Cerita Petani Gowa Berhasil Maksimalkan Hasil Perkebunan Berkat Suntikan KUR BRI
Minggu, 27 Apr 2025 09:11

Nawir berdiri memastikan air yang mengalir dari mesin kompa mengairi seluruh kebunnya. Foto: SINDO Makassar/Luqman Zainuddin
GOWA - Suara mesin pompa air konversi gas menderu di Desa Palompong, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) siang itu. Pompa tersebut mengalirkan air dari sumur ke tanaman ubi.
Tak jauh dari mesin itu, Muh Nawir (32) berdiri memastikan air dari pompa itu membasahi tanaman ubinya.
Paesoki alias proses memompa air itu merupakan aktivitas rutin Nawir tatkala tanaman di kebunnya membutuhkan air. Tidak hanya ubi, di kebunnya yang seluas 20 are itu, Nawir menanam jagung, kacang panjang, paria, timun, hingga tomat dan lombok.
Nawir mengaku, aktivitas paesoki ini merupakan salah satu upaya memaksimalkan hasil perkebunannya. Sebab, ia tidak perlu menunggu hujan untuk membasahi tanamannya. Sehingga kebutuhan air tanamannya terjaga.
Bapak dua anak itu bilang, ia senantiasa memaksimalkan hasil perkebunannya. Sebab, hasil yang maksimal memberi efek timbal balik, baik ke konsuken maupun dirinya. Selain rutin paesoki, Nawir juga selalu menggunakan bibit terbaik, begitupun dengan pupuk, dan alat penunjang lainnya, seperti gas untuk bahan bakar mesin pompa konversi tadi.
Semua upaya menjaga kualitas pertanian itu kata dia membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun ia tak begitu khawatir, sebab selama ini ia merupakan nasabah pengguna Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BRI.
"Sekarang masih jalan. Baru-baru ini ambil Rp35 juta. Juni tahun lalu kalau tidak salah ingat," aku Nawir saat ditemui di kediamannya, Sabtu (26/4/2025).
Kebun Nawir memang berada di Kabupaten Gowa, namun ia adalah warga Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Makanya ia mengambil KUR di Kantor BRI Cabang Takalar. Baik domisili, maupun kebunnya tidak berjarak terlalu jauh.
Nawir mengaku tenang mengambil KUR di BRI sebab dari proses pengurusan hingga pencairan, mudah dan praktis. Selain itu, pembayaran kredit juga fleksibel, pun tidak memberatkan.
"Waktu mau ambil itu cuma telepon Pak Firman (Mantri BRI), sampaikan niat mau ambil KUR. Setelah itu, dia datang ke rumah tanya-tanya," kata dia.
Sambil mengingat-ingat, Nawir mengaku ditanya beberapa pertanyaan terkait niatnya mengambil KUR. Mulai dari peruntukan sampai soal periode pembayaran angsuran.
"Saya di situ menjelaskan potensi dari kebun saya itu, dan apa-apa yang bisa saya maksimalkan nanti dengan KUR. Saya pilih juga pembayaran angsuran itu per musim tanam, supaya tidak berat," katanya.
Usai bertemu Mantri BRI itu, hanya butuh satu pekan sampai dananya itu cair. Saat itu ia memilih mengambil uangnya secara cash, agar dapat langsung dibelanjakan kebutuhan perkebunan.
Ketika ditemui SINDO Makassar hari itu, Nawir baru saja memanen tanaman parianya. Ia mengaku sudah tiga kali memanen. Ukuran buahnya besar-besar, sebesar lengan orang dewasa. Nilai jualnya sudah Rp3 juta lebih.
"Itu masih dipanen terus. Kalau tanaman lain masih menunggu," katanya.
Nawir mengaku sangat terbantu dengan program KUR BRI. Sebab bisa memaksimalkan hasil perkebunannya, membantu perrkonomian keluarga, dan memberi masyarakat hasil perkebunan berkualitas.
"Kemarin ditawari lagi untuk naikkan jumlah KUR. Soalnya saya salah satu nasabah dengan pembayaran angsuran paling tepat waktu," kata Nawir mengakhiri.
Regional CEO BRI Makassar, D. Argo Prabowo, menyampaikan BRI senantiasa berkomitmen memberikan kontribusi untuk negeri, termasuk para petani. BRI disebutnya merupakan penyalur KUR terbesar di tanah air.
“Tujuan kami adalah membantu masyarakat kecil dan UMKM agar bisa mengembangkan usaha mereka sehingga naik kelas,” katanya baru-baru ini.
