri, juga dikonfirmasi ke laboratorium. Dari sini hasilnya sangat valid. Tinggal Tuhan di atasnya di dunia ini," jelasnya.
Sudaryanto menjelaskan, setelah undangan dikirim, Suhartina yang masih menjabat Wakil Bupati Maros ini malah mengutus kuasa hukum. Padahal, ini tidak berkaitan dengan persoalan hukum.
"Jadi ini berbeda, kasus ini bukan kasus hukum. Tapi yang harus hadir untuk diasesmen haruslah yang bersangkutan. Jadi ini sesuai dengan hasil tesnya yang lalu," jelasnya.
Dia menambahkan, secara moral, seharusnya sebagai pejabat publik, Suhartina Bohari memberikan contoh. Itu akan menjadi polemik di masyarakat, ketakutan masyarakat terhadap narkoba, yakni takut ditangkap dan malu.
"Padahal pengguna narkoba ini secara tidak langsung sudah diperbudak. Mereka tidak perlu malu jika kecanduan, justru mereka harus direhab, karena bisa merusak otak dan berujung kegilaan jika dibiarkan. Disinilah peran BNNP untuk membantu memulihkan," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa hal inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat. Terkait zat adiksi, hendaknya jangan malu, karena itu adalah sebuah penyakit.
Di akhir dia mengungkapkan bahwa BNNP Sulsel selain berupaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, juga pemutusan jaringan dan bidang rehabilitasi. Ini merupakan upaya ubtuk memulihkan bagi pencandu narkoba.
Hal ini diungkap Koordinator Rehabilitasi BNNP Sulsel Sudaryanto dalam sebuah video di kanal resmi mereka di YouTube. Video itu juga menjadi jawaban atas desakan masyarakat atas hasil pemeriksaan kesehatan Suhartina Bohari.
"Kita sudah imbau melalui sosial media, supaya yang bersangkutan mengikuti program rehabilitasi," ujar Sudaryanto, seperti yang dikutip dari kanal BNNP.
Sebagaimana diketahui, pencalonan Suhartina sebagai bakal calon Wakil Bupati Maros dibatalkan atau tidak memenuhi syarat. Suhartina gagal dalam pemeriksaan bebas narkoba.
Hanya saja, Suhartina saat itu belum bersedia menjalani rehabilitasi. Setelahnya, BNNP kembali mengundang Suhartina untuk mengikuti asesmen.
"BNNP bahkan mengundang pada hari Senin 25 November 2024 untuk ikut ke BNN asesmen. Karena hasil asesmen ini nanti yang menentukan metode atau program rehabilitasi yang akan diberikan kepada yang bersangkutan," jelasnya.
Pihaknya sengaja memberi jeda waktu selama dua bulan, dan baru kembali memanggil pada akhir bulan November ini. Hal ini dikarenakan pelaksanaan kampanye Pilkada 2024.
"Sengaja kita baru memanggil lagi, karena masa kampanye sudah selesai. Kita tidak mau dikait-kaitkan dengan politik," jelasnya.
Ia menegaskan, BNNP Sulsel sama sekali tidak ada kaitan dengan politik. BNNP ada di posisi netral. Tidak ada bermain-main dengan hasil pemeriksaan. Hasil yang dikeluarkan KPU merupakan hasil yang dikeluarkan dua satuan kerja (satker) di lingkup BNN.
"Selain hasil yang dikeluarkan BNNP Sulsel sendiri, juga dikonfirmasi ke laboratorium. Dari sini hasilnya sangat valid. Tinggal Tuhan di atasnya di dunia ini," jelasnya.
Sudaryanto menjelaskan, setelah undangan dikirim, Suhartina yang masih menjabat Wakil Bupati Maros ini malah mengutus kuasa hukum. Padahal, ini tidak berkaitan dengan persoalan hukum.
"Jadi ini berbeda, kasus ini bukan kasus hukum. Tapi yang harus hadir untuk diasesmen haruslah yang bersangkutan. Jadi ini sesuai dengan hasil tesnya yang lalu," jelasnya.
Dia menambahkan, secara moral, seharusnya sebagai pejabat publik, Suhartina Bohari memberikan contoh. Itu akan menjadi polemik di masyarakat, ketakutan masyarakat terhadap narkoba, yakni takut ditangkap dan malu.
"Padahal pengguna narkoba ini secara tidak langsung sudah diperbudak. Mereka tidak perlu malu jika kecanduan, justru mereka harus direhab, karena bisa merusak otak dan berujung kegilaan jika dibiarkan. Disinilah peran BNNP untuk membantu memulihkan," ungkapnya.
Dia mengatakan bahwa hal inilah yang perlu dipahami oleh masyarakat. Terkait zat adiksi, hendaknya jangan malu, karena itu adalah sebuah penyakit.
Di akhir dia mengungkapkan bahwa BNNP Sulsel selain berupaya pencegahan dan pemberdayaan masyarakat, juga pemutusan jaringan dan bidang rehabilitasi. Ini merupakan upaya ubtuk memulihkan bagi pencandu narkoba.
(MAN)
Berita Terkait

Sulsel
Uji Nurdin Gandeng BNN Berantas Peredaran Narkoba di Bantaeng
Bupati Bantaeng, M. Fathul Fauzy Nurdin melakukan audensi dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulsel, Brigadir Jenderal Polisi Budi Sajidin, di Kantor BNN Sulsel, Selasa (17/6/2025).
Rabu, 18 Jun 2025 10:38

Sulsel
Wawali Parepare dan Wabup Sidrap Bahas Pembentukan BNNK
Wakil Bupati Sidrap, Nurkanaah menerima kunjungan Wakil Wali Kota Parepare, Hermanto di ruang kerjanya Senin (19/5/2025).
Senin, 19 Mei 2025 14:11

News
BNNP Sulsel Syukuran HUT ke-23, Buka Puasa Bersama hingga Santuni Anak Yatim
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel menggelar acara buka puasa bersama yang dirangkaikan dengan syukuran dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) BNN ke-23.
Rabu, 26 Mar 2025 21:56

News
Tegas Perangi Narkoba, Kantor BNNP Sulsel Banjir Ucapan Selamat di HUT ke-23
Kantor Badan Narkotika Nasional Provinsi Sulawesi Selatan (BNNP Sulsel) di Jalan Manunggal, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatam Tamalate, Kota Makassar, dibanjiri karangan bunga
Sabtu, 22 Mar 2025 18:02

News
Kasus Oknum Anggota Polres Sinjai Meninggal Usai Ditangkap, BNNP Tegaskan Tak Ada Kekerasan
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel tegaskan tidak ada unsur kekerasan yang dilakukan petugas saat melakukan penangkapan terhadap Bripka AR
Kamis, 06 Feb 2025 12:41
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

29 Anggota DPRD Sulsel Gulirkan Hak Angket, Misi Penyelamatan Aset Rp2,4 T di CPI
2

DPRD Makassar Kebut Perda Parkir, Muat Aturan Non Tunai dan Langganan Retribusi
3

DWP Gowa Akan Perkuat Peran Perempuan dalam Pembangunan Daerah
4

Aksi Anggota Polres Jeneponto Evakuasi Ibu Hamil Viral di Media Sosial
5

Hasil NH Temui Bahlil, Jadwal Musda Golkar Sulsel Dijadwalkan Agustus 2025