Angkasa Pura Sebut Status Unesco Global Geopark Tak Dongkrak Kunjungan Wisatawan
Kamis, 26 Des 2024 19:13
Pengunjung swafoto di Kawasan Wisata Rammang-rammang yang terletak di Area Unesco Geopark Pangkep-Maros baru-baru ini. Foto: SINDO Makassar/Najmi S Limonu
MAROS - Keberadaan Unesco Global Geopark Maros-Pangkep dinilai tak mampu mendongkrak jumlah penumpang di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
Hal ini disampaikan General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai, beberapa waktu lalu.
Minggus menyebut Unesco Global Geopark Maros-Pangkep masih belum tersosialisasikan dengan baik kepada khalayak luas.
"Keberadaan Geopark Maros-Pangkep ini belum mampu mendorong peningkatan penumpang di Bandara, sebab, belum tersosialisasi dan terinformasi dengan baik," ujarnya.
Makanya, ia mengaku bersedia mendukung aktivitas sosialisasi Unesco Global Geopark Maros-Pangkep di bandara.
Bahkan pihaknya bersedia memberikan ruang secara gratis kepada pihak pengelola jika memang hendak melakukan event promosi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Kami akan merangkul stakeholder terkait dan apabila ada event, video atau informasi promosi, kami siap memberikan itu secara gratis," sebutnya.
Sementara itu, General Manager Unesco Global Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan saat dikonfirmasi membantah hal tersebut.
Menurutnya semenjak masuk sebagai bagian dari Unesco Global Geopark, kunjungan wisatawan justru semakin meningkat di dua wilayah ini.
"Peningkatan signifikan yang terjadi itu wisman nusantara bukan wisatawan mancanegara dan juga dari mice di Makassar yang mengarahkan tamu peserta untuk kunjungan ke kawasan Geopark Maros-Pangkep, cukup tinggi," katanya, Kamis (26/12/2024).
Dedy mengatakan, pada 2023, usai ditetapkan sebagai bagian dari Unesco Global Geopark, kunjungan wisatawan di Kabupaten Maros mencapai 594.026 orang. Terdiri dari 6.373 wisatawan asing dan 587.653 wisatawan nusantara.
Sementara di Kabupaten Pangkep yakni 71.520, terdiri dari 59 wisatawan mancanegara dan 71.461 wisatawan nusantara. Angka ini, diklaim mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022 atau sebelum penetapan dari Unesco Global Geopark, jumlah kunjugan wisatawan di Kabupaten Maros hanya 584.016, terdiri dari 2.138 wisatawan mancanegara dan 581.878 wisatawan nusantara.
Kemudian di Kabupaten Pangkep yakni 42.413, terdiri dari 6 wisatawan mancanegara dan 42.407 wisatawan nusantara.
Dia tidak setuju jika Angkasa Pura menyebut Keberadaan Geopark tak mampu mendongkrak jumlah penumpang di Bandara.
"Saya membantah statement itu karena saya yakin mereka tidak punya validasi data apalagi tidak terpotret jika kunjungan mice ke Makassar," sebutnya.
Dia juga menekankan, beberapa event nasional dari Kementerian Pariwisata yang dihelat di Makassar menjadikan kawasan Geopark Maros-Pangkep sebagai paket kunjungan wisata di akhir acara.
Dedy justru menuding pihak Angkasa Pura tak serius mendukung keberadaan destinasi wisata di Kawasan Geopark Maros-Pangkep.
"Terbukti dengan minimnya produk-produk lokal yang masuk di Bandara, tidak ada atraksi khas budaya dan belum memberikan ruang informasi pariwisata yang cukup di Bandara termegah di Indonesia Timur di mana Makassar adalah hub-nya," tutupnya.
Hal ini disampaikan General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Minggus Gandeguai, beberapa waktu lalu.
Minggus menyebut Unesco Global Geopark Maros-Pangkep masih belum tersosialisasikan dengan baik kepada khalayak luas.
"Keberadaan Geopark Maros-Pangkep ini belum mampu mendorong peningkatan penumpang di Bandara, sebab, belum tersosialisasi dan terinformasi dengan baik," ujarnya.
Makanya, ia mengaku bersedia mendukung aktivitas sosialisasi Unesco Global Geopark Maros-Pangkep di bandara.
Bahkan pihaknya bersedia memberikan ruang secara gratis kepada pihak pengelola jika memang hendak melakukan event promosi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
"Kami akan merangkul stakeholder terkait dan apabila ada event, video atau informasi promosi, kami siap memberikan itu secara gratis," sebutnya.
Sementara itu, General Manager Unesco Global Geopark Maros-Pangkep, Dedy Irfan saat dikonfirmasi membantah hal tersebut.
Menurutnya semenjak masuk sebagai bagian dari Unesco Global Geopark, kunjungan wisatawan justru semakin meningkat di dua wilayah ini.