Ekosistem BRI pun sangat lengkap dalam menjangkau masyarakat kecil, termasuk usaha kecil.
"Kami berkomitmen agar semakin banyak masyarakat yang bisa dilayani sehingga kehadiran BRI semakin dirasakan,” pungkas dia.
Tak jauh dari mesin itu, Muh Nawir (32) berdiri memastikan air dari pompa itu membasahi tanaman ubinya.
Paesoki alias proses memompa air itu merupakan aktivitas rutin Nawir tatkala tanaman di kebunnya membutuhkan air. Tidak hanya ubi, di kebunnya yang seluas 20 are itu, Nawir menanam jagung, kacang panjang, paria, timun, hingga tomat dan lombok.
Nawir mengaku, aktivitas paesoki ini merupakan salah satu upaya memaksimalkan hasil perkebunannya. Sebab, ia tidak perlu menunggu hujan untuk membasahi tanamannya. Sehingga kebutuhan air tanamannya terjaga.
Bapak dua anak itu bilang, ia senantiasa memaksimalkan hasil perkebunannya. Sebab, hasil yang maksimal memberi efek timbal balik, baik ke konsuken maupun dirinya. Selain rutin paesoki, Nawir juga selalu menggunakan bibit terbaik, begitupun dengan pupuk, dan alat penunjang lainnya, seperti gas untuk bahan bakar mesin pompa konversi tadi.
Semua upaya menjaga kualitas pertanian itu kata dia membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun ia tak begitu khawatir, sebab selama ini ia merupakan nasabah pengguna Kredit Usaha Rakyat (KUR) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk alias BRI.
"Sekarang masih jalan. Baru-baru ini ambil Rp35 juta. Juni tahun lalu kalau tidak salah ingat," aku Nawir saat ditemui di kediamannya, Sabtu (26/4/2025).
Kebun Nawir memang berada di Kabupaten Gowa, namun ia adalah warga Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Makanya ia mengambil KUR di Kantor BRI Cabang Takalar. Baik domisili, maupun kebunnya tidak berjarak terlalu jauh.
Nawir mengaku tenang mengambil KUR di BRI sebab dari proses pengurusan hingga pencairan, mudah dan praktis. Selain itu, pembayaran kredit juga fleksibel, pun tidak memberatkan.
"Waktu mau ambil itu cuma telepon Pak Firman (Mantri BRI), sampaikan niat mau ambil KUR. Setelah itu, dia datang ke rumah tanya-tanya," kata dia.
Sambil mengingat-ingat, Nawir mengaku ditanya beberapa pertanyaan terkait niatnya mengambil KUR. Mulai dari peruntukan sampai soal periode pembayaran angsuran.
"Saya di situ menjelaskan potensi dari kebun saya itu, dan apa-apa yang bisa saya maksimalkan nanti dengan KUR. Saya pilih juga pembayaran angsuran itu per musim tanam, supaya tidak berat," katanya.
Usai bertemu Mantri BRI itu, hanya butuh satu pekan sampai dananya itu cair. Saat itu ia memilih mengambil uangnya secara cash, agar dapat langsung dibelanjakan kebutuhan perkebunan.
Ketika ditemui SINDO Makassar hari itu, Nawir baru saja memanen tanaman parianya. Ia mengaku sudah tiga kali memanen. Ukuran buahnya besar-besar, sebesar lengan orang dewasa. Nilai jualnya sudah Rp3 juta lebih.
"Itu masih dipanen terus. Kalau tanaman lain masih menunggu," katanya.
Nawir mengaku sangat terbantu dengan program KUR BRI. Sebab bisa memaksimalkan hasil perkebunannya, membantu perrkonomian keluarga, dan memberi masyarakat hasil perkebunan berkualitas.
"Kemarin ditawari lagi untuk naikkan jumlah KUR. Soalnya saya salah satu nasabah dengan pembayaran angsuran paling tepat waktu," kata Nawir mengakhiri.
Regional CEO BRI Makassar, D. Argo Prabowo, menyampaikan BRI senantiasa berkomitmen memberikan kontribusi untuk negeri, termasuk para petani. BRI disebutnya merupakan penyalur KUR terbesar di tanah air.
“Tujuan kami adalah membantu masyarakat kecil dan UMKM agar bisa mengembangkan usaha mereka sehingga naik kelas,” katanya baru-baru ini.
Ekosistem BRI pun sangat lengkap dalam menjangkau masyarakat kecil, termasuk usaha kecil.
"Kami berkomitmen agar semakin banyak masyarakat yang bisa dilayani sehingga kehadiran BRI semakin dirasakan,” pungkas dia.
(MAN)
Berita Terkait