"Peningkatan signifikan yang terjadi itu wisman nusantara bukan wisatawan mancanegara dan juga dari mice di Makassar yang mengarahkan tamu peserta untuk kunjungan ke kawasan Geopark Maros-Pangkep, cukup tinggi," katanya, Kamis (26/12/2024).
Dedy mengatakan, pada 2023, usai ditetapkan sebagai bagian dari Unesco Global Geopark, kunjungan wisatawan di Kabupaten Maros mencapai 594.026 orang. Terdiri dari 6.373 wisatawan asing dan 587.653 wisatawan nusantara.
Sementara di Kabupaten Pangkep yakni 71.520, terdiri dari 59 wisatawan mancanegara dan 71.461 wisatawan nusantara. Angka ini, diklaim mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun 2022 atau sebelum penetapan dari Unesco Global Geopark, jumlah kunjugan wisatawan di Kabupaten Maros hanya 584.016, terdiri dari 2.138 wisatawan mancanegara dan 581.878 wisatawan nusantara.
Kemudian di Kabupaten Pangkep yakni 42.413, terdiri dari 6 wisatawan mancanegara dan 42.407 wisatawan nusantara.
Dia tidak setuju jika Angkasa Pura menyebut Keberadaan Geopark tak mampu mendongkrak jumlah penumpang di Bandara.
"Saya membantah statement itu karena saya yakin mereka tidak punya validasi data apalagi tidak terpotret jika kunjungan mice ke Makassar," sebutnya.
Dia juga menekankan, beberapa event nasional dari Kementerian Pariwisata yang dihelat di Makassar menjadikan kawasan Geopark Maros-Pangkep sebagai paket kunjungan wisata di akhir acara.
Dedy justru menuding pihak Angkasa Pura tak serius mendukung keberadaan destinasi wisata di Kawasan Geopark Maros-Pangkep.
"Terbukti dengan minimnya produk-produk lokal yang masuk di Bandara, tidak ada atraksi khas budaya dan belum memberikan ruang informasi pariwisata yang cukup di Bandara termegah di Indonesia Timur di mana Makassar adalah hub-nya," tutupnya.
(MAN)
Berita Terkait
News
Posko Nataru 2024-2025 di Bandara Sultan Hasanuddin Resmi Dibuka
PT Angkasa Pura Indonesia secara resmi membuka Posko Angkutan Udara Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru 2024/2025) di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Rabu (18/12/2024).
Rabu, 18 Des 2024 13:20
Ekbis
Jelang Nataru, PT Angkasa Pura Indonesia Berikan Diskon 50 % Jasa Layanan
Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru), PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) menetapkan penurunan tarif jasa kebandarudaraan bagi penumpang pesawat dan maskapai penerbangan.
Selasa, 10 Des 2024 16:27
News
Pemprov Sulsel Harap Kelestarian Kawasan Geopark Maros-Pangkep Tetap Dijaga
Seluruh stakeholder terkait dalam pengelolaan Geopark Maros-Pangkep, diharap bisa memiliki pemahaman yang sama dalam menjaga kelestarian kawasan tersebut.
Kamis, 26 Sep 2024 09:05
News
Gelombang Pertama, AP I Bandara Hasanuddin Berangkatkan 145 Peserta Mudik Gratis
PT Angkasa Pura (AP) I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin memberangkatkan kurang lebih 145 peserta mudik gratis rute Makassar-Surabaya.
Selasa, 02 Apr 2024 09:45
Sulsel
Angkasa Pura Tepis Kabar Gedung Baru Bandara SHIAM Digunakan 5 April 2024
Manajemen PT Angkasa Pura terus menggenjot pembangunan gedung Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar (SHIAM) baru.
Senin, 01 Apr 2024 14:21
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Remas Payudara Perempuan saat Olahraga, Remaja 19 Tahun Diamankan
2
Indah Minta Disdik Sulsel Evaluasi Penempatan Guru Sesuai Kompetensinya
3
3 OPD Utama Pemkab Maros Terima Porsi Anggaran Terbesar di APBD 2025
4
Pohon Tumbang di Objek Wisata Eremerasa, Timpa Kolam Permandian
5
Telkom dan IBM Kolaborasi Perkuat Pengembangan AI di Indonesia
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1
Remas Payudara Perempuan saat Olahraga, Remaja 19 Tahun Diamankan
2
Indah Minta Disdik Sulsel Evaluasi Penempatan Guru Sesuai Kompetensinya
3
3 OPD Utama Pemkab Maros Terima Porsi Anggaran Terbesar di APBD 2025
4
Pohon Tumbang di Objek Wisata Eremerasa, Timpa Kolam Permandian
5
Telkom dan IBM Kolaborasi Perkuat Pengembangan AI di Indonesia