News
Dua Penyalur Kredit Fiktif di Bank BUNM Jadi Tersangka Dugaan Korupsi
Penyidik bidang Tindak Pidana Khusus pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan (Kejati Sulsel) Kamis (10/7/2025), secara resmi menetapkan dan menahan dua orang tersangka berinisial AH dan ER
Jum'at, 11 Jul 2025 15:25

News
BRI Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa Pascasarjana 2025
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan komitmennya memperkuat kolaborasi strategis dengan jurnalis, melalui pelaksanaan program BRI Fellowship Journalism 2025.
Selasa, 17 Jun 2025 21:02

Ekbis
Penyaluran KUR Budidaya Pisang Cavendish di Sulsel & Sulbar Capai Rp7,24 Miliar
Hingga Maret 2025, tercatat penyaluran KUR Pisang Cavendish telah mencapai Rp7,24 miliar dengan luas lahan 73,5 hektare kepada 77 petani di 6 kabupaten.
Jum'at, 16 Mei 2025 13:59

Sulsel
Kejari Wajo Kembali Tetapkan Tersangka Baru Kasus Korupsi KUR Fiktif BRI
Kejaksaan Negeri (Kejari) Wajo kembali menetapkan tersangka inisial B atas lanjutan kasus korupsi Kredit Usaha Rakyat (KUR) fiktif di Bank BRI Kabupaten Wajo.
Kamis, 08 Mei 2025 18:03

Ekbis
Penyaluran Kredit UMKM di Sulsel Didominasi Usaha Mikro
Muchlasin menyebut penyaluran kredit UMKM di Sulsel didominasi oleh kredit usaha mikro sebesar Rp33,91 triliun dengan share sebesar 55,30 persen dari total kredit UMKM.
Senin, 05 Mei 2025 20:50
Berita Terbaru
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Cetak Sejarah! PLN Masuk 500 Perusahaan Terbesar Dunia
2

Pemkot Makassar Matangkan Pembangunan Stadion Untia, Studi Lapangan ke JIS
3

Gelar Reses, Musakkar Serap Aspirasi Isu Kesehatan hingga Pendidikan
4

Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi
5

Infrastruktur Penunjang PT Vale IGP Pomalaa Dibangun, Target Tuntas Oktober 2026
Artikel Terpopuler
Topik Terpopuler
1

Cetak Sejarah! PLN Masuk 500 Perusahaan Terbesar Dunia
2

Pemkot Makassar Matangkan Pembangunan Stadion Untia, Studi Lapangan ke JIS
3

Gelar Reses, Musakkar Serap Aspirasi Isu Kesehatan hingga Pendidikan
4

Fraksi Golkar Gelar Bimtek, Hadirkan Gubernur Lemhanas hingga Burhanuddin Muhtadi
5

Infrastruktur Penunjang PT Vale IGP Pomalaa Dibangun, Target Tuntas Oktober 2026